Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden

a. Frekuensi Bayi Baru Lahir Berdasarkan Umur Kehamilan

Karakteristik bayi baru lahir berdasarkan umur kehamilan dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.1 Karakteristik bayi baru lahir berdasarkan umur kehamilan


Usia Hamil Preeklampsia Tanpa Preeklampsia Jumlah
f % f % f (%)

< 37 Minggu 15 93,75 1 6,25 16 (100)


37-42 Minggu 6 20,70 23 79,30 29 (100)
> 42 Minggu 4 80 1 20 5 (100)

Berdasakan data yang terdapat pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 50 ibu

hamil, terdapat 16 ibu dengan usia hamil di bawah 37 minggu, masing-masing yaitu

15 ibu (93,75%) mengalami preeklampsia dan sebanyak 1 ibu (6,25%) tanpa

preeklampsia. Namun sebanyak 29 ibu dengan usia hamil rata-rata antara 37-42

minggu dengan masing-masing yaitu sebanyak 6 ibu (20,70%) mengalami

preeklampsia dan sebanyak 23 ibu (79,30%) tanpa preeklampsia dan dan sebanyak 5

ibu dengan usia hamil rata-rata diatas 42 minggu dengan masing-masing yaitu

sebanyak 4 ibu (80%) mengalami preeklampsia dan 1 ibu (20%) tanpa preeklampsia.

34
35

b. Frekuensi Preeklampsia

Adapun frekuensi preeklampsia responden dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut

ini.

Tabel 4.2 Frekuensi Preeklampsia pada Ibu

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)


Preeklampsia 25 50
Tanpa Preeklampsia 25 50
Total 50 100

Berdasakan data yang terdapat pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 50 ibu

hamil, terdapat 25 ibu (50%) mengalami preeklampsia dan sebanyak 25 ibu (50%)

tanpa preeklampsia.

c. Frekuensi BBLR

Adapun frekuensi bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dilihat pada tabel 4.3

berikut ini.

Tabel 4.3 Frekuensi Bayi Berat Lahir Rendah

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)


BBLR 12 24
Tanpa BBLR 38 76
Total 50 100

Berdasakan data yang terdapat pada tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa dari

50 ibu hamil, terdapat 12 bayi (24%) dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan

sebanyak 38 bayi (76%) dengan tanpa berat badan lahir rendah (BBLR) atau normal.
36

4.1.2 Hubungan antara Preeklampsia pada Ibu dengan Bayi Berat Lahir

Rendah

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel preeklampsia pada ibu

(dependen) dan variabel bayi berat lahir rendah (independen). adapun hubungan

antara preeklampsia pada ibu terhadap bayi berat lahir rendah dalam penelitian ini

dianalisis dengan cara menggunakan teknik korelasi Chi Square.

Tabel 4.4 Hubugan preeklampsia pada ibu terhadap bayi berat lahir rendah

Variabel BBLR NORMAL Total P-value

N % N % N %

Preeklampsia 1 (4) 24 (96) 25 (100)


0,001
Tanpa
11 (44) 14 (56) 25 (100)
Preeklampsia
Total 12 (24) 38 (76) 50 (100)

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa terdapat 25 ibu yang mengalami

preeklampsia dengan masing-masing 1 ibu (4%) dengan kondisi bayi berat lahir

rendah (BBLR) dan sebanyak 24 ibu (96%) dengan kondisi tanpa bayi berat lahir

rendah BBLR atau normal. Namun sebanyak 25 ibu tanpa mengalami preeklampsia

dengan masing-masing sebanyak 11 ibu (44%) dengan kondisi bayi berat lahir rendah

(BBLR) dan sebanyak 14 ibu (56%) dengan kondisi tanpa bayi berat lahir rendah

(BBLR) atau normal.

Adapun nilai P-value (0,001) hubungan antara preeklampsia pada ibu

terhadap bayi berat lahir rendah (BBLR) lebih kecil dari pada nilai koefisien
37

determinasi α 0,05. Confidence interval yang digunakan dalam penelitian ini adalah

95%. Karena faktor peluang kurang dari 5% maka hasil tersebut bermakna. Nilai P-

value lebih kecil dari pada nilai koefisien determinasi maka artinya terdapat hubugan

yang bermakna antara preeklampsia pada ibu terhadap bayi berat lahir rendah di

Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh.

Вам также может понравиться