Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
siklisasi squalena dari triterpena. Kolesterol adalah jenis lain
lemak sterol yang umum dijumpai.
Beberapa steroid bersifat anabolik, antara lain testosteron, metandienon,
nandrolon dekanoat, 4-androstena-3 17-dion. Steroid anabolik dapat
mengakibatkan sejumlah efek samping yang berbahaya, seperti menurunkan rasio
lipoprotein densitas tinggi, yang berguna bagi jantung, menurunkan rasio
lipoprotein densitas rendah, stimulasi tumor prostat, kelainan koagulasi dan
gangguan hati, kebotakan, menebalnya rambut, tumbuhnya jerawat dan timbulnya
payudara pada pria. Secara fisiologi, steroid anabolik dapat membuat seseorang
menjadi agresif.
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari triterpeniod dan steroid.
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari triterpenoid dan steroid.
3. Untuk mengetahui struktur dari triterpenoid dan steroid.
4. Untuk mengetahui kegunaan dari triterpenoid dan steroid.
5. Untuk mengetahui biosintesis dari triterpenoid dan steroid.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.2 Pengertian Steroid
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat
dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok
senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris:
saturated tetracyclic hydrocarbon: 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene)
dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid,
misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen. Pada umunya steroid
berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyaistrukturdasar yang terdiridari 17
atom karbon yang membentuktigacincinsikloheksanadansatucincinsiklopentana.
Perbedaanjenis steroid yang satudengan steroid yang lain
terletakpadagugusfungsional yang diikatolehke-empatcincininidan tahap oksidasi
tiap-tiap cincin.
Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun
diturunkan dari kolestana dilengkapi gugushidroksil pada atom C-3, banyak
ditemukan pada tanaman, hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam sel
dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau
fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di
atas terbuat dari siklisasisqualena dari triterpena. Kolesterol adalah jenis lain
lemak sterol yang umum dijumpai.
4
4. Triterpen pentasiklik adalah triterpen yang mempunyai lima cincin tertutup
pada struktur molekulnya, misalnya α-amirin.
5
Sebuah ekdisteroid adalah jenis hormon steroid pada serangga yang berasal
dari modifikasi enzimatik kolesterol oleh p450 enzim. Hal ini terjadi dengan
mekanisme yang mirip dengan sintesis steroid dalam vertebrata. Ecdysone dan
20-hydroxyecdysone mengatur molts larva, onset pembentukan puparium, dan
metamorfosis. Menjadi bahwa hormon ini hidrofobik, mereka melintasi membran
lipid dan menembus jaringan dari suatu organisme. Memang, reseptor utama dari
sinyal-sinyal hormon - yang reseptor ecdysone - adalah intraseluler protein.
2. Bertulang belakang
Hormon-hormon steroid alami umumnya disintesis dari kolesterol dalam
gonad dan kelenjar adrenal . Bentuk-bentuk hormon adalah lipid . Mereka dapat
melewati membran sel karena mereka larut dalam lemak, dan kemudian mengikat
reseptor hormon steroid yang mungkin nuklir atau sitosol tergantung pada hormon
steroid, untuk membawa perubahan dalam sel. Hormon steroid umumnya
dilakukan dalam darah terikat dengan operator tertentu protein seperti hormon
seks pengikat globulin atau kortikosteroid-binding globulin . Konversi lebih lanjut
dan katabolisme terjadi di hati, di lain "perifer" jaringan, dan dalam jaringan
target.
6
1. Steroid seks adalah subset dari hormon seks yang menghasilkan
perbedaan jenis kelamin atau dukungan reproduksi . Mereka termasuk
androgen , estrogen, dan progestagens.
2. Kortikosteroid termasuk glukokortikoid dan mineralokortikoid .
Glukokortikoid mengatur banyak aspek metabolisme dan fungsi kekebalan
tubuh , sedangkan mineralokortikoid membantu mempertahankan volume
darah dan mengontrol ginjal ekskresi elektrolit . Kebanyakan medis
'steroid' obat adalah kortikosteroid.
2.3 Srtuktur Triterpenoid dan Steroid
2.3.1 Srtuktur Triterpenoid
7
2.3.2 Srtuktur Steroid
( Trans )
( Cis )
8
Gambar 3. Konfigurasi dengan struktur Planar Steroid
Steroid merupakan molekul planar, sehingga kedudukan gugus pada inti dasar
dapat :
i. β Di atas bidang
1. garis penuh
2. Cis dengan metil C10 dan C13
3. steroid konfigurasi β
9
Gambar 4: Penomoran cincin dan atom karbon dalam gonane , steroid sederhana
mungkin.
10
Gambar 7: Progesteron , hormon steroid yang terlibat dalam kehamilan
menstruasi perempuan, siklus dan embriogenesis.
Gambar 9: Contoh dari kelompok fungsional adalah kelompok hidroksil pada C-3
umum untuk sterol.
11
Gambar10: β-sitosterol , yang fitosterol menunjukkan gugus hidroksil pada C-3.
12
2. 5 Biosintesis Triterpenoid dan Steroid
2.5.1 Biosintesis Triterpenoid
Triterpenoid terdiri dari tiga unit isopren, untuk dapat mengetahui jalur
biosintesis triterpenoid, terlebih dahulu harus diketahui bagaimana jalur
biosintesis terpenoid yang menghasilkan isopren-isopren penyusun triterpenoid
13
DMAPP berkondensasi secara berturut membentuk geranilpirofosfat (GPP)
dengan bantuan enzim geranilpirofosfat sintase dan farnesilpirofosfat (FPP)
dengan bantuan enzim farnesilpirofosfat sintase dan geranil-geranil pirofosfat
(GGPP) dengan bantuan enzim geranil-geranil pirofosfat sintase. Selanjutnya
berturut-turut menjadi monoterpena (10 C), seskuiterpena (15 C), dan diterpena
(20 C).
Jalur biosintesis triterpenoid
Jalur biosintesis triterpenoid, farnesilpiroposfat (15 C) yang dihasilkan pada
biosintesis terpenoid mengalami reaksi oksidasi menjadi farnesildifosfat,
selanjutnya dua molekul farnesildifosfat berkondensasi dengan ujung difosfat
untuk membentuk pra skualen difosfat yang melibatkan reaksi eliminasi pirofosfat
kemudian diikuti dengan reduksi NADPH yang disertai dengan reaksi eliminasi
radikal pirofosfat sisanya sehingga dihasilkan skualen. Selanjutnya skualen
mengalami siklisasi menghasilkan lanosterol, lalu lanosterol akan melepaskan tiga
gugus metil nya sehingga membentuk kolesterol.
2.5.2 Biosintesis Steroid7
Steroid adalah salah satu bentuk triterpena termodifikasi, sehingga unit
penyusunnya adalah isoprena, yaitu IPP dan DMAPP. IPP dan DMAPP
dibiosintesis oleh tubuh dari Asetil Koenzim A, suatu C-2 hasil pelepasan CO2
oleh piruvat pada jalur metabolisme, lewat jalur asam mevalonat atau
deoksisilulosafosfat. Unit – Unit IPP dan DMAPP bereaksi memanjangkan
rantaimem bentuk C-15, disebut farnesil. DuaFPP (FarnesilPirofosfat) bergabung
ekor-ekor membentuk skualena. Skualena teroksidasi membentuk epoksida,
memungkinkan terjadinya siklisasi membentu klanosterol.
1. Ekstraksi
Ekstraksi steroid teripang dilakukan dengan dua tahap,yaitu ekstraksi lemak
kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi steroid. Ekstraksi lemak dilakukandengan
pelarut aseton dengan cara maserasi, selanjutnya dilakukan proses penyabunan
dengan menggunakan larutan KOH 1 M dan dilakukan refluks pada suhu 70oC
selama 1 jam. Steroid diekstrak dengan menggunakan pelarut dietil eter.
14
2. ldentifikasi senyawa steroid
Identifikasi keberadaan senyawa steroid pada teripang dilakukan denganreaksi
warna menggunakan pereaksi Liebermann burchard yang terdiri dari kloroform,
asam asetat anhidrid dan asam sulfat pekat.
Sintesis dalam tubuh dimulai dengan satu molekul asetil KoA dan satu molekul
acetoacetyl-CoA, yang terhidrasi membentuk 3-hydroxy-3-methylglutaryl CoA
(HMG-CoA). Molekul ini kemudian dikurangi menjadi mevalonate oleh enzim
HMG CoA reduktase. Langkah ini adalah, diatur tingkat membatasi dan langkah
akhir reversible dalam sintesis kolesterol dan merupakan tempat aksi untuk statin
obat (HMG-CoA reduktase inhibitor kompetitif).
Mevalonate kemudian diubah menjadi 3-isopentenil pirofosfat dalam
tiga reaksi yang memerlukan ATP. Mevalonate ini dekarboksilasi untuk pirofosfat
isopentenil, yang merupakan kunci untuk metaboli treaksi biologis berbagai. Tiga
molekul mengembun pirofosfat isopentenil untuk membentuk pirofosfat farnesyl
melalui aksi geranyltransferase. Dua molekul pirofosfatfarnesyl kemudian menge-
mbun untuk membentuk squalen oleh aksisintase squalen dalam retikulum endo
plasma. Oxido squalene adenilat kemudian cyclizes squalene untuk membentuk
klanosterol. Akhirnya, lanosterol kemudian dikonversi menjadi kolesterol melalui
proses yang kompleks 19 langkah.
15
Biosintesis senyawa steroid
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam
satuan isoprene dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik
yaitu skualena. Triterpenoid dapat digolongkan menjadi triterpena sebenarnya,
steroid, saponin dan glikosida jantung.Triterpenoid berupa senyawa tak berwarna,
berbentuk kristal, biasanya bertitik leleh tinggi.Senyawa triterpenoid dapat
dikelompok kan menjadi triterpenoid triskiklik, tetrasiklik, dan pentasiklik.
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat
dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok
senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris:
saturated tetracyclic hydrocarbon: 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene)
dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid,
misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen.
17
DAFTAR PUSTAKA
Raharjo, J.,T. (2012). Kimia Hasil Bahan Alam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
18