Вы находитесь на странице: 1из 21

ALAT INDUSTRI KIMIA

VALVE ( KERANGAN )

Disusun oleh :

Humaeroh (3335160074)

Mely Nur Avina (3335160078)

Yusuf Darmawan (3335160017)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK

2018

A. Pendahuluan

Valve atau kerangan merupakan bagian peralatan transpotasi fluida. Valve (kerangan)
adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari
suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau
menutup sebagian dari jalan alirannya.

Tugas umum suatu kerangan ialah :

1. Menutup aliran
2. Mengontrol aliran

Selain fungsi-fungsi diatas kerangan juga dapat berfungsi sebagai berikut :

- Hanya membuka da menutup aliran : gate valve


- Hanya mengontrol aliran (throttling flow) : globe valve
- Hanya mengizinkan agar fluida gas mengalir ke suatu arah saja : check valve
- Hanya mengizinkan agar kondensat saja yang keluar : steam trap
- Untuk mengatur proses variable seperti suhu, tekanan, aliran : control valve
- Untuk tindakan pengamanan : safety valve

Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan suatu obstruction (halangan) pada
bagian aliran fluida dan obstruction ini dapat digerakkan sesuai dengan keinginan.
Pergerakkan dapat dilakukan ke bagian dalam suatu pipa dengan sedikit atau tidak
ada bocoran fluida sama sekali. Pergerakan itu diatur dari bagian luar pipa. Pada
kebanyakan kerangan, obstruction disebut disk (karena terbentuk cakram). Disk ini
digerakkan dengan menggunakan stem (batang) yang di sisipkan kedalam aliran pipa
melalui stuffing box. Bila kerangan dalam keadaan menutup, disk ditekan terhadap
seat sehingga fluida tidak mengalir. (seat merupakan bgaian dari body valve). Disk
biasanya dapat dibuka untuk diperbaiki atau ditukar.

Pada leher body valve terdapat bonnet yang berisikan stuffing box dan semacam
uliran dimana stem tersebut dapat digerakkan melalui ulir ini. Pada bagian atas dari
stem ini terdapat handwhell.

Pemasangan kerangan sebaiknya vertical, kecuali pada keadaan yang tertentu,


misalnya tidak adanya ruangan lagi. Selain itu, tempat kerangan sedapat mungkin
pada keadaan yang agak luas atau terbuka. Ini dimkasudkan untuk memudahkan
pekerjaan perbaikan kerangan.
B. Macam-macam Kerangan
1. Gate Valve
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk
membuka/menutup aliran (on-off services) dengan cara mengangkat gerbang
penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang. Gate Valve adalah
jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem perpipaan. Yang
fungsinya untuk membuka dan menutup aliran.

Jenis ini didesain untuk membuka dan menutup aliran dengan cara tertutup
rapat dan terbuka penuh. Karena sistem kerjanya hanya membuka dan
menutup, maka valve ini tidak cocok untuk mengatur debit aliran karena
kurang akurat dalam hal mengontrol volume aliran di dalam pipa.

- Diameter dari lubangnya hampir sama dengan diameter bagian dalam dari
pipa tersebut, sehingga arah aliran tidak akan berubah. Karena lubangnya
sama dengan diameter bagian dalam pipa, maka fluida yang mengalir
mempunyai perbedaan tekanan yang kecil.
- Disknya berbentuk runcing (tappered) dan sesuai dengan tapered seat. Bila
kerangan dalam keadaan membuka, disknya naik ke bonnet.

Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan
cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada
valve ini harus benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup
(fully close). Jika posisi gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi
pada aliran tersebut dan turbulensi ini akan menyebabkan :
a) Akan terjadi pengikisan sudut-sudut gate.
laju aliran fluida yg turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat
menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara
sempurna.
b) Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya.
Gerbang penutup akan terjadi pengayunan terhadap posisi dudukan (seat),
sehingga lama kelamaan posisi nya akan berubah terhadap dudukan (seat)
sehingga apabila valve menutup maka gerbang penutupnya tidak akan berada
pada posisi yang tepat, sehingga bisa menyebabkan passing.

Cara kerja :

Cara pemasangan Gate Valve secara prinsip sangat sederhana, dengan


menggunakan dua konektor berulir atau menggunakan dua flange yang
dihubungkan ke sistem pipa.
Sedangkan cara kerja Gate Valve, jika handle (pegangan) diputar, bagian
bonnet bergerak naik ke atas konektor dengan area stopping wedge merubah
dengan memaksa gerakan menjadi naik dan turun. Handle yang menaikkan
dan menurunkan stopper menempati ruang bonnet. Ketika handel diputar,
maka stopper bergerak di dalam valve. Stopper masuk kedalam ruang dimana
cairan melewatinya. Pada posisi buka atau tutup, valve jenis ini bisa dikenali
berdasarkan tinggi rendahnya handle (pegangan).Jika posisi handle rendah
berarti valve dalan kondisi terbuka, dan sebaliknya. Casing valve yang sedikit
lebih lebar dari pipa yang terhubung memungkinkan stopper benar-benar
menutupi ruang aliran dan membuatnya benar benar tertutup.

Gate Valve sering digunakan dalam instalasi ber-temperatur dan bertekanan


tinggi misalnya dalam sistem instalasi di:
 Pertambangan,
 Pembangkit Listrik,
 Pengolahan Air,
 Aplikasi lepas pantai.

Keuntungan gate valve :


- Dapat dipasang dengan arah yang berlawanan (sembarang)
- Tahanan aliran kecil (pressure drop kecil)

Kerugian gate valve :


- Bila kerangan membuka sebagian, maka disk akan cepat erosi karena
terjadi aliran yang cepat.
- Tidak sensitive terhadap aliran fluida.

Bila ditinjau dari pergerakan stemnya, maka gate valve ada 2 macam :
a. Rising Stem Gate Valve, stem dan disk bergerak bersama-sama.
b. Non Rising Stem Gate Valve, disk bergerak pada bagian ulir rising stem.

Modifikasi lain dari gate valve adalah Out Screw and Yoke Valve (OSY)
Pada OSY, stem bergerak pada bagian ulir yang terdapat pada handwhell.

Keuntungan OSY :
- Mengurangi kerusakan pada stuffing box.
- Ulirnya tidak tercelup fluida.
- Digunakan untuk fluida yang sangat korosif.
- Posisi membuka dan menutup dapat dilihat dari luar (menutup stemnya
muncul, membuka tidak muncul).

Ada 3 jenis gate valve:

1. Rising Stem Gate Valve;


jika dioperasikan handwheel naik dan stem juga naik

2. Non Rising Stem Gate Valve;


jika di opersikan handwheel tetap dan stem juga tetap.
3. Outside Screw & Yoke Gate Valve;
jika di operasikan handwheel tetap tapi stemnya naik.

Rising Stem & Non Rising Stem digunakan untuk tekanan yang tidak
terlalu tinggi, dan tidak cocok untuk getaran. Outside Screw & Yoke Gate
Valve amat cocok digunakan untuk high pressure. Biasanya OS & Y
banyak di gunakan di lapangan minyak, medan yang tinggi, temperature
tinggi. Karena pada OS & Y stem naik atau turun bisa dijadikan sebagai
penanda. Contoh, apabila stem tinggi itu menandakan posisi valve sedang
buka penuh. Pada dasarnya body & bonet pada gate terbuat dari bahan
yang sama.

2. Globe Valve

Globe valve adalah valve yang sistem penutupanya ke bawah, biasanya part
(atau bagian) untuk menutupnya dinamakan dengan disk, dimana disk ini
akan bergerak naik turun untuk menutup aliran dalan globe valve.
Globe valve termasuk jenis valve yang istimewa, karena kemampuan valve ini
untuk throttling. Throttling adalah kemampuan ia untuk membuka menutup
aliran sesuai kebutuhan. Jadi valve ini bisa membuat alirannya sangat deras
dengan membuka seluruhnya, bisa setengah, seperempat atau berapapun
aliran yang kita inginkan, dapat kita dapatkan dengan mengatur besaran
bukaan valvenya. Itulah namanya throttling, kemampuan untuk mengatur
bukaan valve.

Globe valve mempunyai bentuk spherical

- Digunakan untuk mengatur aliran (throttling flow)

- Aliran tidak langsung tetapi terhalang dan arah aliran berubah setiap saat.

- Pressure dropnya besar.

- Disk tidak mudah rusak.

- Pemakaian untuk satu arah aliran saja (tidak boleh di pasang terbalik).

Ada beberapa jenis valve lain yang digunakan untuk throttling yaitu jenis
valve lain seperti gate valve, atau ball valve, namun ia tidak maksimal
pengunaan nya untuk trotling. Pengunaan globe valve lebih popoler dibanding
dengan gate valve, karena disamping globe valve memiliki fungsi throttling,
keuntungan lainya dari globe valve adalah ia mampu membuka lebih cepat
dibanding dengan gate valve? karena apa? karena jarak untuk membuka disk
(bagian yang menjadi pentutup valve) lebih pendek dibanding dengan gate
valve. Globe valve memiliki keuntungan yang lain yaitu kemampuanya untuk
menahan bocor, maksudnya globe valve lebih rekat di banding dengan jenis
valve lainya. oleh karenanya, globe valve dapat di gunakan untuk tekanan
tinggi atau dalam aplikasi volume aliran yang lebih besar. Hal ini akibatnya
juga berimbas dengan harga, karna adanya kemampuan safety yang lebih
terjamin dan memiliki kemungkinan bocor lebih sedikit, harga globe valve
cenderung lebih tinggi di banding dengan gate valve.

Bagian bagian globe valve.

1. Body Valve
Sesuai namanya, ini adalah body dari globe valve. atau kalau di terjemakan
bahas kita, ini adalah badan nya. ia mencakup sebagian besar dari globe valve.
2. Bonnet
Bonnet adalah bagian dari valve yang terdiri dari packing box, steam seal dan
jalur dari stem. bonnet ini adalah ruang (bagian) yang dapat di lepas nantinya
untuk mengganti disk atau bagian internal lainya. bonnet juga berfungsi
sebagai jalur dari stem agar ia bisa bergerak naik dan turun.

3. Stem
Stem merupakan bagian valve yang berbentuk batang, di stem ini terdapat ulir
yang memungkinkan valve bisa bergerak naik dan turun untuk mentup. di
bagian atas steam, kita bisa menyebutnya dengan handweel, atau menurut
bahasa kita adalah stir karena memang bentuknya seperti stir mobil. ini yang
nanti nya akan di pegang untuk memutar si valve.
4. Seat
Seat kalau diterjemahkan secara bahasa adalah tempat duduk. ya memang seat
ini akan menjadi tempat duduk, tempat duduk bagi saiap? bagi disk yang naik
turun. kalau disk ia bergerak naik dan turun karena fungsinya yang menutup
valve, pada seat bagian ini adalah yang diam, ia berada di dalam body valve.
5. Disk
Disk adalah piringan yang bergerak naik dan turun yang berfungsi untuk
menutup valve. disk ini akan memiliki bentuk yang berbeda beda yang
merupakan dasar pembagian kita untuk jenis jenis globe valve. saya akan
bahas lebih detail di bawah

Beberapa modifikasi globe valve, antara lain :

a. Disk Globe Valve: disknya berbentuk cakram.

Gambar. Disk Globe Valve.


b. Angle Globe Valve : aliran outletnya membentuk sudut 90˚ dengan
inletnya. Karakteristiknya angle globe valve ini memiliki karakteristik
yang baik dalam menahan aliran pulsation. Pulsation adalah sejenis aliran
yang memiliki hentakan. Seperti keluaran kenalpon, gas itu menghentak
dug dug dug, kurang lebih seperti itulah aliran pulsation hanya bedanya
disini mengunakan fluida cair atau liquid.

Gambar. Angle Globe Valve

c. Needle Globe Valve : untuk presice control flow rate, dimana ujung
diskknya runcing. Needle valve, valve yang disk nya berbentuk jarum ini
adalah salah satu jenis globe valve yang bisa digunakan untuk mengontrol
aliran pada instrument. valve yang diambil namanya dari bentuk disk nya
yang berbentuk cone (kerucut) dapat menahan tekanan yang sangat tinggi.
ia bisa menahan sampai dengan 10000 psi pada temprature normal.
Gambar . Needle Globe Valve

d. Y Globe Valve : outletnya membentuk sudut 45˚ dengan inlet nya.

Untuk wye glove valve, bentuk stemnya bersudut 45 derajat. Untuk globe
valve ini memiliki presure drop yang tinggi, maka tipe wye ini adalah
salah satu alternatifnya. Karean sudut wye yang 45 derajat, maka ketika
valve membuka ia akan memberikan ruang yang relatif lurus untuk aliran
fluidanya sehingga resistansi dari aliranya dapat berkurang.

Gambar. Y Globe Valve


3. Plug Cocks

Plug Cocks sama seperti alat titrasi, dimana terdapat lubang yang menutup
dan membuka dengan memutar lobang.

4. Slide Valve

Pada kerangan ini dipasang flat plate dengan pemasangan paralel atau 90˚
terhadap arah aliran. Alat ini digunakan pada dasar storage bins.

5. Butterfly valve

Pada kerangan ini dipasang flat plate yang paralel dengan arah aliran.

TIPE – TIPE VALVE DARI JENIS BUTTERFLY VALVE

 Concentric Butterfly Valve, memiliki seat kuat dengan disk dari


logam.

 Doubly-eccentric Butterfly Valve, dari berbagai macam bahan yang


digunakan untuk seat dandisk.
 Trply-eccentric Butterfly Valve, terbuat dari logam
keras/baja. Jenis eccentric sering digunakan pada aplikasi yang
membutuhkan bi-directional misalnya penutup minyak dan
gas,LNG/NPG, di pabrik-pabrik kimia dan pembuatan kapal.

 Wafer style Butterfly Valve, Dirancang untuk mempertahankan segel


terhadap bi-directionalperbedaan tekanan untuk mencegah aliran balik
di dalam sistem apapun yang sengaja dirancang untuk aliran searah.

 Lug-style Butterfly Valve, dengan ulir di kedua sisi valve yang


memungkinkan untuk di install dalam sistem dengan penyambungan
ulir atau tidak memerlukan mur baut pada flang

Gambar Butterfly Valve.

6. Check Valve

Check valve berfungsi untuk mengatur aliran agar mengalir pada satu arah
saja (yang terbuka karena tekanan dari fluida yang mengalir dari arah yang
sesuai). Apabila aliran mengalir ke arah yang berlawanan, maka secara
otomatis kerangan akan menutup menurutgaya gravitasi atau dengan menekan
spring pada disk. Adapun macam-macam check valve antara lain:

 Lift Check Valve


Lift Check Valve digunakan pada proses pengaliran fluida gas, karena
tingkat kebocoran pada jenis valve ini sangat minim. Selain itu, check
valve jenis lift ini sering juga digunakan untuk mencegah terjadinya
aliran balik condensat ke steam trap karena dapat menimbulkan
dampak buruk bagi turbin uap, misalnya saja menyebabkan korosi.
Keunggulan dari Lift Check Valve yaitu memiliki bentuk yang
sederhana sehingga hanya membutuhkan sedikit perawatan, sedangkan
kekurangannya yaitu hanya cocok digunakan pada jenis pipa
horisontal serta berukuran besar.

Gambar. Lift Check Valve

 Ball Check

Backwater valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air


bawah tanah yang mencegah terjadinya aliran balik dari saluran
pembuangan saat terjadi banjir. Saat banjir saluran pembuangan akan
penuh dan bertekanan tinggi sehingga memungkinkan terjadinya aliran
balik, dengan menggunakan back water valve, hal ini dapat diatasi
dengan baik.
 Swing Check

Valve jenis ini memiliki disk yang ukurannya sama dengan diameter
pipa, disk atau penampang tersebut dirancang menggantung pada
bagian atas, berbeda dengan lift check valve. Prinsip kerjanya sama
saja dengan lift check valve, yaitu saat terjadi aliran maju, maka disk
tersebut akan terbuka dan begitupun sebaliknya saat terjadi aliran
balik. Keunggulan dari valve jenis ini ialah memiliki biaya perawatan
yang murah dan kehilangan tekanan sangat rendah. Sedangkan
kekurangannya yaitu kemungkinan kebocoran aliran fluida sangat
mungkin terjadi dan kurang efektif digunakan pada aliran rendah
karena hambatan oleh penampang.
7. Safety Devices

Dalam keadaan darurat perlu membuka dan menutup kerangan dengan cepat
atau dengan melengkapi suatu peralatan yang otomatis untuk excessive
pressure. Alat ini terdapat pada safety devices.

Beberapa safety devices tersebut antara lain :

a. Quick Opening Valve

Merupakan suatu gate valve yang stemnya dapat ditarik tanpa di putar
terlebih dahulu.

b. Pressure Relief Valve

Disini disk ditekan oleh seat dengan spring (per). Bila terjadi tekanan yang
besar dari working pressure (±25%),maka disk terdorong sehingga terjadi
pengaliran keluar sampai tekanannya sama dengan tekanan working lagi.
c. Safety rupture disk :

Disk disini akan pecah bila tekanan 1 ½ kali working pressure. Disk
terbuat dari metal tahan korosi dan di pasang antara 2 flange. Disk ini bila
perlu harus di ganti.

8. pressure control valve

Pressure control valve berguna untuk menjaga tekanan pada suatu drum
(misalnya) tetap konstan. Ruang bagian atas dihubungkan dengan drum-drum
yang tekanannya bisa dikontrol. Untuk mengatur tekanan agar tetap 100 psia,
maka ruang atas tekanannya diatur dengan memutar stang menjadi 100 psia.
Bila ada kenaikan tekanan, maka gas akan melalui small opening nozzel, dan
masuk keruang bawah dengan mendorong seat B, yag mengakibatkan
diafragma C tertarik karena pegas pada ruang bawah ada hubungan dengan
yoke. Akibatnya tekaknan pada ruang atas akan naik dan tekanan pada drum
akan turun karena adanya aliran gas ini. Bila tekanan pada downstream ini
naik, maka seat B akan naik dan aliran gas berhenti, begitulah selanjutnya.
9. automatic control valve

Cara kerja control valve diatur dengan impuls dari sensing element. Sensng
element menentukan adanya deviasi dari kondisi yang diinginkan dan
menjalankan control valve ke arah yang diinginkan.
Prinsip kerja automatic control valve:
- Gerakan control valve diatur dengan gerak diafragma. Diafragma diatur
olrh udara kering yang mendorong diafragma tersebut.
- Setiap perubahan suhu pada thermocoupple akan menimbulkan arus
listrik.
- Arus thermocoupple dihubungkan dengan iransmitter utuk mengubah
arus kecil menjadi arus besar.
- Arus yang besar mempengaruhi udara kering, di mana transmitter ini
dihubungkan dengan udara kering.
- Jika suhu naik, maka arus listrik dan udara kering akan mengalir dari A
ke 1 lebih banyak dari A ke B.
- Adanya udara yang masuk ke 1 akan menekan diafragma dan menekan
steam. Pada posisi sperti ini kerangan akan menutup.
- Jika temperatur turun, udara kering akan lebh banyak ke B sehingga
kerangan dalam posisi terbuka.

Jadi sebagai impuls media di atas adalah udara kering dan sebagai sensing
element adalah thermocoupplenya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-valve-dan-jenis-
jenisnya.html

https://eryhartoyo.wordpress.com/2012/08/14/jenis-jenis-valve/

http://www.cnzahid.com/2017/01/gate-valve-cara-kerja-dan-fungsinya.html

https://eryhartoyo.wordpress.com/2012/08/14/jenis-jenis-valve/

http://www.cnzahid.com/2017/01/check-valve-pengertianjenis-
jenisfungsi.html

https://www.prosesindustri.com/2015/06/jenis-jenis-check-valve.html

http://www.academia.edu/32237098/Globe_valve_3

http://www.idpipe.com/2017/02/penjelasan-mengenai-globe-valve-dan-
jenisnya.html

http://abi-blog.com/jenis-butterfly-valve-bagian-fungsinya/

https://ngangsukaweruhdotcom.wordpress.com/2013/03/20/valve-sebuah-
pengantar/

Вам также может понравиться