Вы находитесь на странице: 1из 7

KEMAS 7 (2) (2012) 149-155

Jurnal Kesehatan Masyarakat


http://journal.unnes.ac.id/index.php/kemas

STRESS KERJA DENGAN PEMILIHAN STRATEGI COPING

Eunike R. Rustiana, Widya Hary Cahyati

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan
Diterima 14 September 2011
stres kerja dengan pemilihan strategi coping pada dosen-dosen Fakultas Ilmu
Disetujui 5 Oktober 2011
Dipublikasikan Januari 2012 Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Tujuan penelitian untuk mengetahui
hubungan stres kerja dengan pemilihan strategi coping. Metode penelitian analitik
Keywords: observasional dengan rancangan penelitian studi belah lintang. Populasi dalam
Coping; penelitian ini adalah seluruh dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Stress;
Emotion.
Negeri Semarang, sampel yang diambil sejumlah 30 orang menggunakan teknik
accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data
primer diperoleh melalui observasi dan wawancara. Data sekunder diperoleh
dari catatan administrasi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini diolah menggunakan uji chi square dengan derajat
kemaknaan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara stres kerja dengan strategi coping berfokus masalah (p= 0,057), dan tidak
ada hubungan antara stres kerja dengan strategi coping berfokus emosi (p= 0,176)
pada dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Simpulan
penelitian adalah tidak ada hubungan antara strategi coping berfokus masalah
dan strategi coping berfokus emosi dengan stres kerja.
WORK STRESS WITH SELECTION OF COPING STRATEGIES

Abstract
The problems studied in this research was how the relationship of job stress with the
selection of coping strategies on the lecturers of the Sport Science Faculty, Semarang
State University. The purpose of the study to determine the relationship of job stress
with the selection of coping strategies. Analytic research method by observational
study with cross sectional study. Population in this study were all lectures of the
Sport Science Faculty, Semarang State University, the samples were taken amounts
30 people by accidental sampling. The instrument in this study was a questionnaire.
Primary data collected by observation and interviews. Secondary data obtained
from administrative records of Sport Science Faculty UNNES. The data were
processed by chi square test with significance level α = 0.05 . The results showed
there wasn’t relationship between job stress and focusing problems coping strategies
(p=0.057) , and there wasn’t relationship between job stress and emotion focused
coping strategies (p=0.176) at Sport Science Faculty lecturers Semarang State
University. The conclusion, there were not relationship between problem focused
and emotion focused coping strategies with job stress.

© 2012 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Gedung F1, Lantai 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email: widyahary27@gmail.com
Eunike R. Rustiana & Widya Hary Cahyati / KEMAS 7 (2) (2012) 149-155

Pendahuluan masan, kemarahan dan agresi, serta apati dan


depresi.
Fakultas selain merupakan tempat me- Di dalam lingkungan kerja, terdapat
ngajar juga merupakan tempat kerja yang se- stres kerja yaitu ketegangan yang sering di-
ring menjadi sumber stres bagi dosen. Salah satu alami oleh karyawan yang dapat mengganggu
yang dapat dikatakan sebagai sumber stres ada- situasi kerja serta konsentrasi dalam menyele-
lah banyaknya jam mengajar yang bertabrak- saikan tugas. Timbulnya ketegangan tersebut
an dengan kegiatan lain karena membutuhkan pada hakikatnya dipengaruhi oleh tiga faktor,
waktu dan pikiran yang ekstra. Masalah beban yakni masalah organisasi lingkungan kerja,
kerja pun menjadi tidak terelakkan, dimana faktor individu karyawan dan hal lain yang
dosen dihadapkan pada banyaknya mahasiswa berhubungan dengan masyarakat (Eka, 2010;
yang konsultasi skripsi (Devonport et al., 2008; Griffin, 2010; Robert, 2010). Stres kerja dapat
Archibong et al., 2010). disebabkan karena lingkungan fisik yang terlalu
Sistem kerja Fakultas Ilmu Keolahragaan menekan, kurangnya kontrol yang dirasakan,
Universitas Negeri Semarang yang menuntut kurangnya hubungan interpersonal, kurangnya
ketrampilan dosen dalam mengajar baik tatap pengakuan terhadap kemajuan kerja.
muka di kelas maupun praktik di lapangan, Stress kerja merupakan interaksi dari be-
tentu saja mempengaruhi kondisi psikis dosen berapa faktor, yaitu stres di pekerjaan itu sendi-
sebagai pelaku pendidik terdekat dengan ma- ri sebagai faktor eksternal, dan faktor internal
hasiswa. Universitas Negeri Semarang sendiri seperti karakter dan persepsi dari karyawan
mempunyai unit pelayanan pembinaan atau itu sendiri. Dengan kata lain, stres kerja tidak
konseling bagi tenaga kerja namun selama ini semata-mata disebabkan masalah internal,
sasaran dari unit tersebut masih terbatas un- sebab reaksi terhadap stimulus akan sangat ter-
tuk mahasiswa yang mempunyai masalah baik gantung pada reaksi subyektif individu masing-
akademik maupun pribadi. Hal tersebut dirasa masing. Beberapa sumber stres yang dianggap
kurang mendukung upaya peningkatan ke- sebagai sumber stres kerja meliputi kondisi
sehatan psikis dosen, yang pada akhirnya tanpa pekerjaan, konflik peran, struktur organisasi,
disadari berkembang menjadi stres kerja pada dan pengembangan karir.
dosen. Akan tetapi, tinggi rendahnya tingkat Menurut Terry Beehr dan John Newman
stres kerja juga tergantung dari pengelolaan (Taylor, 2006), gejala stres kerja dapat dibagi
stres (coping) yang dilakukan individu dalam dalam 3 (tiga) aspek yaitu gejala psikologis,
menghadapi stressor pekerjaan tersebut (Zukri gejala psikis dan perilaku. Gejala psikologis,
dan Hassim, 2010; Klassen, 2010; Fako, 2010). meliputi kecemasan, ketegangan, bingung, ma-
Stress adalah suatu kondisi yang di- rah, sensitif, memendam perasaan, komunikasi
sebabkan oleh transaksi antara individu de- tidak efektif, mengurung diri, depresi, merasa
ngan lingkungan yang menimbulkan persepsi terasing dan mengasingkan diri, kebosanan,
jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal ketidakpuasan kerja, lelah mental, menurun-
dari si-tuasi dengan sumber daya dalam sistem nya fungsi intelektual, kehilangan daya kon-
biologis, psikologis dan sosial dari seseorang. sentrasi, kehilangan spontanitas dan kreativi-
Stres merupakan keadaan tegang secara biop- tas, kehilangan semangat hidup, menurunnya
sikososial karena banyak tugas-tugas perkem- harga diri dan rasa percaya diri. Gejala fisik,
bangan yang dihadapi orang sehari-hari, baik meliputi meningkatnya detak jantung dan te-
dalam kelompok sebaya, keluarga, sekolah, kanan darah, meningkatnya sekresi adrenalin
maupun pekerjaan. Cornelli mengemukakan dan nonadrenalin, gangguan gastrointestinal,
bahwa yang dimaksud dengan stres adalah misalnya gangguan lambung, mudah terluka,
gangguan pada tubuh dan pikiran yang di- mudah lelah secara fisik, kematian, gangguan
sebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidu- pada kulit, gangguan kardiovaskuler, gangguan
pan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan pernafasan, lebih sering berkeringat, kepala
maupun penampilan individu di dalam lingku- pusing, migrain kanker, ketegangan otot, pro-
ngan tersebut (Taylor, 2006). Reaksi emosional blem tidur (sulit tidur, terlalu banyak tidur).
yang dihasilkan dari situasi stres meliputi kece- Gejala Perilaku, meliputi menunda ataupun

150
Eunike R. Rustiana & Widya Hary Cahyati / KEMAS 7 (2) (2012) 149-155

menghindari pekerjaan, penurunan prestasi faktor-faktor genetik, intelegensia, pendidikan,


dan produktivitas, meningkatnya penggunaan suku, kebudayaan, status ekonomi dan kondisi
minuman keras dan mabuk, perilaku sabotase, fisik); Karakteristik kepribadian (seperti intro-
meningkatnya frekuensi absensi, perilaku vert-ekstravert, stabilitas emosi secara umum,
makan yang tidak normal (kebanyakan atau tipe kepribadian ‘ketabahan’ (hardiness), lo-
kekurangan), kehilangan nafsu makan dan pe- cus of control, kekebalan, ketahanan); Variabel
nurunan drastis berat badan, meningkatnya sosial-kognitif (meliputi dukungan sosial yang
kecenderungan perilaku berisiko tinggi, seperti dirasakan, jaringan sosial, kontrol pribadi yang
ngebut, berjudi, meningkatnya agresivitas dan dirasakan); Hubungan dengan lingkungan so-
kriminalitas, penurunan kualitas hubungan sial, dukungan sosial yang diterima, integrasi
interpersonal dengan keluarga dan teman, ke- dalam jaringan sosial; Strategi coping.
cenderungan bunuh diri. Coping atau kemampuan mengatasi
Gejala stres kerja meliputi: Gejala fisikal masalah adalah proses yang digunakan oleh se-
(yakni sulit tidur, sakit kepala, ada gangguan seorang dalam menangani tuntutan yang men-
pencernaan, keringat berlebih, berubah selera imbulkan stres. Coping adalah suatu proses di-
makan, kehilangan gairah atau daya energi, ba- mana individu mencoba untuk mengelola jarak
nyak melakukan kekeliruan maupun kesalahan yang ada antara tuntutan (baik dari individu
dalam kerja dan kehidupan); Gejala emosio- maupun dari lingkungan) dengan sumber-
nal (meliputi mudah marah, mudah tersing- sumber daya yang mereka miliki.
gung, terlalu sensitif, gelisah dan cemas, sedih, Dua jenis coping yang dilakukan individu
mudah menangis dan depresi, gugup, agresif, apabila menghadapi masalah atau stres yaitu
terhadap orang lain, dan mudah bermusuhan strategi coping yang berfokus pada masalah
serta menyerang, ada kelesuan mental); Gejala dan strategi coping yang berfokus pada emosi.
intelektual (yakni mudah lupa, kacau pikiran, Strategi coping berfokus masalah merupakan
sulit berkonsentrasi, prestasi dan produktivitas proses seseorang untuk dapat memfokuskan
kerja menurun, mutu kerja rendah, suka me- pada masalah atau situasi spesifik yang telah
lamun berlebihan, banyak kekeliruan yang di- terjadi, sambil mencoba menemukan cara un-
buat dalam kerja, kehilangan rasa humor yang tuk mengubahnya atau menghindarinya di ke-
sehat); Gejala interpersonal (yaitu sikap acuh mudian hari. Menurut Lazarus dan Folkman,
tak acuh, kepercayaan terhadap orang lain hi- problem-focused coping, digunakan untuk me-
lang, mudah mengingkari janji dengan orang ngurangi stressor, dengan mempelajari cara-
lain, bersikap menutup dan membentengi diri cara atau keterampilan yang baru. Taylor (2006)
terhadap orang lain). mengemukakan strategi problem-focused co-
Akibat stres di tempat kerja meliputi: Pe- ping terdiri dari: konfrontasi, mencari duku-
nyakit fisik yang diinduksi oleh stres (semisal ngan sosial, dan merencanakan pemecahan
penyakit jantung koroner, hipertensi, tukak masalah.
lambung, gangguan menstruasi, gangguan pen- Sementara itu Carver dkk. mengemuka-
cernaan, alergi, serangan asma); Kecelakaan kan bentuk-bentuk coping yang berfokus pada
kerja (terutama pada pekerjaan yang menuntut pemecahan masalah terdiri dari: Keaktifan diri
kinerja yang tinggi, bekerja bergiliran (shift), (mengerahkan segala daya upaya untuk men-
penyalahgunaan zat adiktif); Absen pegawai coba memindahkan atau menghilangkan pe-
yang sulit menyelesaikan pekerjaan sebab tidak nyebab stres); Perencanaan (tentang langkah-
hadir karena sakit; Lesu kerja (pegawai kehila- langkah yang perlu diambil untuk menangani
ngan motivasi kerja); Gangguan jiwa mulai dari suatu masalah); Penekanan pada suatu aktivitas
gangguan yang mempunyai efek ringan dalam yang utama, supaya dapat berkonsentrasi pe-
kehidupan sehari-hari hingga gangguan yang nuh pada masalah penyebab stres yang sedang
mengakibatkan ketidakmampuan yang berat. dihadapi; Penguasaan diri (yaitu mengontrol
Beberapa faktor yang mempengaruhi atau mengendalikan tindakan sampai ada ke-
pengalaman stres pada individu, yakni: Va- sempatan yang tepat untuk bertindak); Men-
riabel dalam kondisi individu (meliputi umur, cari dukungan sosial sebagai alat (yaitu usaha
tahap kehidupan, jenis kelamin, temperamen, individu untuk mencari bantuan, informasi,

151
Eunike R. Rustiana & Widya Hary Cahyati / KEMAS 7 (2) (2012) 149-155

atau nasihat tentang apa yang bisa dilakukan pada masalah, mencoba untuk mengkonfron-
untuk mengatasi masalah penyebab stres). tasi masalah secara aktif dan mengatasi aki-
Strategi coping berfokus emosi merupa- batnya, dan coping yang berpusat pada emosi,
kan proses seseorang untuk berfokus meng- merupakan coping yang digunakan untuk me-
hilangkan emosi yang berhubungan dengan nangani perasaan.
situasi stres, walaupun situasi itu sendiri tidak Dari tiga kategori di atas, ada sembilan
dapat diubah. Menurut Lazarus dan Folk- respon coping yaitu: analisis logis dan persia-
man, emotion-focused coping, digunakan un- pan mental; redefinisi kognitif; penghindaran
tuk mengatur respon emosional terhadap stres. dan pengingkaran kognitif; pencarian infor-
Taylor (Smet, 1994) mengemukakan strategi masi dan dukungan; melakukan pemecahan
coping berfokus emosi terdiri dari: kendali masalah; pengejaran terhadap penghargaan
diri, membuat jarak; penilaian kembali secara alternatif; pengaturan afektif; pengungkapan
positif, menerima tanggung jawab, lari atau emosional; penerimaan. Moos mengusulkan
penghindaran. bahwa sembilan respons coping ini jarang digu-
Carver dkk (Taylor, 2006) mengemuka- nakan secara terpisah dan mencakup kemam-
kan bentuk-bentuk perilaku coping yang ber- puan coping yang paling sering digunakan oleh
fokus pada emosi adalah: Berpaling kepada individu selama hidup mereka (Niven, 2002).
agama (yaitu usaha individu untuk meningkat- Dalam penelitian ini, yang digunakan
kan aktivitas keagamaan); Pemahaman kem- sebagai indikator penelitian adalah penggolo-
bali secara positif atau melihat permasalahan ngan coping dari Carver dkk. mengenai strategi
dari segi yang lebih baik; Penerimaan (bahwa coping berfokus masalah dan strategi coping
peristiwa yang penuh tekanan telah terjadi dan berfokus emosi.
nyata); Mengarahkan dan melepaskan emosi
(yaitu meningkatkan kesadaran akan masalah Metode
emosional dan melepaskan perasaan-perasaan
tersebut); Penolakan (yaitu menolak kenya- Penelitian jenis penjelasan ini meng-
taan terjadinya peristiwa yang penuh tekanan); gunakan metode survei analitik dengan pen-
Mencari dukungan emosional sosial, untuk dekatan belah lintang.
mendapatkan simpati atau dukungan emo- Populasi dalam penelitian ini adalah
sional dari orang lain; Pelepasan secara men- seluruh dosen yang bekerja di Fakultas Ilmu
tal, dari masalah penyebab stres yang dianggap Keolahragaan yang berjumlah 75 orang.
mengganggu, melalui mimpi siang hari, tidur Sampel dalam penelitian ini adalah 30
atau selingan diri; Pelepasan secara perilaku orang dosen, yang dapat ditemui dan ber-
(yaitu menyerah, atau mengundurkan diri dari sedia menjadi responden. Instrumen dalam
usaha untuk mencapai tujuan karena masalah penelitian ini adalah skala stres kerja dan skala
penyebab stres yang dialami dianggap meng- strategi coping berupa pernyataan atau perta-
ganggu). nyaan yang menyangkut self assessment.
Freud (Niven, 2002) menggunakan is- Alat pengumpul data dalam penelitian
tilah mekanisme pertahanan untuk menye- ini adalah skala, yaitu daftar pertanyaan atau
butkan strategi yang tidak disadari yang digu- pernyataan berisi aspek-aspek yang hendak
nakan oleh individu untuk mengatasi emosi diukur, dan peneliti mengambil kesimpulan
negatif di mana strategi tersebut tidak me- atas dasar jawaban subyek. Bentuk skala bersi-
ngubah situasi stres, tetapi hanya mengubah fat langsung dan tertutup yaitu subyek diminta
cara individu menghayati atau memikirkan memilih satu dari beberapa pilihan jawaban
situasi. Moos (Niven, 2002) juga mengajukan yang telah ada.
tiga kategori keterampilan coping yang melibat- Skala disusun berdasarkan gejala-gejala
kan komponen kognitif, tingkah laku dan afek- stres kerja meliputi: Gejala fisikal (yakni sulit
tif, yaitu: Coping yang berpusat pada penilaian, tidur, sakit kepala, ada gangguan pencernaan,
merupakan keterampilan yang digunakan un- keringat berlebih, berubah selera makan, ke-
tuk memodifikasi arti dan memahami ancaman hilangan gairah atau daya energi, banyak me-
dari situasi yang dijalani; Coping yang berpusat lakukan kekeliruan maupun kesalahan dalam

152
Eunike R. Rustiana & Widya Hary Cahyati / KEMAS 7 (2) (2012) 149-155

kerja dan kehidupan); Gejala emosional (meli- pada dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan Uni-
puti mudah marah, mudah tersinggung, ter- versitas Negeri Semarang berdasarkan jawaban
lalu sensitif, gelisah dan cemas, sedih, mudah kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar
menangis dan depresi, gugup, agresif, terhadap responden mempunyai tingkat stres kerja se-
orang lain, dan gampang bermusuhan serta dang yaitu 23 responden (76 %) dan selebihnya
menyerang, ada kelesuan mental); Gejala in- sejumlah 4 responden (13%) berada dalam ka-
telektual (yakni mudah lupa, kacau pikiran, tegori rendah, serta 3 responden lainnya (10 %)
sulit berkonsentrasi, prestasi dan produktivitas dikategorikan mempunyai tingkat stres kerja
kerja menurun, mutu kerja rendah, suka mela- tinggi.
mun berlebihan, banyak kekeliruan yang dibuat Hasil penelitian tentang strategi coping
dalam kerja, kehilangan rasa humor yang se- berfokus masalah menunjukkan bahwa seba-
hat); dan Gejala interpersonal (yaitu sikap acuh gian besar responden menggunakan strategi
tak acuh, kepercayaan terhadap orang lain hi- coping berfokus masalah dengan kategori se-
lang, mudah mengingkari janji dengan orang dang yaitu 21 responden (70 %) dan selebihnya
lain, bersiakp menutup dan membentengi diri sejumlah 4 responden (13 %) berada dalam ka-
terhadap orang lain). tegori rendah, serta 5 responden lainnya (17 %)
Skala strategi coping berfokus masalah menggunakan strategi coping berfokus masalah
disusun berdasarkan aspek-aspek dari strategi dengan kategori tinggi.
coping yang berfokus masalah. Bentuk item- Strategi coping berfokus emosi yang di-
item dari skala strategi coping berfokus masalah gunakan dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan
mempunyai 4 kemungkinan jawaban bagi su- Universitas Negeri Semarang menunjukkan
byek. Bentuk-bentuk coping berfokus masalah bahwa sebagian besar responden menggu-
menurut Carver dkk terdiri dari: keaktifan diri, nakan strategi coping berfokus emosi dengan
perencanaan, penekanan pada suatu aktivitas kategori sedang yaitu 19 responden (64%) dan
utama, penguasaan diri, dan mencari duku- selebihnya sejumlah 7 responden (23%) berada
ngan instrumental sosial. dalam kategori tinggi, serta 4 responden lain-
Skala strategi coping berfokus emosi nya (13%) menggunakan strategi coping ber-
disusun berdasarkan aspek-aspek strategi co- fokus emosi dengan kategori rendah.
ping yang berfokus emosi. Bentuk item-item Hasil analisis hubungan antara strategi
dari skala strategi coping berfokus emosi mem- coping berfokus masalah dengan stres kerja di-
punyai 4 kemungkinan jawaban bagi subyek. peroleh nilai p=0,057. Karena nilai p lebih besar
Bentuk-bentuk perilaku coping yang berfokus dari 0,05 maka Ha ditolak yaitu tidak ada hu-
emosi menurut Carver dkk adalah: berpaling bungan antara strategi coping berfokus masalah
kepada agama; pemahaman kembali secara dengan stres kerja pada dosen di Fakultas Ilmu
positif, penerimaan, mengarahkan dan mele- Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
paskan emosi, penolakan, mencari dukungan Hasil analisis hubungan antara strategi
emosional sosial, pelepasan secara mental, coping berfokus emosi dengan stres kerja de-
pelepasan secara perilaku. ngan menggunakan uji Pearson diperoleh ni-
lai p 0,176. Karena nilai p lebih besar dari 0,05
Hasil dan Pembahasan maka Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan
antara strategi coping berfokus emosi dengan
Data yang diperoleh menunjukkan se- stres kerja pada dosen di Fakultas Ilmu Ke-
bagai berikut: (1) Masa kerja responden, <10 olahragaan Universitas Negeri Semarang.
tahun sebanyak 10 orang (33%), 10-20 tahun Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebanyak 18 orang (60%), dan > 20 tahun se- sebagian besar responden mempunyai tingkat
banyak 2 orang (7%), (2) Status pernikahan, 25 stres kerja sedang yaitu 23 orang (76,7 %), stres
responden (83%) menikah, dan 5 responden kerja kategori tinggi dialami oleh 3 responden
(17%) belum menikah, (3) Status pegawai, res- (10%), dan 4 responden lainnya mengalami
ponden yang berstatus PNS 28 orang (94%), stres kerja rendah. Tingkat stres kerja yang se-
dan yang berstatus CPNS 2 orang (6%). bagian besar tergolong sedang ini mungkin ka-
Gambaran mengenai tingkat stres kerja rena status mereka yang sebagian besar (93,3%)

153
Eunike R. Rustiana & Widya Hary Cahyati / KEMAS 7 (2) (2012) 149-155

adalah sudah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan metode yang dapat digunakan untuk semua
sekitar 25 responden (83,3%) sudah menikah situasi stres. Strategi coping yang paling efektif
membuat mereka lebih tenang, walaupun tugas adalah strategi yang sesuai dengan jenis stres
responden sebagai dosen yang harus menye- dan situasi. Karena bagaimanapun, keberhasi-
lenggarakan tugas belajar mengajar serta tugas- lan coping lebih tergantung pada penggabungan
tugas administrasi lainnya, sebetulnya tidak strategi coping yang sesuai dengan ciri masing-
ringan. masing kejadian yang penuh stres, daripada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencoba menemukan satu strategi coping yang
tidak ada hubungan antara strategi coping ber- paling berhasil (Taylor, 2006). Berdasarkan
fokus masalah dengan stres kerja pada dosen di hasil penelitian diketahui bahwa sebagian be-
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri sar responden mempunyai tingkat stres kerja
Semarang (p= 0,057). Hal tersebut tidak seja- sedang yaitu 23 orang (76,7 %), persentase
lan dengan pernyataan Vitaliano dkk (Tay- tersebut tidak menunjukkan masalah yang be-
lor, 2006) bahwa masalah yang berhubungan rarti walaupun tugas responden sebagai dosen
dengan pekerjaan mempengaruhi orang de- Fakultas Ilmu Keolahragaan yang harus me-
ngan segera menerapkan strategi coping fokus nyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dan
masalah seperti mengambil tindakan langsung tugas administrasi lainnya, namun ditunjang
atau mencari bantuan dari orang lain. oleh status mereka yang 93,3% adalah sudah
Faktor luar individu berupa dukungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sekitar 25 res-
sosial dalam hal ini sangat mempengaruhi stres ponden sudah menikah membuat mereka
kerja yang mereka alami seperti yang dikemu- lebih tenang dan terjamin secara jangka pan-
kakan Gottlieb (Niven, 2002) bahwa coping ter- jang. Strategi coping berfokus masalah yang
gantung pada manifestasi dukungan dan pada digunakan responden sebagian besar masuk
keyakinan bahwa orang lain akan memberikan dalam kategori sedang sebanyak 21 orang (70
bantuan apabila diminta. Perkawinan dan ke- %), menunjukkan bahwa kondisi psikis mereka
luarga barangkali merupakan sumber duku- sudah terkendali dalam menghadapi situasi pe-
ngan sosial yang paling penting, yang mana se- nuh stres karena terbiasa menjalankan kegiatan
banyak 83,3% (25 responden) dari keseluruhan belajar mengajar.
responden adalah sudah berkeluarga. Duku- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ngan sosial berasal dari orang-orang di seki- tidak ada hubungan antara strategi coping ber-
tar individu yaitu orang tua, suami atau istri, fokus emosi dengan stres kerja pada dosen di
kekasih, teman dekat, saudara dan masyarakat. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Banyak penelitian menyatakan bahwa orang Semarang (p= 0,176). Secara distribusi, seba-
yang memiliki banyak ikatan sosial (pasangan, gian responden menggunakan strategi coping
kawan, kerabat, anggota kelompok) hidup lebih berfokus emosi dengan kategori sedang (63,3
lama dan kurang rentan mengalami penyakit %), namun keefektifan suatu strategi juga ter-
yang berhubungan stres dibandingkan orang gantung pada waktu yang dibutuhkan. Strate-
yang memiliki sedikit kontak sosial supor- gi yang efektif dengan segera mengatasi stres,
tif (Niven, 2002). Jadi dapat dikatakan bahwa mungkin menjadi tidak efektif dalam mem-
dukungan sosial tersebut mempengaruhi res- bantu seseorang mengatasi masalahnya begitu
ponden dalam mengambil keputusan guna me- juga sebaliknya, hal ini berkenaan dengan tugas
nentukan coping mana yang tepat untuk me- dosen yang siap sedia membantu mahasiswa
ngatasi atau mencegah stres mereka. Selain itu, mengatasi masalah yang berhubungan de-
menurut Collins (Bishop, 1994), suatu strategi ngan akademiknya, misalnya bimbingan skripsi
mengambil tindakan langsung (strategi coping yang terkadang membutuhkan waktu, tenaga,
berfokus masalah) dapat menjadi efektif ketika dan pikiran yang lebih banyak, sehingga tidak
ada alasan untuk percaya bahwa situasi dapat memungkinkan mengatasi stres dengan meng-
diubah. hindarinya atau dengan perilaku emosional,
Tidak adanya hubungan dari hasil ana- lagipula dampak yang dihasilkan akan mem-
lisis tersebut sesuai dengan pendapat Rutter pengaruhi kredibilitas mereka sebagai seorang
yang menyatakan bahwa tidak ada satu pun tenaga pengajar maupun nama baik institusi

154
Eunike R. Rustiana & Widya Hary Cahyati / KEMAS 7 (2) (2012) 149-155

yang menaungi yakni Fakultas Ilmu Keolahra- Daftar Pustaka


gaan Universitas Negeri Semarang.
Selain itu, apabila masalah hanya di- Archibong, et al. 2010. Occupational Stress Sources
hindari saja maka akan semakin menjadi beban among University Academic Staff. European
Journal of Educational Studies, 2 (3): 217-225
di kemudian hari dan akan semakin sulit untuk
Devonport., et al. 2008. Sources of Stress, and
diselesaikan. Suls & Fletcher juga menyatakan The Use of Anticipatory, Preventative, and
bahwa penyelesaian masalah dengan coping Proactive Coping Strategies by Higher
berfokus emosi biasanya bertahan sementara Education Lecturers. Journal of Hospitality,
waktu saja karena sifatnya hanya menghindari, Leisure, Sport and Tourism Education, 7 (1):
bukan menyelesaikan masalah. Coping dapat 70-81
disempurnakan dengan strategi yang berbeda. Eka, Swaputri. 2010. Analisis Penyebab Kecelakaan
Pada umumnya individu menggunakan strate- Kerja (Studi Kasus Di PT Jarum Air Mancur).
gi coping berfokus masalah maupun strategi co- Jurnal Kemas, 5 (2): 134-147
ping berfokus emosi, dalam menghadapi situasi Fako, T.T. 2010. Occupational Stress among
University Employees in Botswana. European
penuh stres. Mereka beranggapan bahwa kedua
Journal of Social Sciences, 15 (3): 313-326
tipe coping tersebut berguna untuk kejadian pe- Graffin, Marie L. 2010. Job Involvement. Job
nuh stres (Taylor, 2006). Stress, Job Satisfaction and organizational
commitment and the Burnout of correctional
Penutup staff. Criminal Justice and behavior, 37 (2):
239-255
1)Tidak ada hubungan antara stres kerja Klassen, Robert M. 2010. Effects on teacher self
dengan strategi coping berfokus masalah pada efficacy and job satisfaction: Teacher gender,
dosen, 2)Tidak ada hubungan antara stres kerja years of experience and job stres. Journal of
dengan strategi coping berfokus emosi pada Educational Psychology, 102 (3): 741-756
Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan, Pengantar
dosen.
untuk Perawat dan Profesional Kesehatan
Disarankan agar dosen tetap waspada Lain. Alih Bahasa: Agung Waluyo.
dengan mengidentifikasi sedini mungkin ge- Robert, M Klassen. 2010. Theachers collective
jala stres kerja yang dialami sehingga tidak efficacy, Job Satisfaction and Job Stress
menjadi stres yang berat dan tidak mengham- in Cross-cultural contest. The Journal of
bat kinerja Experimental Education, 78 (4): 464-486
Ucapan terimakasih disampaikan kepa- Taylor, S.E. 2006. Health Psychology. New York:
da Pimpinan Fakultas Ilmu Keolahragaan Uni- McGraw Hill Inc
versitas Negeri Semarang yang menjadi lokasi Zukri, M. and Hassim, N. 2010. A Study of
penelitian atas izin dan kerjasama dalam pelak- Occupational Stress, and Coping Strategies
Among Correctional Officers in Kedah,
sanaan penelitian ini.
Malaysia. Journal of Community Health, 16 (
2): 66-74

155

Вам также может понравиться

  • Pengumuman Penundaan Rekrutmen
    Pengumuman Penundaan Rekrutmen
    Документ1 страница
    Pengumuman Penundaan Rekrutmen
    Toyo
    Оценок пока нет
  • Gangguan Berbicara
    Gangguan Berbicara
    Документ8 страниц
    Gangguan Berbicara
    Inna Nur Fitri Dahliyanti
    Оценок пока нет
  • Ns Gina R2 Form Tugas Di Zona Merah
    Ns Gina R2 Form Tugas Di Zona Merah
    Документ1 страница
    Ns Gina R2 Form Tugas Di Zona Merah
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Surat Permintaan Sebagai Pembicara Dokter
    Surat Permintaan Sebagai Pembicara Dokter
    Документ2 страницы
    Surat Permintaan Sebagai Pembicara Dokter
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • ANALISIS PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
    ANALISIS PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
    Документ13 страниц
    ANALISIS PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ17 страниц
    Bab 2
    ibnu rifaldi
    Оценок пока нет
  • Basal Metabolismic Rate
    Basal Metabolismic Rate
    Документ19 страниц
    Basal Metabolismic Rate
    Nanda Sayu Kinanthi
    Оценок пока нет
  • Template SMA Lulus
    Template SMA Lulus
    Документ9 страниц
    Template SMA Lulus
    Hafiz Ibrahim
    Оценок пока нет
  • MAKALAAAAAAHHHH
    MAKALAAAAAAHHHH
    Документ17 страниц
    MAKALAAAAAAHHHH
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • 4077 10560 1 PB PDF
    4077 10560 1 PB PDF
    Документ9 страниц
    4077 10560 1 PB PDF
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Metabolisme Sel
    Metabolisme Sel
    Документ20 страниц
    Metabolisme Sel
    Jack Wan
    100% (2)
  • Manajemen Keperawatan Pertemuan 6
    Manajemen Keperawatan Pertemuan 6
    Документ20 страниц
    Manajemen Keperawatan Pertemuan 6
    Anonymous b3fdhZp
    Оценок пока нет
  • Bb6 Metabolisme
    Bb6 Metabolisme
    Документ13 страниц
    Bb6 Metabolisme
    Novia Sintesa
    Оценок пока нет
  • AnemiaPadaAnak
    AnemiaPadaAnak
    Документ9 страниц
    AnemiaPadaAnak
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • 3) Tanda Pengesahan Skripsi 1-2 - Copy JANN
    3) Tanda Pengesahan Skripsi 1-2 - Copy JANN
    Документ2 страницы
    3) Tanda Pengesahan Skripsi 1-2 - Copy JANN
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Lamaran Pekerjaan
    Lamaran Pekerjaan
    Документ1 страница
    Lamaran Pekerjaan
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Gerontik Prioritas
    Gerontik Prioritas
    Документ5 страниц
    Gerontik Prioritas
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Pneumothorax New
    Laporan Pendahuluan Pneumothorax New
    Документ20 страниц
    Laporan Pendahuluan Pneumothorax New
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Panduan Praktikum Mikrobiologi 2016
    Panduan Praktikum Mikrobiologi 2016
    Документ73 страницы
    Panduan Praktikum Mikrobiologi 2016
    septi
    Оценок пока нет
  • Pelaksanaan Keperwatan
    Pelaksanaan Keperwatan
    Документ4 страницы
    Pelaksanaan Keperwatan
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Sap Maternitas
    Sap Maternitas
    Документ7 страниц
    Sap Maternitas
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Keluarga Binaan
    Pengkajian Keluarga Binaan
    Документ9 страниц
    Pengkajian Keluarga Binaan
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Sop Jus
    Sop Jus
    Документ7 страниц
    Sop Jus
    arlina atikah lubis
    100% (1)
  • Prosedur Tindakan Pemfis
    Prosedur Tindakan Pemfis
    Документ7 страниц
    Prosedur Tindakan Pemfis
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Gerontik Prioritas
    Gerontik Prioritas
    Документ5 страниц
    Gerontik Prioritas
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • LP Gerontik Kunjungan 1
    LP Gerontik Kunjungan 1
    Документ8 страниц
    LP Gerontik Kunjungan 1
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Resume 1
    Pengkajian Resume 1
    Документ5 страниц
    Pengkajian Resume 1
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Leaflet Hipertensi
    Leaflet Hipertensi
    Документ2 страницы
    Leaflet Hipertensi
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • Jurnal Jus Sirsak PDF
    Jurnal Jus Sirsak PDF
    Документ8 страниц
    Jurnal Jus Sirsak PDF
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет
  • LP APPendiktomi
    LP APPendiktomi
    Документ27 страниц
    LP APPendiktomi
    arlina atikah lubis
    Оценок пока нет