Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
6
www.ultra-jaya.co.id [19 Desember 2011]
28
1. Dewan Komisaris:
2. Direksi:
4.2. Produk
diproses melalui proses Ultra High Temperature (UHT) dengan suhu 140 oC
selama 4 detik. Hal ini dilakukan untuk membunuh bakteri yang berbahaya
bagi tubuh dengan meminimalisasi kerusakan gizi yang terkandung. Setelah
diproses secara UHT, lalu susu dikemas dengan kemasan aseptik 6 lapis yang
menjaga susu tetap awet selama 10 bulan tanpa bahan pengawet.
38%
Perempuan
62% Laki-laki
4.4.2 Usia
Karakteristik konsumen susu cair Ultra Milk berdasarkan usia
kepada 100 mahasiswa adalah 46% berusia 21 tahun, 27% mahasiswa
berusia 20 tahun, 14% mahasiswa berusia 19 tahun, 12% mahasiswa
berusia 22 tahun dan 1% mahasiswa berusia 18 tahun. Usia yang
paling banyak adalah 44% mahasiswa berusia 21 tahun, hal ini
dikarenakan oleh penyebaran kuesioner terhadap mahasiswa yang rata-
rata berkisar 18 tahun - 22 tahun, seperti dimuat pada Gambar 6 .
32
12% 1%
14%
18
19
20
27%
21
46% 22
28% Jabodetabek
41%
Jawa Tengah
Jawa Barat
1% Jawa Timur
10%
20% Sumatera
4.4.4 Pengeluaran
Karakteristik mahasiswa yang mengkonsumsi susu cair Ultra
Milk berdasarkan pengeluaran rata-rata per bulan adalah mayoritas
memiliki pengeluaran sebesar Rp500.0001– Rp 1.000.000 sebesar 67%
dan minoritas memiliki pengeluaran sebesar > Rp 2.000.001 sebesar
33
18% Rp.500.001-
Rp.1.000.000
Rp.1.000.001-
Rp.1.500.000
Rp.1.500.001-
Rp.2.000.000
67% >Rp.2.000.001
utama konsumen dalam pembelian susu cair Ultra Milk dapat dilihat
pada Gambar 9.
12%
Menjaga kesehatan
3%
39%
3% Pengganti sarapan
Coba-coba
Dorongan
iklan/promosi
43% Rasa produk
19% 2%
Menunjukan status
sosial
79%
4%
Ya
Tidak
96%
8% 3%
3%
9% Internet
TV
2%
Radio
Keluarga
Teman
75% Lainnya
1%
1% 1% 11%
13%
harga
rasa
kualitas
manfaat
rekomendasi
30% kepopuleran
43% lainnya
27% 44%
Tidak terpengaruh
Tertarik membeli
Tertarik mencoba
29%
1%
10%
13%
harga
23% rasa
kualitas
manfaat
kepopuleran
53%
21%
Ya
Tidak
79%
3% 10%
26% harga
4%
11% rasa
kualitas
manfaat
rekomendasi
11% kepopuleran
35% lainnya
13% 12%
Diri sendiri
Keluarga
Teman
75%
50% 14%
Selalu direncanakan
Tidak pernah
direncanakan
Tergantung situasi
36%
3% 2%
40%
Warung
Supermarket
Rumah makan
Lainnya
55%
4%
Ya
Tidak
96%
24%
Tidak melakukan
pembelian
76%
4%
35%
Tetap membeli
Tidak melakukan
pembelian
61%
akan beralih ke produk lain jika terjadi kenaikan harga susu cair Ultra
Milk dan 4% yang menyatakan tidak akan membeli susu cair Ultra
Milk jika terjadi kenaikan harga.
46%
54% Ya
Tidak
4.7. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Susu Cair Ultra Milk
4.7.1 Analisis Tingkat Kepentingan (ei)
Sikap yang terbentuk terhadap suatu produk akan
mempengaruhi perilaku atau tindakan dari orang tersebut. Metode
analisis sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis sikap multiatribut Fishbein. Model sikap Fishbein ini berfokus
pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap atribut obyek
tertentu. Dalam hal ini atribut yang diteliti adalah atribut-atribut yang
melekat pada susu cair Ultra Milk. Berdasarkan data primer yang
didapatkan dari kuesioner kepada 100 orang responden dapat diketahui
penilaian konsumen terhadap atribut dalam bentuk skor evaluasi
kepentingan (e1) dan skor kepercayan (bi), sehingga pada akhirnya akan
diketahui sikap konsumen (Ao) terhadap atribut-atribut susu cair Ultra
Milk.
Atribut-atribut yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 15
atribut yaitu harga produk yang terjangkau, brand image merek, tingkat
kemudahan mengingat merek, keamanan kemasan produk, kemasan
yang menarik, ukuran kemasan, kualitas produk, komposisi/ kandungan
nutrisi produk, kehalalan produk, keamanan mengkonsumsi, promosi
yang diberikan, kemudahan mendapatkan produk, variasi rasa produk
dan kesesuaian rasa & aroma. Evaluasi tingkat kepentingan diukur
dengan menggunakan skala Likert dengan rentang 1= sangat tidak
penting, 2=tidak penting, 3=netral, 4=penting, dan 5=sangat penting.
Hasil evaluasi tingkat kepentingan akan menunjukan atribut-
atribut mana saja yang dinilai penting oleh konsumen dalam pembelian
produk susu cair Ultra Milk. Semakin tinggi skor evaluasi suatu atribut
50
Skala Interval = = 82
Strategi pemasaran utama paling tidak terdiri dari tiga langkah utama
yaitu : segmentasi, targeting dan positioning pasar (STP). Strategi tersebut
dapat ditentukan apabila perusahaan mengetahui karakteristik konsumennya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa karakteristik mahasiswa
yang mengkonsumsi Ultra Milk didominasi oleh wanita, umur 21 tahun,
besar pengeluaran Rp 500.001- Rp 1.000.000 dan berasal dari daerah
Jabodetabek. Segmentasi susu Ultra Milk sebaiknya berdasarkan demografi
profesi dan usia yaitu mahasiswa berumur 21 tahun. Adapun targeting Ultra
Milk adalah mahasiswa yang memperhatikan kesehatan tubuhnya, dan
positioning produk sebagai susu cair penjaga kesehatan. Hal ini dapat
diketahui dari hasil penelitian bahwa motivasi sebagian besar mahasiswa
dalam mengkonsumsi susu cair Ultra Milk adalah sebagai pengganti sarapan
dan menjaga kesehatan untuk mendapatkan tubuh yang sehat.
Hasil penelitian dapat dikaitkan dengan bauran pemasaran yaitu:
produk, harga, tempat, dan promosi. Apabila dilihat dari sisi produk,
konsumen menyatakan bahwa mereka telah puas dengan produk susu cair
Ultra Milk. Atribut kualitas produk, kehalalan produk, dan keamanan
mengkonsumsi telah mendapatkan nilai yang baik dimata konsumen. Atribut-
atribut tersebut sebaiknya tetap dijaga agar tetap dinilai baik oleh konsumen.
Selain itu manajer perlu mengetahui rasa dari Ultra Milk yang diinginkan
oleh konsumen, karena mayoritas konsumen yang mengkonsumsi susu cair
merek lain beralasan bahwa rasa dari produk merek lain mempengaruhi
keputusan pembelian.
Dari sisi promosi, dilihat pada analisis multiatribut Fishbein bahwa
atribut promosi ternyata tidak dipentingkan oleh konsumen dan dinilai tidak
melekat pada susu cair Ultra Milk. Selain itu diketahui bahwa mayoritas
konsumen telah melihat promosi yang dilakukan Ultra Milk terutama melalui
televisi dengan fokus utama konsumen setelah melihat promosi tersebut
55
adalah rasa dari Ultra Milk, namun promosi tersebut ternyata tidak
berdampak pada keputusan pembelian Ultra Milk. Hal ini dapat diakibatkan
karena merek Ultra Milk telah dikenal luas oleh masyarakat sehingga
promosi lewat televisi yang dilakukan oleh Ultra Milk tidak terlalu
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Ultra Milk perlu tetap
memuaskan keinginan-keinginan dari konsumennya sehingga konsumen yang
puas dapat menginformasikan produk ke orang sekitarnya, terutama teman.
Hasil analisis faktor menunjukan bahwa saran teman memiliki pengaruh
paling kuat pada keputusan pembelian. Selain itu juga dapat dilakukan
promosi yang Ultra Milk yang berkaitan dengan pertemanan, karena
konsumen mahasiswa dengan umur rata-rata 21 tahun lebih sering
berinteraksi dengan teman-temannya. Promosi yang dapat dilakukan
misalnya saja melakukan lomba yang berhubungan dengan kegiatan anak
muda, mensponsori kegiatan yang berhubungan dengan hobi mahasiswa,
membuat kompetisi mengajak orang lain untuk meminum susu cair Ultra
Milk dan memanfaatkan jejaring pertemanan seperti Facebook dan Twitter
untuk media promosi yag sedang marak digunakan oleh mahasiswa untuk
lebih mempromosikan atribut-atribut yang ada dalam Ultra Milk.
Harga produk juga dianggap belum memenuhi keinginan konsumen,
dapat terlihat bahwa atribut harga memiliki nilai yang cukup kecil
dibandingkan atribut lain dan masih banyak konsumen yang beranggapan
harga susu Ultra Milk mahal. Konsumen mahasiswa yang mayoritas memiliki
pengeluaran Rp 500.0001 – Rp 1.000.000 per bulan menunjukan konsumen
berstatus mahasiswa memiliki pengeluaran yang tidak begitu banyak, hal ini
dapat disebabkan karena faktor pendapatan mahasiswa yang umumnya masih
terbatas. Padahal apabila dilihat dari hasil analisis faktor, besarnya
pengeluaran sangat mempengaruhi keputusan pembelian produk. Perusahaan
seharusnya menyadari hal ini sehingga adanya efisiensi dan efektivitas mulai
dari pendatangan bahan baku hingga produk didistribusikan ke tangan
konsumen agar harga produk dapat ditekan.
Dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa ketersediaan produk sangat
penting bagi konsumen, apabila Ultra Milk tidak tersedia maka konsumen
56
akan beralih ke produk lain. Selain itu banyak konsumen yang membeli susu
cair belum mengetahui akan membeli merek apa dan baru memutuskan
ditempat pembelian. Sebaiknya manajer lebih memperhatikan ketersediaan
Ultra Milk agar konsumen tertarik untuk membeli dan tidak beralih ke
produk lain. Pendistribusian produk diseluruh daerah di Indonesia juga perlu
diperhatikan agar penjualan Ultra Milk tidak hanya terpusat di daerah
Jabodetabek saja.