Вы находитесь на странице: 1из 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses adalah merupakan suatu rangkaian tahap
kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan semaksimal
mungkin sumber-sumber yang ada dan tersedia. Menurut John F Mee, manajemen
adalah suatu seni keahlian untuk memperoleh hasil maksimal dengan usaha minimal
dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan baik untuk pimpinan
maupun para pekerja, serta memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat.

Pengetahuan tentang manajemen merupakan pengetahuan yang universal dan sangat


krasial bagi penerapan asuhan keperawatan secara umum dibidang pelayanan.
Manajemen menurut Robbins (1997) adalah proses untuk mencapai suatu tujuan dengan
efisien melalui sumber daya orang lain. Berbeda dengan Donovan (1997) yang
mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses interaksi sosio tehnik yang
terjadi dalam suatu organisasi formal yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi
tersebut ditentukan melalui penggunaan sumber-sumber orang lain.

Dalam suatu manajemen terdapat suatu proses yang mengubah input menjadi output,
dimana input manajemen meliputi manusia, uang dan material. Selanjutnya input ini
akan diproses dengan melewati beberapa tahap seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengontrolan, sehingga dapat dicapai output yang diinginkan. Adapun
output yang diinginkan yaitu efisien, staf yang kompeten dan pelayanan yang
berkualitas. Pada manajemen keperawatan kegiatan ini terintegrasi pada praktek nyata
didalam pengelolaan klien sehingga dihasilkan suatu pelayanan keperawatan yang efektif
dan efisien yang dapat diterapkan kepada klien, keluarga dan masyarakat.
2

Pelayanan rumah sakit diberikan oleh multi disiplin termasuk didalamnya adalah tim
kesehatan yang menurut Aditama (2000) pelayanan keperawatan merupakan pemberi
pelayanan terlama dan secara terus menerus sehingga berperan penting dalam
penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Mutu pelayanan merupakan keputusan mendasar dari pelanggan yang menentukan
adalah pelanggan bukan dari kebijakan atau manajemen. Salah satu upaya peningkatan
mutu pelayanan adalah dengan metode asuhan keperawatan profesional dan asuhan
keperawatan dapat terlaksana dengan maksimal.

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan diperlukan sistem manajemen


yang baik. Didalam proses manajemen seseorang berperan menjadi Role Model sebagai
Kepala ruangan, Kepala tim dan pelaksana. Kepala Ruangan adalah seorang perawat
profesional yang bertugas menyelenggarakan asuhan keperawatan di ruang rawat.
Kepala Tim adalah seorang perawat yang memimpin sekelompok tenaga keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada kelompok klien melalui upaya kooperatif
dan kolaboratif (Douglas, 1985). Perawat pelaksana adalah tenaga perawat yang diberi
wewenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan diruang rawat inap.

Rumah Sakit Umum Derah Pasar Minggu merupakan RS yang berusaha melakukan
pelayanan terbaik dengan cara mencanangkan visi misi yang disosialisasikan kepada
semua petugas yang terlibat dalam asuhan keperawatan pada klien disamping manajemen
khususnya bidang keperawatan yang berupa meningkatkan mutu asuhan keperawatan
profesional.

Upaya untuk terlaksananya pemberian askep profesional, pihak manajemen memberikan


kesempatan kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju yang
sedang melaksanakan praktek keperawatan manajemen untuk melakukan identifikasi
masalah, menganalisa masalah bersama dengan perawat ruangan Melati Lantai 7,
memprioritaskan masalah, kemudian melakukan suatu implementasi untuk
menyelesaikan masalah yang ada di ruangan.
3

Praktek manajemen keperawatan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia


Maju dilaksanakan dari tanggal 30 April 2018 sampai tanggal 25 Mei 2018.

Berdasarkan hasil kuesioner, observasi dan wawancara yang dilakukan di ruangan


Melati lantai 7 teridentifikasi masalah yang terkait dengan belum optimalnya
komunikasiterapeutikperawatterhadappemberianobatkepasien. Berdasarkan hasil
informasi yang kami dapatkan bahwa komunikasi terapeutik perawat saat memberikan
obat belum optimal sehingga mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
mencoba mengidntifikasi ketidak optimalan komunikasi terapeutik tersebut.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan praktek profesi manajemen keperawatan, mahasiswa mampu
menerapkan konsep dan prinsip manajemen keperawatan dan menjadi “Change
Agent” pada unit pelayanan secara nyata dalam meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktek profesi manajemen keperawatan, mahasiswa mampu:
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang terkait
dengan manajemen keperawatan berdasarkan analisa situasi nyata di tempat
praktek.
b. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan bersama
kepala ruangan di tempat mahasiswa praktek.
c. Menetapkan prioritas dan alternatif penyelesaian masalah yang disepakati
bersama kepala ruangan dan para perawat ruangan serta pembimbing.
d. Melaksanakan apa yang menjadi alternatif penyelesaian masalah.
4

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan mahasiswa dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen secara nyata
di lahan praktek maupun tempat bekerja masing-masing.
2. Bagi Ruangan / RumahSakit
Mahasiswa dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan sesuai
dengan masalah yang ditemukan dilahan praktek sesuai dengan ilmu yang didapatkan
selama proses akademik dengan tekhnik pemecahan masalah pada konsep manajemen
sehingga meningkatkan mutu pelayanan di RumahSakit.
3. Bagi Pendidikan
Dapat menjadi referensi sebagai kualitas pengajaran manajemen bagi mahasiswa
yang akan menjalankan praktek keperawatan pada program berikutnya.

Вам также может понравиться