Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang
Menurut LaPierre dalam Allen, Gut, & Edgley (1980) yang dikutip oleh
dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap
Sikap adalah keadaan mental dan saraf dari kesiapan yang diatur melalui
(Widayatun,1999).
fenomena yang diamati dan dapat diukur. Fenomena ini berupa respons
terhadap suatu objek sikap dalam berbagai bentuk dan dianalisis terhadap
Menurut Azwar, S (2000 :24) struktur sikap terdiri dari atas tiga
controversial.
terhadap sesuatu.
sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi
cara tertentu. Dan berkaitan dengan objek yang dihadapinya adalah logis
tingkatan yakni :
1. Menerima (receiving)
tuberculosis dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap
2. Merespon (responding)
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan
diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah bahwa
3. Menghargai (valuing)
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya seorang ibu
gizi adalah suatu bukti bahwa ibu tersebut telah mempunyai sikap positif
Menurut Bimo Walgito (1998 : 114) ada beberapa ciri sikap antara lain:
2. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap
dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan dan syarat tertentu
tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain sikap itu terbentuk,
4. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
5. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi perasaan, sifat alamiah yang
orang.
1. Pengalaman Pribadi
haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih
3. Pengaruh kebudayaan
4. Media massa
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama
6. Faktor emosional
antara lain :
1. Arah
Siap mempunyai arah, artiya sikap terpilah pada dua arah kesetujuan
yaitu setuju atau tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung,
2. Intensitas
berbeda.
3. Keluasan
terhadap suatu objek sikap dapat mengenai hanya aspek yang sedikit dan
14
sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek
4. Konsistensi
waktu.
5. Spontanitas
Menurut Louis Thurstone yang dikutip leh Azwar,S (2000 : 91) ada
1. Penanyaan langsung
orang yang paling tahu mengenai dirinya sendiri dan kedua adalah
terbuka apa yang dirasakannya. Oleh karena itu dalam metode ini,
sikap mereka.
15
2. Pengungkapan langsung
sikap tertulis dengan memberi tanda setuju atau tidak setuju. Penyajian
dan pemberian responsnya yang dilakukan secara lebih jujur bila ia tidak
3. Pernyataan sikap
mungkin pula berisi hal negatif mengenai objek sikap, yaitu kelimatnya
Unfavourable.
16
1. Persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma yang berkahir dengan
disebut prematuritas.
postdatism (serotinus)
yaitu :
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
hiperemesis gravidarum.
4) Konstipasi / Obstipasi
hormon steroid.
18
5) Pingsan
6) Sering kencing
keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan bisa timbul karena
kencing.
Pada bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan
8) Varises
1) Pigmentasi kulit
leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea alba di garis tengah
progesteron
3) Epulis
triwulan pertama.
6) Suhu basal meningkat terus antara 37,20 sampai 37,80 adalah salah
8) Tes kehamilan
1) Pada palpasi dirasakan bagian janin dan ballotemen serta gerak janin
janin
2005)
melahirkan.
b. Faktor janin
1)Kelahiran kembar
2)Riwayat abortus
2) Hipertensi
4) Hiperemesis gravidarum
Keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu dan janin yang
bahaya
d. Demam lebih dari 2 hari atau keluar cairan berlebihan dari liang rahim
janin yang baru diketahui bila ibu memeriksakan kehamilan kepada bidan
sesuai dengan ketentuan yang sudah ada, yang dimulai pada kontak pertama
antara petugas kesehatan dengan ibu hamil secara optimal sampai menjelang
ibu hamil dilakukan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan. Yaitu pada
Trimester I satu kali, trimester II satu kali, dan Trimester III dua kali.
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan
c.Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
Tabel 2.1 : Tabel informasi penting pada setiap kunjungan antenatal care
Kunjungan Waktu Informasi penting
Trimester Sebelum Minggu - Membangun hubungan saling
Pertama ke 14 percaya antara petugas
kesehatan dan ibu hamil
- Mendeteksi masalah dan
menanganinya
- Melakukan tindakan
pencegahan seperti tetanus
neonaturum, anemia kekurangan
zat besi, penggunaan praktek
tradisional yang merugikan
- Memulai persiapan kelahiran
bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
- Mendorong perilaku yang sehat
(gizi, latihan dan kebersihan,
istirahat, dan sebagainya)
Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah,
Antenatal care ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional
mungkin terjadi ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut lekas
diketahui dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak baik terhadap
resiko dan komplikasi kehamilan sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk
mungkin
kehamilan
a. Predisposising Factor
1) Pengetahuan
didasari pengetahuan.
2) Sikap
3) Kepercayaan
Nilai dan tradisi yang masih berlaku dan dipertahankan yang pada
b. Enabling Factor
c. Reinforcing Factor
dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
yang tujuannya untuk menyiapkan ibu secara fisik dan mental serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas.
keteraturan kunjungan ibu hamil dilakukan paling sedikit 4 kali selama masa
kehamilan yaitu pada Trimester I satu kali, trimester II satu kali, dan Trimester
Namun dalam hal keteraturan kunjungan ibu hamil, setiap individu dalam
faktor, yang salah satunya adalah faktor sikap dari ibu hamil itu sendiri.
Menurut Secord dan Backman (1964) yang dikutip oleh Saifuddin Azwar
yang dimiliki oleh seseorang khususnya ibu hamil, maka akan dapat