Вы находитесь на странице: 1из 6

Perkembangan Ilmu Administrasi dan Manajemen, Dalam dunia pendidikan di indonesia,

bidang studi administrasi pendidikan boleh dikatakan masih baru. Di negara-negara yang
sudah maju, mulai berkembang dengan pesat sejak pertengahan pertama abad ke-20,
terutama sejak berakhirnya dunia kedua, khususnya di negara kita indonesia, administrasi
pendidikan baru di pekenalkan melalui beberapa ikip sejak tahun 1960-an dan baru masuk
sebagai mata pelajaran dan mata ujian di sga/spg sejak tahun ajaran 1965/1966.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika para pendidik sendiri bayak yang belum dapat
memahami berapa perlu dan pentingnya administrasi pendidikan itu dalam penyelengaraan
dan pengembangan pendidikan itu sendiri sebagai ilmu terus mengalami perkembangan
sesuai dengan perkembangan pendidikan di negara masing-masing.

Sebagai ilmu pengetahuan administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru,
karena baru timbul sebagai suatu cabang dari pada ilmu-ilmu sosial, termasuk
perkembangannya di indonesia. Sekalipun administrasi sebagai ilmu pengetahuan yang
baru berkembang di indonesia, dengan membawa perinsip-perinsip yang universal, akan
tetapi dalam perkteknya harus diseduaikan dengan situasi kondisi indonesia dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh (impack) terhadap perkembangan
ilmu administrasi sebagai suatu disiplin ilmiah yang berdiri sendiri.

Pengembangan di bidang administrasi dalam rangka peningkatan kemampuan administrasi


(administratif capability), bukan saja diperuntukkan dalam lingkungan pemerintah saja,
tetapi juga sebagai organisasi-organisasi swasta, terutama dalam rangka pelaksanaan
pembangunan nasional.

Setiap organisasi memiliki aktivitas-aktivitas pekerjaan tertentu dalam rangka pencapaian


tujuan organisasi. Salah satu tugas tersebut dalam manajemen. Dalam organisasi bisnis
dikenal antaralain manajemen pengangkut dan pengiriman, manajemen pembelian gudang,
manajemen perencanaan, manajemen operasi, dan sebagainya. Dalam organisasi
pendidikan macam-macam manajemen seperti itu tidak dikenal melainkan hanya ada
sejenis manajemen yang bertingkat ialah manajemen tertinggi sampai dengan manajemen
terdepan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Administrasi sebagai ilmu (science) dan seni (art).


Sebagai ilmu pengetahuan admiinistrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru,
karena baru timbul sebagai sebagai suatu cabang dari pada ilmu-ilmu sosial termasuk
perkembangan di indonesia. Sekalipun ilmu administrasi baru berkembang di indonesia,
dengan membawa prinsip-perinsip yang universal, akan tetapi dalam prakteknya harus di
sesuaikan dengan kondisi indonesia dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempunyai
pengaruh (impact) terhadaf perkembangan ilmu administrasi sebagai suatu disiplin ilmiah
yang berdiri sendiri.

Pengembangan di bidang administrasi dalam rangka penigkatan kemampuan administratif


(administrativ capability), bukan saja di peruntukan dalam lingkungan pemerintah saja,
tetapi juga bagi organisasi-organisasi swasta, terutama dalam rangka pelaksanaan
pembangunan nasional. Administrasi sebagai ilmu pengetahuan termasuk kelompok
‘’appilied sciences’’ karena kemamfaatanya hanya ada apabila perinsip-perinsip, rumus-
rumus dan dalil=dalilnya di terapkan mutu berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara .
Sedangkan administrasi dalam suatu peraktek atau sebagai suatu seni pada zaman modern
sekarang ini merupakan peroses kegiatan yang perlu di kembangkan secara terus menerus,
agar administrasi sebagai suatu sarana untuk mencapai suatu tujuan benar-benar dapat
memegang peranan yang dapat di harapkan.

Administrasi sebagai seni pada hakekatnya timbul bersama-sama dengan timbulnya


peradaban manusia. Jelasnya semenjak manusia telah berbudaya, yaitu dengan
mengembangkan ciptanya/akal pikirannya, rasanya/seninya, karsanya/kehendaknya dan
adanya kerja sama antara 2 orang atau lebih telah merupakan unsur-unsur administrasi
dalam kehidupan bersama/barmasyarakat. Oleh karena itu administrasi sebagai suatu seni
sesungguhnya bukan merupakan hal yang baru, karena dengan adanya 2 manusia yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, disana sudah terdapat administrasi, yaitu
administrasi dalam praktek. Herbert A.Simon, misalnya, pernah mengatakan bahwa apabila
ada 2 orang yang bekerjasama untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat
digulingkan hanya oleh satu orang di antara mereka, di sana telah terdapat administrasi.

B. Administrasi sebagai sesuatu disiplin ilmiah.

Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa sejak periode prasejarah dan periode
sejarah, manusia telah menjalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi yang sekarang
kita kenal, dan telah menerapkan dalam bidang pemerintahan, perdagangan, perhubungan,
pengangkutan dan sebagainya, misalnya terlihat pada zaman Pemerintahan Kerajaan
Mataram I, Majapahit dan Sriwijaya (di Indonesia), zaman Pemerintahan Kerajaan Mesir
kuno, zaman Perintahan Kerajaan Tiongkok kuno dan sebagainya.
Bukti-bukti peningalan pada zaman tersebut berupa hasil kebudayaan yang sekarang masih
dikagumi orang, yaitu candi borobudur, candi kalasan (indonesia). Piramid dari mesir dan
pagar tembok raksasa dari tiongkok dll.

Berakhirnya perkembangan administrasi sebagai seni di tandai oleh lahirnya “gerakan


manajemen ilmiah’’yang di pelopori oleh frederick w.taylor dari amerika serikat dan henry
fayol dari perancis, pada akhir abad XIX dan di sini terdapat dua hal yang perlu di
catat,yaitu:
1. Berakhirnya setatus administrasi sebagai seni semata-mata dan lahirnya administrasi dan
manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan (disiplin baru) .
2. Berahirnya periode prasejarah dan periode sejarah manusia dalam perkembangan
administrasi dan manajemen dan tibanya periode “zaman modern” yang dimulai sejak
berahirnya abad yang lalu dan terus berkembang sampai sekarang dalam abad XX ini.

Perlu di tambahkan di sini bahwa setiap perkembangan ilmu administrasi yang telah
dikemukakan di atas, maka pada waktu yang bersamaan timbul perkembangan-
perkembangan mengenai substansi-substansi yang mengenai obyek penelitian dalam ilmu
administrasi, misalnya : ilmu manajemen, ilmu aorganisasi, ilmu administrasi negara/
niaga, ilmu administrasi keuangan, kepegawaian, material dan lain-lain

Ilmu pengetahuan timbul dan berkembang oleh karna adanya kebutuhan yang nyata yang
dirasakan oleh masyarakat terhadap sesuatu ilmu tertentu. Bagi negara-negara yang pada
waktu sekarang ini digolongkan kepada ”negara yang sedang berkembang” (developing
countries) dirasakan bahwa teori-teori dan prinsip-prinsip dari pada ilmu administrasi
negara yang tradisional yang terutama dikembangkan di dunia barat, khususnya amerika
srerikat, sudah tidak memadai terhadap kebutuhan bagi negara-negara yang sedang giat
melakukan pembangunan. Oleh karena itu para ahli mulai mengalihkan pikiran,
perhatiannya serta waktunya terhadap satu cabang ilmu administrasi yang relevan dengan
negara-negara yang sedang berkembang, yaitu ilmu administrasi pembangunan.

C. Pelopor dan bapak ilmu administrasi

Kenyataan menunjukkan bahwa sebenarnya ilmu administrasi dan manajemen baru di


kembangkan pada akhir abad ke-19, yaitu oleh henry fayol dari perancis dan frederick
w.taylor dari amerika serikat. Oleh karena kedua orang tersebut telah mengembangkan
ilmu administrasi/manajemen yang di angap moderen pada waktu itu, maka mereka di
angap sebagai pelopor atau bapak ilmu administrasi/manajemen.

Adapun perbedaan dari pada analisanya ialah kalau H.fayol pendekatanya mendasarkan diri
atas administrative manajement (manajemen administratif), sedangkan f.w.taylor karena
pengalamannya mendasarkan analisanya atas operative manajemen (manajemen operatif)
yang dimaksud dengan administrative manajement ialah suatu pendekatan dari pimpinan
atas sampai ketingkat pimpinan yang terbawah sekalipun, termasuk para pekerjanya.
Sedangkan yang di maksud dengan operative manajement ialah pendekatan dari bawah
ketingkat yang lebih atas. Titik beratnya ialah efisiensi dan produktivitas para pelaksananya
yang terdapat di tingkat bawah.

D. Henry fayol (1841-1925)

Henry fayol adalah seorang insinyur bangsa perancis yang bekerja pada industri
pertambangan. Berdasarkan analisanya ia menarik kesimpulan bahwa perinsip-prinsip
pokok dari poada administarasi dapat diterapkan/dijalankan pada semua bentuk dari pada
organisasi.

Menurut fayol administrasi merupakan bagian kegiatan dalam badan usaha. Badan usaha
adalah yang melaksanakan ke arah suatu sasaran atau tujuan (obyektif) dengan usaha
mendapatkan keuntungan yang oftimum dari semua sumber-sumber yang tersedia. Untuk
mulaksanakan maksud tersebut diperlukan pekerjaan yang lancar dengan menerapkan ke-6
(enam) fungsi utama, dimana administrasi hanyalah salah satu fungsi kegiatan.
Adapun 6 (enam)fungsi/kegiatan itu ialah:

1. Kegiatan teknis (operations techniques), yaitu produksi, fabrikasi, pengolahan.


2. Kegiatan kommersial (operation commerciales), yaitu jual beli, tukar menukar.
3. Kegiatan finansial (operation financieres), yaitu mencari dan menggunakan uang/kapital.
4. Kegiatan keamanan (operetion de securite), yaitu perlindungan harta kekayaan dan orang.
5. Kegiatan akunting (operetion de comptabilite), yaitu imventaris, neraca, nilai harga,
statistik.
6. Administrasi (operotion administratives), yaitu perencanaan, pengorganisasian, memimpin,
penkoordinasian dan pengawasan.

Henry fayol mendefinisikan administrasi dalam 5 unsur (elemen)yaitu:

1. Untuk meramalkan (forecast) dan untuk merencanakan (planning/prevonyance)


2. Untuk mengorganisasi (organizing/organisation).
3. Untuk memimpin (commanding/comandement)
4. Untuk mengkoordinasi (coordinating/coordinatin).
5. Untuk mengawasi (controlling/controle)

E. Frederick W. Taylor (1856-1916)

Taylor sebagai seorang Sarjana Teknik yang bekerja pada suatu perusahaan baja di
philadelpia mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka usahanya
menungkatkan efisiensi perusahaan dan meningkatkan produktivitas para pekerja. Taylor
memperhatikan bahwa efisiensi perusahaan tidak terlalu tinggi dan produktivitas buruh
rendah karena terlalu banyak waktu dan gerak-gerik kaum buruh yang tidak produktif.

Pada tahun 1898 Taylor diminta oleh perusahaan pabrik baja bethlemen untuk memajukan
perusahaan tersebut yang mengalami kemunduran. Taylor mempelajari pekerja-pekerja
yang mengangkat besi batang yang harus di bawa dan diletakkan pada gerbong kereta api
tiap besi batangan itu beratnya 92 pon (42 kg) setiap pekerja dapat mengangkut 12 ton
(125 kwintal) sehari. Berdasarkan atas percobaan dan analisanya, ya sampai pada
kesimpulan bahwa:
1. Tidak semua pekerja melakukan pekerjaannya sesuai dengan bakatnya, maka perlu
diadakan pemilihan pekerja yang baik.
2. Setiap pekerja harus melakukan pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya, maka perlu
diadakan latihan daripada pekerja agar dapat diperbaiki metode pekerjaannya
3. Untuk menjaga produktivitas kerja yang baik maka perlu diadakan pembagian waktu
bekerja dan waktu beristirahat.
4. Produktivitas kerja akan terjamin, apabila diadakan sistem standar dari pada hasil kerja dan
sistem insentif
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pengembangan di bidang administrasi dalam rangka peningkatan kemampuan administratif


(administrative capability), bukansaja di peruntukkan dalam lingkungan pemerintahan saja,
tetapi juga bagi organisasi-organisasi swasta, terutama dalam rangka pelaksanaan
pembangunan nasional.

Administrasi sebagai ilmu pengetahuan termasuk kelompok “appiliend sciences’’, karena


kemanfaatannya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalilnya
diterapkan untuk meningkatkan mutu berbagai kehidipan bangsa dan negara.

http://kumpulanmotivasi2.blogspot.com/

Вам также может понравиться