Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
i
ii
iii
DAFTAR ISI
iv
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
I. PENDAHULUAN ...................................................................................
1.1. Latar Belakang .........................................................................
1.2. Tujuan.......................................................................................
II. PEMBAHASAN ....................................................................................
2.1. Reproduksi dan Seksualitas Ikan Belanak................................
2.2. Aspek-aspek yang mempengaruhi ...........................................
2.3. Rasio Kelamin ..........................................................................
2.4. Tingkad Kematangan Gonad ....................................................
2.5. Ukuran Ikan Saat Pertama Matang Gonad ...............................
2.6. Indeks Kematangan Gonad .....................................................
2.7. Fekunditas ................................................................................
2.8. Faktor Kondisi ..........................................................................
III. PENUTUP .............................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
5
I. PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
II. PEMBAHASAM
6
2.1. Reproduksi dan Seksualitas Ikan Belanak
Ikan belanak adalah ikan hetero seksual yang mana dalam satu spesies
betina dan jantannya terpisah. Berdasarkan organ tempat embrio berkembang,
ikan belanak tergolong dalam ikan ovipar (berteur). Ovarium ikan belanak
termasuk ke dalam tipe kriptovarian yang berarti ovariumnya bersatu dengan
saluran telur. Jadi telur yang di ovulasikan tidak akan melalu rongga tubuh
melainkan langsung ke saluran telur.
Ikan belanak ( Liza spp, Mugil spp, Valamugil sp) merupakan jenis ikan
pantai yang umumnya melakukan pemijahan di daerah pantai dengan salinitas
yang agak tinggi. Telur-telur dikeluarkan begitu saja dan terbawa arus sampai ke
muara sungai. Anak-anak belanak akan bergerak ke tambak dan bahkan ada yang
masuk ke perairan tawar. Karena dilakukan pada kolam atau air terbuka, maka
ikan belanak juga termasuk dalam golongan ikan Pelaghopil.
7
rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, ukuran ikan pertama kali matang gonad,
indeks kematangan gonad, fekunditas dan diameter telur penting diketahui untuk
kepentingan pengolahn perikanan dan pelestarian spesies.
Rasio kelamin antara ikan belanak jantan dan betina tidak seimbang 1:1,
baik dalam musim atau bulan pemijahan maupun tidak. Adanya fluktuasi ini
kemungkinan dikarenakan perbedaan musim kemarau dan musim hujan.
Berdasarkan ukuran panjang secara umum dapat digambarkan semakin besar
ukuran ikan, proporsi betina semakin meningkat. Untuk mempertahankan
kelestarian populasi diharapkan perbandingan jantan dan betina seimbang atau
sedapat – dapatnya ikan betina lebih banyak (Purwanto,1986).
8
9
Berdasarkan histologi gonad ikan jantan pada TKG I ditunjukkan dengan
adanya spermatogonium, TKG II ditemukan spermatosit primer yang berkembang
menjadi spermatosit sekunder pada TKG III, pada TKG IV terdapat spermatid dan
spermatozoa dan TKG V didominasi oleh spermatosit tetapi sudah muncul
spermatogonium.
2.7. Fekunditas
10
Fekunditas mutlak atau fekunditas individu adalah jumlah telur masak
belum dikeluarkan pada waktu ikan memijah (Effendie, 1979). Fekunditas
ditentukan oleh tingkah laku reproduksi ikan. Ikan yang memijah di daerah
pelagis umumnya memiliki fekunditas yang besar (Nikolsky, 1963).
11
menunjukkan bahwasannya muara sungai adalah tempat pembesaran dan mencari
makan, sedangkan pemijahan di lakukan di teluk dan muara ( Sulistiono et. Al,
2001 )
III. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
12
Sedangkan sungai merupakan tempat ikan belanak untuk melakukan pembesaran.
IKG ikan belanak jantan lebih kecil dibandingkan ikan betina. Ikan belanak
mencapai kematangan gonad pertama ( TKG III dan IV) pada ukuran 120 mm –
140 mm. Ikan belanak memiliki fekunditas yang tinggi pada setiap jenis
spesiesnya.
13
Hoar, W.S., D.J. Randall (eds), 1983. Fish physiology. Vol. 9. Reproduction. Part
A. Endocrine tissues and hormones. New York, Academic Press, 483 hal.
Jannah, M.R. 2001. Beberapa aspek biologi reproduksi ikan belanak ( Mugil
dussumieri) di perairan ujung pangkah, gresik, jawa timur. Skripsi. Fakults
Perikanan dan ilmu Kelautan. IPB . Bogor
Nikolsky, G.V. 1963. The ecology of fishes. Academic Press. New York. 325
Hal.
Saanin, H. 1984. Taksnomi dan kunci identifikasi ikan, jilid I dan II. Binacipta.
Bandung. 508 hal.
Silva dan de Silva. 1981. Aspect of the biology of Grey Mullet, Mugil dussumieri
L.,adult population of a Coastal Lagoon in Sri Langka. Department of
Zoologi Ruhuna University College. Matara. Sri Langka
14
Thomson, J. M. 1964. A bibliography of systematic references to the grey mullet (
mgilidae), CSIRO, Technical Paper No. 16. 127 p.
15