Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB III

PENDEKATAN KEBERMANFAATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


UNTUK PELAPORAN KEUANGAN

1. IKHTISAR
Figur 3.1 Organisasi Bab 3

Sistem
informasi

Keputusan Rational, risk Keputusan investasi Kegunaan keputusan


pendekatan Teori keputusan averse investor otional diterapkan : MD &A
berguna satu oaorang

Information
defined

Pada bab 2 disimpulkan bahwa dalam penerapannya, metode Nilai Sekarang (present
value) mengalami berbagai kendala dan diragukan untuk menyajikan suatu laporan keuangan
yang lengkap. Ketidakmampuan untuk menilai keseluruhan perusahaan pada basis Nilai
Sekarang (present value) atau Nilai Pasar (market value) dapat diartikan bahwa secara teori
konsep tentang Pendapatan bersih (net income) dalam keadaan yang kompleks dimana akuntan
bekerja sulit dicapai.
Akan tetapi, seluruh akuntan setuju bahwa laporan keuangan harus berguna. Hal ini
membawa kepada sebuah konsep akuntansi, yaitu Kegunaan keputusan (decision usefulness),
yang merupakan konsep tenang kemampuan informasi akuntansi keuangan untuk membantu
pengguna dalam pembuatan keputusan yang tepat. Untuk memahami konsep ini, diperlukan
adanya teori-teori lain selain Model Nilai Sekarang (present value model) terkait ekonomi dan
keuangan. Hal ini dikarenakan kita tidak dapat membuat laporan keuangan lebih berguna sampai
kita mengetahui arti dari kebermanfaatan itu sendiri. Selain itu diperlukan juga definisi informasi
yang tepat. Teori-teori keputusan (Decision theories) dan teori pasar modal (capital market
theories) dapat membantu dalam memahami konsep arti kebermanfaatan informasi laporan
keuangan. Tujuan dari pembahasan kali ini adalah untuk memperkenalkan salah satu teori, yaitu
teori pembuatan keputusan rasional dan relevansinya dalam akuntansi.

2. PENDEKATAN MANFAAT KEPUTUSAN


Pendekatan ini menggunakan suatu pandangan bahwa “Jika para akuntan tidak dapat
menyiapkan laporan keuangan secara teoritis tepat, setidaknya dapat mencoba untuk menjadikan
laporan keuangan yang lebih bermanfaat.”
Dalam menggunakan pendekatan manfaat keputusan (decision usefulness), ada dua
pertanyaan utama yang harus dibahas, yaitu:
1. Siapa pengguna laporan keuangan?
Terdapat banyak pengguna laporan keuangan. Akan membantu jika para pengguna tersebut
digolongkan dalam beberapa kelompok, seperti investor, pemilik , manager, perserikatan,
pengatur standar, dan pemerintah, yang kemudian grup ini disebut konstituen akuntansi
(constituencies of accounting).
2. Apakah persoalan keputusan dari pengguna laporan keuangan?
Dengan memahami masalah keputusan ini, akuntan akan lebih mudah untuk menyiapkan
kebutuhan informasi. Atau dapat dikatakan, membuat informasi mengenai laporan keuangan
sesuai dengan kebutuhan yang spesifik bagi pengguna laporan tersebut akan membantu
peningkatan pengambilan keputusan. Dengan cara ini, laporan keuangan yang dibuat akan
lebih bermanfaat.
3. TEORI KEPUTUSAN PERSEORANGAN
(SINGLE-PERSON DECISION THEORY)
Sudut pandang teori ini adalah seseorang yang harus mengambil keputusan dalam kondisi
ketidakpastian. Teori ini mengakui bahwa probalitas negara (state probabilities) tidak lagi
objektif, sebagaimana dalam kondisi yang ideal, dan mengemukakan suatu prosedur formal
dimana individu dapat mengambil keputusan yang terbaik dengan memilih dari satu perangkat
atau kumpulan alternatif yang ada. Teori ini mengijinkan investor memperoleh informasi
tambahan untuk merevisi penilaian subjektif pembuat keputusan atas peristiwa yang mungkin
terjadi setelah keputusan dibuat. Teori keputusan ini relevan dengan akuntansi karena laporan
keuangan menyediakan informasi tambahan yang berguna bagi banyak keputusan.
a. Pengaplikasian Teori Keputusan
Bill Cautious memiliki $10.000 untuk investasi dalam satu periode. Terdapat dua pilihan
investasi yang dapat dilakukan, yaitu membeli saham perusahaan X pada harga pasar saat ini
(current market price) atau membeli obligasi pemerintah dengan tingkat bunga 2,25%. Pilihan
investasi digambarkan dengan a1 untuk pembelian saham dan a2 untuk pembelian obligasi.
Apabila membeli saham, Bill akan dihadapkan dengan risiko, dimana performa masa depan
perusahaan X tidak diketahui ketika Bill membuat keputusan. Dalam menghadapi risiko, Bill
mendefinisikan dua states of nature:
 State 1: Perusahaan X performa masa depan tinggi
 State 2: Perusahaan X performa masa depan rendah
Di sini, informasi laporan keuangan terkini digunakan sebagai prediktor performa masa depan
perusahaan, walaupun performa masa depan telah ditentukan. Asumsikan bahwa apabila
perusahaan X pada kondisi state 1 Bill’s net return pada saham X akan menjadi $1.600.
Apabila perusahaan X pada kondisi state 2, maka diasumsikan Bill’s net return akan menjadi
nol. Apabila Buy membeli obligasi, dia akan menerima $225 di periode yang akan datang
tanpa memperhatikan state of nature. Investasi obligasi diperlakukan sebagai investasi dengan
risiko rendah.
Nilai yang akan diterima berdasar keputusan disebut payoffs, yang ditunjukkan dalam tabel 3.1
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tabel Payoff untuk Decision Theory

State
Tindakan
Tinggi Rendah

a1 (membeli saham) $1.600 $0

a2 (membeli obligasi) $225 $225

Selanjutnya perlu pertimbangan probabilitas state. Bill menentukan probabilitas state 1


sebagai P(H) = 0,3, probabilitas state 2 P(L) = 0,7. Hal ini disebut prior probabilities.
Probabilitas ini dapat didasarkan pada analisis laporan keuangan tahun sebelumnya dengan
asumsi performa masa lalu tetap berlanjut ditambah informasi lain terkait perusahaan.
Asumsikan bahwa Bill mengakarkuadratkan nilai payoff untuk menentukan nilai utilitas atau
kepuasan. Sehingga dengan menerima $1.600, nilai utilitasnya adalah 40. Figur 3.2 berikut
menggambarkan diagram pohon untuk masalah pengambilan keputusan Bill:
Figur 3.2 Diagram Pohon Untuk Keputusan Bill

High performance (0,3) $1.600 (40)


a1

Low performance (0,7) $ 0 (0)


Invest $10.000

a2
Performance high or low (1,00) $225 (15)

Berdasarkan hal tersebut, dapat dibuat nilai Expected Utility (EU):


 EU (a1) = (0,3 x 40) + (0,7 x 0) = 12
 EU (a2) = 1,00 x 15 = 15
Maka Bill sebaiknya memilih pilihan a2, yaitu membeli obligasi.
Alternatif lain, Bill memperoleh lebih banyak informasi sebelum memutuskan. Asumsikan
laporan keuangan akan terbit beberapa hari lagi, Bill memutuskan menunggu. Setelah laporan
keuangan terbit, net income cukup tinggi dan net current assets dan debt equity ratio
meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukan Good News (GN). Berdasar
pengalaman, Bill mengasumsi bahwa perusahaan X adalah high state firm, terdapat 80%
kemungkinan bahwa laporan keuangan akan menunjukkan GN dan 20% kemungkinan BN.
Probabilitas kemungkinan P(GN|H) = 0,8 dan P (BN|H) = 0,2. Bill juga mengasumsi apabila
perusahaan adalah low state firm, masih terdapat kemungkinan menunjukkan GN. Dengan
asumsi perusahaan pada low state, probabilitas akan menunjukkan GN 10% dan BN 90%,
sehingga dapat dinyatakan P(GN|L) = 0,1 dan P(BN|L) = 0,9. Berdasarkan kondisi tersebut,
dapat dihitung posterior state probabilities:

(H|GN) = = = 0,77.

P(L|GN) = 1,00 – 0,77 = 0,23.


Sehingga Expected Utility dapat dihitung:
 EU (a1|GN) = (0,77 x 40) + (0,23 x 0) = 30,8
 EU (a2|GN) = 1,00 x 15 = 15
Oleh karena itu, berdasar informasi laporan keuangan keputusan Bill menjadi a 1 yaitu
membeli saham X.
b. Sistem Informasi
Supaya lebih bermanfaat, informasi dalam laporan keuangan harus membantu untuk
memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Pada kondisi non ideal, laporan
keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan yang diharapkan secara langsung. Namun,
laporan keuangan akan tetap berguna untuk investor secara luas yang memungkinkan suatu
prediksi baik kabar baik ataupun buruk yang terdapat didalamnya akan bertahan sampai masa
depan.
Laporan keuangan masih dapat berguna walaupun tidak melaporkan secara langsung arus kas
masa depan. Hal ini menjadi keterbatasan kondisi ideal. Hubungan antara current financial
statement dan future performance merupakan kondisi probabilitas:
Tabel 3.2 Sistem Informasi Untuk Teori Keputusan Contoh 3.1

Current Financial Statement

GN BN

High 0,8 0,2


State
Low 0,1 0,9

Secara bersama, probabilitas ini disebut sistem informasi sebagaimana dalam tabel 3.2.
Probabilitas 0,8 dan 0,9 disebut main diagonal probabilities.
Sebuah sistem informasi secara spesifik menunjukkan kondisi state of nature dan probabilitas
objektif dari kemungkinan berdasarkan laporan keuangan. Konsep dari sistem informasi
merupakan konsep yang sangat kuat (karena dapat menangkap isi informasi dari laporan
keuangan dengan demikian menentukan nilainya untuk pembuatan keputusan oleh investor)
dan sangat berguna (karena banyak masalah akuntansi praktis dapat dibingkai dalam kerangka
dampaknya terhadap sistem informasi dalam teori akuntansi keuangan).

c. Informasi didefinisikan (Information defined)


Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara untuk mendefinisikan informasi,
yaitu bahwa informasi adalah bukti yang memiliki potensi mempengaruhi keputusan
seseorang. Dari definisi tersebut terdapat hal- hal yang bisa kita simpulkan, yaitu:
1. Informasi adalah Informasi ex ante (ex ante definition).
Tuntutan yang paling utama bagi bahan bukti untuk menggambarkan informasi adalah
minimal beberapa bahan bukti harus diperoleh, kepercayaan secara cukup berpengaruhi
bahwa keputusan akan berubah.
2. Definisi adalah sfesisik perseorangan (individual- specific).
Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda dan bersifat khusus atas informasi yang sama.
3. Definisi seharusnya menggambarkan biaya bersih.
Suatu sumber informasi mungkin memiliki potensi dalam mempengaruhi keputusan
individu, akan tetapi apabila menelan biaya yang mahal, hal ini tidak akan menjadi
informasi karena tidak dapat digunakan.
4. Definisi informasi seharusnya menekankan bahwa penerimaan informasi oleh individu dan
kepercayaan terhadap informasi sebagai proses yang kontinu. Sebagaimana digambarkan
dalam contoh yang menggambarkan perbaikan berdasarkan laporan tahunan. Sumber
informasi lain dapat berupa analisis perkiraan, laporan kuartal, media, website, laporan
statistik, dll.
4. INVESTOR RASIONAL PENGHINDAR RISIKO
Dalam teori keputusan, konsep individu rasional secara sederhana berarti bahwa dalam
pembuatan keputusan, tindakan yang dipilih adalah yang memiliki manfaat tertinggi. Hal ini
secara tidak langsung menunjukkan bahwa individu dapat mencari tambahan informasi yang
terkait dengan keputusan yang kemudian digunakan untuk merevisi kondisi probabilitas
melalui Teorema Bayes.
Selain asumsi bahwa investor merupakan pribadi yang rasional, terdapat juga asumsi
umum bahwa investor rasional juga penghindar risiko. Risiko naik sejalan dengan besarnya
aset yang dipertaruhkan dalam sebuah operasi. Pengundian koin Rp.500 misalnya, karena
peluangnya 50:50 maka jika menang dapat Rp1.000, jika kalah kehilangan Rp.500. Nominal
tersebut tentunya tidak mengandung risiko tinggi apabila anda memiliki aset Rp. 1 juta,
namun apabila yang dipertaruhkan dalam pengundian koin tersebut Rp. 1 juta dijamin anda
akan enggan untuk bertaruh karena jika kalah anda akan kehilangan semua aset. Konsep
inilah yang disebut penghindaran risiko.
Untuk membentuk model penghindaran risiko, teori keputusan menggunakan
instrumen utility function, yang menghubungkan hasil yang didapat terhadap utilitas
pembuat keputusan.
Untuk menggambarkan fungsi utilitas, pahami gambar 3.3 dibawah. Garis tebal
menunjukkan utilitas dari Bill pada tabel 3.1. Fungsi utilitas Bill yaitu:

Dimana x adalah jumlah pendapatan. Perhatikan bahwa fungsi utilitas dari penghindaran
risiko individual adalah cekung.

Bill akan cenderung lebih memilih titik D, dimana nilai terdapat nilai utilitas/kepuasan lebih
tinggi (sehingga risiko lebih rendah) dan tetap memperoleh pendapatan.

Berbeda dengan asumsi penghindaran risiko, terkadang digunakan juga asumsi bahwa
terdapat investor yang tidak terlalu memperdulikan risiko (risk-neutral). Jadi investor
tersebut hanya mempedulikan pendapatan yang mungkin diperoleh tanpa mempedulikan
perhitungan risiko. Gambar 3.4 akan menunjukkan fungsi utilitas dari pembuat keputusan
risk-neutral dimana persamaannya adalah U(x) = bx.
Netralitas terhadap risiko mungkin merupakan asumsi yang beralasan apabila pendapatn
yang diperoleh kecil, namun normalnya asumsi penghindaran risiko lebih realistis untuk
digunakan. Konsep penghindaran risiko penting bagi akuntan, karena berarti investor
membutuhkan informasi mengenai risiko dan juga nilai yang akan diperoleh di masa depan.

5. PRINSIP DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO


Pada asumsi sebelumnya investor secara pribadi diasumsikan sebagai penghindar risiko.
Oleh karena itu, untuk suatu hasil (nilai) yang diharapkan dari investasi, investor yang
rasional menginginkan investasi yang paling tidak berisiko, atau untuk risiko yang sama,
investasi tersebut haruslah yang memiliki nilai pengembalian tertinggi. Dampaknya adalah,
para investor akhirnya menggunakan tradeoff antara risiko dan pengembalian. Investor akan
meminta pengembalian yang tinggi apabila risiko suatu investasi tinggi dan sebaliknya.
Untuk menurunkan risiko dalam investasi maka investor menggunakan teknik diversifikasi
yaitu berinvestasi pada portofolio saham. Prinsip diversifikasi portofolio menunjukkan pada
kita bahwa beberapa (meskipun tidak semua) risiko dapat dihilangkan melalui strategi
investasi. Prinsip ini memiliki dampak penting terhadap informasi sifat risiko yang
diinginkan investor. Informasi mengenai risiko tersebut tergambar melalui informasi umum
akuntansi seperti rasio hutang-modal, return on assset dan rasio lancar.
Persamaan bagi fungsi utilitas/kepuasan bagi individu sudah diketahui namun pertanyaan
yang kemudian timbul adalah bagaimana fungsi utilitas bagi individu secara keseluruhan.
Hal tersebut dijawab dengan asumsi mean-variance utility:

a = aksi investasi
fi = fungsi tingkat pengembalian yang diharapkan
xa = aksi investasi
σa2 = varians dari investasi

Fungsi yang lebih spesifik misalnya:

Dimana 2xa merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan dan σa2 adalah varians.
Contoh kasus dengan dua pilihan investasi untuk menjelaskan diversifikasi portofolio:
Toni Rastafara investor penghindar risiko memiliki $200 untuk diinvestasikan pada saham
PT. A, harga saham sekarang $20, probabilitas naik menjadi $22 adalah 0,74 probabilitas
turun menjadi $17 adalah 0,26. Diasumsikan juga PT. A membayar dividen $1 pertahun.
Pilihan Pertama, investasi dalam satu perusahaan
Hitungan probabilitas:
Saham naik $22 x 10 lembar + $10 dividen = $230
Saham turun $17 x 10 lembar + $10 dividen = $180
Dengan demikian perhitungan RoR Varians adalah sebagai berikut:

Jika diasumsikan fungsi utilitas Toni adalah


Maka tingkat utilitas Toni adalah (2 x 0.0850) – 0.0120 = 0.1580

Pilihan Kedua, investasi dalam beberapa perusahaan


Plihan ini menambahkan asumsi bahwa ada PT. B yang juga menawarkan saham untuk Toni
berinvestasi. Harga saham PT. B sekarang $10, probabilitas naik menjadi $10.5 adalah 0,675
probabilitas turun menjadi $8.5 adalah 0,325. Diasumsikan juga PT. B membayar dividen $1
pertahun. Oleh karena itu, Toni memutuskan untuk membagi investasinya pada dua
perusahaan, PT. A dan PT. B.
Jika diasumsikan fungsi utilitas Toni adalah
Maka tingkat utilitas Toni pada pilihan kedua adalah (2 x 0.0850) – 0.0074 = 0.1626, naik
dari pilihan pertama senilai 0.1580

6. MENINGKATKAN KEGUNAAN KEPUTUSAN PADA LAPORAN KEUANGAN


Pengantar
Pada subbab ini, akan lebih banyak membahas seputar Analisis dan Diskusi Manajemen
(MD&A), MD&A ini adalah sebuah bagian dari Laporan Tahunan Perusahaan yang berisi
berbagai aspek penjelasan dari sudut pandang manajer mengenai perusahaan itu sendiri,
berisi tentang kinerja, laporan keuangan, tahun sebelumnya maupun tahun sekarang, dan
rencana kedepan serta pendekatan terhadap proyek-proyek baru disertai analisis resiko yang
ada.

Sasaran dari MD&A


MD&A ini sendiri adalah amanat dari Instrument Nasional nomor 51-102 OSC (Ontario
Securites Commision), yang selanjutnya diadopsi oleh SEC.
Sasarannya adalah :
a. Membantu Investor (saat ini atau nantinya) untuk memahami laporan keuangan
b. Membahas informasi yang tidak sepenuhnya mencerminkan laporan keuangan
c. Membahas tren, resiko, dan hal-hal yang mempeengaruhi kinerja untuk kedepan
d. Menyediakan informasi tentang kualitas, variabel potensial, pendapatan, serta aliran
kas, untuk membantu investor menentukan apakah kinerja di masa lalu akan
merepresentasikan kinerja di masa mendatang
Untuk mencapai sasaran tersebut, pengungkapan yang akan dilakukan perlu mengandung
hal-hal yang spesifik seperti :
a. Membahas kemampuan perusahaan dalam pengajuan kebutuhan likuiditas dalam
jangka pendek maupun jangka panjang
b. Membahas perjanjian-perjanjian penting dan penyusunan off balance sheet
c. Menjelaskan dan membahas tentang tren, resiko, dan ketidakpastian yang diduga
akan mempengaruhi kinerja mendatang
Perlu dingat bahwa standar MD&A ini terlihat konsisten dengan teori pengambilan
keputusan investor yang rasional, lebih jauh lagi pengungkapan hal ini dapat membantu
mengurangi asimetri informasi oleh Investor.

Contoh Pengungkapan MD&A


Dalam contoh kali ini, kita akan membahas tentang MD&A dari Laporan Tahunan sebuah
perusahaan ban di Kanada. Dimulai dari Ikhtisar Bisnisnya, lalu menjelaskan Sasaran
Strategis untuk tahun 2013, serta langkah-langkahnya. Dan terakhir membahas tentang
berbagai resiko yang akan dihadapi perusahaan.

Exhibit 3.1
Untuk mencapai Aspirasi Pendanaan sampai 5 tahun yang dimulai dari tahun 2010, di tahun
2012 Perusahaan ini menargetkan 4 aktivitas yang akan menjadi kunci kesuksesan, yaitu :
a. Menguatkan Pusat Retail
b. Mengarahkan semua unit bisnis untuk menguatkan Pusat
c. Membangun Organisasi yang mempunyai kinerja tinggi
d. Menyiapkan Platform untuk tumbuh kembang nya Perusahaan
Financial Aspiration
 CTR retail sales annual growth
Realisasinya 0.8% masih dibawah target minimal 3%, hal ini disebabkan oleh
Ketidakpastiaan Ekonomi dan Pilihan Konsumen yang teliti yang berimbas pada
penurunan daya jual
 Consolidated EPS annual growth
Realisasinya 6,9% masih dibawah target minimal 8%. Namun apabila dilihat melalui
kinerja CAGR, maka Realisasinya sampai tahun 2012 sebesar 14.3% sudah mencapai
target
 Retail ROIC
Realisasinya 6,7%, masih dibawah target minimal 10%
 Financial Services return on receivables
Realisasinya 6,8%, telah melampaui target
 Total return to shareholders
Realisasinya 6,8%, masih dibawah target minimal 10%
Itu tadi adalah Fiancial Aspiration dalam tahun 2012 yang mencerminkan ekspektasi
perusahaan dalam satu tahun yang akan digunakan untuk keputusan pendanaan

Resiko Manajemen Perusahaan


Untuk menjaga kepercayaan Pemegang Saham, Perusahaan melakukan pendeekatan
melalui pengelolaan Manajemen Resiko secara strategis, program-programnya yaitu :
a. Memperluas pandang perusahaan dengan menyediakan pemahaman atas resiko
yang signifikan dan dampak potensialnya terhadap perusahaan
b. Penerapan Lintas Fungsi untuk menyediakan kedisiplinan yang konsisten untuk
mengatur resiko
c. Dirancang untuk meningkatkan keputusan alokasi modal untuk mengoptimalkan
hubungan resiko/penghargaan
d. Terintegrasi kedalam rencana strategis dan operasional dan proses melaporkan
Dirancang untuk mengelola sejumlah pendekatan untuk mengatur resiko, termasuk
menghindari, meringankan, mengasuransikan, dan menerimanya

Resiko Utama
Kunci dari keberhasilan ERM adalah review yang teratur, identifikasi, dan bantuan dalam
mengelola resiko utama. Resiko Utama ini didefinisikan sebagai 1 kesatuan atau gabungan
antara resiko-resiko yang saling berhubungan.

Apakah MD&A berguna dalam pengambilan keputusan


Karena masih MD&A itu hanya berisi pembahasan dan kajian, dapat dikatakan cukup sulit
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Juga dikatakan bahwa MD&A ini memiliki
ketepatan waktu yang rendah, semenjak Laporan Tahunan dipublikasikan, banyak informasi
keuangan juga telah dipublikasikan.

7. REAKSI BADAN AKUNTANSI PROFESIONAL TERHADAP DECISION


USEFULLNESS APPROACH
Kerangka Konseptual
 Mayoritas badan akuntansi profesional mengadopsi pendekatan manfaat keputusan.
Contohnya, dalam Kerangka Konseptual IASB/FASB Chapter 1 dan 3 (2010), tujuan dari
laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk
investor saat ini dan investor potensial, lenders, dan kreditor lainnya dalam menyediakan
sumber daya bagi entitas.
 Decision usefullness approach menyatakan bahwa investor yang membuat keputusan,
dan peran pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk
tujuan tersebut. Ini merupakan esensi dari decision usefullness approach sebagaimana
dijelaskan di Section 3.2. Framework menyatakan bahwa ini bukan merupakan peran
akuntan untuk mempengaruhi keputusan investor.
 Berbagai pihak yang terlibat menurut tujuan umum laporan keuangan dalam Framework
yang merupakan pengguna utama, yaitu investor saat ini dan investor potensial, lenders,
dan kreditor lainnya. Orientasi mereka dalam menggunakan laporan keuangan adalah
untuk membuat keputusan investasi. Dengan mengetahui tanggung jawab atas pelaporan
kepada pemilik modal, Framework mengadopsi sudut pandang entitas dalam pelaporan
keuangan. Laporan keuangan mencerminkan gambaran perusahaan secara keseuruhan,
bukan hanya untuk pemegang saham.
 Pertanyaan yang muncul, jenis informasi apa yang dibutuhkan pemilik modal?
Framework menyatakan bahwa pengguna utama membutuhkan informasi mengenai
“jumlah, waktu, dan ketidakpastian” atas arus kas perusahaan di masa depan.
 Tujuan informasi keuangan adalah orientasi masa depan – disebut juga dengan hasil
investasi di masa depan. Framework menyatakan investor membutuhkan informasi yang
berorientasi pada masa depan.
 Bagaimana laporan keuangan dapat memprediksi pengembalian di masa depan? Perlu
dilakukan penghubungan antara kinerja perusahaan saat ini dan prospeknya di masa
depan.

Pernyataan Framework:

“Oleh karena itu, investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor
lainnya membutuhkan informasi untuk membantu mereka menilai prospek arus kas
entitas di masa depan... Informasi mengenai laporan kinerja keuangan entitas (termasuk
saat ini)... biasanya berguna dalam memprediksi pengembalian di masa depan atas
sumber daya ekonomi entitas.”

Jadi laporan keuangan selain melaporkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan saat
ini, juga berguna untuk investor yang berorientasi pada masa depan.

 Framework menyatakan:

“Informasi mengenai pelaporan sumber daya ekonomik dan klaim entitas dan
perubahannya selama suatu periode memberikan basis yang lebih baik dalam menilai
kinerja masa lalu dan masa depan dibandingkan informasi yang hanya berisi tentang kas
yang diterima dan pembayaran dalam periode tersebut.”

Dengan kata lain, laporan keuangan membuat prediksi yang lebih baik atas aliran kas di
masa depan dibanding dengan saat ini.

 Bagaimana informasi laporan keuangan disajikan agar berguna secara maksimal bagi
investor dalam memprediksi pengembalian di masa depan? Jawabannya ada pada konsep
relevan dan reliabilitas, dimana Framework menyebutkan sebagai karakteristik
fundamental atas kegunaan laporan keuangan.

Definisi Framework:

“Informasi keuangan yang relevan bisa membuat perbedaan dalam pengambilan


keputusan yang dibuat oleh pengguna.”

Definisi framework:

“Agar berguna, laporan keuangan harus secara tepat merepresentasikan fenomena.”

 Framework mencoba menjelaskan bahwa agar merepresentasikan secara tepat, informasi


harus lengkap, bebas dari kesalahan material, dan netral, dimana informasi netral adalah
bebas dari bias yang mempengaruhi interpretasi pengguna.
 Framework tidak secara spesifik menyatakan bahwa antara relevansi dan reliabilitas
harus terjadi trade-off.

Framework menyatakan:

“Informasi harus relevan dan terpercaya dan direpresentasikan secara tepat agar berguna.
Pertama, mengidentifikasi fenomena ekonomik yang dapat berguna bagi pengguna
informasi keuangan entitas. Kedua, mengidentifikasi jenis informasi mengenai fenomena
yang paling relevan apabila tersedia dan dapat mewakili secara tepat. Ketiga, menentukan
apakah informasi tersedia dan dapat merepresentasikan secara tepat. Jika begitu, proses
memuaskan karakteristik kualitatif fundamental berakhir pada titik tersebut. Jika tidak,
proses berulang pada jenis informasi relevan selanjutnya.”

8. KESIMPULAN ATAS DECISION USEFULLNESS


Berdasarkan laporan dari ASOBAT dan Trueblood Committee, decision usefullness
approach atas pelaporan keuangan berarti bahwa akuntan harus mengerti masalah keputusan
pengguna laporan keuangan. Single person decision theory dan aplikasinya terhadap
keputusan investasi portofolio memberikan pemahaman atas kebutuhan investor rasional,
menghindari risiko. Teori ini menjelaskan bahwa investor membutuhkan informasi untuk
membantu mereka menilai pengembalian sekuritas yang diharapkan dan risiko dari
pengembalian tersebut.
Laporan keuangan penting dan merupakan sumber informasi biaya yang efektif bagi
investor, meskipun laporan keuangan tidak secara langsung melaporkan hasil investasi di
masa depan. Peran GAAP adalah memberikan sistem informasi yang dapat membantu
investor untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa depan, yang dapat juga membantu
memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Untuk memaksimalkan informasi
laporan keuangan, akuntan harus menemukan trade-off terbaik antara relevansi dan
realibilitas.

Вам также может понравиться