Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAHAN / MATERI
KULIAH
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke :
Jurusan / Program Studi : Teknik Elektro Modul Ke : VI
Kode Mata Kuliah : Jumlah Halaman :
Nama Mata Kuliah : Mulai Berlaku : 2013
UNIT III
MESIN ARUS SEARAH
GENERATOR DC EKSITASI TERPISAH
I. Petunjuk Umum
1. Kompetensi Dasar
Karakteristik Berbeban, Beban Nol dan Karakteristik Luar dari Generator
DC Eksitasi Terpisah.
2. Indikator Pencapaian
Voltmeter DC
Amperemeter DC
Tachometer
Mesin DC
Generator DC eksitasi terpisah yang diselidiki :
KW : 0,5 VOLT : 100 Volt
RPM : 1750 ARM- AMP : 3,2 A
FIELD-RMP : 0,48 A VOLT : 150 Volt
Dasar Generator DC
Hukum Faraday : Sebuah Kumparan akan menghasilkan GGL (Gaya Gerak Listrik)
induksi apabila jumlah garis gaya magnet yang dilingkupi oleh kumparan tersebut
berubah-ubah.
Jadi ada 2 metode untuk menghasilkan GGL induksi tersebut, yaitu:
a. Ada penghantar (kumparan) yang bergerak dan garis-garis gaya magnet yang
dilingkupi tetap.
b. Kawat penghantar diam dan garis gaya magnet yang berubah-ubah.
Oleh karena itu dalam sebuah generator DC terdapat 3 hal utama yaitu :
a. Fluks magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet, baik magnet permanen
ataupun buatan.
b. Kumparan/ penghantar tempat terbentuknya GGL induksi
c. Gerak relatif antara fluks magnetik dan kumparan.
besarnya fluks magnetik yang dipotong oleh kumparan setiap saat adalah
(t ) max cos t (2)
Jika antara persamaan 1 dan 2 disubtitusikan,
e(t ) max sin t
Emax = GGL induksi maksimum (volt)
ø(t) = fluks magnetik yang terpotong oleh kumparan pada saat t
ømax = fluks magnetik maksimum (weber)
= kecepatan sudut putar (rad/detik)
GGL induksi yang dihasilkan oleh kumparan masih berupa tegangan sinus (AC).
Proses Penyearahan
GGL induksi pada jangkar masih berupa tegangan AC, maka perlu disearahkan.
Penyearahan pada generator DC dilakukan secara mekanis dengan menggunakan
komutator. Jika kumparan ABCD diputar, maka sikat akan bergesekan dengan
komutator secara bergantian (proses komutasi).
- mula-mula, sisi AB berada pada kedudukan 0 dan sisi CD pada posisi 6,
pada kondisi tersebut tidak ada GGL induksi yang dihasilkan karena posisi
sikat terletak pada isolator.
- Ketika kumparan berputar, sisi AB bergerak ke posisi 3 dan sisi CD ke
posisi 9. sesuai dengan hukum tangan kanan, GGL induksi yang terbentuk
pada sisi AB arahnya menjauhi pembaca dan sisi CD arahnya mendekati
pembaca. Pada saat tersebut komutator I dan sikat E berpotensial negatif
sedangkan komutator II dan sikat F berpotensial positif.
- Saat sisi kumparan AB pada posisi 6 dan CD pada posisi 12 (0), kondisi
tersebut sikat-sikat berpotensial nol.
- Saat sisi kumparan AB pada posisi 6 ke 12 sehingga GGL yang terbentuk
mendekati pembaca dan kumparan CD menjauhi pembaca. Pada saat
tersebut komutator I dan sikat F berpotensial positif sedangkan komutator
II dan sikat E berpotensial negatif.
Jika GGL induksi yang terbentuk pada kumparan berupa arus bolak-balik (AC),
namun pada sikat-sikatnya selalu berpotensial tetap (DC).
Bagian-bagian Generator DC
Em Rm Ra E Vt RL
∆E
Im = Em / Rm
Ia = IL
E = Vt + IaRa + 2∆E
dengan
E = GGL induksi pada lilitan jangkar
Vt = tegangan jepit
Em = tegangan sumber penguat
∆E = kerugian tegangan akibat sikat
Im = Arus kemagnetan
Ia = Arus Jangkar
IL = Arus Beban
Ra = Tahanan belitan jangkar
Rm = Tahanan belitan medan/ penguat.
Ra E Vt
Em Rm
V
∆E
Ra E Vt RL
Em Rm
V
∆E
Karakteristik Luar
1. Masih sama dengan rangkaian pengujian berbeban.
Im IL
A Ia
A
∆E
Ra E Vt RL
Em Rm
V
∆E
1. Generator Shunt :
Kecepatan (rpm) 0 200 400 600 800 1000 1100 1200 1300 1400 1500
Tegangan (Volt) 0
2. Generator Seri :
Kecepatan (rpm) 0 200 400 600 800 1000 1100 1200 1300 1400 1500
Tegangan (Volt) 0
Kecepatan (rpm) 0 200 400 600 800 1000 1100 1200 1300 1400 1500
Tegangan (Volt) 0
B. Karakteristik Berbeban Generator Eksitasi Terpisah
Rangkailah motor dan generator DC seperti gambar pada buku petunjuk praktikum.
Nyalakan beberapa/semua lampu sebagai beban. Atur arus eksitasi pada belitan
medan generator DC sebesar 0,45 – 0,5 Amp. Putar generator dengan mengatur
kecepatan motor mulai dari kecepatan 0 – 1500 rpm
Catat tegangan keluaran generator dan arus pada beban (IL).
Kecepatan (rpm) 0 200 400 600 800 1000 1100 1200 1300 1400 1500
Tegangan (Volt) 0
Beban Lampu 0 1/2 3/4 5/6 7/8 9/10 11/12 13/14 15/16 17/18 19/20
Tegangan (Volt) 0
(………………)
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-07/R0
BAHAN / MATERI
KULIAH
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke :1
Jurusan / Program Studi : Teknik Elektro Modul Ke :1
Kode Mata Kuliah : Jumlah Halaman :
Nama Mata Kuliah : Mulai Berlaku : 2013
UNIT VII
MESIN ARUS SEARAH
MOTOR DC EKSITASI TERPISAH
I. Petunjuk Umum
1. Kompetensi Dasar
Karakteristik putaran motor dc eksitasi terpisah.
2. Indikator Pencapaian
Mengetahui hubungan antara kecepatan putaran motor dengan arus jangkar
pada tegangan terminal dan arus medan yang konstan.
Motor dc penguatan terpisah adalah tipe motor yang paling umum. Secara
mekanik, motor dc mempunyai konstruksi yang sangat persis dengan generator dc,
sehingga satu mesin bisa dioperasikan sebagai motor dan juga sebagai generator.
Jika pada mesin tersebut menerima sumber tegangan, maka mesin dioperasikan
sebagai motor dan jika mesin tersebut rotornya diputar, maka mesin beroperasi
sebagai generator. Dengan kata lain, motor mengubah energi listrik menjadi energi
gerak. Sedangkan generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Prinsip dasar motor dc adalah : jika sebuah kawat berarus diletakkan dalam medan
magnet, maka dalam kawat tersebut akan bekerja sebuah gaya yang akan
menggerakkan kawat tersebut. Besarnya gaya tersebut adalah :
F B l I newton
Dengan :
B = Kerapatan fluks (weber)
l = panjang penghantar (meter)
I = arus yang mengalir (ampere)
Rangkaian ekivalen motor DC eksitasi terpisah adalah :
Im Ia
A A
∆E
Ra E Vt
Em Rm
V
∆E
Vt IaRa
n
K
Jika dilakukan penambahan beban pada motor DC, kecepatan motor akan
melambat. Ggl lawan langsung berkurang karena ia sangat bergantung pada
kecepatan sedangkan fluks medan cenderung konstan. Berkurangnya ggl lawan
memungkinkan arus jangkar bertambah, sehingga memberikan torsi yang lebih
besar apabila beban bertambah. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut :
.Ia
Bertambahnya arus jangkar menyebabkan penurunan IaRa lebih besar yang berarti
ggl lawan tidak kembali pada harga semula tetapi tetap pada harga yang lebih
rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan fundamental
Vt IaRa
Karena Vt (tegangan terminal) konstan, jumlah ggl lawan dan penurunan IaRa harus
tetap konstan. Jika IaRa menjadi besar akibat bertambahnya beban, E (GGL
Induksi) harus berkurang, sehingga menyebabkan berkurangnya kecepatan.
Fluks medan motor DC hampir konstan karena Torsi motor sama dengan
KIa, Torsi berbanding lurus dengan arus jangkar. Dapat dilihat pada karekteristik
dibawah ini .
Arus start
Torsi
Arus jangkar
Gambar : Kurva Beban – Kecepatan dan Beban – Torsi Motor DC
Perhatikan bahwa Torsi bertambah dalam hubungan yang praktis garis lurus dengan
suatu kenaikan dalam arus jangkar , sedangkan kecepatan turun sedikit ketika arus
jangkar naik.
Oleh karena itu, kecepatan motor DC dapat mempunyai harga tetap antara harga
maksimum dan minimum. Motor DC kerap kali digunakan menggerakkan beban
yang membutuhkan kecapatan konstan.
Ra E Vt
Em Rm
V
∆E
2. Semua alat ukur dipasang sesuai rangkaian dan sesuaikan dengan batas
ukurnya.
3. Jalankan motor pada kecepatan dan batas arus eksitasi sesuai yang ada pada
name plate motor DC.
4. Naikkan sumber tegangan eksitasi untuk generator sampai batas nilai
nominalnya (100 volt) dan arus eksitasinya dijaga konstan (0,48 A ).
5. Ukur dan catat besarnya tegangan terminal pada generator.
6. Tambahkan beban secara bertahap dengan menghidupkan lampu pijar, dan
ukur setiap perubahan arus beban.
7. Ukur besarnya perubahan kecepatan pada motor (Vt) dan arus jangkar, catat
setiap ada perubahan arus beban dari generator.
8. Buat grafik hubungan antara kecepatan putaran motor terhadap penambahan
beban pada generator, serta grafik hubungan antara kecepatan putaran motor
dan arus jangkar (Ia)
IV. Lembar Kerja
Hari/ Tanggal :
Asisten :
Kesimpulan Sementara :
Asisten
( )