Вы находитесь на странице: 1из 14

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BARUPPU’ KECAMATAN BARUPPU’
Alamat : Barereng, Kelurahan Baruppu’ Selatan Kecamatan Baruppu’ Kab.Toraja Utara

KERANGKA ACUAN PELAYANAN IMUNISASI KAMPANYE


CAMPAK RUBELLA (MR)

PROGRAM IMUNISASI
A. PENDAHULUAN

Kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) adalah suatu kegiatan


imunisasi secara masal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan
virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun,
tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Imunisasi ini sifatnya
wajib dan tidak memerlukan individual informed consent. Penyakit campak
dikenal juga sebagai morbili atau measles, merupakan penyakit yang sangat
menular (infeksius) yang disebabkan oleh virus. Manusia diperkirakan satu-
satunya reservoir, walaupun monyet dapat terinfeksi tetapi tidak berperan dalam
penularan. Penyebab rubella adalah togavirus jenis rubivirus dan termasuk
golongan virus RNA. Virus rubella cepat mati oleh sinar ultra violet, bahan
kimia, bahan asam dan pemanasan. virus tersebut dapat melalui sawar plasenta
sehingga menginfeksi janin dan dapat mengakibatkan abortus atau congenital
rubella syndrome (CRS).
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak
dan dewasa muda yang rentan. Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam
kesehatan masyarakat adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang
pada wanita hamil pada trimester pertama. Infeksi rubella yang terjadi
sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus,
kematian janin atau sindrom rubella kongenital (Congenital Rubella
Syndrome/CRS) pada bayi yang dilahirkan. Sebelum dilakukan imunisasi
rubella, insidens CRS bervariasi antara 0,1-0,2/1000 kelahiran hidup pada
periode endemik dan antara 0,8-4/1000 kelahiran hidup selama periode
epidemi rubella. Angka kejadian CRS pada negara yang belum
mengintroduksi vaksin rubella diperkirakan cukup tinggi. Pada tahun 1996

Dokumen PKM Baruppu’ Page 1


diperkirakan sekitar 22.000 anak lahir dengan CRS di regio Afrika, sekitar
46.000 di regio Asia Tenggara dan 12.634 di regio Pasifik Barat. Insiden CRS
pada regio yang telah mengintroduksi vaksin rubella selama tahun 1996-2008
telah menurun. Di Indonesia, rubella merupakah salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif. Data
surveilans selama lima tahun terakhir menunjukan 70% kasus rubella terjadi
pada kelompok usia <15 tahun. Selain itu, berdasarkan studi tentang
estimasi beban penyakit CRS di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan
terdapat 2767 kasus CRS, 82/100.000 terjadi pada usia ibu 15-19 tahun dan
menurun menjadi 47/100.000 pada ibu usia 40-44 tahun.

B. LATAR BELAKANG

Dari tahun 2010 sampai 2015, diperkirakan terdapat 23.164 kasus


campak dan 30.463 kasus rubella. Jumlah kasus ini diperkirakan masih
rendah dibanding angka sebenarnya di lapangan, mengingat masih banyaknya
kasus yang tidak terlaporkan, terutama dari pelayanan swasta serta
kelengkapan laporan surveilans yang masih rendah. Hasil study cost benefit
analysis yang dilakukan oleh Prof. Soewarta Koesen, Badan Litbangkes tahun
2015, tentang estimasicost-effectiveness introduksivaksin Rubella (Measles-
Rubella/MR vaccine) ke dalam program imunisasi rutin nasional sebagai berikut:
Diperkirakan insiden CRS per tahun 0,2 / 1000 bayi lahir hidup. Tahun 2015 :
979 kasus CRS baru (dari 4,89 juta bayi lahir hidup) Kerugian makro ekonomi
diperkirakan Rp1.09 triliun. Cost per DALY imunisasi Measles-Rubella
dibandingkan dengan tidak imunisasi sebesar Rp 26.598.238,-Vaksinasi MR
sangat cost effective (kurang dari 1 GDP per capita). WHO position paper on
rubella vaccines tahun 2011 merekomendasikan bahwa semua negara yang
belum mengintroduksikan vaksin rubella dan telah menggunakan 2 dosis vaksin
campak dalam program imunisasi rutin seharusnya memasukkan vaksin rubella
dalam program imunisasi rutin. Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional
(ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pada tanggal 11 Januari 2016
untuk mengintegrasikan vaksin rubella ke dalam program imunisasi nasional
untuk menurunkan angka kejadian rubella dan Congenital Rubella Syndrome.

Dokumen PKM Baruppu’ Page 2


C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dibuatnya suatu kerangka acuan dalam setiap
pelaksanaan kegiatan sebuah program yaitu agar pelaksanaan kegiatan tersebut
dapat berjalan sesuai rencana sehingga dapat terukur, terjangkau dan dapat di
evaluasi.

Dalam hal ini tujuan secara umum yaitu :


• Tujuan Umum:
untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella
(Congenital Rubella Sindrom/CRS)
• Tujuan khusus
 Meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap
campak dan rubella secara cepat
 Memutuskan transmisi virus campak dan rubella
 Memutuskan angka kesakitan campak dan rubella
 Menurunkan angka kejadian CRS

D. DASAR HUKUM
1. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang No 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
3. Keputusan Menkes No.1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman
PenyelenggarResolusi WHA 56.20, 28 Mei 2003 tentang Reducing Global
Measles Mortality, mendesak negara-negara anggota untuk
melaksanakan The WHO-UNICEF Strategic Plan for Measles Mortality
Reduction 2001-2005 di negara-negara dengan angka kematian campak
tinggi sebagai bagian EPI;UU No.36 Tahun 2009 pasal 126 dan pasal
131 tentang kesehatan Ibu dan Anak
4. Resolusi WHA 56.20, 28 Mei 2003 tentang Reducing Global Measles
Mortality, mendesak negara-negara anggota untuk melaksanakan The
WHO-UNICEF Strategic Plan for Measles Mortality Reduction 2001-2005
di negara-negara dengan angka kematian campak tinggi sebagai bagian
EPI;UU No.36 Tahun 2009 pasal 126 dan pasal 131 tentang kesehatan
Ibu dan Anak

Dokumen PKM Baruppu’ Page 3


KEGIATAN POKOK
Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan baik secara umum
maupun secara khusus perlu adanya langkah- langkah kongkrit yang harus
dilaksanakan, oleh karena itu perlu disusun secara sistematis yaitu :
1. Melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan
2. Melakukan perencanaan diantaranya :
o Inventarisasi kebutuhan
 Menginventarisi Cold chain yang tersedia, jml yang masih
berfungsi/dapat digunakan : 10
 - Refrigerator : 1
 Vaccine carrier : 3
 Vaksin MR :
Jumlah Sasaran 9 bln – < 15 thn / IP (8 per vial)
= 2486 / 8
= 311 Vial (10 Dosis)
 Spoit 0,5 = 2486 Spoit / 250 Box
 Spoit 5 cc = 311 Spoit / 3,5 Box
 Safety Box = 25
 Spidol Marker = 25
 Spanduk MR = 8
 Pinset/Gunting untuk membuka tutup vial
 Meja tempat menyimpan vaksin dan RR di tempat yang
teduh

TAHAP PELAKSANAAN
Kepala Puskesmas Sebagai Penanggug jawab pelaksanaan Kampanye Imunisasi
MR
Puskesmas menghitung tenaga pelaksana berdasarkan jumlah sasaran, pos
pelayanan dan hari pelayanan
A.PELAKSANAAN 1
 Setiap pos pelayanan di sekolah dibantu oleh 2 orang guru dgn tugas :
a. Mengatur alur pelayanan imunisasi di Pos Pelayanan (kelas)
b. Memberikan tanda/marker pada kuku jari kelingking kiri
anak

Dokumen PKM Baruppu’ Page 4


 Setiap 3-5 Pos Pelayanan di Sekolah (kelas) dikoordinir oleh 1 (satu)
orang supervisor, dg tugas :
a. Memastikan pelaksanaan Kampanye MR berjalan dgn baik
b. Memantau kecukupan logistik dan KIPI
 Tenaga pelaksana Puskesmas berdasarkan jumlah sasaran, pos
pelayanan dan hari pelayanan di sekolah terdiri dari :

a. Tenaga kesehatan (2 Dokter, 2 Perawat dan 2 Bidan) serta


tenaga terlatih lainnya.
b. Dalam hal tenaga kesehatan PNS tidak mencukupi, maka
tenaga kesehatan swasta dapat membantu memberikan
pelayanan saat Kampanye MR

 Waktu dan tempatnya kegiatan Pelayanan akan dilaksanakan

a. Waktu Pelayanan
 Pelayanan dimulai Jam 8 s/d selesai
 Pelaksanaan pelayanan di Bulan Agustus &
September
b. Tempat Pelayanan
 SD/MI, SMP di laksanakan pada bulan Agustus
2018
 Posyandu, TK/PAUD/RA di laksanakan pada
bulan september 2018
 Serta Pos pelayanan imunisasi lainnya di bawah
koordinasi Puskesmas Baruppu’ dan Dinas
Kesehatan Toraja Utara

c. Bila Tidak Hadir pada hari H” akan dilakukan sweeping


yang akan dilaksanakan 3 hari setelah pelaksanaan di
pos tersebut dengan tempat Pos pelayanan yang sama
atau dianjurkan datang langsung ke Puskesmas

 Indikator yang harus dicapai

Dokumen PKM Baruppu’ Page 5


Sasaran yang tidak datang dan belum mendapatkan imunisasi
MR pasa saat hari “H” harus dikunjungi (sweeping) oleh Kader
dan dibawa ke Pos Pelayanan untuk diberikan imunisasi MR
dalam kurun waktu maksimal 1 minggu terakhir

CAKUPAN SETINGGI MUNGKIN


TARGET: ≥ 95%

 Biaya atau sumber dana


- Dalam menyusun rencana anggaran Kampanye MR di berdasarkan
data dasar yang diberikan Pusdatin

Catatan Juknis BOK Tahun 2018

B.PELAKSANAAN 2

a. Data sasaran 5Bln – 15 tahun Kurang 1 hari


- Pendataan dilakukan ke RW-RW bekerjasama dengan kader
kesehatan , guru disekolah dan ketua RW masing-masing.
- Validasi data dengan koordinasi lintas program dan Sektoral, yaitu
program Gizi dan KIA, Sekolah,Kelurahan untuk mengetahui dan
mencocokan data balita serta anak usia 9bln s/d 15 tahun.
- Hasil verifikasi bersama lintas program dan Sektoral, data
diperbandingkan dengan data proyeksi.
- Sasaran akan terus didata sampai dengan H-1.
- Sasaran yang memiliki “Kegawatan” spt; Thalasemia, anemia berat,
kelainan fungsi ginjal berat, setelah pemberian transfusi darah,
gagal jantung, riwayat Alergi neomicyn individu dalam terapi
kortikosteroid. Merupakan Kontraindikasi terhadap Vaksin MR
dilaporkan jumlahnya, bila ada.
- Data sementara sampai dengan awal Juli 2018 :
1. Data Proyeksi : 2486
2. Hasil pendataan : 2451 ( lebih 17 anak dari proyeksi).
3. Data Sekarang Berapa................?
b. Kebutuhan/ Kesiapan Vaksin MR, Safety Box, termos es
Kebutuhan vaksin disesuaikan dengan jumlah sasaran yang ada
ditiap-tiap pos Pelayanan Imunisasi MR

Dokumen PKM Baruppu’ Page 6


- Vaksin diperuntukkan 1 Vial ( bila isi 5 cc : minimal 7-8 anak )
dengan dosis pemberian 0,5 cc per anak.
c. Yang harus diperhatikan dalam MELARUTKAN VAKSIN

- Pelarut harus dari produsen yang sama dg vaksin

- Pastikan vaksin dan pelarut belum kadaluwarsa dan VVM dalam


kondisi A atau B
- Vaksin & pelarut harus dg suhu yg sama (2 - 8⁰ C) dan tidak
pernah beku
- Melarutkan vaksin dg ADS 5 ml. 1 (satu) ADS 5 ml digunakan
untuk melarutkan 1 vial vaksin. Jangan menyentuh jarum ADS dg
jari Memastikan 5 ml cairan pelarut terhisap dalam ADS
- Masukkan pelarut secara perlahan agar tidak terjadi gelembung
- Kocok campuran vaksin dg pelarut secara perlahan sp tercampur
rata (utk mencegah terjadinya abses dingin)
- Vaksin yg sudah dilarutkan hanya boleh digunakan dlm waktu 6
jam
- harus dicatat JAM pelarutan vaksin pd label vaksin
- hanya boleh melarutkan vial baru bila vaksin pd vial sebelumnya
sudah habis dan msh ada sasaran
- 10. Memperhatikan prosedur aseptik
- ada kecurigaan vial vaksin yg terbuka telah terkontaminasi
misalnya: vial jatuh, rubber cap tdk sengaja tersentuh dan kontak
dg air)
- VVM C dan D
- Waktu pelarutan sudah melebihi 6 jam

d. Persiapan POS Pelayanan Imunisasi MR


- Pelaksanaan Imunisasi MR pada bulan Agustus di sekolah SD dan
SMP, Pada bulan sep tember di Posyandu dan di TK/Paud/RA.
- Pelaksanaan Imunisasi MR diSekolah SD s/d SMP selama 19 Hari
- Pelaksanaan Imunisasi MR di Posyandu selama 19 Hari
berbarengan dengan Imunisasi anak TK yang ada di RW.tersebut

e. Pertemuan Sosialisasi dengan Lintas Program dan Sektoral.


Dokumen PKM Baruppu’ Page 7
- Pertemuan tingkat Puskesmas di laksanakan pada minggu ke-2
bulan Juli 2018.
- Pertemuan tingkat Sektoral dengan guru sekolah di laksanakan
pada minggu ke-3 bulan Juli 2018.
- Pertemuan tingkat Sektoral dengan Kelurahan dan Tokoh Masy
lain di laksanakan pada minggu ke-4 bulan Juli 2018:
Peserta diharapkan dari : Kelurahan, Babinmas dan Babinsa, PKK,
Ketua RW, swasta dan perwakilan kader.
- Materi : sosialisasi tentang pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR
tahun 2018.
- Tujuan : untuk menyamakan persepsi dan dukungan dalam
pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR 2018.di kelurahan
Pegambiran.
f. Peningkatan sosialisasi (KIE) melalui pemasangan spanduk atau
Poster.
- Pengadaan spanduk
- Penempelan spanduk di tempat-tempat strategis pada H-7.
- Spanduk di Pos Imunisasi MR
g. Pelatihan kader dan Vaksinator MR pos Imunisasi MR.
- Pelatihan kader dilaksanakan pada Minggu ke- 3 Juli 2018.
- Peserta tiap Pos 20 orang
- Tujuan : kader mengetahui maksud dan tujuan pelaksanaan
Imunisasi MR 2018.
- Adanya komitmen untuk mensukseskan Kampanye Imunisasi MR
2018.
h. Mempersiapkan surat Undangan untuk sasaran diberikan pada H-1.
- Di konsep surat undangan/ panggilan (spt; pemilu)
- Dibagikan ke Sekolah H-2 atau H-3 sebelum bulan Agustus
2018/pendekatan individu.
- Dibagikan ke Kader H-2 atau H-3 sebelum bulan September 2018
/pendekatan individu.
-
i. Surat ke ketua RW H-3 untuk menyampaikan undangan dan
pengumuman di Masjid atau sarana lain melalui pengeras suara.
- Surat di buat untuk menyuarakan dan meyakinkan sasaran
datang ke pos imunisasi MR.

Dokumen PKM Baruppu’ Page 8


- Pendekatan secara individu oleh petugas, PKK, RW, Kader,
TOMA.

C. PELAKSANAAN 3

Kegiatan di Pos Pelayanan

• Pos Pelayanan dimulai pagi hari (08.00 – selesai)


• Sasaran harus teratur (antri)
• Buka satu vial vaksin dan letakkan di luar Vaccine Carrier (spon), buka
vial baru bila vaksin sudah habis Coolpack harus tetap didalam Vaccine
Carrier
• Perhatikan VVM setiap vial pada saat mulai pelayanan
• “Gunakan vaksin dengan VVM Kondisi A atau B”
• Petugas non kesehatan bertugas :

- Mengatur alur antrian


- Menerima orang tua/anaknya dan cek form RR

Petugas Kesehatan melakasanakan penyuntikan maks 100 ssrn


• Mencatat status anak yang sudah diimunisasi
• Imunisasi diberikan pada anak yang SEHAT.
• Setelah imunisasi sarankan kepada orang tuanya untuk datang
pada imunisasi rutin
• Lakukan pemanggilan sasaran yang belum datang di Pos supaya
mencapai hasil yang maksimal
• contoh : skema pelayanan imunisasi MR di sekolah SD

Dokumen PKM Baruppu’ Page 9


 contoh : skema pelayanan imunisasi MR di Posyandu

Dokumen PKM Baruppu’ Page 10


PEMANTAUAN DAN EVALUASI :

a. Pemantauan akan dilakukan oleh tim supervisor dari Puskesmas dan


Kelurahan
b. Dilakukan pula oleh tim dari Dinas Kesehatan Kota.
c. Sasaran Pemantauan adalah :
1). Pelaksanaan kegiatan PIN sesuai dengan waktu yang disepakati.
2). Mencatat dan melaporkan berapa sasaran yang diimunisasi dan
berapa yang tidak /belum diimunisasi.ke POSKO di Puskesmas
Pegambiran.
3). Melaporkan bila vaksin kurang
4). Memfasilitasi dan mengupayakan pemecahan masalah, bila ada
kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan. Dan koordinasi dengan
Kepala Puskesmas atau Ka. TU Puskesmas Pegambiran.
d. Pertemuan evaluasi (H+2) membahas hasil PIN di Puskesmas ditujukan
kepada :
- Evaluasi hasil
- Evaluasi Logistik (Vaksin).

Dokumen PKM Baruppu’ Page 11


Dokumen PKM Baruppu’ Page 12
Dokumen PKM Baruppu’ Page 13
Dokumen PKM Baruppu’ Page 14

Вам также может понравиться