Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang
akan mengakibatkan kornea menjadi keruh. Keratitis ini diakibatkan oleh berbagai organisme
bakteri,virus, jamur, atau parasit, abrasi sedikitpun bisa menjadi pintu masuk bakteri.
Kebanyakan infeksi kornea terjadi akibat trauma atau gangguan mekanisme pertahanan
mengalami kebutaan. Kebutaan kornea menempati urutan kelima sebagai penyebab kebutaan
penduduk di dunia setelah katarak, glaukoma, degenerasi makula, dan kelainan refraksi.
kedua setelah katarak sebagai penyebab kebutaan dan penurunan ketajaman penglihatan.
Perkiraan angka prevalensi kebutaan kornea di India baik pada satu mata atau lebih
adalah 0,66%. Data terbaru mengenai penyebab kebutaan di Indonesia tidak ditemukan.
Akan tetapi, berdasarkan Survei Kesehatan Indera tahun 1993-1996 didapatkan bahwa
kelainan kornea menempati urutan kelima sebagai penyebab kebutaan setelah katarak,
glaukoma, kelainan refraksi, serta gangguan retina. Penyebab kebutaan kornea terbanyak
adalah keratitis.
Permasalahan terkait kesehatan mata di Indonesia cukup banyak dimulai dari kelainan
kongenital pada mata, infeksi/peradangan pada mata hingga tingginya angka kebutaan di
Indonesia. Keratitis atau peradangan pada kornea adalah permasalahan mata yang cukup
sering dijumpai mengingat lapisan kornea merupakan lapisan yang berhubungan langsung
dengan lingkungan luar sehingga rentan terjadinya trauma ataupun infeksi. Hampir seluruh
kasus keratitis akan mengganggu kemampuan penglihatan seseorang yang pada akhirnya
dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Karena itu penting sebagai dokter umum untuk
dapat mengenali dan menanggulangi kasus keratitis (sejauh kemampuan dokter umum) yang
terjadi di masyarakat baik sebagai dokter keluarga ataupun dokter yang bekerja di strata
pelayanan primer. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis membuat pembahasan kasus
referat ini mengenai keratitis khusunya yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur