Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2, September 2010
ISSN 2085-725X
Abstrak
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang demikian cepat memberi
dampak terhadap perubahan di segala bidang kehidupan termasuk diantaranya perubahan
terhadap kebutuhan peningkatan sumber daya manusia dan pendidikan. Oleh karena itu, upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi mutlak diperlukan.
SMA Negeri 5 Depok terus berupaya meningkatkan kualitas. Salah satu upayanya adalah
melakukan peningkatan kualitas pelayanan prima kepada siswa dengan cara melakukan penilaian
terhadap kinerja guru per periode untuk menentukan guru dengan kualitas dan kemampuannya
yang terbaik dalam mengajar.
Kendala yang dihadapi adalah tidak adanya sistem informasi yang secara khusus dapat
memberikan dukungan bagi pengambil keputusan (Decision Support), yaitu Kepala SMA Negeri 5
Depok, sehingga sulit menghasilkan keputusan yang optimal.
Pada tesis ini dilakukan kajian mengenai Analytic Network Process (ANP) dan Software
SuperDecision dalam menentukan guru pengajar. Hal ini perlu dilakukan agar penelitian dapat
menghasilkan pengambilan keputusan optimal yang digunakan secara berulang oleh Kepala SMA
Negeri 5 Depok untuk menentukan guru pengajar terbaik.
136
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
137
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
lunak SuperDecisions dalam menentukan kompleks sehingga tidak ada metode solusi
guru pengajar di SMAN 5 Depok. yang cut-and-dried. Simon juga
Manfaat Penelitian menggambarkan ada 3 fase dalam
Penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan, yaitu Intelligence
SMAN 5 Depok untuk meningkatkan (mencari kondisi yang membutuhkan suatu
penerimaan teknologi melalui penggunaan keputusan), design (menemukan,
perangkat lunak SuperDecisions sebagai membangun / mengembangkan, dan
perangkat lunak aplikasi yang dapat menganalisa kemungkinan arah tindakan)
membantu user atau pengguna dalam dan choice (memilih satu dari beberapa
menentukan guru pengajar. kemungkinan yang ada). Bila dalam
beberapa fase tersebut (bukan semua)
Landasan Pemikiran terdapat keputusan yang terstruktur maka
Tinjauan Pustaka Gorry dan Scott Morton menyebutnya
Decision Support Framework dengan istilah semi terstruktur.
Gory dan Scott Morton (1971), yang Pada masalah yang terstruktur, prosedur
mengkombinasikan hasil penelitian Simon untuk mendapatkan solusi yang terbaik (atau
(1977) dan Anthony (1965), mengajukan paling tidak yang cukup baik) sudah
sebuah framework sebagai berikut : diketahui. Sedangkan pada masalah yang
tidak terstruktur, intuisi manusia sering kali
menjadi dasar dalam pengambilan
keputusan.
Dalam model pengambilan keputusan
berbasis kriteria majemuk, diperlukan
sebuah pengambilan keputusan. Keputusan
yang diambil adalah sebuah keputusan
semistruktur, dimana dibutuhkan sebuah
Decision Support System untuk mendukung
keputusan yang diambil pada setiap kriteria
dalam model pengambilan keputusan
berbasis kriteria majemuk. Keputusan yang
akan dihasilkan adalah sebuah strategic
planning, berupa penentuan guru untuk
sebuah matapelajaran.
Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan diuraikan
Gambar 1. Decision Support Framework [2]
dalam tiga tahap [Simon, 1977] sebagai
berikut :
Gambar di atas dibuat berdasarkan gagasan 1. Tahap intelegensi ( Intelligence phase )
Simon yang menyatakan bahwa proses Tahap ini merupakan proses penelusuran
pengambilan keputusan memiliki rentang dan pendeteksian dari lingkup
keputusan dari yang paling terstruktur problematika serta proses pengenalan
(disebut juga dengan istilah programmed) masalah. Data masukan diperoleh,
sampai pada keputusan yang paling tidak
diproses, dan diuji dalam rangka
terstruktur (disebut juga dengan istilah
mengidentifikasikan masalah.
nonprogrammed)
2. Tahap perancangan (design)
Proses terstruktur adalah rutinitas, dan Suatu tahap proses pengambilan
biasanya merupakan masalah yang sering keputusan setelah tahap intellegence
terjadi sehingga dibuatkan sebuah metode meliputi proses untuk proses
solusi yang standar. Proses yang tidak menformulasikan model yang
terstruktur adalah masalah yang fuzzy,
138
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
tersebut menyebabkan metode ANP lebih (Superdecisions) dan manual ANP juga
kompleks dibanding metode AHP. mudah didapat secara free download.
Menurut Saaty [4] ANP digunakan untuk e. ANP akan sangat membantu perusahaan
menurunkan rasio prioritas komposit dari dalam riset evaluasi dan pengambilan
skala rasio individu yang mencerminkan keputusan, terkait pengembangan
pengukuran relatif dari pengaruh elemen- organisasi & manajemen, produk,
elemen yang saling berinteraksi berkenaan layanan dan marketing, karena akan
dengan criteria kontrol. ANP merupakan lebih akurat dan sangat efisien.
teori matematika yang memungkinkan
Pada jaringan AHP terdapat level tujuan,
seseorang untuk memperlakukan
kriteria, subkriteria, dan alternatif, dimana
dependence dan feedback secara sistematis
masing-masing level memiliki elemen.
yang dapat menangkap dan mengkombinasi
Sementara itu, pada jaringan ANP, level
faktor-faktor tangible dan intangible.
dalam AHP disebut cluster yang dapat
Berbeda dengan Analytic Hierarchy Process
memiliki kriteria dan alternatif di dalamnya,
(AHP), ANP dapat menggunakan jaringan
yang sekarang disebut simpul (Gambar 2).
tanpa harus menetapkan level seperti pada
hierarki yang digunakan dalam AHP.
Konsep utama dalam ANP adalah influence
‘pengaruh’, sementara konsep utama dalam
AHP adalah preferrence ‘preferensi’. AHP
dengan asumsi-asumsi dependensinya
tentang cluster dan elemen merupakan kasus
khusus dari ANP. [4]
Kelebihan ANP dari metodologi yang lain
(AHP) adalah :
a. Kekuatan (power) Analytic Network
Process (ANP) terletak dalam
penggunaan rasio skala untuk
menangkap semua jenis interaksi dan
membuat prediksi yang akurat, dan
bahkan lebih, untuk membuat keputusan Gambar 2. Perbandingan Hierarki Linier dan
yang lebih baik. Jaringan Feedback [4]
b. Kemampuannya untuk membantu kita
dalam melakukan pengukuran dan Dengan feedback, alternatif-alternatif dapat
sintesis sejumlah faktor-faktor dalam bergantung/terikat pada kriteria seperti pada
hierarki atau jaringan. hierarki tetapi dapat juga bergantung/terikat
c. Kesederhanaan metodologinya membuat pada sesama alternatif. Lebih jauh lagi,
ANP menjadi metodologi yang lebih kriteria-kriteria itu sendiri dapat tergantung
umum dan lebih mudah diaplikasikan pada alternatif-alternatif dan pada sesama
untuk studi kualitatif yang beragam, kriteria. Oleh karena itu, hasil dari ANP
seperti pengambilan keputusan, diperkirakan akan lebih stabil. Dari jaringan
forecasting, evaluasi, mapping, feedback pada gambar II.3 dapat dilihat
strategizing, alokasi sumber daya, dan bahwa simpul atau elemen utama dan
lain sebagainya. simpul-simpul yang akan dibandingkan
d. Dibandingkan dengan metodologi AHP, dapat berada pada cluster-cluster yang
ANP memiliki banyak kelebihan, seperti berbeda. Sebagai contoh, ada hubungan
komparasi yang lebih obyektif, prediksi langsung dari simpul utama C4 ke cluster
yang lebih akurat, dan hasil yang lebih lain (C2 dan C3), yang merupakan outer
stabil dan robust. Perangkat lunak ANP dependence. Sementara itu, ada simpul
140
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
utama dan simpul-simpul yang akan proses prioritas berdasarkan prioritas yang
dibandingkan berada pada cluster yang berasal melalui penilaian pada unsur pasang
sama, sehingga cluster ini terhubung dengan atau dari pengukuran langsung. Dalam AHP
dirinya sendiri dan membentuk hubungan unsur-unsur tersebut diatur dalam struktur
loop. Hal ini disebut inner dependence. keputusan hierarki sementara ANP
Elemen dalam suatu komponen/cluster dapat menggunakan satu atau lebih jaringan datar
mempengaruhi elemen lain dalam cluster yang mengandung unsur-unsur.
komponen/cluster yang sama (inner Sebagian besar metode pengambilan
dependence), dan dapt pula mempengaruhi keputusan menganggap kemerdekaan antara
elemen pada cluster yang lain (outer kriteria keputusan dan alternatif keputusan
dependence) dengan memperhatikan setiap itu, atau hanya di antara kriteria atau
kriteria. Akhirnya, hasil dari pengaruh ini diantara alternatif sendiri. Sementara ANP
dibobot dengan tingkat kepentingan dari tidak dibatasi oleh asumsi-asumsi semacam
kriteria, dan ditambahkan untuk itu. Hal ini memungkinkan untuk semua
memperoleh pengaruh keseluruhan dari kemungkinan dan potensi dependensi.
masing-masing elemen [4]. ANP tidak membatasi pemahaman dan
pengalaman manusia untuk pengambilan
Perangkat Lunak SuperDecisions keputusan menjadi model yang sangat teknis
SuperDecisions mengimplementasikan yang tidak wajar dan dibuat-buat. Hal ini
Analytic Network Process yang pada dasarnya merupakan formalisasi dari
dikembangkan oleh Thomas Saaty. Program bagaimana orang-orang biasanya berpikir,
ini ditulis oleh Tim ANP, bekerja untuk dan membantu pembuat keputusan melacak
Yayasan Keputusan Creative. proses sebagai kompleksitas masalah dan
Berikut adalah gambaran menjalankan faktor-faktor keragaman meningkat.
perangkat lunak SuperDecisions dengan Kesaksian terbaik kekuatan dan
model burger cukup terkenal. keberhasilan aplikasi ANP adalah mereka
yang telah dilakukan yang diperoleh
prioritas yang berhubungan dengan jawaban
yang dikenal di dunia nyata atau yang telah
diprediksi hasil. Dari perspektif ini adalah
pendekatan yang dapat dipercaya dan
objektif untuk membuat keputusan
berdasarkan prioritas dan pentingnya dengan
yang satu memiliki pengalaman. Hal ini
agak berbeda daripada membuat dugaan-
dugaan mengenai probabilitas terjadinya
beberapa metode pembuatan keputusan yang
akan dilakukan.
memiliki kemampuan untuk mewujudkan dan mengacu pada buku “The Seven Laws
tujuan pendidikan nasional. Of Teaching” [1].
Metode guru mengajar adalah sebagian
Administrasi Guru suatu cara atau jalan yang dilakukan guru
Administrasi guru, penilaian yang dilakukan dalam rangka proses kegiatan belajar-
oleh wakil kepala sekolah bidang sarana mengajar, sehingga individu yang diajar
tentang kedisiplinan guru dalam mengajar. (dididik) akan dapat mencerna, menerima
Administrasi guru dibuat mengacu pada dan mampu mengembangkan bahan-
PERMENDIKNAS RI No. 19, 20 dan 41 bahan/materi yang diajarkannya.
tahun 2007, yang berarti segenap proses Komponen yang dinilai meliputi :
penataan yang bersangkut paut dengan para 1. Gaya dan penampilan mengajar
tenaga pengajar di sekolah secara efektif dan 2. Interaksi dengan siswa
efisien agar tujuan penyelenggaraan 3. Kelengkapan dan kesesuaian materi
pendidikan di sekolah tercapai secara 4. Kemampuan menyampaikan materi
optimal. 5. Kesempatan bertanya dan diskusi
Komponen yang dinilai meliputi : 6. Memotivasi siswa
1. Konfirmasi ketidakhadiran 7. Pemberian tugas dan contoh soal
2. Membuat laporan kinerja bulanan
3. Membuat program pembelajaran Tinjauan Studi
4. Membuat buku penilaian Analytic Network Process atau ANP
5. Mengisi absen harian merupakan pendekatan baru metode
6. Mengisi agenda mengajar kualitatif. Diperkenalkan oleh Thomas Saaty
pakar riset dari Pittsburgh University,
Kompetensi Guru dimaksudkan untuk menyempurnakan
Kompetensi guru, penilaian yang dilakukan metode Analytic Hierarchy Process (AHP)
oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam pengambilan keputusan. Beberapa
berdasarkan PP RI No. 19 tahun 2005 pasal model yang dibangun untuk menganalisis
28, PERMENDIKNAS RI No. 16 tahun dan memahami faktor-faktor yang
2007 tentang standar kualifikasi akademik mempengaruhi diterimanya penggunaan
dan kompetensi guru. metode ANP, diantaranya yang tercatat
Kompetensi guru dapat diartikan sebagai dalam referensi hasil riset di bidang
kebulatan pengetahuan, keterampilan dan teknologi informasi adalah seperti:
sikap yang diwujudkan dalam bentuk Penelitan yang dilakukan oleh Iwan
perangkat tindakan cerdas dan penuh Vanany [5] membahas aplikasi Analytic
tanggung jawab yang dimiliki seorang guru Network Process (ANP) untuk
untuk memangku jabatan guru sebagai mendukung pembobotan pada
profesi. perancangan sistem pengukuran kinerja
Komponen yang dinilai meliputi : dengan metode Balanced Scorecard.
1. Kompetensi Pedagogik Hasil penelitiannya adalah pembobotan
2. Kompetensi Kepribadian dengan metode ANP menunjukkan
3. Kompetensi Sosial adanya kulminasi nilai bobot pada
4. Kompetensi Profesional perspektif finansial dari Strategy Map di
PT. X.
Metode Guru Mengajar “Mencari Solusi Rendahnya Pembiayaan
Metode guru mengajar, penilaian yang Bagi Hasil Di Perbankan Syariah
dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang Indonesia” [4], penelitian ini
kesiswaan berdasarkan PERMENDIKNAS membuktikan bahwa ANP menjadi
RI No. 41 tahun 2007 tentang standar proses metodologi yang lebih umum dan lebih
mudah diaplikasikan untuk studi kualitatif
142
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
yang beragam. Kecukupan data dalam Penentuan Guru Pengajar SMA”, alasan
ANP tidak menjadi syarat. Hal yang penulis menggunakan ANP dan perangkat
penting adalah responden harus lunak SuperDecisions adalah karena
menguasai/ahli dalam masalah yang metodologi yang lebih umum dan lebih
diteliti. Penelitian ini juga membuktikan mudah diaplikasikan untuk studi kualitatif
bahwa, kelebihan ANP dari AHP adalah yang beragam. Kecukupan data dalam ANP
komparasi yang lebih obyektif, prediksi tidak menjadi syarat. Hal yang penting
yang lebih akurat dan hasilnya lebih adalah responden harus menguasai/ahli
stabil. dalam masalah yang diteliti.
“Multi Criteria Decision Model
Menggunakan AHP/Rating Model – Tinjauan Obyek Penelitian
Linier Goal Programming (Studi Kasus : SMA Negeri 5 Depok berdiri sejak tanggal
Pemilihan Proposal Investasi CPPU/PPU 1 Juli 2001 dan diresmikan oleh walikota
PT.Sarana Jatim Ventura)” [6]. Depok pada tanggal 24 Februari 2003. SMA
Penelitian ini meneliti proses pengambilan Negeri 5 Depok beralamat di Perumahan
keputusan pemilihan proposal investasi di Bukit Rivaria Sektor IV, Kecamatan
sebuah perusahaan modal ventura daerah, Sawangan. SMA Negeri 5 Depok
khususnya PT.Sarana Jatim Ventura. Dari merupakan salah satu sekolah favorit di
penelitian ini diperoleh beberapa Kota Depok, terutama dalam bidang non
kesimpulan sebagai berikut: Pertama, akademis.
Model AHP/Rating memberikan kerangka Visi SMA Negeri 5 Depok adalah
kerja yang logis, terstruktur dan koheren mewujudkan sekolah yang berprestasi dan
dalam melaksanakan sebuah proses berbudaya. Adapun misi yang diemban
pengambilan keputusan kelompok dimana SMA Negeri 5 Depok adalah :
proposal investasi dievaluasi dalam 1. Mengembangkan potensi warga sekolah
berbagai kriteria yang telah diprioritaskan. secara optimal.
Kedua, pemanfaatan Model AHP/Rating 2. Meningkatkan profesionalisme personal
untuk pengambilan keputusan pemilihan dengan budaya etos kerja yang tinggi.
proposal investasi secara multikriteria 3. Menjadikan sekolah unggulan di Kota
dalam sebuah kelompok dapat Depok.
memfasilitasi proses diskusi kelompok,
meningkatkan kerjasama dan 4. Menciptakan budaya sekolah bernuansa
memperbaiki kualitas keputusan yang kekeluargaan, norma, tertib, aman dan
akan diambil. Ketiga, Model AHP – LGP menyenangkan yang berwawasan
yang terintegrasi memberikan keleluasaan lingkungan.
dalam mengalokasikan sumber dana yang
Pada tahun pelajaran 2009/2010, SMA
terbatas hanya kepada proposal investasi
Negeri 5 Depok memiliki 27 lokal kelas
terpilih yang akan memaksimumkan
dengan pembagian sebagai berikut : 9 lokal
keuntungan atau manfaat perusahaan.
kelas X, 9 lokal kelas XI dan 9 lokal kelas
Dari ketiga penelitian yang telah diuraikan, XII, dengan jumlah siswa aktif sebanyak
maka penulis mencoba mengikuti penelitian 1080 siswa, jumlah guru PNS 52 orang dan
yang dilakukan oleh Saaty [2007] yang guru Non PNS 6 orang serta karyawan tata
menggunakan ANP dalam “Mencari Solusi usaha sebanyak 15 orang. Pelaksanaan
Rendahnya Pembiayaan Bagi Hasil Di pembelajaran di SMA Negeri 5
Perbankan Syariah Indonesia”, penulis Depokdimulai dari hari Senin sampai
mencoba menerapkan pada “Kajian dengan hari Jumat dengan jumlah jam
Penggunaan Perangkat Lunak sebanyak 45 jam pelajaran, kegiatan belajar
SuperDecisions Dalam Proses Pengambilan mengajarnya dimulai sejak pukul 07.00
Keputusan Berulang : Studi Kasus WIB sampai dengan pukul 15.20 WIB.
143
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
144
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
oleh ketiga orang Wakil Kepala SMAN 5 dengan cara mempelajari literatur-literatur,
Depok sesuai dengan hasil pengolahan jurnal-jurnal penelitian, bahan kuliah dan
kuesioner SuperDecisions yang dilakukan sumber-sumber lain yang ada hubungannya
oleh Kepala SMAN 5 Depok maka dengan permasalahan yang penulis bahas.
perangkat lunak SuperDecisions dapat Kuesioner
digunakan karena diukur dengan pengujian Merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
kualitas perangkat lunak. dibuat oleh penulis untuk mengetahui
tentang proses belajar mengajar di SMAN 5
Hipotesis Depok, berupa administrasi guru,
Dengan terjadinya kesesuaian antara kompetensi guru dan metode guru mengajar.
Kuesioner SuperDecisions yang dilakukan Interview
oleh Kepala SMAN 5 Depok dengan Wakil Berupa wawancara langsung melalui Kepala
Kepala SMAN 5 Depok maka perangkat SMAN 5 Depok mengenai pengujian
lunak SuperDecisions layak untuk pengukuran kualitas perangkat lunak (SQA)
digunakan dan diterapkan oleh SMAN 5 SuperDecisions.
Depok secara berulang karena memiliki
penilaian pengukuran kualitas perangkat Instrumentasi Penelitian
lunak diatas 80. Penelitian ini menggunakan angket atau
kuesioner yang digunakan sebagai
3. Desain Penelitian instrumentasi guna memperoleh data dalam
proses penentuan guru pengajar yang sesuai
Jenis Penelitian untuk mengajar. Dan interview ke
Penelitian ini menggunakan metode analisis responden ahli guna mendapatkan uji
deskriptif yang bertujuan untuk kelayakan perangkat lunak.
mendapatkan gambaran yang lebih
mendalam dan lengkap dari obyek yang Teknik Analisis Data.
akan diteliti dengan melakukan pengamatan Analisis yang digunakan dalam penelitian
serta wawancara langsung di lapangan. ini adalah analisis deskriptif dan Analytic
Dalam penelitian ini untuk menentukan guru Network Process (ANP). Analisis deskriptif
pengajar, digunakan penilaian dari dilakukan melalui penyajian rangkuman
kuesioner SuperDecisions berupa penilaian hasil survey dan identifikasi dalam bentuk
dari responden ahli yang akan diolah dengan tabulasi dan/atau grafik. Dengan analisis ini
metode ANP dan perangkat lunak akan digambarkan kondisi pengambilan
SuperDecisions. Melalui perangkat lunak keputusan di SMAN 5 Depok pada saat ini.
dan metode ini, akan dihasilkan prioritas Sedangkan ANP digunakan sebagai
nama guru tertentu yang sesuai dalam instrumen untuk menentukan prioritas
mengajar. Kesesuaian antar responden ahli kebijakan dalam menentukan guru pengajar.
akan diukur dengan pengujian pengukuran
perangkat lunak berdasarkan interview yang 4. Analisis, Interpretasi dan
dilakukan oleh Kepala SMAN 5 Depok. Jika Implikasi
penilaian kualitas perangkat lunak berada
diatas 80 maka perangkat lunak Hasil Penelitian
SuperDecisions layak untuk diterapkan dan
digunakan di SMAN 5 Depok. Penelitian Penggunaan Perangkat Lunak
SuperDecisions
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, digunakan metode
Penelitian Perpustakaan ANP dengan bantuan perangkat lunak
SuperDecisions dengan mengambil
Dimaksudkan untuk mendapatkan data atau matapelajaran Ekonomi, dengan nama-nama
fakta yang bersifat teoritis yang diperoleh guru alternatif yang berbeda. Berikut adalah
146
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
147
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
Akan menghasilkan sebuah file Full Report tertentu. Oleh karena itu, SuperDecisions
berupa sebuah file html yang dibuka dengan layak untuk digunakan di SMAN 5 Depok.
browser :
Hasil Pengujian
Dari penelitian yang dilakukan, maka
didapatkan :
a) Faktor-faktor yang menentukan prioritas
Guru untuk mengajar matapelajaran
tertentu setiap periode menurut masing-
masing cluster.
i. Berdasarkan hasil interview atau
wawancara dan kuesioner, maka
Administrasi Guru menentukan 3
Gambar 17. Hasil penelitian ranking untuk
node atau faktor terbesar untuk
alternatif matapelajaran Ekonomi dalam menentukan guru pengajar
semua cluster matapelajaran. Dan berdasarkan hasil
Penelitian Pengukuran Kualitas Perangkat pengujian yang dilakukan pada
Lunak SuperDecisions metode ANP dengan perangkat lunak
Dalam penelitian pengukuran kualitas SuperDecisions maka didapatkan :
perangkat lunak ini diambil melalui
wawancara langsung/interview ke responden Tabel 1. Tabel Prioritas Faktor atau Node
ahli yaitu, Kepala SMAN 5 Depok. dalam Administrasi Guru
Penelitian ini berupa penilaian yang
Peringkat
diberikan oleh Kepala SMAN 5 Depok Node
Kepentingan
berupa pengukuran kualitas perangkat lunak
yang terdiri dari : Membuat program
1
a. Auditability = 5 pembelajaran
b. Accuracy = 15 Membuat penilaian
2
c. Completeness = 10 siswa
d. Error tolerance = 15 Membuat laporan
3
e. Execution efficiency = 10 kinerja bulanan
f. Operability = 15 ii. Berdasarkan hasil interview atau
g. Simplicity = 15 wawancara dan kuesioner, maka
h. Training = 15 Kompetensi Guru menentukan 2
Kualitas perangkat lunak yang digunakan node atau faktor terbesar untuk
akan berhasil baik dan dapat diterapkan menentukan guru pengajar
apabila responden memberikan penilaian matapelajaran. Dan berdasarkan hasil
lebih dari angka 80, dan sebaliknya jika nilai pengujian yang dilakukan pada
yang diberikan responden kurang dari angka metode ANP dengan perangkat lunak
80 maka kualitas perangkat lunak tersebut Super Decision maka didapatkan :
kurang dan perlu diadakan peninjauan
kembali untuk kelayakan pakainya. Tabel 2. Tabel Prioritas Faktor atau
Dari penilaian yang dilakukan oleh Kepala Node dalam Kompetensi Guru
SMAN 5 Depok memperlihatkan bahwa
kualitas perangkat lunak berada diatas angka Peringkat
80, hal ini membuktikan bahwa perangkat Node
Kepentingan
lunak SuperDecisions sangat berperan
Kompetensi Pedagogik 1
dalam menentukan kualitas guru pengajar
khususnya guru pengajar matapelajaran Kompetensi Kepribadian 2
149
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
iii. Berdasarkan hasil interview atau yang perlu mendapat perhatian, antara
wawancara dan kuesioner, maka lain adalah aturan atau kebijakan,
Metode Guru Mengajar peningkatan kualitas pelayanan guru
menentukan 4 Node atau faktor pengajar, dan dari sisi personil atau user
terbesar untuk menentukan pengajar yang menggunakan sistem.
matapelajaran. Dan berdasarkan hasil Untuk aturan atau kebijakan perlu
pengujian yang dilakukan pada adanya aturan yang menjelaskan alasan
metode ANP dengan perangkat lunak pemilihan kriteria ideal seorang guru
Super Decision maka didapatkan : pengajar. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan kejelasan dari pihak-pihak
Tabel 3.Tabel Prioritas Faktor atau Node yang terkait yang memberikan masing-
dalam Metode Guru Mengajar masing kriteria. Bentuk timbal balik dari
guru yang dipilih sebagai alternatif
Peringkat pengajar, adalah pengukuran kualitas
Node
Kepentingan diri. Sehingga guru dapat mengukur
Kelengkapan dan 1 kinerja mengajar masing-masing. Dalam
kesesuaian materi hal ini, kriteria guru pengajar yang
Kemampuan 2 dianalisa dan diteliti belum termasuk
menyampaikan materi kriteria Sertifikasi Guru yang dimiliki
Gaya dan penampilan 3 oleh masing-masing guru.
mengajar Pihak manajemen juga perlu
Memotivasi siswa 4 memperhatikan peningkatan kualitas
pelayanan bagi para guru pengajar. Hal
b) Guru yang paling tepat untuk mengajar ini dilakukan seiring dengan peningkatan
matapelajaran Ekonomi adalah ibu Siti standarisasi kriteria pengajar. Agar
Sayidah Makrifah, SE. seimbang dengan hasil sistem penelitian
c) Kualitas perangkat lunak yang diukur yang dianalisa.
oleh Kepala SMAN 5 Depok berada Untuk personilnya, pihak manajemen
diatas angka 80 maka perangkat lunak yang terkait perlu mempertimbangkan
SuperDecisions layak untuk diterapkan untuk adanya pelatihan user agar dapat
dan digunakan sebagai perangkat lunak menggunakan sistem tersebut dengan
yang dapat mengukur kualitas guru baik. Hal ini perlu dilakukan supaya
dalam mengajar. hasil yang diberikan oleh sistem adalah
d) Hasil pengujian ini telah diuji dengan hasil yang maksimal dan dapat
Kuesioner SuperDecisions berupa membantu pengambilan keputusan bagi
pendapat human yaitu responden yang pimpinan. Dalam hal ini, pimpinan yang
mengisi kuesioner dan tertuang dalam dimaksud adalah Kepala SMA Negeri 5
kuesioner, serta interview kualitas Depok.
perangkat lunak dengan responden ahli
yaitu Kepala SMAN 5 Depok. b) Dari segi Sistem :
Sistem pengambilan keputusan yang
Implikasi Penelitian menggunakan perangkat lunak
Dari penelitian yang telah dilakukan telah SuperDecisions dapat dilakukan secara
menghasilkan beberapa kesimpulan dan periodik/berulang, oleh karena itu sistem
implikasi penelitian. ini dapat menggantikan sistem lama
a) Dari segi Manajerial : (tradisional), yaitu pengambilan
Pihak manajemen yang terkait, perlu keputusan berdasarkan intuisi atau
memperhatikan beberapa hal sebagai hubungan kedekatan. Kemudian, agar
implikasi dari hasil tindak lanjut dapat mendukung hasil analisa
penelitian yang telah dilakukan. Hal
150
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
151
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010
ISSN 2085-725X
152