Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan


pelayanan kesehatan kesehatan kepada manysarakat memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan . program pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting untuk
dilaksanakan di rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan . hal ini di sebabkan
angka infeksi nasokomiperal terus meningkat ( AL Varado, 2000) mencapai sekitar 9%
atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit di seluruh dunia.
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di rumah sakit perlu di
terapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) yaitu kegiatan yang meliputi
perencanaan , peaksanaan, pembinaan dan pelatihan serta evaluasi. Hal ini di perlukan
karena banyak munculnya infeksi baru (new emerging, emerging dngan re-emerging
disease). Wabah atau kejadian luar biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan
datanganhingnya, sehingg kewaspadaan melalui surveilans dan tindakan pencegahan
serta pengendalian perlu di tingkatkan.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi disamping sebagai tolak
ukur mutu pelayanan juga untuk melindungi pasien, petugas, pengunjung dan keluarga
pasien dari resiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas dan berkunjung ke rumah
sakit. Bila program pencegahan dan pengendalian infeksi ini terlakana dengan baik,
maka diharapkan mutu pelayanan rumah sakit akan terjamin dengan baik.

B. TUJUAN
1. Tuuan Umum
Meningkatkan kualitas sistem pencegahan dan pengendalian infeksi ruamah sakit
serta menigkatkan mutu kualitas sumberdaya manusia sebagai pemberi pelayanan
berbasis pencegahan dan pengendalian infeksi.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan program kerja tahunan
b. Memenuhi standar dan parameter akreditasi rumah sakit
c. Terdokumentasinya rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
d. Meningkatakan kegiatanv surveilasn infeksi, monitoring dan evaluasi
e. Tersedianya sumber daya manusia yang sesuai dengan kualifikasih, terampil dan
terlatih dalam pelaksanaan pelayanan penceghan dan pengendalian infeksi
f. Tersedianya fasilitas medis yang dapat menunjang pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi.

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Meningkatkat kualitas sumber daya manusia
 Memberikan peleatihan internal mengenai program PPI, fungsi dan tujuan
pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai orientasi terhadap karyawan
baru .
 Memberikan pelatihan internal mengenai program PPI fungsi dan tujuan
pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai review dan evaluasi terhadap
karyawan
 Mengirim SDM mengikuti pelatihan eksternal mengenai pencegahan dan
pengendalian infeksi untuk mendapatpatkan ilmu yang terbaru.
b. Melaksanakan surveilans
 Menetapkan data surveilans yang dikumpulkan dan metode surveinya
 Melakukan susunan harian
 Membuat laporan bulanan
 Melakukan analisa bulanan 3 bulan, 6 bulan, dan tahunan
c. Monitoring pelaksanaan kewaspadaan isolasi
 Melakukan sensus harian pasien perawatan isolasi
d. Monitoring peaksanaan hand hygiene
 Melakukan audit kepatuhan cuci tangan setiap minggu
 Melakukan audit fasilitas cuci tangan setiap bulan
 Melakukan analisa hasil audit
 Melakukan pelaporan setiap bulan
e. Monitoring kepatuhan penggunaan alat perlindungan diri (APD)
 Melakukan audit kepatuhan penggunaan APD setiap bulan
 Melakukan analisa hasil audit
 Melakukan pelaporan setiap bulan
f. Melakukan infestigasi outbreak
 Mengumpulkan data
 Melakukan analisah
 Melakukan tindakan perbaikan
g. Membuat infection control risk assesment (ICRA)
 Identifikasih resiko infeksi
 Mengumpulkan data
 Analisa resiko infeksi
 Evaluasi resiko infeksi
 Melakukan perencanaan, pencegahan dan pengendalian infeksi
 Monitoring pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur PPI
h. Monitoring sterilisasi di rumah sakit
 Berkoordinasih dengan penanggung jawab sterilisasi untuk monitoring
kepatuhan terhadap sterilisasi dan distribusih peralatan steril setiap bulan
 Melakukan peneriksaan mikrobiologis setiap bulan
 Melakukan analisa hasil audit
 Melakukan pelaporan setiap bulan
i. Monitoring management laundry dan linen
 Berkoordinasi dengan unit laundry untuk pencatatan dan monitoring harian
metode pemilahan, distribusi dan penghitungan linen kotor non infeksius
 Berkoordinasi dengan unit laundry untuk pencatatan dan monitoring harian
metode pemilahan dan distribusi linen infeksius
 Berkoordinasi dengan unit laundry untuk pencatatn dan monitoring distribusi
linen bersih
 Melakukan analisah pelaporan unit laundry
j. Monitoring peralatan kadaluarsa, single use menjadi re-use
 Berkoordinasi dengan instalasi farmasi untuk pencatatan dan monitoring alat
kesehatan dan obat kadaluarsa secara berkala
 Berkoordinasih dengan unit hemodealisah dan perina untuk pencatatan dan
monitoring harian dialyzer dan Cpap
 Melakukan analisah pelaporan unit hemodealisa dan perina
k. Monitoring pembuangan sampah infeksius, cairan tubuh dan darah
 Berkoordinasih dengan unit kesling untuk pencatatan dan monitoring harian
pemilahan limbah
 Berkoordinasi dengan unit umum ( sub unit cleaning service ) untuk
pengadaan kantong plastik sesuai kriteria sampah
 Berkoordinasih dengan unit kesling untuk pemeriksaan air IPAL dan RO
rutin
 Melakukan analisah pelaporan unit kesling
i. Monitoring pembuangan benda tajam dan jarum
 Berkoordinasih dengan unit kesling untuk pencatatan dan monitoring harian
pemilahan limbah benda tajam dan jarum
 Berkoordinasi dengan unit perawatan untuk pengadaan safety box
 Berkoordinsi dengan unit kesling untuk pemeriksaan air IPAL dan RO rutin
 Melakukan analisah pelaporan unit kesling
 Melakukan pencatatan dan analisa terhadap insiden pajanan terhadap benda
tajam dan jarum
m. Monitoring kegiatan pelayanan makanan dan engineering control
 Berkoordinasi dengan unit gizi untuk monitoring kegiatan sanitasi gizi,
pengukuran suhu ruangan dan pengukuran suhu lemari pendingin harian
 Berkoordinasi dengan unit gizi untuk monitoring rentang waktu
pendistribusian makanan
 Berkoordinasi dengan unit gizi untuk pemeriksaan swab mikrobiologi alat
makanan, alat masak, dan bahan makanan secara berkala
 Berkoordinasi dengan unit gizi untuk pemeriksaan rectal swab secara berkala
 Melakukan analisah pelaporan unit gizi.
n. Monitoring pembongkaran, pembangunan dan renovasi
 Berkoordinasih dengan instalasih pemeliharaan sarana rumah sakit untuk
monitoring pembongkaran, pembangunan dan renovasih dengan
menggunakan formulir kajian resiko pengendalaian infeksi konstruksi dan
perawatan fasilitas.
D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Rapat komite / Tim PPI
2. Mengajukan usulan pelatihan internal maupun eksternal
3. Audit kepatuhan terhadap program kerja PPI
4. Analisah terhadap data dalam pelaporan Unit / Instalasi yang terkait program kerja
PPI

E. SASARAN
a) Umum
- Meningkatkat pengetahuan SDM terkait PPI
- Peningkatan kepatuhan terhadap program PPI
- Penurunan angka Healthcare Associated Infection di rumah sakit
b) Khusus
1. Peningkatan Pengetahuan SDM terkait PPI
- 100% infection prevention and control link Nurse (IPCLN) terlatih pelatihan
PPI Dasar yang diselenggarakan oleh PERDALIN
- Infection Prevention and Control Nurse (IPCLIN) terlatih pelatihan PPI
Advanced yang diselenggarakan oleh PERDALIN
- Pelatihan internal terselenggara 100 % sesuai program kerja
2. Peningkatan kepatuhan terhadap program PPI
- Surveilans terlaksana 100 %
- Angka kesalahan penempatan pasien dengan penyakit menular <10 %
- Kepatuhan cuci tangan >75 %
- Kelengkapan fasilitas cuci tangan >75 %
- Kepatuhan program penggantian infus >50 %
- Kepatuhan penggunaan APD >75 %
- Infection Control Risk Assesment dibuat minimal 1x/ tahun
- Kepatuhan prosedur sterilisasi 100 %
- Angka pemeriksaan microbiologi udara dan swab intrumen / linen ( coloni
forming unit ) sesuai standar
- Kepatuhan pemilahan linen >75%
- Kepatuhan rentang waktu pengantaran linen 100 %
- Angka penggunaan obat / alat kesehatan kadaluarsa 0%
- Angka kesalahan re-use 0%
- Angka kesalahan pemilahan limbah <10 %
- Angka pajanan terhadap benda tajam dan jarum 0%
- Kepatuhan prosedur sanitasi gizi 100%
- Angka ketidaktepatan suhu penyimpanan makanan <10 %
- Kepatuhan rentang waktu pengantaran makanan 100%
- Hasil pemeriksaan swab alat makanan dan alat masak maupun rectal swab
penjamah makanan sesuai standard
- Kepatuhan prosedur koordinasi perencanaan kontruksi bangunan dan
renovasih kelas III dan IV 100%
3. Penurunan angka Healthcare Associated Infection di rumah sakit
- Penanganan kejadian luar biasa / outbreak dilaksanakan dalam waktu 2x24
jam
- Angka phlebitis <2 %
- Angka Infeksi Aliran darah primer <2 %
- Angka Infeksi Luka Operasi <1,5 %
- Angka Infeksi Saluran Kemih <2 %
- Angka Ventilator Associated Pneumonia <2 %

F. JADWAL KEGIATAN
G. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pelaporan atas pelaksanaan kegiatan disampaikan berupa :
1) Laporan Bulanan
Laporan bulanan sebagai laporan internal yang merupakan hasil kerja panitia
pencegahan dan pengendalian infeksi yang di laporkan kepada direktur setiap
bulannya
2) Laporan Tahunan
Aporan tahunan sebagai laporan internal yang merupakan hasil kerja panitia
pencegahan dan pengendalian infeksi yang di laporkan kepada direktur setiap setahun
sekali.

H. PENUTUP
Program kerja panitia pencegahan dan pengendalian infeksi adalah merupakan suatu
instrumen yang dibuat untuk mencapai tujuan. Dengan adanya program kerja
pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Buabau tahun
2016 ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi.

Baubau,...........,.........,2016

Infection Prevention dan Control Officer Menyetujui,


Direktur

Dr. ....................... Dr. ...........................

Вам также может понравиться