Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NIK : 15.10.1399
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu, obat dan teknologi kesehatan kedokteran telah berkembang sangat pesat
berkat penelitian yang baik dan bermutu tinggi. Penelitian yang bermutu tinggi adalah
penelitian yang memenuhi syarat keunggulan ilmiah serta menjunjung tinggi harkat,
martabat, dan hak azasi manusia seperti tertuang dalam Deklarasi Helsinki, dan memenuhi
prinsip-prinsip Cara Uji Klinik yang baik (GCP, Good Clinical Pactice).
Norma etik kedokteran sudah dilaksanakan sejak adanya orang yang mempunyai
tugas mengobati orang sakit di masyarakat. Norma etik tersebut meskipun tidak tertulis,
namun menggariskan perlakuan orang yang mengobati terhadap orang sakit di masyarakat.
Norma etik tersebut meskipun tidak tertulis, namun menggariskan perlakuan yang
mengobati terhadap orang diobati. Norma yang tertua yang digariskan dalam peraturan
adalah sumpah dokter Hindu yang ditulis pada tahun 1500 SM. Seribu tahun kemudian
Norma etik dalam Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang
rumah sakit. Pada standar tentang evaluasi dan pengendalian mutu dijelaskan bahwa
pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dan
terus menerus melibatkan diri dalam program pengendalian mutu di rumah sakit. Peranan
perawat sangat penting karena sebagai ujung tombak baik tidaknya mutu pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien. Perawat merupakan salah satu profesi di rumah
sakit dengan jumlah yang paling dominan dan paling lama berhubungan (berinteraksi)
Forum Internasional yang pertama menghasilkan Nurembeg Cole. Hal ini dibentuk
akibat berbagai eksperimen yang menjadikan manusia sebagai objek yang dilakukan oleh
para dokter Nazi terhadap tahanan Perang Dunia II. Salah satu ketentuan yang penting dalam
(informed consent).
etik suatu rangkaian proses penelitian. Semua penelitian yang melibatkan manusia tidak
boleh melanggar standar etik yang berlaku universal tetapi juga harus memperhatikan
berbagai aspek sosial budaya masyarakat yang diteliti. Tujuan utama klirens etik adalah
melindungi subjek penelitian atau responden dari bahaya secara fisik (ancaman), psikis
(tertekan penyesalan), sosial (stigma, diasingkan dari masyarakat) dan konsekuensi hukum
Komisi Etik Penelitian Kesehatan RSI Sultan Agung Semarang adalah badan
independen yang dibentuk untuk mengawasi agar penelitian pada manusia dilaksanakan
Good Clinical Trial Practice). Badan ini berfungsi menilai proposal penelitian yang akan
afiliasi, pusat-pusat riset di Jakarta dan sekitarnya, atau penelitian yang dilakukan karyawan,
mahasiswa atau RSI Sultan Agung Semarang ditempat lain. Selain menilai aspek ETIK,
badan ini juga menilai aspek ILMIAH dan METODOLOGI suatu proposal, karena
penelitian yang tidak benar secara ilmiah atau dijalankan dengan metode yang tidak tepat
akan menghasilkan kesimpulan yang salah dan dengan sendirinya bersifat tidak etis.
Melibatkan Relawan Manusia yaitu proporsi terbesar dalam kategori kurang (48%), yang
selanjutnya diikuti kurang (35%) dan baik (17%). Hasil studi pendahuluan di Fakultas
Kedokteran UNISSULA peneliti merasakan lama waktu tunggu pembuatan ethical clearen
memberikan informasi terkait dengan klien. Dokumentasi ethical clearen juga dapat menjadi
kepada klien saat akan dan sesudah peneliti melakukan tindakan riset di rumah sakit. Selain
itu, penulisan dokumentasi yang kurang tepat dapat mengganggu komunikasi dengan
Proses penerimaan kode etik dalam penelitian sangat penting mengingat diterima
surat penelitian dan uji reviewer tempat penelitian. Termasuk masukan dari reviewer dalam
memperbaiki masukan proposal sesuai saran (revisi judul, bab 1, II dan III) dan mengurus
Ethical Clearance (EC) di Komisi Etik dari kampus dan tempat penelitian. Mahasiswa yang
mendapat hasil yang ke-2, maka secepatnya dilakukan revisi dan mengkonsultasikan ulang
proposal penelitiannya ke dosen pembimbing 1 dan 2. Tanda tangan dari kedua dosen
pembimbing dan tanggal pengesahan yang telah diperoleh setelah disetujuinya proposal
Tahapan proses mengurus Ethical Clearen di kampus adalah surat pengantar dari
prodi : untuk mengurus EC dan ijin penelitian, Fotocopy proposal yang telah ditandatangani
pembimbing setelah seminar proposal. Misalnya pengajuan proposal Etik di Puskesmas dari
daerah tujuan penelitian bisa mencapai rangkap 6 proposal. Diantaranya 3 untuk komisi etik,
1 untuk ditunjukkan ke prodi sewaktu mengurus surat pengantar EC dan ijin penelitian, 1
Kode dari Komisi Etik kampus akan menentukan kriteria proposal sebagai berikut :
Exempted from review (proposal dapat diberi surat keterangan kelayakan etik tanpa
penelaahan), Expedited Review (proposal perlu ditelaah oleh minimal 2 orang penelaah yang
ditunjuk oleh sekertaris, Full Board Review (proposal perlu didiskusikan dalam rapat panel
Komisi Etik). Dan apabila hasilnya adalah : Disapproved (setelah melalui Full Board
Review) : tidak memperoleh Surat Kelaikan Etik, Resubmission (proposal ditelaah lagi surat
kelaikan Etik, Ethical Approval pemohon membawa bukti pembayaran., Approved with
diteruskan surat kelaikan Etik (Ethical Approval, pemohon membawa bukti pembayaran
rangkap 3 (download website kampus), proposal rangkap 3 plus soft copy, termasuk
melampirkan curiculum vitae, case report form, brosur produk, kuesioner, FC sertifikat
Good Clinical Practise (GCP) untuk penelitian Uji Klinik (peneliti/pembimbing/yang terkait
dalam penelitian).
Problem Etiologi komisi Etik dalam melakukan penelitian disini adalah waktu
tunggu : minimal 1 bulan dari tanggal pengajuan, bisa lebih lama/ lebih cepat tergantung
penelitian yang dilakukan. Penilaian yang dilihat reviewer adalah metode penelitian
disampaikan sejelas-jelasnya seperti : cara pengambilan data, jenis data : sekunder (sudah
tersedia datanya) atau primer (perlu dilakukan percobaan, wawancara, observasi dan lain-
lain).
pemerintah, menggunakan sistem kebijakan etik yang berbeda-beda. Idealnya rumah sakit
berkewajiban untuk melakukan pengawasan setiap penelitian. Pada bidang penelitian klinik,
Registri Penelitik Klinik. Registri dimaksudkan untuk menjamin suatu penelitian klinik yang
akuntabel dan transparan serta dalam rangka perlindungan terhadap kesehatan masyarakat.
dapat mengerti maksud dan tujuan penelitian sehingga tidak ada keterpaksaan terlibat dalam
penelitian (otonomy). Selain itu, penelitian yang dilakukan bersifat anonymity (tanpa nama)
sehingga kerahasiaan subjek tetap terjaga. Hal lain yang perlu diperhatikan lagi adalah
confidentiality yaitu peneliti menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi
maupun masalah lainnya. Kemudian juga perlu diperhatikan untuk prinsip beneficience
(bermanfaat bagi subjek) dan nonmalificience (tidak membahayakan subjek, keluarga
responden secara baik dan benar), prinsip respect for person (menghormati harkat dan
martabat responden sebagai manusia) serta veracity (peneliti menjelaskan secara jujur
tentang penelitian yang dilakukan, termasuk manfaat, efek, dan apa yang didapatkan
subjek). Apabila keenam hal tersebut dilakukan peneliti maka permasalahan etika penelitian
tidak akan terjadi, akan tetapi jika prinsip-prinsip etik tersebut tidak dilakukan maka akan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan
peneliti dengan penerapan pendokumentasian ethical clearen pada unit litbang di Rumah
2. Tujuan Khusus
Agung Semarang
3. Manfaat Penelitian
Peningkatan kualitas proses belajar dimana melibatkan mahasiswa secara aktif dalam
Peneliti mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama pelaksanaan
penelitian baik sebelum maupun sesudah sesuai dengan tatanan nyata di rumah sakit
c. Bagi Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam meningkatkan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam meningkatkan
mutu dan kualitas pendokumentasian Ethical Clearen oleh Komisi Etik RSI Sultan
Agung Semarang.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan atau informasi untuk
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
1. Ethical Clearance
Ethical clearance atau kelayakan etik adalah keterangan tertulis yang diberikan
oleh komisi etik penelitian untuk riset yang melibatkan mahluk hidup (manusia, hewan
dan tumbuhan) yang menyatakan bahwa suatu proposal riset layak dilaksanakan setelah
Semua penelitian yang melibatkan manusia tidak boleh melanggar standar etik
yang berlaku universal, tetapi juga harus memperhatikan berbagai sosial budaya
2. Tujuan Utama
Melindungi subyek penelitian atau responden dari bahaya secara fisik (ancaman),
konsekuensi hukum (dituntut) sebagai akibat turut berpartisipasi dalam suatu penelitian.
3. Penelitian
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis melalui proses untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang
4. Manfaat Penelitian
B. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 1538 Tahun 2011, Tentang Pedoman Tata
penelitian yang memiliki keterbatasan atau kerentanan dari eksploitasi dan bahaya.
penelitian harus jelas, peneliti yang bertanggung jawab harus mempunyai kompetensi
yang sesuai).
Setiap individu yang berpartisipasi dalam penelitian harus diperlakukan sesuai dengan
Perbedaan perlakuan antara satu individu/ kelompok dengan lain dapat dibenarkan bila
dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan dapat diterima oleh masyarakat.
Pada hakekatnya, penelitian yang melibatkan manusia bertujuan untuk menemukan hal
baru yang bermanfaat bagi manusia. Secara etik, suatu penelitian baru dapat
adil terhadap subjek penelitian sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam
masyarakat, dimana penelitian tersebut dilaksanakan. Penelitian yang tidak valid secara
ilmiah, berisiko tidak bermanfaat bagi manusia, maka dapat dikategorikan tidak etis.
Dalam penelitian ini tidak menimbulkan efek samping terhadap responden sehingga,
ketidaknyamanan, kerugian, kesalahan, melukai atau mencelakai tidak akan terjadi dan
b. Confidentiality
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek ataupun hal-hal yang terkait dengan subjek,
maka peneliti terlebih dahulu menawarkan kesediaan untuk menjadi responden dan
meyakinkannya bahwa peneliti akan menjaga dengan baik data-data yang bersifat sangat
rahasia.
E. KOMPETENSI PENELITI
Pengetahuan :
Kecakapan :
Jujur
Bertanggung jawab
Disiplin
Pengetahuan :
Kecakapan :
Sikap Kerja :
Jujur
Bertanggung jawab
Disiplin
Dapat bekerjasama
Kritis
Kreatif
Pengetahuan :
Mampu menulis abstrak dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar
Sikap Kerja :
Jujur
Bertanggung Jawab
Disiplin
Dapat bekerjasama
Kritis
Kreatif
Motivatif
Inovatif
Pengetahuan :
Kecakapan :
Mampu menulis abstrak dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar
Sikap Kerja :
Jujur
Bertanggung jawab
Disiplin
Dapat bekerja
Kritis
Kreatif
Motivatif
Inovatif
Pengendalian Diri
Adaptif
F. PEMBAGIAN TUGAS
1. Peneliti
Peneliti mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan penelitian
atau pengembangan ilmu pengetahuan teknologi iptek pada satuan organisasi disebut
d. Akreditasi Jurnal Ilmiah dan Lembaga Penerbit Ilmiah (Scientific Publishing House)
Usulan ethical clearance diserahkan kepada sekertariat komisi Etik Penelitian Kesehatan RSI
Surat pengajuan dari peneliti bisa memalui surat pengajuan hal seperti : izin survey
pendahuluan, izin penelitian, izin pengambilan data, izin pengambilan sampel, izin studi
banding diajukan melalu fakultas, institusi, universitas, ditujukan kepada Direktur Utama
RSI Sultan Agung Semarang. Yang kemduian diterima melalui sekertaris direktur.
2. Protokol penelitian
Kepala Bagian Penelitian, Manajer Litbang dan Komisi Etik yang diketuai oleh
Protokol penelitian yang sudah disahkan Direktur diserahkan ke Kabag Litbang dan
sub litbang.
4. CV peneliti utama
Semua penelitian yang melibatkan manusia harus melalui proses klirens etik. Kecuali
penelitian dengan menggunakan data sekunder atau me-review informasi atau data yang
Surat kabar, website, majalah, laporan public, pernyataan public, film, program
Studi yang menggunakan metode tambahan, yang berhubungan langsung dengan manusia
seperti wawancara, FGD dll, meskipun metode utamanya menggunakan review materi
Studi yang melibatkan review statistic dari suatu lembaga (karyawan, klien, pasien,
ONLINE
E-PENELITI
1 1 2 1 2 1 2
3
2 5
Publikasi Pilih penilai
Pilih penilai 3
3 Menilai setiap butir
4
Menambah komentar
Kegiatan Menilai Menilai
setiap butir setiap butir
3 4
b. SKB Kepala LIPI dan BKN Nomor 412/D/2009 dan Nomor 12 Tahun 2009 tentang
f. Surat Edaran Kepala LIPI Nomor 5782/K/HK/XII/2012 tentang Penjelasan Hasil Kerja
g. Peraturan Kepala LIPI Nomor 04/E/2012 tentang Pedoman Karya Tulis Ilmiah
h. Peraturan Kepala LIPI Nomor 06/E/2013 tentang Kode Etika Peneliti
i. Peraturan Kepala LIPI Nomor 08/E/2013 tentang Pedoman Klirens Etik Penelitian dan
Publikasi Ilmiah
j. Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 tahun 2016 tentang Pedoman Pemilihan Bidang
Kepakaran Peneliti
k. Surat Edaran Kepala LIPI Nomor 1 Tahun 2015 Uji Kompetensi Penyetaraan JFP tanpa
Diklat
m. Peraturan Kepala LIPI Nomor 05 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis JFP
1. D3 (Diploma)
Para peneliti dari tingkat Diploma memiliki program penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam rentang 1-3 bulan sesuai dengan populasi dan
sampel.
2. S1 (Sarjana)
Para peneliti dari tingkat Sarjana memiliki program penyusunan Skripsi. Waktu
penelitian yang dibutuhkan dalam rentang 1-3 bulan sesuai dengan populasi dan sampel.
3. S2 (Pasca Sarjana)
Memiliki penyusunan dalam hal Tesis, Hibah Dikti, Penelitian gabungan dengan TIM
Dosen Universitas maupun instansi. Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam rentang 1-3
4. S3
Para peneliti S3 memiliki program penyusunan Disertasi dan asisten Profesor. Waktu
penelitian yang dibutuhkan dalam rentang 1-3 bulan sesuai dengan populasi dan sampel.
Memiliki penghargaan ilmiah nasional dan/atau international serta lulus uji kompetensi.
5. Profesor
Nilai penelitian dengan latar belakang pendidikan professor sesuai dengan bidang
kepakaran guru besarnya diperuntukkan untuk penelitian nasional dan skala internasional.
Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam rentang bisa mencapai 1-3 tahun sesuai dengan
populasi dan sampel. Menyesuaikan dengan tingkat jabatan yang diperoleh dengan angka
K. PROFESOR RISET
Profesor Riset adalah pengakuan, kepercayaan dan penghormatan yang diberikan atas
Pidato Orasi Ilmiah Pengukuhan Profesor Riset adalah proklamasi diri atas bidang
kepakaran yang dicapai dari rangkuman penelitian yang telah dilakukan secara utuh.
Komisi Etik Penelitian Kesehatan RSI Sultan Agung Semarang adalah badan
independen yang dibentuk untuk mengawasi agar penelitian pada manusia dilaksanakan
Good Clinical Trial Practice). Badan ini berfungsi menilai proposal penelitian yang akan
afiliasi, pusat-pusat riset di Jakarta dan sekitarnya, atau penelitian yang dilakukan karyawan,
mahasiswa atau RSI Sultan Agung ditempat lain. Selain menilai aspek ETIK, badan ini juga
menilai aspek ILMIAH dan METODOLOGI suatu proposal, karena penelitian yang tidak
benar secara ilmiah atau dijalankan dengan metode yang tidak tepat akan menghasilkan
Peneliti Pertama dengan pangkat Muda golongan III/a dengan angka kredit 100,
Peneliti Muda dengan pangkat Penata golongan Ruang III/c dengan angka 200,
Peneliti muda dengan pangkat TK I golongan Ruang III/d dengan angka kredit 300.
Peneliti Madya dengan pangkat Pembina Golongan Ruang IV/a angka kreditnya 400,
Peneliti Madya pangkat TK I dengan golongan Ruang IV/b angka kreditnya 550,
Peneliti Madya dengan Pangkat Pembina Utama Muda golongan Ruang IV/c angka
kreditnya 700
Peneliti Utama dengan Pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d angka
kreditnya 850, Peneliti utama dengan pangkat Pembina Utama golongan Ruang IV/e
a. Pendidikan
b. Penelitian
c. Pengembangan IPTEK
Ho : Tidak ada hubungan antara ethichal clearen dengan kemudahan protokol penelitian
N. KERANGKA TEORI
Protokol penelitian
3 menit
3 menit
30 menit
MUTU BAKU
METODE PENELITIAN
Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan dan Seluruh
C. Sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
dianjurkan untuk menggunakan rule of thumb, yaitu menentukan besar sampel minimal
dengan berpatokan pada variabel bebas. Jumlah subjek yang diperlukan adalah antara 5
sampai 50 kali jumlah variabel bebas dimana yang dianjurkan adalah 10 kali jumlah
variabel bebas. Sehingga dalam penelitian ini, besar sampel dapat dihitung sebagai
berikut :
= 10 x 5 = 50
d. Cara Sampling
D. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
Riwayat lama pemakaian Ethical Clearen yang lama, jam pemeriksaan reviewer terhadap
proposal, lama aktivitas pemeriksaan reviewer terhadap proposal, kemudahan acc ethical
clearen.
b. Variabel terikat
sectional.
G. Analisa Data
Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat. Tujuan dari
frekuensi dan presentase. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antar
variabel bermakna atau tidak bermakna. Uji hipotesis menggunakan uji Chi-Square (X2)
karena semua variabel bebas dan terikat berskala kategorik (nominal dan ordinal).
H. Alur Penelitian
Peneliti
Penelaah
Perbaikan kecil :
Pleno/ Fullboard Meeting
Kembali ke Primary
Reviewer
Perbaikan mendasar :
Resubmission
Fullboard
Ethicel Clearen
I. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian telah mendapatkan dari Komisi Etik RSI Sultan Agung
Seluruh subyek penelitian telah diberi penjelasan mengenai tujuan dan prosedur
penelitian dan diminta persetujuan dengan informed consent tertulis. Subjek berhak menolak
untuk ikut serta tanpa kompensasi apapun. Identitas subjek penelitian dirahasiakan. Seluruh
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang sebagai salah satu sarana kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat
strategis selain memberikan layanan kesehatan pada pasien juga memberikan layanan studi
dan practikel ke mahasiswa atau pendidik kaitannya kualitas mutu layanan pendidikan
Komisi Etik RSI Sultan Agung Semarang mulai dibentuk tahun 2013 dibawah
Direktur Pendidikan. Item pernyataan disusun dengan melibatkan para reviewer dari dosen
fakultas UNISSULA. Setelah item diisi dan direvisi disesuaikan dengan tujuan dan
yang professional dan berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut, Badan Litbang
Kesehatan RSI Sultan Agung Semarang memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
handal, berkarakter dan berintegritas. SDM litbangkes RSI Sultan Agung Semarang berbeda
dengan SDM program kesehatan. SDM litbangkes terbagi dalam dua fungsi yaitu fungsi
litbangkes terdapat eselon I, eselon IIA, eselon II B, eselon III A, eselon III B, eselon IV A,
eselon IV B dan eselon V. Selain jabatan struktural, Badan Litbang Kesehatan juga memiliki
pejabat dengan jabatan fungsional tertentu. Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan
yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu. Berdasarkan SDM pegawai struktur Litbangkes RSI
Sultan Agung Semarang Ketua Komisi Etik di Kepalai oleh Dokter yang sudah memiliki
penelitian publish dan sudah minimal lektor kepala termasuk aktif dalam penelitian hibah
dikti dan mengajar sesuai aktivitas kampus. Litbang RSI Sultan Agung Semarang telah
bekerjasama dengan kampus UNISSULA khususnya kedokteran dan keperawatan. Hal ini
memberikan masukan terhadap reviewer dalam tatanan lembar pengisian komisi etik RSI
Sultan Agung Semarang. Sumber Daya Manusia di Litbangkes RSI Sultan Agung Semarang
cukup ringkas dengan dikepalai Ketua Komisi Etik atau setingkat Eselon yaitu dipimpin
Direktur Pendidikan dan dibantu anggota reviewer dari tim peneliti RSI Sultan Agung
Semarang meliputi Keperawatan, kedokteran, tim redaktur dari kampus yang sudah MOU
dengan UNISSULA. Idealnya Litbangkes RSI Sultan Agung Semarang memiliki tenaga
Sumber Daya Manusia dari Litbangkes Pusat meliputi : peneliti, litkayasa, pustakawan,
Termasuk jumlah peneliti Pertama, Peneliti Muda, Peneliti Madya, Peneliti Utama. Di RSI
Sultan Agung Semarang sudah melibatkan para pakar peneliti yang sudah berlisensi Peneliti
Pertama, Peneliti Muda, Peneliti Madya, Peneliti Utama, akan tetapi penerapan penelitian di
Litbang RSI Sultan Agung Semarang sudah mengarah peneliti pertama walaupun belum
mempunyai sertifikat, jenjang, atau journal yang sudah publish dan proceding journal. Setiap
unit di RSI Sultan Agung Semarang dilibatkan dalam penelitian tahunan ataupun evaluasi
per tiga bulan dengan menggunakan metode Lean Hospital dengan tujuan penelitian ini
diadakan untuk mengurangi waste atau sia-sia dalam pengeluaran rumah sakit.
Kepakaran dalam penelitian litbang kesehatan RSI Sultan Agung Semarang meliputi
kimia medis dan biologis, kimia lingkungan, teknik biomedis, entomologi, bioteknologi,
farmasi, sanitasi, biologi lingkungan, tanaman obat dan obat tradisional, biologi molekuler
dan pejamu, gizi masyarakat, gizi perorangan, ilmu pangan dan gizi, pelayanan
Salah satu yang menjadi andalan daya saing hasil litbang kesehatan RSI Sultan
Agung Semarang dan jasa penelitian, maka badan litbang kesehatan RSI Sultan Agung
Semarang harus mampu memberikan jaminan mutu terhadap hasil-hasil penelitiannya dan
dengan membuka portal journal secara mandiri. Penilaian dalam bentuk pengakuan
D. Analisis masalah ditinjau dari kelengkapan fasilitas RSI Sultan Agung Semarang
dengan kampus kerjasama dengan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA)
RSI Sultan Agung Semarang adalah anak cabang dari Yayasan Badan Wakaf Sultan
Agung (YBWSA) yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan. Fasilitas yang memiliki
tidak hanya sebatas tempat tidur kepada pasien akan tetapi sudah termerger dengan
jantung), SEC (Laboratorium dan OK khusus mata), SOC (Lab PA dan ruang Bedah), SDC
Center), SAUC (Urology Center), SAPC (Pain Center), SASC (Khusus Perawatan Kulit).
proposal penelitian, tata laksana, sampai dengan dampak evaluasinya. Copy edit author dan
copy editor mempunyai peranan penting bersamaan dengan layout editor untuk menata
ulang tata bahasa baku, kesesuaian proses masalah atau bahasa redaksi di dalam penelitian.
Persiapan mempublishkan atau TOC/Publishing membutuhkan proofreading meliputi
IMPLEMENTASI
1 2 3 4 5 6
Unassigned Review Copyedit Layout Proofreading TOC/
Submission Author Author Layout Author Publishing
Create Reviewer Copyeditor Editor Proofreader
Issue Layout Editor
Section Editor
Editor
a. Submit Tulisan
Mengunggah tulisan
konfirmasi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta, Hal; 119.
Badan Litbangkes Departemen Kesehatan RI. Laporan Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa
Tengah 2007. Jakarta:Departemen Kesehatan, 2008
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:PT Rineka Cipta, Hal;
78.
Nursalam. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.2003
Ahmul A.A. Riset Keperawatan & Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.2003
Wood.GL, Haber. J., 2006. Nursing Research : Methods and Critical Appraisal for Evidence-
Based Practice, 6th edition.Mosby Inc.
Nama : …………………………………………………………….
NIM : …………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
Reviewer : …………………………………………………………….
Mengajukan permohonan kaji etik penelitian kepada Komisi Etik Penelitian Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang.
Bersama permohonan ini saya kirimkan soft copy dan 1 (satu) hard copy dari:
Permohonan dan isian kaji etik penelitian yang melibatkan relawan manusia
Persetujuan proposal penelitian dengan tanda tangan pembimbing
Proposal penelitian (Pendahuluan sampai Metode Penelitian)
Penjelasan terperinci tentang prosedur pengambilan data (darah /urine /pengukuran tubuh)
pada relawan manusia
Draft persetujuan setelah penjelasan (informed consent)
Draft kuesioner/panduan in-depth interview/panduan FGD
Daftar tim peneliti, keahliannya, dan CV peneliti utama
Untuk penelitian multi center: melampirkan persetujuan etik (ethical clearance) dari institusi
lain (bila ada)
Bukti pembayaran biaya kaji etik untuk setingkat S1 sebesar Rp 100.000,00, S2 sebesar Rp
200.000,00, S3 sebesar Rp 300.000,00 ke bagian keuangan dan bukti pembayaran di foto copy
diserahkan ke bagian litbang.
Soft copy (file dalam doc/pdf atau scan untuk lembar dengan tanda tangan) telah dikirimkan ke email
susan.mujib@gmail.com dengan subyek: Penelitian melibatkan relawan manusia, sedangkan satu hard
copy dikirimkan ke Perpus RSI Sultan Agung Semarang.
Semarang, 20 Maret 2017
Pemohon,
(Peneliti)
LEMBAR ISIAN
PENILAIAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN
UNTUK DOSEN DAN UMUM
I. Umum :
3. Peneliti utama:
- Nama dan gelar : …………………………………………………………….
- NIK/NIP : …………………………………………………………….
- Fakultas / Institusi : …………………………………………………………….
- Alamat institusi : …………………………………………………………….
- Telepon kantor, No HP, alamat email: ………………………………………
4. Anggota peneliti I:
- Nama dan gelar : …………………………………………………………….
- NIK/NIP : …………………………………………………………….
- Fakultas / Institusi : …………………………………………………………….
- Alamat institusi : …………………………………………………………….
- Telepon kantor, No HP, alamat email: ………………………………………
15. Jika penelitian ini multicenter, apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari senter yang
lain: Sudah / Belum
Jika sudah mendapat persetujuan etik daris enter lain, mohon dilampirkan.
18. Tempat penelitian (nama institusi dan kota lokasi institusi): ………………
Pengisian butir II dan seterusnya di bawah ini didasarkan pada proposal dan dokumen kelengkapan lain
yang dilampirkan dalam pengajuan permohonan persetujuan etik ini. Bila ada jawaban yang belum
sesuai, mohon diperbaiki dahulu proposal dan dokumen yang dimaksud.
1. Bagaimana keadaan kesehatan subyek (secara fisik atau mental) Sehat / Sakit
2. Jika subyek dalam keadaan sakit, siapa nama dokter
yang bertanggung jawab terhadap kesehatannya …………….
3. Jika subyek dalam keadaan sakit, di institusi mana subyek dirawat …………….
4. Apakah subyek penelitian merupakan populasi rentan
(ibu hamil dan menyusui, janin, bayi, anak, murid/mahasiswa,
orang berkebutuhan khusus, pasien, narapidana) Ya / Tidak
5. Umur subyek ..........
6. Apakah sudah ada kriteria inklusi subyek Ada / Tidak
7. Apakah sudah ada kriteria eksklusi Ada / Tidak
8. Apakah ada hubungan antara subyek dan peneliti Ada / Tidak
9. Bila ya, apa hubungan tersebut ..........
10. Berapa jumlah sampel dalam penelitian …………….
V. Resiko terhadap subyek penelitian
X. Biaya penelitian
c.Apakah pendanaan penelitian mengikat peneliti untuk memberikan hasil penelitian sesuai harapan
penyandang dana Ya / Tidak
XI. Pernyataan
Saya (Nama Peneliti) menyatakan telah membaca, mengerti, dan mengisi formulir ini. Saya
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penelitian tersebut di atas sesuai dengan proposal
penelitian dan seluruh isi formulir ini.
Semarang, 20 Maret 2017
(…………………………….) (…………………………)
Mengetahui,
Nama :
NIM :
Fakultas/ Jurusan :
Institusi :
Judul penelitian :
Keterangan :
Baik Sekali (BS) :
Baik (B) :
Cukup (C) :
Kurang (K) :
Kurang Sekali (KS) :
No Uraian pernyataan BS B C K KS
1 Proses pengajuan penelitian di RISA
2 Tempat penelitian di RISA
3 Fasilitas pelayanan yang ada di unit litbang RISA
4 Waktu jadi ethical clearen litbang RISA
5 Bagaimana alur layanan penelitian litbang
6 Masalah ethical clearen yang sering dirasakan litbang RISA
7 Sumber dana peneliti ke RISA
8 Faktor yang menjadi penghambat sebagai peneliti
9 Berapa jumlah tempat layanan penelitian di RISA
10. Terdapat reviewer peneliti
11. Jumlah peneliti dan reviewer penelitian
12 Motivasi untuk meneliti
13. Prinsip-prinsip ke hati-hatian dalam meneliti
14. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam meneliti
15. Pemeliharaan dan pemasangan kode etik dalam meneliti
16. Penggunaan SPO dalam meneliti di rumah sakit
17. Kepatuhan terhadap SPO dalam meneliti
18. Penerapan manajemen resiko dalam meneliti
19. Kebijakan penyelenggaraan dalam meneliti
20. Pedoman organisasi dan otonomi dalam meneliti
22. Kebijakan Rumah Sakit Syariah dalam penelitian
23. Peraturan internal Rumah Sakit pendidikan sesuai
Dasar hukum menteri pendidikan dan kesehatan
24. Peraturan penelitian dibahas secara menyeluruh meliputi
aspek , KTD, KNC, KPC, Sentinel
25. Perlindungan terhadap alat penelitian yang sudah dikalibrasi
26. Memberikan proteksi terhadap data Rekam Medik pasien
Yang diteliti
27. Kejadian resiko jatuh dalam meneliti
28. Kejadian potensial dalam meneliti
29. Ketidakpatuhan handhygiene ke pasien
30. Kepatuhan handhygiene ke pasien
31. Pembatasan sampel dalam penelitian
32. Penerapan APD dalam meneliti
33. Tersedianya alat pelindung diri yang sesuai dengan
kebutuhan menurut masing-masing ruangan untuk meneliti
34. Masa berlakunya atau periode waktu meneliti
35. Insiden jatuh para peneliti
36. Peraturan dalam meneliti sesuai dengan sasaran 6
keselamatan pasien
37. Insiden kesalahan pengambilan sample penelitian
38. Insiden ketidaktepatan pemberian obat dengan prinsip 7
benar
39. Insiden tertusuk jarum saat meneliti
40. Insiden complain meneliti
41. Publikasi ilmiah nasional dalam hasil penelitian
42. Publikasi ilmiah internal dalam hasil penelitian
43. Publikasi ilmiah internasional dalam hasil penelitian
44. Penerapan manajemen resiko pada peneliti
45. Peneliti wajib 6 sasaran keselamatan pasien
46. Peneliti wajib menunjukkan athicel clearen dari fakultas
terkait
47. Peneliti wajib mentaati peraturan internal RSI Sultan Agung
Semarang
48. Peneliti memberikan sumbangan buku bacaan
49. Peneliti memberikan hadcover dan soft copy penelitian
50. Peneliti wajib melampirkan surat pengajuan, proposal
penelitian
51. Peneliti melampirkan no hp, data pribadi, alamat lengkap,
pembimbing 1,2 dan penguji
52. Peneliti menjelaskan tujuan meneliti
53. Peneliti wajib mengisi jadwal, agenda meneliti dan tanda
tangan tempat tujuan penelitian.
54. Peneliti wajib meminta surat setelah selesai penelitian
55. Peneliti wajib meminta surat ethical clearen RSI Sultan
Agung Semarang setelah verifikasi hasil penelitian
56. Peneliti wajib mengisi instrument atau pernyataan berkaitan
dengan hal-hal yang terlampir di judul penelitian
57. Peneliti wajib menandatangani surat pernyataan bersedia
meneliti dan mempertanggungjawabkan selama proses
penelitian dan sesudah penelitian.
58. Peneliti wajib mengikuti prinsip-prinsip syariah sesuai
peraturan perundangan RSI Sultan Agung Semarang
59. Hasil penelitian dari para peneliti bukan merupakan hasil
plagiat dan dapat dipertanggung jawabkan
60. Penelitian yang berkaitan dengan instrument pada pasien
mendapat indikasi pengawasan ketat dari Komisi Etik RSI
Sultan Agung Semarang
61. Peneliti hanya diijinkan sesuai tempat penelitian yang tertera
di jawaban penelitian
62. Jika waktu penelitian yang diberikan selesai peneliti bisa
memperpanjang waktu penelitian dengan mengajukan surat
pengajuan penelitian
63. Ketika journal penelitian dari sang peneliti termuat dalam
journal internal, nasional dan internasional wajib
mencantumkan tempat RSI Sultan Agung Semarang
64. Eksperimen yang berkaitan dengan uji coba dalam bentuk
produk obat, alat kesehatan, alat elektromedis dan non medis
wajib mendapatkan persetujuan dari Direktur Pelayanan
Medis
65. Tempat penelitian sangat mengapresiasi para peneliti
66. Tempat penelitian selalu siap diajak bekerjasama dalam
meneliti
67. RSI Sultan Agung Semarang memberikan fasilitas penelitian
berupa tempat peneliti, perpustakaan, fasilitas akses journal
scorpus (EBSCO HOST), tempat printer, foto copy