Вы находитесь на странице: 1из 5

Fase 8 – evalusi dampak (impact evaluation) adalah mengukur efektifitas

program promosi kesehatan dan pemberdayaan dalam pencapaian tujuan dan

perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan meliputi faktor

kecenderungan, memungkinkan dan memperkuat.

Fase 9- evaluasi hasil akhir (outcomes) adalah mengukur berubah dalam hal

tujuan keseluruhan dan perubahan dalam kesehatan dan manfaaat sossial atau kualitas

hidup. Evaluasi hasil akhir kesehatan (health outcome evaluation) ada;ah suatu

evaluasi yang menilai perubahan atau perbaikan dalam hal morbiditas, mortalitas,

status gizi atau indikator derajat kesehatan lainnya untuk sekelompok penduduk

tertentu.

Evaluasi dampak program promosi kesehatan (health promotion impact

evaluation) yaitu suatu evaluasi yang menilai keseluruhan efektivitas program

promosi kesehatan dan pemberdayaan dalam menghasilkan perubahan pengetahuan,

sikap dan perilaku pada target saasaran, serta dampak perubahan sosial dan tatanan

sistem masyarakat. Hasil promosi kesehatan dan pemberdayaan mewakili titik

pertama penilaian dan menggambarkan modifikasi antara faktor-faktor pribadi, sosial,

dan lingkungan sebagai sarana untuk meningkatkan kontrol masyarakat atas

kesehatan mereka. Dalam rangka menilai proses, evaluasi tindakan promosi kesehatn

dan pemberdayaan bersifat partisipatif, melibatkan semua orang dengan kepentingan

yang ditetapkan dalam inisiatif; interdisipliner dengan melibatkan perspektif berbagai

disiplin; terintegrasi ke dalam semua tahapan pengembangan dan pelaksanaan


inisiatif promosi kesehatan dan pemberdayaan; dan membantu membangun kapasitas

individu, komunitas, organisasi dan pemerintah untuk dialamatkan pada masalah

kesehatan ( WHO, 1998).

Hasil promosi kesehatan dan pembeberdayaan adalah perubahan karakteristik

dan keterampilan pribadi, dan/atau norma-norma dan tindakan sosial, dan atau praktik

organisasi dan kebijakan publik yang berkaitan dengan kegiatan promosi kesehatan

dan pemberdayaaan. Promosi kesehatan dan pemberdayaan merupakan proses sosial

dan politik yang komprehensif, tidakmhanya mencakup tindakan-tindakan yang

ditujukan untuk memeperkuat keterampilan dan kemampuan individu, tetapi juga

tindakan yang diarahkan untuk perubahan kondisi sosial, lingkungan dan ekonomi

untuk meringankan pengaruhnya pada kesehatan umum dan individu. Partisipasi

sangat penting untuk mencapai tindakan promosi kesehatan.

Piagam otawa (1986) mengidentifikasi tiga strategi dasar untuk promosi

kesehatan, yaitu advokasi kesehatan untuk menciptakan kondisi yang penting bagi

kesehatan : memungkinkan semua orang untuk mencapai potensi kesehatan secara

penuh; dan menengahi (memediasi) diantara kepentingan yang berbeda dalam

masyarakat dalam mencapai kesehatan. Promosi kesehatan dan pemberdayaaan tidak

hanya mencakup tindakan yang diarahkan pada penguatan dasar keterampilan dan

kemampuan individu, tetapi juga pada pengaruh fisik yang berdampak pada

kesehatan.
Deklarasi jakarta mengidentifikasi lima prioritas yaitu : mempromosikan

tanggung jawab sosial untuk kesehatan, meningkatkan investasi untuk pengembangan

kesehatan, memperluas kemitraan untuk promosi kesehatan, meningkatkan kapasitas

masyarakat dan memberdayakan secara individu dan mengamankan infrastruktur bagi

promosi kesehatan. Menggunakan kombinasi dari lima strategi lebih efektif daripada

satu pendekatan.

Evaluasi hasil merujuk pada standar pelayanan minimal (SPM) bidang

kesehatan sebagai suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur kinerja

penyalanggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan,

indikator, dan nilai (benchmark). Pelayanan dasar kepada masyarakat adalah fungsi

pemerintah dalam memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat

untuk menningkatkan taraf kesejahteraan rakyat.

D. PETA JALAN RISET (ROAD MAP) DAN PENCAPAIAN INOVASI

RESEARCH GROUP (RG) PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN

State of the art dan peta jalan (road map) penelitian adalah mendukung

kberadaan UNS guna meningkatkan produktifitas publikasi ilmiah baik publikasi

ilmiah nasional terakreditasi maupun publikasi ilmiah internasional bereputasi.

F. KERANGKA BERFIKIR

Model PRECEDE/ PROCEED terdiri dari sembilan fase/ langkah sebagai satu

kesatuan. PRECEDE sebagai lima fase awal, yaitu : fase 1- penilaian sosial, fase 2-
penilaian epidemiologi , fase 3- penilain perilaku dan lingkungan, fase 4- penilaian

pendidikan dan pengorganisasian, fase 5- penilaian administrasi dan kebjakan.

Selanjutnya tahap kedua PRECEED – mencakup 4 fase , yaitu fase 6- pelaksanaan,

fase 7- evaluasi proses, fase 8- evaluasi dampak dan fase 9- evaluasi hasil.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS , DESAIN, TEMPAT DAN WAKTU

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan analitik. Desain penelitian

adalah potong lintang (cross sectional) dengan pendekatan menggunakan desain

gabungan antara penelitian kuantitataif dan kualitatif.

B. POLPULASI, SAMPEL, TEKNIK SAMPLING DAN TEKNIK

PENGUMPULAN DATA

Populasi penelitian kualitataif menurut spradley (1980). Menggunakan istilah

“social situation” (situasi sosial) tetrdiri atas 3 (tiga) elemen: tempat (place),

pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berintergaksi secara sinergis. Data

yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder,

baik data secara kualitataif maupun kuantitataif. Observasi lingkungan dilakunakn

di puskeesmas dan masyarakat.

Menggunakan metode peringkat untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang

memiliki dampak negatif pada kualitas hidup. Semua FGD direkam dengan
persetujuan dari partisipan, dan diakhiri ketika diskusi cukup mencakup topik dan

tidak ada informasi baru yang muncul. Partisipan informan kunci sama dengan

partisipan FGD. Panduan wawancara digunakan untuk mengeksplorasi persepsi

partisipan terhadap kegiatan perencanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan pada

program pencegahan / penanggulanagn penyakit DBD dan TB, yaitu meliputi

kebijakan, organisasi dan kegiatan masyarakat dan petugas kesehatan dan

pemberdayaan pada program pencegahan dan pengendalian penyakit DBD dan TB.

Semua wawancara tercatat mengikuti persetujuan orang yang diwawancarai.

Triangulasi digunakan untuk meningkatkan kepercayaan temuan penelitian. Tiga

jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumbeer data,

triangulasi metode pengumpulan data dan triangulasi peneliti (Moran –Ellis J, 2006;

Veronika AT (2001).

C. TEKNIK ANALISIS DATA

Unit analisis penelitian adalah program P2DBD dan P2TB di kabupaten pati

provinsi jawa tengah. Analisis penelitian studi kasus dilakukan dengan

mererapkan model interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu

proses siklus terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu :

reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan kesimpulan

(conclusion/verivication).

Вам также может понравиться