Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
- G 30 S PKI menculik, menyiksa dan membunuh 10 orang prajurit ABRI Pancasialis. Perbuatan mereka
yang sewenang wenang itu bertentangan deengan Pancasila, terutama sila kemanusiaan yang adil dan
beradab.
- Mayor Jendral Soeharto dengan tegas menggermpur dan menghancurkan G 30 S PKI dan kemudian
membubarkan PKI yang benar benar berkhianat. Tindakan Mayor Jendral Soeharto yang
menghancurkan G 30 S PKI sesuai dengan pengalaman pacasila, terutama sila Kemanusiaan yang adil
dan beradab.
- Ideologi komunisme tidak bisa dijadikan ideologi Bangsa Indonesia, harna bertentanggan dengan jiwa
dan semangat bangsa yang menjunjung tinggi asas Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Salah satu penipuan yang dilakukan oleh para pengikut komunis atau PKI supaya bisa diterima oleh
Rakyat Indonesia sejak pertama kali di Indonesia Merdeka adalah bahwa komunisme sesuai dengan
jiwa Pancasila, khususnya sila ke lima mengenai Keadilan Sosial.
- Rakyat dipandang sebagai alat ntuk mencapai kemakmuran kliping yang sangat halal untuk dibunuh bila
di perlukan. Jadi sesungguhnya komunisme bertentangan dengan sila ke lima dari Pancasila.
- Cara cara komunis yang memecah belah rakyat non-komunis serta pasti melakukan pemberontakan
untuk merebut kekuasaan serta menolak bermusyawarah jelas bertentangan dengan sila ke tiga dan
ke empat pancasila
Kesimpulan Latar Belakang G30s PKI:
Pengkhianatan G30S/PKI
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang berarti segala aspek
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus berlandaskan pada
Pancasila. Pancasila menjadi alat untuk memaksa rakyat agar tunduk terhadap
pemerintah yang berkuasa dan menjadi satu-satunya asas yang harus dipatuhi oleh
rakyat Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa bersumber pada nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki arti bahwa nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila berakar dari budaya bangsa Indonesia sendiri dan
bisa menyesuaikan perkembangan zaman. Pancasila merupakan ideologi yang paling
cocok diterapkan di Indonesia karena nilai-nilai yang terkandung didalamnya sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia. Tidak ada ideologi lain yang bisa menggantikan
ideologi Pancasila.
Akan tetapi dalam perjalanannya, untuk mencapai ideologi Pancasila, bangsa Indonesia
memiliki banyak tantangan. Salah satu tantangan terbesar ialah keinginan Partai
Komunis Indonesia (PKI) untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi paham komunis.
Sudah menjadi doktrin bagi paham komunis untuk selalu menyingkirkan kekuatan
negara lainnya dimanapun mereka berada. Untuk mewujudkan tujuan itu PKI selalu
melakukan kekerasan sebagai cara untuk merebut kekuasaan.
Peristiwa pemberontakan PKI terjadi pada tanggal 30 September 1965 malam yang
kemudian dikenal dengan peristiwa G30S/PKI atau Gestapu (Gerakan September Tiga
Puluh). PKI mengkhianati bangsa Indonesia dengan melakukan pemberontakan dan
pembantaian kepada orang-orang yang berbeda pandangan politik dengan PKI.
Peristiwa G30S/PKI diawali dengan penculikan terhadap 7 perwira tinggi militer yang
sekarang dikenal sebagai Pahlawan Revolusi. Mereka dibantai kemudian dibuang di
sumur di daerah Lubang Buaya yang sekarang dikenal dengan nama Monumen Lubang
Buaya. Pembunuhan terhadap 7 perwira tinggi militer diduga sebagai langkah untuk
mengadakan kudeta terhadap pemerintahan Indonesia saat itu.
Untuk mengatasi situasi yang sangat genting tersebut, Ir. Soekarno mengeluarkan
Surat Perintah kepada Letjen Soeharto yang saat ini kita kenal sebagai Supersemar
(Surat Perintah Sebelas Maret) yang dikeluarkan pada 11 Maret 1965. Supersemar
bertujuan untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk menjaga terjaminnya
keamanan dan ketertiban serta kestabilan jalannya pemerintahan dan jalannya revolusi
serta menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan presiden.
Menanggapi peristiwa tersebut, saya berpendapat bahwa upaya yang dilakukan bangsa
Indonesia untuk memberantas ideologi komunis yang mengancam ideologi Pancasila
tersebut sudah benar adanya. Pada tahun 1948 PKI sudah mencoba untuk merebut
kekuasaan di Indonesia dengan melakukan pemberontakan di Madiun. Namun, karena
rakyat Indonesia selalu berpegang teguh pada Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia tahun 1945, maka Pemberontakan PKI di Madiun bisa ditumpas.
Akan tetapi pada tahun 1950 PKI kembali muncul dengan ikut dalam kegiatan politik di
Indonesia. PKI yang dipimpin oleh D.N. Aidit, ikut berpartisipasi dalam Pemilu Pertama
tahun 1955 karena berhasil menarik dukungan dari rakyat Indonesia. Peristiwa 1948
inilah yang menjadikan bangsa Indonesia mengalami trauma dengan adanya PKI yang
bisa saja muncul dan melakukan pemberontakan. Banyak cara licik yang dilakukan oleh
PKI untuk melancarkan tujuannya dalam merebut kekuasaan atas bangsa Indonesia,
yakni PKI membentuk biro-biro khusus yang bertugas untuk menyiapkan kader-kader di
bidang politik khususnya ABRI, mempengaruhi Soekarno untuk menyingkirkan lawan-
lawan politiknya, berhasil memisahkan partai PNI menjadi dua golongan, dan
menyebarkan isu adanya Dewan Jenderal di tubuh ABRI. Lebih parahnya PKI
mengatakan bahwa anggota dari Dewan Jenderal itu adalah agen Nekolim. Sebelum
peristiwa ini terjadi, Presiden Soekarno dikabarkan sakit dan dokter dari RRC
mengatakan bahwa Soekarno akan lumpuh bahkan meninggal. Karena sudah tahu
akan hal ini, D.N. Aidit segera membuat rencana untuk memulai gerakan. D.N. Aidit
wiamemerintahkan Kamaruzaman untuk melakukan gerakan. Gerakan ini diawali
dengan melakukan penculikan dan pembantaian kepada 7 perwira TNI.
Cara yang dilakukan PKI dalam merebut kekuasaan terhadap bangsa Indonesia
sangatlah kejam dan menimbulkan trauma bagi bangsa Indonesia sampai sekarang.
Paham komunis bisa kapan saja masuk ke Indonesia jika bangsa Indonesia tidak bisa
memfilter paham-paham asing yang masuk ke Indonesia. Dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai Pancasila lah hal yang paling tepat kita lakukan untuk membentengi diri agar
tidak terpengaruh dengan ideologi bangsa lain. Ideologi bangsa lain yang bersifat
individualisme tidak cocok apabila diterapkan di Indonesia. Slogan PKI yang berbunyi
‘sama rasa sama rata sama kaya’ juga tidak tepat jika diterapkan di Indonesia. hanya
ideologi Pancasila lah yang cocok untuk diterapkan di Indonesia karena nilai-nilai yang
ada di dalam Pancasila sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dan berakar pada
budaya bangsa Indonesia itu sendiri. Paham komunis tidak cocok diterpkan di
Indonesia karena ditakutkan jika ideologi komunis tetap dipaksakan untuk tumbuh di
Indonesia, alih alih mendatangkan hal baik untuk kelangsungan bangsa justru
membawa kehancuran bagi bangsa Indonesia sendiri.