Вы находитесь на странице: 1из 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

Modul 3

Reaksi Reaksi Kimia


Nama Praktikan : Ferry Antonius

NPM : 2017620059

Nama Partner : Stevano Agusto

NPM : 2017620060

Tanggal Praktikum : 21September 2017

Tanggal Penggumpulan : 05 September 2017

Nama Asisten : Hendra

Shift : Kamis

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BANDUNG

2017
LITERATUR

Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan
padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan
perbedaan ukuran partikel.

sentrifugasi

Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan
sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit.

Evaporasi

Metode yang digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari
larutannya disebut evaporasi. Sebagai contoh adalah larutan garam, larutan
dipanaskan secara perlahan dengan uap air. Selama pemanasan, air dibiarkan
menguap perlahan-perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam sebagai
residu.

distilasi

Distilasi adalah metode pemisahan campuran zat cair dari larutannya berdasarkan
perbedaan titik didih. Jika larutan dipanaskan, maka komponen titik didihnya yang
lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.

SUMBER: https://bisakimia.com/2012/12/04/macam-macam-pemisahan-
campuran/3/

5.1 Distilasi Sederhana

Pada proses distilasi sederhana, campuran larutan yang dipanaskan akan


menguap. distilasi sederhana ini cocok untuk memisahkan campuran 2 zat yang
memiliki titik didih yang cukup jauh beda. Zat yang lebih mudah menguap akan
menguap lebih dahulu sehingga yang tersisa hanyalah zat yang titik didihnya lebih
tinggi. Hal ini bisa diulangi beberapa kali untuk mendapatkan hasil dan pemisahan
yang lebih baik
5.2 Distilasi Bertingkat

Secara Prinsip distilasi bertingkat ini ialah distilasi sederhana yang hasil
distilasinya dilakukan distilasi ulang.. Distilasi bertingkat ini dapat digunakan
untuk memisahkan campuran yang memiliki lebih dari dua komponen sehingga
diperlukan suatu rancangan bentuk kondensor yag khusus. Distilasi bertingkat ini
digunakan untuk memisahkan komponen komponen minyak bumi.

5.3 Distilasi Vakum

Prinsip dari Distilasi Vakum ini yaitu dengan cara menurunkan tekanan diatas
permukaan cairan dengan bantuan pompa vakum, maka cairan yang didistilasi
akan mudah menguap, karena cairan ini akan mendidih dibawah titik didih
normalnya.

5.4 Distilasi Uap

Distilasi uap merupakan metode untuk isolasi suatu senyawa atau memurnikan
suatu senyawa. Pada cara ini digunakan suatu cairan yang tidak saling melarutkan
akan mengikuti hukum dalton.

SUMBER: https://bisakimia.com/2013/02/04/pemisahan-campuran-distilasi/

pengertian suspensi adalah campuran beberapa macam zat yang bersifat


heterogen, seperti contohnya adalah zat kopi dengan air.

SUMBER: http://pengertiandefinisi.com/pengertian-suspensi-dan-perbedannya-
dengan-larutan-dan-koloid/

Kristalisasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari
komponen-komponen lain penyusun campuran. Kristalisasi ada dua macam, yaitu
kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.

Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap
panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Selain dengan
cara distilasi, garam juga bisa dipisahkan dari air dengan cara menguapkan airnya
sampai habis sehingga yang tertinggal sebagai residu hanyalah garamnya.
SUMBER:http://mafia.mafiaol.com/2012/08/pemisahan-campuran-dengan-
cara_2728.html

Fungsi penambahan batu didih ada 2, yaitu:

1. Untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian
larutan.

2. Untuk menghindari titik lewat didih.

SUMBER:http://evanavevanyagami.web.unej.ac.id/2015/03/22/prinsip-kerja-
batu-didih/

Ekstraksi pelarut adalah metode pemisahan komponen dalam suatu campuran


yang didasarkan pada distribusi komponen tersebut dalam 2 pelarut yang tidak
saling bercampur sehingga akan terbentuk kesetimbangan dua fasa. Prinsip ini
dinyatakan oleh Nernst dalam distribusi yang menyatakan bahwa apabila suatu
komponen zat terlarut terdistribusi dalam dua pelarut yang tidak saling
bercampur, maka perbandingan konsentrasi pada saat kesetimbangan pada
temperatur tertentu merupakan suatu konstanta yang dinamakan dengan
konstanta distribusi.

SUMBER:http://rohyami.staff.uii.ac.id/2012/04/10/ekstraksi-pelarut/

Pertukaran ion adalah proses fisika-kimia. Pada proses tersebut senyawa


yang tidak larut, dalam hal ini resin menerima ion positif atau negatif tertentu dari
larutan dan melepaskan ion lain kedalam larutan tersebut dalam jumlah ekivalen
yang sama. Jika ion yang dipertukarkan berupa kation, maka resin tersebut
dinamakan resin penukar kation, dan jika ion yang dipertukarkan berupa anion,
makan resin tersebut dnamakan resin penukar anion

Mekanisme Pertukaran Ion

Pertukaran ion dapat ditempatkan sebagai unit operasi dalam equilibrium


(kesetimbangan) kimia. Pertukaran ion menyangkut salah penempatan ion yang

diberikan spesies dari pertukaran material yang tidak dapat larut dengan ion-ion

yang berbeda spesies ketika larutan yang terakhir dibawa sampai mengontak /

berhubungan / bercampur.

Jenis-jenis Resin Penukar Ion

Berdasarkan jenis gugus fungsi yang digunakan, resin penukar ion dapat

dibedakan menjadi empat jenis yaitu :

1. Resin penukar kation asam kuat (mengandung gugusan HSO3)

Contoh paling baik dari resin penukar kation asam kuat adalah “principal

sulfonated styrene-divinylbenzene copolymer produc” seperti amberlite IRP-

69 (Rhom dan Haas) dan DOWEX MSC-1 (Dow Chimical).

2. Resin penukar kation asam lemah (mengandung gugusan COOH)

Resin penukar kation asam lemah yang paling umum adalah yang dibuat

dengan tautan silang atau asam karboksilat tak jenuh seperti asam metakrilat

dengan suatu zat tautan silang seperti divinilbenzen. Contohnya mencakup

DOWEX CCR-2 (DOW chemical) dan Amberlit IRP-65 (Rhom dan Haas).

Resin pertukaran kation asam lemahberfungsi pada pH diatas 6.

3. Resin penukar anion basa kuat (mengandung gugusan amina tersier atau

kuartener)
Resin penukar anion basa kuat adalah resin amin kuartener sebagai hasil

dari reaksi trietilamin yang kopolimer dari stiren dan dvinil benzen yang

diklorometilasi, misalnya amberlite IRP-276 (Rhom and Hass), dan DOWEX

MSA-A (DOWnChemical).

4. Resin penukar anion basa lemah ( mengandung OH sebagai gugusan labil).

Resin penukar ion basa lemah dibentuk dengan mereaksikan amin primer

dan amin sekunder atau amonia dengan kopolimer stiren dan divinil

benzene yang diklorometilasi, biasanya digunakan dimetilamin. \

(Sumber : Imansyahrul, 2014)

Tahap regenerasi adalah operasi penggantian ion yang terserap dengan ion

awal yang semula berada dalam matriksa resin dan pengambilan kapasitas ke

tingkat awal atau ke tigkat yang diinginkan. Larutan regenerasi harus dapat

menghasilkan titik puncak (mengembalikan waktu regenerasi dan jumah larutan

yang digunakan)

SUMBER: http://eprints.undip.ac.id/47835/3/BAB_II.pdf

Sebagai media penukar ion, maka resin penukar ion harus

memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut antara lain

sebagai berikut:

1. Kapasitas total yang tinggi. Maksudnya resin memiliki kapasitas

pertukaran ion yang tinggi.


2. Kelarutan yang rendah dalam berbagai larutan. Sehingga dapat

digunakan berulang-ulang. Resin akan bekerja dengan cairan

yang mempunyai sifat melarutkan, karena resin harus tahan

terhadap air.

3. Kestabilan kimia yang tinggi. Resin diharapkan dapat bekerja

pada rentang pH yang luas, serta tahan terhadap asam dan basa.

Demikian pula terhadap oksidasi dan radiasi.

4. Kestabilan fisik yang tinggi. Resin diharapkan tahan terhadap

tekanan mekanis, tekanan hidrostatik cairan, dan tekanan

osmosis

SUMBER: http://docshare01.docshare.tips/files/29375/293752179.pdf

Adapun prinsip sokletasi ini yaitu : Penyaringan yang berulang ulang sehingga
hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila
penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya
adalah zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang
mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada
bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan

Nama-nama instrumen dan fungsinya :

1. Kondensor berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk mempercepat


proses pengembunan.

2. Timbal berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya.

3. Pipa F berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari
proses penguapan.
4. Sifon berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh
kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus.

5. Labu alas bulat berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya

6. Hot plate berfungsi sebagai pemanas larutan

SUMBER:http://www.atlm.web.id/2016/12/makalah-soxhlet.html

Вам также может понравиться