Вы находитесь на странице: 1из 25

TUGAS APPLIED APPROACH (AA)

PURWOKERTO, 27 – 31 AGUSTUS 2018

RPS dan PENULISAN BUKU AJAR


MATA KULIAH SEMESTER GENAP
RADAR, NAVIGASI dan PENGINDRAAN JAUH
(KODE: TT6005603 / 3 SKS)

DISUSUN OLEH:
ANANTIA PRAKASA, S.T., M.T.
DOSEN S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
2018
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA PEMBELAJARAN

1. Nama Mata Kuliah : Radar, Navigasi dan Pengindraan Jauh


2. Kode Mata Kuliah/SKS : TT6005603 / 3 SKS
3. Program Studi : S1 Teknik Telekomunikasi
4. Jurusan : -
5. Semester : VI(Enam) / Genap
6. Koordinator Mata Kuliah
Nama Lengkap : Anantia Prakasa, S.T., M.T.
NIP/NIK : 17680053
Fakultas/Jurusan/Prodi : S1 Teknik Telekomunikasi
7. Team Teaching : -

Purwokerto, 14 September 2018

Menyetujui,
Fasilitator Penyusun,

Dra. Yulia Sistina, MSc., PhD. Anantia Prakasa, S.T.,M.T


NIP. 196107161986012001 NIDN. 0628016801

Mengetahui,
Ketua LP3M UNSOED

Dra. Yulia Sistina, MSc., PhD.


NIP. 196107161986012001

Halaman 2
PETA CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH

CP MK: Mahasiswa menguasai analisis fungsi dan prinsip kerja radar, navigasi, pengindraan jauh terintegrasi serta mengkorelasikan dan
mendiagramkan komponen-komponen pembentuknya dan memprediksi kinerjanya.
C5, A3

16. UAS

13. Mampu mengkorelasikan Parameter 14. Mampu merangkum Sistem Navigasi 15. Mampu mengintegrasikan fungsi-fungsi
Sistem Radar, Peta Lingkungan dan Sistem terintegrasi sebagai satu kesatuan Navigasi, Radar dan Pengindraan Jauh untuk
Pergerakannya fungsi utuh. tujuan-tujuan tertentu.
C3, A2 C4, A2 C5, A2

11. Mampu Menyebutkan parameter untuk 11. Mampu Menyebutkan parameter untuk 11. Mampu mengurai dan memerinci Sistem
kalkulasi Sistem Radar dan kinerjanya, kalkulasi Sistem Navigasi konvensional Pengindraan Jauh (RS)
12. Mampu menjelaskan dan mengkalkulasi (ground based navigation), 12. Mampu menyusun Sistem Pengindraan Jauh
kinerja Navigasi satelit (space based 12. Mampu menjelaskan dan mengkalkulasi (RS).
navigation), cellestial navigation kinerja Navigasi satelit (space based
C3, A3 navigation), cellestial navigation C3, A3 C3, A3

9. Mampu mengkalkulasi Pemrosesan Sinyal 9. Mampu mengkalkulasi Sinyal Navigasi GBS 9. Mampu mengkalkulasi Pemrosesan Sinyal
Radar beserta Parameter-parameternya. dan SBS beserta Parameter-parameternya. Pengindraan Jauh (RS).
10. Mampu menjelaskan Radar untuk Navigasi 10. Mampu menjelaskan Navigasi untuk fungsi- 10. Mampu menjelaskan Pengindraan Jauh (RS)
(Secondary Surveillance Radar / SSR). fungsi keselamatan (safety Navigation) untuk fungsi-fungsi pendeteksian,
11. Mampu memprediksi kinerja sistem radar 11. Mampu memprediksi kinerja sistem pengenalan, pengukuran, pengklasifikasian.
berdasarkan kalkulasi pemrosesan Sinyal Navigasi berdasarkan kalkulasi pemrosesan 11. Mampu memprediksi kinerja Remote
Radar. Sinyal Navigasi. Sensing (RS). C4, A2
C4, A2 C4, A2
8. UTS
7. Mampu mengidentifikasi macam-macam 7. Mampu mengidentifikasi macam-macam 7. Mampu mengidentifikasi macam-macam
Sinyal Radar beserta kelebihan – GBS dan SBS beserta kelebihan – Sinyal yang digunakan untuk Pengindraan
kekurangannya, keuntungan dan kekurangannya, keuntungan dan Jauh (Remote Sensing) dan juga
kerugiannya dan juga mengdiagramkan kerugiannya dan juga mengdiagramkan mengdiagramkan Sistem Pengindraan Jauh
Sistem Radar, pensinyalannya beserta sinyal Navigasi GBS dan SBS beserta sistem (RS).
sistem elektroniknya. elektroniknya.
C3, A2 C3, A2 C3, A2

5. Mampu membagankan blok-fungsional 5. Mampu membagankan blok-fungsional 5. Mampu membagankan blok-fungsional


Stove Radar VS Integrated Radar Arsitektur GBS VS SBS. Pengindraan Jauh (RS)
6. Mampu menjelaskan kelebihan-kekurangan 6. Mampu menjelaskan kelebihan-kekurangan 6. Mampu menjelaskan kelebihan-kekurangan
radar analog dan radar dijital berdasarkan GBS dan SBS berdasarkan Arsitektur & Pengindraan Jauh berdasarkan Arsitektur &
Arsitektur & Komponennya C2, A2 Komponennya C2, A2 Komponennya C2, A2

3. Mampu membagankan Arsitektur & 3. Mampu membagankan Arsitektur & 3. Mampu membagankan Arsitektur &
Komponen pembentuk sistem Radar Analog Komponen pembentuk sistem Navigasi Komponen pembentuk sistem Pengindraan
dan Radar Dijital. Konvensional (GBS) dan Navigasi Satelit Jauh (Remote Sensing - RS) termasuk
4. Mampu menjelaskan perbedaan & (SBS). sensor-sensornya.
persamaan Perangkat Keras (Hardware) 4. Mampu menjelaskan perbedaan dan 4. Mampu menjelaskan perbedaan dan
Radar Analog dan Radar Dijital. persamaan Perangkat Keras (Hardware) persamaan Perangkat Keras (Hardware)
Navigasi Konvensional (Ground Based pembentuk sistem Pengindraan Jauh
Navigation-GBS) dan Navigasi Satelit (Remote Sensing – RS) berbasis gelombang
C2, A2 (Satellite Based Navigation - SBS). C2, A2 radio dan cahaya. C2, A2

2. Mampu menyebutkan dan menjelaskan 2. Mampu menyebutkan dan menjelaskan 2. Mampu menyebutkan dan menjelaskan
nomenklature, Jenis dan Macam-macam nomenklature, Jenis dan Macam-macam nomenklature, Jenis dan Macam-macam
Radar, juga menyadari Fungsi dan Navigasi, juga menyadari Fungsi dan Pengindraan Jauh, juga menyadari Fungsi
Penerapannya di kehidupan sekarang. Penerapannya di kehidupan sekarang. dan Penerapannya di kehidupan sekarang.
C2, A2 C2, A2 C2, A2

1. Mampu menyebutkan historikal, Fungsi dan Aplikasi,


Regulasi, Arsitektur Radar, Navigasi dan
Pengindraan Jauh.
C2, A2

PRA-SYARAT / PRE-REQUISITE

Sistem Komunikasi Elektronika


Antena & Propagasi
Analog & Digital Telekomunikasi

Halaman 3
Ada tiga subjek atau topik bahasan dalam Mata Kuliah ini yaitu: Radar, Navigasi dan Pengindraan
Jauh. Walaupun masing-masing subjek tersebut mempunyai konsep, pengertian, teori dan
aplikasinya sendiri-sendiri sekarang ini, tetapi dengan memperhatikan perkembangan ilmu-
pengetahuan dan teknologi maka ketiga subjek tersebut cenderung menjadi satu disiplin ilmu
tersendiri. Untuk itulah capaian pembelajaran yang ada dibuat seperti ini karena capaian
pembelajaran untuk materi/bab selanjutnya memerlukan sudah tercapainya capaian pembelajaran
sebelumnya dan diakhir-akhir mengerucut menjadi satu kesatuan yang utuh.

Halaman 4
Halaman 5
COVER

Halaman 6
KATA PENGANTAR
OUTLINE

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................... 2


RENCANA PEMBELAJARAN .................................................................................................. 2
PETA CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH ........................................................... 3
COVER ........................................................................................................................................ 6
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 7
OUTLINE .................................................................................................................................... 7
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... 9
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ 9
GLOSSARY............................................................................................................................... 10
BAGIAN I. RADAR .................................................................................................................. 11
BAB 1. Sejarah RADAR, Navigasi dan Penginderaan Jauh (PS)......................................... 11
1.1 Learning Outcomes .................................................................................................... 11
1.2 Sejarah RADAR ......................................................................................................... 11
1.3 Arsitektur RADAR..................................................................................................... 14
1.4 Nomenklatur, Jenis dan Macam-macam RADAR ..................................................... 16
1.5 Regulasi RADAR ....................................................................................................... 18
1.6 Evaluasi Diri............................................................................................................... 18
BAB 2. Macam-macam Sinyal RADAR............................................................................... 19
2.1 Learning Outcomes .................................................................................................... 19
2.2 Bentuk sinyal RADAR ............................................................................................... 19
2.3 Klasifikasi Radar ........................................................................................................ 21
2.4 Tipe-tipe antena yang sesuai RADAR ....................................................................... 21
2.5 Evaluasi Diri............................................................................................................... 22
BAB 3. Kalkulasi Pemrosesan Sinyal RADAR .................................................................... 23
BAB 4. Radar sebagai alat bantu untuk Navigasi ................................................................. 23
BAB II. NAVIGASI................................................................................................................... 24
Bab 5. Navigasi Konvensional (GBS) dan Navigasi Satelit (SBS) ......................................... 24
5.1. Learning OutComes ................................................................................................... 24
5.2. Sejarah Navigasi: GBS dan SBS ................................................................................ 24
5.3. Arsitektur Navigasi GBS dan SBS ............................................................................. 24
5.4. Nomenklatur, Jenis dan Macam-macam Navigasi GBS dan SBS ............................. 24
5.5. Regulasi Navigasi GBS dan SBS ............................................................................... 24

Halaman 7
Bab 6. Navigasi Darat ............................................................................................................ 24
6.1 Learning OutComes ................................................................................................... 24
6.2 Sejarah Navigasi Darat ............................................................................................... 24
6.3 Nomenklatur, Jenis dan Macam-macam Navigasi Darat ........................................... 24
6.4 Nomenklatur, Jenis dan Macam-macam Navigasi ..................................................... 24
6.5 Regulasi Navigasi Darat ............................................................................................. 24
6.6 Evaluasi Diri............................................................................................................... 24
BAGIAN III. Penginderaan Jauh ............................................................................................... 25
BAB 9 Pengindraan Jauh ...................................................................................................... 25
9.1 Learning Outcome ...................................................................................................... 25
9.2 Sejarah Pengindraan Jauh .......................................................................................... 25
9.3 Arsitektur Pengindraan Jauh: Gelombang Radio, Sensor, Optikal ............................ 25
9.4 Nomenklature, Jenis dan Macam-macam Pengindraan Jauh: Gelombang Radio,
Sensor, Optikal ....................................................................................................................... 25
9.5 Regulasi Pengindraan Jauh ........................................................................................ 25
9.6 Evaluasi Diri............................................................................................................... 25

Halaman 8
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Freya-Radar: Beam-Width dan PPI (Present-Position-Indicator) Display. .............. 12


Gambar 2 Letak Operator RADAR di pesawat B-17 militer. ................................................... 12
Gambar 3 Letak RADOME (rumah antena RADAR) di pesawat B-17 militer. ....................... 13
Gambar 4 Prinsip Kerja RADAR berdasarkan pantulan sinyal listrik gelombang radio. ......... 13
Gambar 5 Arsitektur RADAR dijital – Generasi awal (tipikal). ............................................... 14
Gambar 6 Arsitektur RADAR analog evolusi ke digital (tipikal). ............................................ 15
Gambar 7 Arsitektur RADAR dijital Generasi 1 – pengembangan antena (tipikal). ................ 15
Gambar 8 Rentang Kerja Frekuensi RADAR. .......................................................................... 18
Gambar 9 Deretan pulsa-pulsa pada RADAR dijital. ............................................................... 19
Gambar 10 Gelombang kontinyu pada RADAR analog. .......................................................... 20
Gambar 11 Arsitektur RADAR analog. .................................................................................... 20
Gambar 12 Reflektor antena RADAR ...................................................................................... 21
Gambar 13 Susunan antena RADAR ......................................................................................... 22

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nomenklatur(penamaan) barang elektronik standar Amerika dan sekutunya .............. 16


Tabel 2 Contoh nomenklatur untuk radio .................................................................................. 17
Tabel 3 Perbandingan gelombang Pulse dan kontinyu (CW) .................................................... 20

Halaman 9
GLOSSARY

ADC : Analog-to-Digital-Converter
AMP : Amplifier (Penguat Data)
ANT, Ant. : Antena
BvBDK : Bentuk/Volume, Berat Dan Komsumsi Daya (SWAP)
CW : Continous Wave
DSP : Digital Signal Processor
IF : Intermediate Frequency
JFET : Junction-Field-Efect-Transistor
LNA : Low Noise Amplifier
Osc. : Oscilator
Nav. : Navigasi
PengIn. : Pengindraan Jauh
PRF : Pulse Repetition Frequency
PW : Pulse-Width (Lebar Pulsa)
RADAR : Radio Detection and Ranging
RF : Radio Frequency
RX : Receive
SNR : Signal-to-Noise Radio
SWAP : Size, Weight And Power Consumptions (BvBDK)
TX : Transmit

Halaman 10
BAGIAN I. RADAR

BAB 1. Sejarah RADAR

Bab 1 ini membahas sejarah dan latar belakang ditemukannya RADAR dan beserta
pengembangannya. Kemudian dilanjutkan arsitektur RADAR beserta kelebihan-
kekurangannya. Nomenklature RADAR yang menentukan fungsi radar dikehidupan
sehari-hari diterangkan dengan contoh, dan terakhir regulasi RADAR yang berhubungan
dengan rentang kerja frekuensi RADAR.

1.1 Learning Outcomes

RDRNavPS-01-01 Menyebutkan dan menjelaskan sejarah RADAR.

RDRNavPS-01-02 Menjelaskan dan membagankan arsitektur RADAR analog dan dijital


serta menyebutkan kelebihan dan kekurangannya.

RDRNavPS-01-03 Menjelaskan dan menyebutkan nomenklatur, jenis dan macam-macam


RADAR, serta fungsinya.

RDRNavPS-01-04 Menjelaskan dan menyebutkan regulasi RADAR.

1.2 Sejarah RADAR

Istilah RADAR mempunyai kepanjangan Radio Detection and Ranging yang terjemahan
bebasnya diartikan pengukur Jarak (Ranging) dan Pendeteksi (Detection) dengan menggunakan
gelombang radio. Sesuai sejarahnya, akibat perang dunia pertama negara-negara pemenang
perang menyadari pentingnya teknologi perang untuk mengetahui gerakan musuh. Dari
kebutuhan ini timbul penelitian-penelitian “cikal-bakal” RADAR diawal sebelum perang dunia
kedua. Tahun 1931 adalah dua orang Inggeris bernama William A. S. Butement and P. E. Pollard
di bulan January yang menggunakan logam-lembaran yang dibentuk menjadi antena horn dan
dipasang di kapal laut militer kerajaan Inggeris untuk mendeteksi (atau mengetahui dan
menemukan). Pada saat itu kemampuan yang didapat tidak memuaskan karena hanya mampu
mendeteksi objek berjarak pendek, sehingga inovasi tidak berlanjut. Tidak diketahui jenis sinyal
listrik apa yang dipergunakan oleh mereka. Walaupun begitu, cerita inovasi tersebar dan ditiru
oleh seorang Jerman bernama Rudolph Kuhnhold tahun 1933 yang menggunakan sinyal listrik
dengan panjang gelombang 48 cm dan dipancarkan penguat (amplifier) 40 Watts. Hasilnya
cukup memuaskan sehingga prototipenya dikembangkan dengan bantuan pemerintah Jerman dan
diproduksi massal tahun 1938 serta dinamakan Freya-radar. Freya-radar mempunyai
kemampuan untuk mendeteksi objek yang berjarak 60 hingga 120 mile (96 – 192 Km)
bergantung cuaca dan posisi ketinggian Freya-radar terhadap objeknya. Kelebihan Freya-radar
juga adalah bisa dibawa-bawa berpindah tempat sesuai area yang ingin di deteksi.

Halaman 11
Gambar 1 Freya-Radar: Beam-Width dan PPI (Present-Position-Indicator) Display.

Keberhasilan Freya-radar menyadarkan kerajaan Inggeris pentingnya RADAR dan tahun 1939
dua orang Inggeris dari universitas Birmingham, John Turton Randall und Henry Albert Howard
Boot membuat RADAR yang dapat dipasang di pesawat B-17 angkatan udara Amerika dengan
tujuan mencari kapal selam angkatan laut Jerman.

Gambar 2 Letak Operator RADAR di pesawat B-17 militer.

Halaman 12
Gambar 3 Letak RADOME (rumah antena RADAR) di pesawat B-17 militer.

Semasa perang dunia RADAR pada awalnya dimaksudkan untuk mendeteksi, mengetahui
maupun menemukan keberadaan suatu objek diam maupun bergerak. Cara untuk mengetahui
maupun menemukan tersebut menggunakan pantuan gelombang radio seperti gambar dibawah
ini. Seiring dengan tuntutan perang dunia kedua pada masa itu, kemampuan RADAR
dikembangkan sehingga sanggup untuk mengetahui posisi, kecepatan dan identifier / pengenal
satu atau beberapa objek diam maupun bergerak.

Gambar 4 Prinsip Kerja RADAR berdasarkan pantulan sinyal listrik gelombang radio.

Halaman 13
Militer Amerika dan sekutunya adalah negara-negara yang paling besar melakukan penelitian,
pengembangan hingga penerapannya. Dan karena militer yang mengembangkannya, maka
kebanyakan tujuannya adalah untuk memenangkan peperangan. Berbagai jenis, macam dan
fungsi RADAR dikembangkan bukan hanya untuk mendeteksi keberadaan kapal musuh di darat,
laut maupun udara, tetapi juga dikembangkan radar mendeteksi cuaca buruk. RADAR seperti
ini dinamakan RADAR cuaca.

1.3 Arsitektur RADAR

RADAR yang dikembangkan pada masa perang dunia kedua pada pokoknya menggunakan
teknologi pemrosesan sinyal analog untuk pembangkitan bentuk gelombang (waveform
generator) dan perangkat kerasnya bercirikan bentuk/volume yang besar serta berat disebabkan
klystron atau magnetron sebagai penguat daya sinyalnya (power amplifier). Dan juga bercirikan
adanya Operator yang khusus menangani RADAR.

Gambar 5 Arsitektur RADAR dijital – Generasi awal (tipikal).

Kelemahan utama dari RADAR analog selain bentuk/volumen yang besar dan berat adalah
kebutuhan daya listriknya dan perlunya waktu pemanasan (warm-up time) sebelum beroperasi
penuh. Selain itu umur-operasional dari penguat daya (power-amplifier) yang pendek dan
perlunya kalibrasi periodik pada pembangkit gelombang (waveform-generator).

Kelemahan-kelemahan RADAR analog tersebut diatas diperbaiki oleh RADAR dijital dimana
perbaikan tersebut dalam masa periode evolusi RADAR analog ke RADAR dijital.

Sehingga arsitektur RADAR dijital sampai saat ini dicirikan pemrosesan sinyal dijital untuk
pembangkitan bentuk gelombang (waveform generator) dan perangkat kerasnya bercirikan
bentuk/volume yang kecil serta ringan disebabkan transistor/MOSFET/JFET sebagai penguat
dayanya (power amplifier). Dan juga bercirikan adanya komputer dan penampil (display) yang
terintegrasi; ciri lainnya adalah tidak ada lagi Operator yang khusus menangani RADAR.

Halaman 14
Gambar 6 Arsitektur RADAR analog evolusi ke digital (tipikal).
Sejalan dengan perkembangan teknologi elektronika, perangkat lunak dan informatika maka
arsitektur RADAR dijital juga mengalami lompatan bukan hanya dalam Bentuk/Volume, Berat
dan Konsumsi Daya (BvBDK) atau SWAP (Size, Weight and Power Consumption) saja, tetapi
juga modularity (mudah direkayasa ulang) dari sisi perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) untuk mendapatkan fungsi yang diinginkan.

Bagian terbesar dan terberat RADAR analog pada umumnya adalah antena. Usaha-usaha untuk
memperkecil BvBDK (SWAP) dilakukan dengan cara menggunakan susunan-antena (arrays-
antena). Gambar berikut menampilkan arsitektur RADAR dijital generasi ke-1 yang bercirikan
penggunaan banyak susunan-antena.

Gambar 7 Arsitektur RADAR dijital Generasi 1 – pengembangan antena (tipikal).

Halaman 15
1.4 Nomenklatur, Jenis dan Macam-macam RADAR

Nomenklatur (penamaan) peralatan militer RADAR pada awalnya di dominasi Amerika sebagai
pimpinan perang dunia kedua. Dan berlanjut terus sampai sekarang, sehingga banyak peralatan
militer buatan negara-negara Barat dan NATO mengikutinya. Nomenklatur ini berdasar pada
standar militer Amerika MIL-STD-196D “Joint Electronics Type Designation System –
JETDS”) yang diterjemahkan bebab “Sistem Penamaan Jenis Elektronika Gabungan.

Tabel dibawah ini memperlihatkan standar nomenklatur yang masih dipakai.

Tabel 1 Nomenklatur(penamaan) barang elektronik standar Amerika dan sekutunya

Halaman 16
Cara pembacaan jenis barang militer buatan Amerika diperlihatkan pada contoh dibawah ini.

AN/APS-133 : Piloted Aircraft, Radar, Detecting/Range and Bearing, Search

AN/APQ-122 : Piloted Aircraft, Radar, Detecting/Range and Bearing, Special or

Combination

AN/APG-81 : Piloted Aircraft, Radar, Detecting/Range and Bearing, Fire Control or Search

Light Directing

AN/SPS-49 : Water, Radar, Detecting/Range and Bearing, Search

AN/MPS-16 : Mobile (Ground), Radar, Detecting/Range and Bearing, Search

AN/MPG-1 : Mobile (Ground), Radar, Fire Control or Search

Light Directing

Tabel 2 Contoh nomenklatur untuk radio

Dari contoh-contoh nomenklatur RADAR diatas dapat disimpulkan jenis dan macam radar
ditentukan oleh huruf ke-tiga. Huruf S menyiratkan radar mempunyai kemampuan mendeteksi
pada jarak (range) dan arah (bearing) tertentu, juga bersifat mencari (searching) objek secara
dinamis – artinya ada “sesuatu” yang bergerak, bisa antena RADAR yang berputar atau pesawat
terbangnya yang bergerak.
Huruf G menyiratkan radar mempunyai kemampuan sebagai alat bantu pembidik ke objek
tertentu yang dinamis sebelum proyektil (peluru, roket, rudal, dsb) di luncurkan. Dan alat bantu
pembidik ini selain gelombang radio juga digabungkan dengan cahaya sebagai pemandunya.
Selain fungsi-fungsi radar diatas, fungsi RADAR yang lain adalah RADAR cuaca (untuk
mengamati perubahan cuaca dan peramalannya), RADAR keamanan (untuk mendeteksi adanya

Halaman 17
penyusup), RADAR kendaraan (untuk mencegah tabrakan / collision di kendaraan roda empat),
RADAR kesehatan (untuk mendeteksi suhu dan tekanan darah manusia).

1.5 Regulasi RADAR

Regulasi RADAR adalah pengaturan frekuensi kerja radar beserta bentuk-bentuk sinyal listrik-
magnet yang digunakan untuk mendapatkan informasi tanpa efek yang berbahaya bagi
lingkungan dan kesehatan manusia.
Penggunaan RADAR didalam perang dunia kedua memberikan pengalaman betapa menjadi
tercemarnya frekuensi di dunia karena penggunaan daya-listrik yang besar. Hal ini mendorong
dicari cara-cara baru agar penggunaan daya-listrik Sistem RADAR dikurangi dan juga
penggunaan frekuensi radar di batasi.
Gambar berikut menampilkan rentang kerja frekuensi RADAR dari frekuesi VHF hingga Ka.

Gambar 8 Rentang Kerja Frekuensi RADAR.

1.6 Evaluasi Diri

RDRNavPS-01-01 Jelaskan kapan RADAR mulai digunakan manusia dan untuk tujuan apa!

RDRNavPS-01-02 Sebutkan kelebihan dan kekurangan RADAR analog dibanding dijital !

RDRNavPS-01-03 Jelaskan apa yang dimaksud dengan nomenklatur!. Artikan nomenklatur


radar sbb:

a. WXR-350
b. AN/APS-100 (V)
RDRNavPS-01-04 Menjelaskan yang dimaksud dengan regulasi Sistem RADAR.

Halaman 18
BAB 2. Macam-macam Sinyal RADAR

Bab 2 ini akan membahas sinyal-sinyal RADAR yang digunakan pada RADAR analog
dan RADAR dijital.

2.1 Learning Outcomes


RDRNavPS-02-01 Menyebutkan dan menjelaskan bentuk-bentuk pembangkitan sinyal
RADAR.

RDRNavPS-02-02 Menjelaskan Klasifikasi RADAR.

RDRNavPS-02-03 Menjelaskan kelebihan-kekurangan Pulse Echo dan CW.

RDRNavPS-02-04 Menjelaskan dan menyebutkan tipe-tipe antena RADAR.

2.2 Bentuk sinyal RADAR


RADAR analog dan RADAR dijital berhubungan dengan proses pembangkitan bentuk
gelombang apakah bentuk gelombang bersifat pulsa (pulse) atau kontinyu (continous).

Dua bentuk dan sifat gelombang ini menentukan arsitektur RADAR.

Pada RADAR dijital digunakan deretan pulsa-pulsa yang dipancarkan antena pada arah tertentu
dengan daya yang bervariasi.

Deretan pulsa-pulsa tersebut tampak pada gambar berikut ini.

Gambar 9 Deretan pulsa-pulsa pada RADAR dijital.


Setiap pulsa mempunyai lebar pulsa (pulse-width) dan setiap pulsa mempunyai jarak terhadap
pulsa yang lain yang disebut Pulse-Repetition-Frequency (PRF).

Lebar pulsa menentukan resolusi jarak minimum yang dapat dicapai RADAR. Sedangkan PRF
menentukan jarak deteksi maximum yang dicapai RADAR.

Halaman 19
Pada RADAR analog, bentuk gelombang yang digunakan adalah gelombang kontinyu
(Continuous Wave – CW) yang ditampilan pada gambar berikut ini.

Dari gambar dibawah tampak satu frekuensi tertentu yang tetap dan kontinyu terhadap waktu.

Gambar 10 Gelombang kontinyu pada RADAR analog.

Gambar 11 Arsitektur RADAR analog.


Pada RADAR analog prinsip kerjanya berdasarkan pergeseran frekuensi yang disebut efek
Doppler. Untuk mendeteksi pergeseran frekuensi yang cukup kecil diperlukan frequency
synthesizer.

Tabel 3 Perbandingan gelombang Pulse dan kontinyu (CW)

No. Pulse Continuous Wave (CW)


1 Biasanya menggunakan antena tunggal Selalu membutuhkan minimal dua antena,
untuk TX dan RX satu untuk TX dan satu untuk RX
2 Mampu memberikan jarak dan ketinggian Tidak memberikan jarak atau ketinggian
3 Mudah diganggu oleh sinyal “jamming” Signal-Noise-Ratio (SNR) yang tinggi
4 Jarak Jangkau Fisik ditentukan Lebar Sulit untuk diganggu oleh sinyal
Pulsa (PW) dan PRF “jamming” tetapi mudah ditipu
5 Penguat dayanya dapat diatur sesuai
frekuensi yang diperlukan.

Halaman 20
2.3 Klasifikasi Radar
Pada RADAR dijital dimungkinkan bentuk sinyal atau gelombang yang digunakan lebih
bervariatif karena deretan pulsa-pulsa serta jarak pulsa bisa di variasikan untuk mendapatkan
kemampuan berbeda.

Berdasarkan kombinasi Lebar Pulsa (PW) dan PRF maka dimungkinkan setiap objek bergerak
bisa diikuti arah pergerakannya (tracking sesaat) ataupun diikuti arah pergerakannya secara
kontinyu (track-while-scan). Dan apabila variasi jumlah pulsa lebih banyak dengan Lebar Pulsa
(PW) dan PRF yang bervariasi maka RADAR dimungkinkan untuk mengikuti multi-objek yang
bergerak secara kontinyu.

RADAR Dijital dapat mengirimkan pulsa-pulsa yang frekuensinya tetap setiap waktu dengan
daya kontinyu; hal ini menyerupai RADAR analog. Mengkombinasikan kemampuan RADAR
dijital dan RADAR analog memungkinkan untuk menggabungkan sifat-sifat RADAR analog dan
RADAR dijital.

2.4 Tipe-tipe antena yang sesuai RADAR


Antena yang digunakan pada RADAR pada dasarnya ada dua macam, yaitu tipe antena reflektor
dan susunan-antena (array-antena).

Struktur dari reflektor antena dan susunan-antenna digambarkan berikut ini.

Gambar 12 Reflektor antena RADAR


Kelebihan dari RADAR yang menggunakan reflektor antena adalah jangkauan jarak radio yang
jauh karena terkonsentrasinya daya yang dikeluarkan pada arah tertentu. Kekurangannya adalah
terbatasnya sudut radial yang bisa diamati dalam satu waktu tertentu. Walaupun bisa digerakan
secara mekanikal, reflektro antena mempunyai kecepatan sudut yang terbatas dalam arah pitch
dan yaw.

Halaman 21
Sedangkan kelebihan RADAR yang menggunakan susunan-antena adalah lebih lebarnya sudut
radil yang bisa diamati dalam satu volume dan waktu tertentu. Juga manuver pergerakan dalam
arah pitch yang akurat. Kekurangannya adalah jangkauan jarak radio yang pendek.

Gambar 13 Susunan antena RADAR

2.5 Evaluasi Diri


RDRNavPS-02-01 Jelaskan apa yang dimaksud dengan Lebar Pulse (PW).

RDRNavPS-02-02 Jelaskan jangkauan jarak minimum RADAR dengan Lebar Pulse (PW)
yang sempit dibandingkan Lebar Pulsa (PW) yang lebar.

RDRNavPS-02-03 Jelaskan tipe antena RADAR yang cocok untuk RADAR dijital dan
sebutkan alasannya.

RDRNavPS-02-04 Jelaskan kenapa RADAR dijital lebih rentan terhadap cuaca


dibandingkan RADAR analog.

Halaman 22
BAB 3. Kalkulasi Pemrosesan Sinyal RADAR

3.1.Learning Outcomes
3.2.Pendahuluan
3.3.Evaluasi Diri

BAB 4. Radar sebagai alat bantu untuk Navigasi

4.1.Learning Outcomes
4.2.Pendahuluan
4.3.Evaluasi Diri

Halaman 23
BAB II. NAVIGASI

Bab 5. Navigasi Konvensional (Ground Based Navigation) dan Navigasi Satelit


(Satelite Based Navigation)

5.1.Learning OutComes
5.2.Sejarah Navigasi: GBS dan SBS
5.3.Arsitektur Navigasi GBS dan SBS
5.4.Nomenklatur, Jenis dan Macam-macam Navigasi GBS dan SBS
5.5.Regulasi Navigasi GBS dan SBS

Bab 6. Navigasi Darat

6.1 Learning OutComes


6.2 Sejarah Navigasi Darat
6.3 Nomenklatur, Jenis dan Macam-macam Navigasi Darat
6.4 Nomenklatur, Jenis dan Macam-macam Navigasi
6.5 Regulasi Navigasi Darat
6.6 Evaluasi Diri

Halaman 24
BAGIAN III. Penginderaan Jauh

BAB 9 Pengindraan Jauh

9.1 Learning Outcome

9.2 Sejarah Pengindraan Jauh

9.3 Arsitektur Pengindraan Jauh: Gelombang Radio, Sensor, Optikal

9.4 Nomenklature, Jenis dan Macam-macam Pengindraan Jauh: Gelombang Radio,


Sensor, Optikal

9.5 Regulasi Pengindraan Jauh

9.6 Evaluasi Diri

Halaman 25

Вам также может понравиться