Вы находитесь на странице: 1из 5

Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen

Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan pengembangan praktik-praktik


dalam akuntansi manajemen yang sangat inovatif dan relevan. Sehingga, para
manajer harus lebih jauh lagi menekankan waktu, kualitas, dan efisiensi untuk dapat
mempertahankan keunggulan bersaing. Selain itu, informasi akuntansi harus dibuat
untuk mendukung tiga tujuan fundamental organisasi tersebut.

Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Aktivity – Based Management)


Manajemen berbasis aktivitas adalah suatu sistem yang sangat luas dan
terintegrasi yang berfokus pada suatu perhatian manajemen terhadap aktivitas,
yang bertujuan untuk meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang dihasilkan.
Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada sutu perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas (activity – based costing – ABC) dan analisis nilai proses.
Perhitungan biaya dan analisis proses bertujuan untuk menemukan cara melakukan
aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien dan menghapus aktivitas yang tidak
memberikan nilai bagi pelanggan.

Orientasi pada Pelanggan


Orientasi pada pelanggan merupakan fokus utama karena perusahaan dapat
menciptakan keunggulan dalam bersaing dengan cara menciptakan nilai yang lebih
baik bagi pelanggan dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari para pesaing,
atau menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi
pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima dengan apa yang
pelanggan serahkan (pengorbanan pelanggan).

Penempatan Posisi Strategis.


Manajemen biaya strategis merupakan penggunaan data biaya untuk
mengembangkan dan mengidentifikasikan strategi yang lebih baik yang akan
menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Perusahaan pada
umumnya memilih suatu posisi strategis yang sesuai dengan satu dari dua strategi
umum berikut: 1. Kepemimpinan biaya (cost leadership), tujuan dari kepemimpinan
biaya adalah memberikan nilai yang sama atau yang lebih baik untuk pelanggan
dengan biaya yang lebih rendah dari pesaingnya. 2. Produk superior melalui
diferensiasi, strategi diferensiasi berusaha untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan
untuk meningkatkan realisasi.

Kerangka Kerja Rantai Nilai

Manajemen yang efektif atas rantai nilai internal adalah suatu dasar untuk

meningkatkan nilai bagi para pelanggan, khususnya dalam memaksimalkan realisasi

bagi pelanggan dengan biaya serendah mungkin (bagi perusahaan) merupakan

tujuannya. Rantai Nilai Internal merupakan rangkaian aktivitas yang diperlukan untuk

mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan & mendistribusikan produk

dan jasa kepada pelanggan. Sistem akuntansi manajemen harus menelusuri informasi

tentang berbagai aktivitas yang tersebar dalam rantai nilai internal. Jadi, seorang

manajer dipaksa untuk memutuskan aktivitas-aktivitas dalam rantai nilai yang

dianggap penting bagi para pelanggan. Rantai Nilai Industri adalah merupakan

rangkaian aktivitas penciptaan nilai yang terhubung mulai dari bahan baku mentah

sampai dengan pembuangan produk akhir oleh pengguna akhir.Perusahaan berbeda

yang bergerak dalam industri yang sama memiliki kemungkinan besar untuk

memutuskan atau melewati rantai nilai yang berbeda.

Dasar kerangka kerja rantai nilai adalah pemahaman akan pertalian (linkage)

yang rumit dan hubungan antar aktivitas, baik di dalam maupun luar

perusahaan.Pertalian internal adalah hubungan antara kegiatan-kegiatan yang

dilakukan dalam rantai nilai industri perusahaan. Pertalian eksternal adalah hubungan
kegiatan antara perusahaan, pemasok perusahaan, dan pelanggan. Manajemen Rantai

Pasokan adalah pengelolaan dari aliran bahan baku, mulai dari pemasok langsung dan

pemasok awal, bergerak menuju transformasi bahan baku menjadi barang jadi, dan

diselesaikan dengan distribusi barang jadi kepada pelanggan langsung dan pelanggan

akhir.

Perspektif Lintas Fungsional

Pengelolaan rantai nilai berarti seorang akuntan manajemen harus memahami

banyak tentang fungsi bisnis mulai dari manufaktur, pemasaran, distribusi, sampai

pelayanan konsumen. Ketika pendekatan rantai nilai digunakan dan nilai bagi

pelanggan diutamakan, maka kita melihat ada berbagai fungsi tersebut yang saling

berhubungan. Suatu keputusan yang mempengaruhi suatu fungsi akan mempengeruhi

fungsi lainnya. Perspektif lintas fungsional memungkinkan kita untuk melihat gambar

yang besar. Pandangan yang lebih luas ini memungkinkan manajer menilai kualitas,

mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan internal maupun

eksternal serta meningkatkan efisiensi.

Manajemen Kualitas Total

Filosofi Manajemen Kualitas Total dimana perusahaan berusaha untuk

menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan suatu

produk yang sempurna. Penekanan total pada kualitas juga telah menciptakan

kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen yang menyediakan

informasi keuangan dan nonkeuangan tentang kualitas. Dalam hal menghadapi

persoalan karena perbedaan kualitas antara pekerja yang satu dengan yang lain, oleh

sebab itu, dalam hal ini perusahaan jasa lebih mengutamakan konsistensi melalui
pengembangan suatu sistem yang mendukung usaha yang dilakukan oleh para

pekerjanya. Karena dalam hal ini industri juga berusaha meningkatkan kualitas.

Pengukuran dan pelaporan biaya kualitas adalah fitur utama dari sistem akuntansi

manajemen bagi industri manufaktur dan jasa. Sistem akuntansi manajemen harus

mampu dalam menyediakan suatu informasi keuangan dan operasional mengenai

kualitas, termasuk informasi jumlah produksi dan laporan biaya kualitas, laporan tren

biaya kualitas, dan laporan kinerja biaya kualitas.

Waktu sebagai Elemen Persaingan

Waktu adalah suatu elemen yang penting dalam semua tahap rantai nilai.

Perusahaan-perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk

mencapai pasar dengan cara memperpendek waktu yang tidak bernilai tambah.

Korelasi antara biaya dan waktu ini adalah jenis informasi yang harus tersedia pada

suatu sistem informasi akuntansi manajemen.

Efisiensi

Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatan aspek

tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat suatu kinerja menjadi sia-sia, atau

bahkan fatal. Meningkatkan efisiensi juga merupakan hal yang penting. Biaya

merupakan ukuran kritikal untuk efsiensi. Biaya harus ditetapkan, diukur, dan

dialokasikan secara tepat agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai.

Bisnis secara Elektronik (E-Business)

Bisnis secara elektronik merupakan transaksi bisnis atau pertukaran suatu

informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Bisnis ini menyediakan kesempatan bagi perusahaan untuk memperluas penjualannya


di seluruh dunia dan dapat menurunkan biaya secara signifikan jika dibandingkan

dengan transaksi dengan menggunakan kertas. Para ahli akuntan manajemen perlu

memahami keuntungan, risiko, dan peluang bisnis secara elektronik. Mereka juga

memainkan peran penting dalam menyediakan informasi biaya yang

relevansehubungan dengan bisnis ini.

Вам также может понравиться