Вы находитесь на странице: 1из 7

1

KESEHATAN DAERAH MILITER VII/WIRABUANA Lampiran Keputusan Karumkit Tk II Pelamonia


RUMKIT TK II 07.05.01 PELAMONIA No Kep / / / 2015
Tanggal 2015

KODE ETIK PEGAWAI RUMKIT TK II 07.05 01 Pelamonia

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Rumkit Tk II 07.05 01


Pelamonia diperlukan pegawai yang berintegritas dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip
pelaksanaan tugas yang baik (good governance) sehingga diperlukan kode etik bagi
pegawai di lingkungan Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia.

Guna menerapkan kode etik pegawai rumah sakit maka Pimpinan menetapkan
Kode Etik Pegawai dilingkungan Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia

2. Dasar.

a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 008 tahun 2012


Tentang Kode etik pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Kesehatan.
b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974.
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063).
d. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa
Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4450).
e. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135).
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 585).
g. Program Kerja Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia TA 2015 bidang
pembinaan personel.

BAB I
KETENTUAN UMUM

3. Pengertian-pengertian :

a. Pegawai adalah seluruh karyawan yang bekerja di Rumkit Tk II 07.05 01


Pelamonia yang terdiri dari organik militer, pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai
Negeri Sipil dan Karyawan Harian Lepas.
b. Kode Etik Pegawai yang selanjutnya disebut Kode Etik Pegawai adalah
pedoman tertulis yang berisi norma atau etika yang mengatur perilaku maupun
ucapan mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut dilakukan oleh
Pegawai dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, wewenang, kewajiban, dan
tanggung jawab maupun dalam pergaulan sehari-hari.
2

c. Panitia Etik yang selanjutnya disebut Panitia Etik adalah lembaga non-
struktural pada Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang bertugas melakukan
penegakkan pelaksanaan dan menyelesaikan pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh Pegawai di lingkungan Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia.
d. Pelanggaran adalah segala bentuk ucapan, tulisan atau perbuatan yang
bertentangan dengan butir-butir jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Rumkit Tk II
07.05 01 Pelamonia.
e. Pemangku kepentingan (stakeholders) adalah para pihak terkait yang
bersifat perorangan maupun kelompok, dan dapat berbentuk instansi atau lembaga
pemerintah, pemerintah daerah, swasta, organisasi profesi, asosiasi, dan
organisasi atau lembaga lainnya yang mempunyai hubungan kerja dengan Rumkit
Tk II 07.05 01 Pelamonia atau mempunyai kepentingan dengan produk/layanan
yang dihasilkan oleh pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia
f. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah Kepala Urusan Personalia.

4. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan dan pengawasan


kode etik pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia

b. Tujuan. Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan suasana


kerja yang harmonis dan kondusif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, meningkatkan disiplin dan kualitas kerja dan perilaku yang santun,
profesional, jujur dan transparan sehingga dapat meningkatkan citra pegawai
Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia.
.
BAB III
PRINSIP DASAR

5. Prinsip-prinsip dasar penyelengaraan Kode Etik pegawai Rumkit Tk II 07.05


01 Pelamonia adalah sbb :

a. Prinsip dasar Kode Etik Pegawai tercermin dalam Sapta Marga dan Panca
Prasetya KORPRI yang meliputi sbb

1) Sapta Marga :

a. Kami warga negara Kesatuan Kesatuan Republik Indonesia


yang bersendikan Pancasila.
b. Kami Patriot Indonesia pendukung serta pembela idiologi
negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.
c. Kami Ksatria Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.
d. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, adalah bayangkari
negara dan bangsa Indonesia.
d Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh
disiplin, patuh dan taat kepada Pimpinan serta menjunjung tinggi
sikap dan kehormatan Prajurit.
e. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, mengutamakan
keperwiraan didalam melaksanakan tugas serta senantiasa siap
sedia berbakti kepada bangsa dan negara.
f. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, setia dan menepati
janji serta sumpah prajurit.
3

2) Panca Prasetya Korpri :

a. Setia dan taat kepada negara kesatuan dan pemerintah


Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
b. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, serta
memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Negara.
c. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
d. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesetiakawanan Korps Pegawai Republik Indonesia.
e. Menegakkan kejujuran, keadilan dan disiplin serta
meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme.

b. Prinsip dasar Kode Etik merupakan sumber nilai dan inspirasi dalam
melaksanakan tugas dan berperilaku sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.

BAB IV
NILAI-NILAI DASAR KODE ETIK

6. Nilai-nilai dasar Kode Etik yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai Rumkit Tk II
07.05 01 Pelamonia meliputi :

a. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.


b. Kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
c. Semangat nasionalisme.
d. Mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan.
e. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.
f. Penghormatan terhadap hak asasi manusia.
g. Tidak diskriminatif.
h. Profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi.
i. Semangat jiwa korps.

7. Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap Pegawai


Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam
bernegara, dalam penyelenggaraan pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam
bermasyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01
Pelamonia.

8. Yang dimaksud Etika dalam bernegara meliputi :

a. Melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan Negara.
c. Menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d. Menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
melaksanakan tugas.
4

e. Akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang


bersih dan berwibawa.
f. Tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan
setiap kebijakan dan program pemerintah dan rumah sakit.
g. Menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya Negara secara
efisien dan efektif.
h. Tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar.

9. Yang dimaksud dengan Etika dalam berorganisasi meliputi :

a. Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku.


b. Menjaga informasi yang bersifat rahasia.
c. Melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
d. Membangun etos kerja dan meningkatkan kinerja organisasi.
e. Menjalin kerja sama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait
dalam rangka pencapaian tujuan.
f. Memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas.
g. Patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja.
h. Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka
peningkatan kinerja organisasi.
i. Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.

10. Yang dimaksud dalam Etika dalam bermasyarakat meliputi :

a. Mewujudkan pola hidup sederhana.


b. Memberikan pelayanan dengan empati, hormat, dan santun tanpa pamrih
dan tanpa unsur pemaksaan.
c. Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta tidak
diskriminatif.
d. Tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat.
e. Berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam
melaksanakan tugas.

11. Yang dimaksud dalam Etika terhadap diri sendiri meliputi :

a. Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar.
b. Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan.
c. Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan.
d. Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan sikap.
e. Memiliki daya juang yang tinggi.
f. Memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
g. Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.
h. Berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.

12. Yang dimaksud dalam Etika terhadap sesama Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01
Pelamonia meliputi :

a. Saling menghormati sesama warga negara yang memeluk


agama/kepercayaan yang berlainan.
b. Memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama Pegawai Rumkit Tk II
07.05 01 Pelamonia
5

c. Saling menghormati antara teman sejawat baik secara vertical maupun


horisontal dalam suatu unit kerja, instansi, maupun antar instansi.
d. Menghargai perbedaan pendapat.
e. Menjunjung tinggi harkat dan martabat Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01
Pelamonia.
f. Menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama Pegawai Rumkit
Tk II 07.05 01 Pelamonia.
g. Berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01
Pelamonia yang menjamin terwujudnya solidaritas dan soliditas semua Pegawai
Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia.

BAB V
SANKSI

13. Guna menegakan aturan/kode etik pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia maka
Pegawai yang melanggar Kode Etik Pegawai dikenakan sanksi moral yang dibuat secara
tertulis dan dinyatakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian/Urusan Personalia Rumkit Tk
II 07.05 01 Pelamonia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait yang berupa :

a. Pernyataan secara tertutup, atau


b. Pernyataan secara terbuka.

14. Tata cara pemberian dan pelaksanaan sangsi moral :

a. Dalam pemberian sanksi moral disebutkan jenis pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia tersebut.
b. Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang melakukan pelanggaran
kode etik selain dikenakan sanksi moral dapat dikenakan tindakan administratif
dan/atau disiplin sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Dalam hal sanksi moral disampaikan secara tertutup, keputusan penetapan
sanksi berlaku sejak tanggal disampaikan oleh Pejabat yang berwenang kepada
Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang bersangkutan.
d. Dalam hal sanksi moral disampaikan secara terbuka dilaksanakan melalui
forum pertemuan resmi Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia pada saat
upacara bendera, apel atau forum lain, disampaikan sebanyak 1 (satu) kali dan
keputusan penetapan sanksi berlaku sejak tanggal disampaikan oleh Pejabat yang
berwenang kepada Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang bersangkutan.
e. Dalam hal sanksi moral disampaikan secara terbuka dilaksanakan melalui
papan pengumuman Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia, paling lama 3 (tiga) hari
kerja sejak tanggal ditetapkannya surat keputusan pengenaan sanksi moral.
f. Dalam hal Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang dikenakan sanksi
moral tidak hadir tanpa alasan yang sah pada waktu penyampaian keputusan
sanksi moral, maka dianggap telah menerima keputusan sanksi moral tersebut.
g. Sanksi moral harus dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja
sejak keputusan sanksi moral disampaikan.
h. Dalam hal Pegawai Negeri Sipil yang dikenakan sanksi moral tidak
bersedia, maka pegawai ybs mengajukan permohonan maaf secara lisan dan/atau
tertulis atau membuat pernyataan penyesalan agar dapat dijatuhi hukuman disiplin
ringan.
6

BAB VI
PROSEDUR PENYAMPAIAN DUGAAN PELANGGARAN KODE ETIK

15. Dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik dapat diperoleh dari :

a. Pengaduan tertulis atasan, sesama pegawai, masyarakat


b. Website Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia dan/atau.
c. Temuan dari atasan Pegawai yang diduga melakukan pelanggaran Kode
Etik.

16. Tata cara penyampaian pengaduan pelanggaran kode etik :

a. Setiap orang atau pemangku kepentingan (stakeholders) yang mengetahui


adanya dugaan pelanggaran Kode Etik dapat menyampaikan pengaduan kepada
atasan Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang melakukan pelanggaran
dengan tembusan kepada Kepala Seksi Tata Usaha Dalam u.p Kepala Urusan
Personalia Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia
b. Penyampaian pengaduan dilakukan secara tertulis dengan menyebutkan
jenis pelanggaran yang dilakukan, beserta bukti-bukti pelanggaran dan identitas
pelapor.
c. Atasan pegawai yang menerima pengaduan dan/atau mengetahui adanya
dugaan Pelanggaran Kode Etik wajib meneliti pengaduan tersebut dan menjaga
kerahasian identitas pelapor.
d. Dalam melakukan penelitian atas pengaduan dan/atau dugaan pelanggaran
Kode Etik, atasan dari Pegawai yang melakukan pelanggaran secara hirarki wajib
meneruskan kepada Panitia Etik Rumah Sakit.
e. Atasan Pegawai yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud d
dan e dianggap melakukan pelanggaran Kode Etik dan dikenakan sanksi.

BAB VII
PANITIA ETIK RUMAH SAKIT

17. Dalam rangka pengawasan dan pelaksanaan Kode Etik Pegawai dibentuk Panitia
Etik Rumah Sakit.

18. Panitia Etik Rumah Sakit dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Rumkit Tk II 07.05
01 Pelamonia.

19. Panitia Etik Rumah Sakit melaksanakan penyelidikan dan pemeriksaan yang
disangka melakukan pelanggaran terhadap kode etik.

20. Pantia Etik Rumah Sakit melaksanakan penyelidikan dan pemeriksaan paling
lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak laporan/pengaduan terjadinya pelanggaran kode etik
yang dilakukan oleh Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia dan segera membuat dan
menyampaikan rekomendasi hasil pemeriksaan kepada Kepala Rumkit Tk II 07.05 01
Pelamonia.
7

21. Panitia Etik Rumah Sakit mengambil keputusan setelah memeriksa Pegawai
Negeri Sipil yang diduga melanggar kode etik dan sebelum mengambil keputusan
Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang bersangkutan diberi kesempatan
membela diri.

22. Keputusan Panitia Etik Rumah sakit diambil secara musyawarah mufakat, dalam
hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud tidak tercapai keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak dan Keputusan Panitia Etik Rumah Sakit bersifat final.

23. Panitia Etik Rumah Sakit wajib menyampaikan keputusan hasil penyelidikan dan
pemeriksaan kepada Kepala Rumkit k II 07.05 01 Pelamonia melalui Kasituud sebagai
bahan dalam memberikan sanksi moral dan/atau sanksi lainnya kepada Pegawai Rumkit
Tk II 07.05 01 Pelamonia yang bersangkutan.

BAB VIII
PENUTUP

Demikian Kode Etik Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia disusun, hal-hal


yang belum tercantum dalam Peraturan ini akan diatur kemudian.

Kepala Rumah Sakit 07.05 01


Pelamonia

dr. Benny Untu,Sp.M


Kolonel Ckm NRP 33970

Вам также может понравиться