Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
Guna menerapkan kode etik pegawai rumah sakit maka Pimpinan menetapkan
Kode Etik Pegawai dilingkungan Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia
2. Dasar.
BAB I
KETENTUAN UMUM
3. Pengertian-pengertian :
c. Panitia Etik yang selanjutnya disebut Panitia Etik adalah lembaga non-
struktural pada Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang bertugas melakukan
penegakkan pelaksanaan dan menyelesaikan pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh Pegawai di lingkungan Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia.
d. Pelanggaran adalah segala bentuk ucapan, tulisan atau perbuatan yang
bertentangan dengan butir-butir jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Rumkit Tk II
07.05 01 Pelamonia.
e. Pemangku kepentingan (stakeholders) adalah para pihak terkait yang
bersifat perorangan maupun kelompok, dan dapat berbentuk instansi atau lembaga
pemerintah, pemerintah daerah, swasta, organisasi profesi, asosiasi, dan
organisasi atau lembaga lainnya yang mempunyai hubungan kerja dengan Rumkit
Tk II 07.05 01 Pelamonia atau mempunyai kepentingan dengan produk/layanan
yang dihasilkan oleh pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia
f. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah Kepala Urusan Personalia.
a. Prinsip dasar Kode Etik Pegawai tercermin dalam Sapta Marga dan Panca
Prasetya KORPRI yang meliputi sbb
1) Sapta Marga :
b. Prinsip dasar Kode Etik merupakan sumber nilai dan inspirasi dalam
melaksanakan tugas dan berperilaku sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
BAB IV
NILAI-NILAI DASAR KODE ETIK
6. Nilai-nilai dasar Kode Etik yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai Rumkit Tk II
07.05 01 Pelamonia meliputi :
a. Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar.
b. Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan.
c. Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan.
d. Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan sikap.
e. Memiliki daya juang yang tinggi.
f. Memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
g. Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.
h. Berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.
12. Yang dimaksud dalam Etika terhadap sesama Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01
Pelamonia meliputi :
BAB V
SANKSI
13. Guna menegakan aturan/kode etik pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia maka
Pegawai yang melanggar Kode Etik Pegawai dikenakan sanksi moral yang dibuat secara
tertulis dan dinyatakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian/Urusan Personalia Rumkit Tk
II 07.05 01 Pelamonia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait yang berupa :
a. Dalam pemberian sanksi moral disebutkan jenis pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia tersebut.
b. Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang melakukan pelanggaran
kode etik selain dikenakan sanksi moral dapat dikenakan tindakan administratif
dan/atau disiplin sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Dalam hal sanksi moral disampaikan secara tertutup, keputusan penetapan
sanksi berlaku sejak tanggal disampaikan oleh Pejabat yang berwenang kepada
Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang bersangkutan.
d. Dalam hal sanksi moral disampaikan secara terbuka dilaksanakan melalui
forum pertemuan resmi Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia pada saat
upacara bendera, apel atau forum lain, disampaikan sebanyak 1 (satu) kali dan
keputusan penetapan sanksi berlaku sejak tanggal disampaikan oleh Pejabat yang
berwenang kepada Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang bersangkutan.
e. Dalam hal sanksi moral disampaikan secara terbuka dilaksanakan melalui
papan pengumuman Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia, paling lama 3 (tiga) hari
kerja sejak tanggal ditetapkannya surat keputusan pengenaan sanksi moral.
f. Dalam hal Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang dikenakan sanksi
moral tidak hadir tanpa alasan yang sah pada waktu penyampaian keputusan
sanksi moral, maka dianggap telah menerima keputusan sanksi moral tersebut.
g. Sanksi moral harus dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja
sejak keputusan sanksi moral disampaikan.
h. Dalam hal Pegawai Negeri Sipil yang dikenakan sanksi moral tidak
bersedia, maka pegawai ybs mengajukan permohonan maaf secara lisan dan/atau
tertulis atau membuat pernyataan penyesalan agar dapat dijatuhi hukuman disiplin
ringan.
6
BAB VI
PROSEDUR PENYAMPAIAN DUGAAN PELANGGARAN KODE ETIK
BAB VII
PANITIA ETIK RUMAH SAKIT
17. Dalam rangka pengawasan dan pelaksanaan Kode Etik Pegawai dibentuk Panitia
Etik Rumah Sakit.
18. Panitia Etik Rumah Sakit dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Rumkit Tk II 07.05
01 Pelamonia.
19. Panitia Etik Rumah Sakit melaksanakan penyelidikan dan pemeriksaan yang
disangka melakukan pelanggaran terhadap kode etik.
20. Pantia Etik Rumah Sakit melaksanakan penyelidikan dan pemeriksaan paling
lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak laporan/pengaduan terjadinya pelanggaran kode etik
yang dilakukan oleh Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia dan segera membuat dan
menyampaikan rekomendasi hasil pemeriksaan kepada Kepala Rumkit Tk II 07.05 01
Pelamonia.
7
21. Panitia Etik Rumah Sakit mengambil keputusan setelah memeriksa Pegawai
Negeri Sipil yang diduga melanggar kode etik dan sebelum mengambil keputusan
Pegawai Rumkit Tk II 07.05 01 Pelamonia yang bersangkutan diberi kesempatan
membela diri.
22. Keputusan Panitia Etik Rumah sakit diambil secara musyawarah mufakat, dalam
hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud tidak tercapai keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak dan Keputusan Panitia Etik Rumah Sakit bersifat final.
23. Panitia Etik Rumah Sakit wajib menyampaikan keputusan hasil penyelidikan dan
pemeriksaan kepada Kepala Rumkit k II 07.05 01 Pelamonia melalui Kasituud sebagai
bahan dalam memberikan sanksi moral dan/atau sanksi lainnya kepada Pegawai Rumkit
Tk II 07.05 01 Pelamonia yang bersangkutan.
BAB VIII
PENUTUP