Вы находитесь на странице: 1из 16

KONSEP GUIDED IMAGERY

(IMAJINASI TERBIMBING)
A. Pengertian Guided Imagery

Imajinasi didefinisikan sebagai “penggunaan manfaat


kekuatan imajinasi secara sadar dengan maksud mengaktifkan
penyembuhan biologis, psikologis, atau spiritual” (Kozier, 2010 : 499).
Individu berespons baik terhadap citra yang dapat menghasilkan
perubahan fisik, mental, emosional, dan spiritual. Sebagian besar citra
tidak disadari dan dapat menghasilkan perubahan. Imajinasi yang
disadari melibatkan penciptaan citra mental apa yang diinginkan dan
dapat dibangkitkan dari ingatan, mimpi, khayalan, dan harapan.
Meskipun sering kali dianggap sebagai visualisasi, imajinasi dapat
melibatkan semua indra-melihat, mendengar, merasakan, meraba, atau
bahkan mengecap citra yang tercipta.

Imajinasi terbimbing (guided imagery) adalah sebuah


teknik relaksasi yang bertujuan untuk mengurangi stres dan
meningkatkan perasaan tenang dan damai serta merupakan obat
penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan. Imajinasi
terbimbing atau imajinasi mental merupakan suatu teknik untuk
mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk
menciptakan bayangan gambar yang membawa ketenangan dan
keheningan (National Safety Council, 2004).
Guided imagery adalah proses yang menggunakan
kekuatan pikiran dengan menggerakkan tubuh untuk menyembuhkan
diri dan memelihara kesehatan atau rileks melalui komunikasi dalam
tubuh melibatkan semua indra meliputi sentuhan, penciuman,
penglihatan, dan pendengaran (Potter & Perry, 2005 : 1503).

B. Dasar Guided Imagery

Imajinasi merupakan bahasa yang digunakan oleh otak


untuk berkomunikasi dengan tubuh. Segala sesuatu yang kita lakukan
akan diproses oleh tubuh melalui bayangan. Imajinasi terbentuk melalui
rangsangan yang diterima oleh berbagai indera seperti gambar aroma,
rasa suara dan sentuhan (Holistic-online, 2006). Respon tersebut timbul
karena otak tidak mengetahui perbedaan antara bayangan dan aktifitas
nyata. Penelitian membuktikan bahwa dengan menstimulasi otak melalui
imajinasi dapat menimbulkan pengaruh langsung pada system saraf dan
endokrin (Tusek, 2000).

C. Manfaat Guided Imagery

Guided imagery dapat bermanfaat untuk menurunkan


kecemasan, kontraksi otot dan menfasilitasi tidur (Black and Matassarin,
1998). Potter and Perry (2005: 1503) juga menyatakan imajinasi
terbimbing (guided imagery) dapat meningkatkan tidur. Teknik guided
imagery digunakan untuk mengelola stres dan koping dengan cara
berkhayal atau membayangkan sesuatu.

Menurut Townsend (1977), manfaat guided


imagery diantaranya mengurangi stress dan kecemasan, mengurangi
nyeri, mengurangi efek samping, mengurangi tekanan darah tinggi,
mengurangi level gula darah (diabetes), mengurangi alergi dan gejala
pernapasan, mengurangi sakit kepala, mengurangi biaya rumah sakit,
meningkatkan penyembuhan luka dan tulang, dan lain-lain (Rahmayanti,
Yeni. N, 2010).

D. Mekanisme Kerja Teknik Relaksasi Guided Imagery

Relaksasi dengan teknik guided imagery akan membuat tubuh lebih


rileks dan nyaman dalam tidurnya. Dengan melakukan nafas dalam
secara perlahan, tubuh akan menjadi lebih rileks. Perasaan rileks akan
diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan Corticotropin
Releasing Factor (CRF). Selanjutnya CRF merangsang kelenjar
pituitary untuk meningkatkan produksi Proopioidmelano-
cortin (POMC) sehingga produksi enkephalin oleh medulla adrenal
meningkat. Kelenjar pituitary juga menghasilkan endorphin sebagai
neurotransmitter yang mempengaruhi suasana hati menjadi rileks
(Guyton and Hall, 2007 : 677).

Imajinasi terbimbing (Guided Imagery) merupakan suatu teknik yang


menuntut seseorang untuk membentuk sebuah bayangan/imajinasi
tentang hal-hal yang disukai. Imajinasi yang terbentuk tersebut akan
diterima sebagai rangsang oleh berbagai indra, kemudian rangsangan
tersebut akan dijalankan ke batang otak menuju sensor thalamus.
Ditalamus rangsang diformat sesuai dengan bahasa otak, sebagian kecil
rangsangan itu ditransmisikan ke amigdala dan hipokampus sekitarnya
dan sebagian besar lagi dikirim ke korteks serebri, dikorteks serebri
terjadi proses asosiasi pengindraan dimana rangsangan dianalisis,
dipahami dan disusun menjadi sesuatu yang nyata sehingga otak
mengenali objek dan arti kehadiran tersebut. Hipokampus berperan
sebagai penentu sinyal sensorik dianggap penting atau tidak sehingga
jika hipokampus memutuskan sinyal yang masuk adalah penting maka
sinyal tersebut akan disimpan sebagai ingatan. Hal-hal yang disukai
dianggap sebagai sinyal penting oleh hipokampus sehingga diproses
menjadi memori. Ketika terdapat rangsangan berupa bayangan tentang
hal-hal yang disukai tersebut, memori yang telah tersimpan akan muncul
kembali dan menimbulkan suatu persepsi dari pengalaman sensasi yang
sebenarnya, walaupun pengaruh / akibat yang timbul hanyalah suatu
memori dari suatu sensasi (Guyton and Hall, 2007 : 678).

Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat


bawah sadar. Amigdala berproyeksi pada jalur system limbik seseorang
dalam hubungan dengan alam sekitar dan pikiran. Berlandaskan pada
informasi ini, amigdala dianggap membantu menentukan pola respon
perilaku seseorang sehingga dapat menyesuaikan diri dengan setiap
keadaan. Dari hipokampus rangsangan yang telah mempunyai makna
dikirim ke amigdala. Amigdala mempunyai serangkaian tonjolan dengan
reseptor yang disiagakan untuk berbagai macam neurotransmitter yang
mengirim rangsangan kewilayah sentralnya sehingga terbentuk pola
respons perilaku yang sesuai dengan makna rangsangan yang diterima
(Guyton & Hall, 2007: 678).

Dengan relaksasi nafas dalam secara perlahan sehingga


meningkatnya enkephalin dan endorphin dan dengan adanya suatu
rangsangan berupa bayangan tentang hal-hal yang disukai, lansia akan
merasa lebih rileks dan nyaman dalam tidurnya.

E. Prosedur Teknik Relaksasi Guided Imagery

1. Anjurkan klien mengenakan pakaian yang longgar.

2. Tidur dengan posisi yang nyaman.

3. Anjurkan klien untuk menutup mata dengan lembut.

4. Minta klien menarik napas dalam dan perlahan untuk


menimbulkan relaksasi.

5. Minta klien untuk menggunakan seluruh pancaindranya dalam


menjelaskan bayangan dan lingkungan bayangan tersebut.

6. Mulailah membayangkan tempat yang menyenangkan dan


dapat dinikmati.

7. Minta klien untuk menjelaskan perasaan fisik dan emosional


yang ditimbulkan oleh bayangannya, dan bantu klien untuk
mengekplorasi respons terhadap bayangannya.
8. Ulangi 10 sampai 15 menit sampai Anda tertidur.

9. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas dari gangguan


(Berman, 2009).

Sebaiknya dilakukan pada waktu kita kesulitan untuk memulai tidur.


Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam relaksasi, ada 3 hal yang
harus diperhatikan, yaitu : posisi yang nyaman, pikiran yang tenang dan
lingkungan yang nyaman. Dengan melakukan latihan selama tujuh hari,
pemenuhan kebutuhan tidur dapat terpenuhi baik kualitas maupun
kuantitasnya.
KULIAH NERS
Senin, 30 Maret 2015

GUIDED IMAGERY AND MUSIC (GIM)


KONSEP GUIDED IMAGERY AND MUSIC
(GIM)

Bagi anda yang sedang banyak pikiran, mengalami nyeri, atau butuh relaksasi. Penulis akan
memberikan sedikit informasi mengenai cara mengatasi hal tersebut, yaitu dengan guided imagery and
music atau bisa disingkat dengan GIM. Seperti yang disebutkan pada bahasan konsep nyeri di blog
ini, guided imagery dan terapi musik merupakan salah satu intervensi nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri, dan merupakan intervensi yang terpisah.

Beberapa ahli mendefinisikan guided imagery merupakan sebuah intervensi yang dirancang khusus
untuk mencapai efek positif tertentu. Efek positif tertentu yang dimaksud disini misalnya pengurangan
nyeri dan kecemasan. Dari namanya guided imagery atau dalam bahasa indonesia imajinasi terbimbing,
anda bisa membayangkan bagaimana pelaksanaannya. Guided imagery, berarti imajinasi yang
dibimbing, artinya kita dibantu seseorang untuk berimajinasi dan terfokus pada imajinasi tersebut,
dalam hal ini yang membimbing disebut terapis. Jika anda pernah menonton acara televisi hipnotis
yang dilakukan Uya Kuya atau Romi Rafael, anda akan mempunyai sedikit gambaran mengenai
pelaksanaannya. Pelaksanaannya sedikit mirip dengan hipnoterapi. Akan tetapi Guided imagery ini
secara keseluruhan mengajak kita untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan, seperti
membayangkan diri sendiri bermain di tepi pantai, di padang rumput, atau sesuai dengan kesengangan
masing-masing individu. Dengan membayangkan hal-hal yang menyenangkan maka tubuh akan
memproduksi hormon yang sering didewa-dewakan, yaitu hormon endorfin. Hormon ini adalah hormon
yang sangat berperan untuk mengurangi stres. Stress tidak hanya seperti pusing memikirkan pacar atau
uang yang habis di akhir bulan. Stress juga bisa seperti nyeri atau trauma fisik.
Gambar 1 guided imagery (Djohan 2006)

Selanjutnya adalah terapi musik. Sangat sederhana, terapi ini hanya dengan cara mendengarkan
musik yang disukai, akan tetapi tidak disarankan lagu-lagu dengan lirik galau, nanti bukannya tambah
semangat tapi tambah melow. Penulis sendiri mengalami. Disitu kadang penulis merasa sedih.

Penjelasan di atas adalah gambaran mengenai guided imagery dan terapi musik. Selain itu, ada
juga intervensi yang lebih menarik dari kedua intervensi diatas, yaitu GIM, yang merupakan gabungan
dari keduanya. Sebenarnya GIM adalah intervensi yang sudah lama diciptakan. GIM diciptakan oleh Dr.
Helen L. Bonny pada awal tahun 1970an.

Apa itu Guided imagery and music (GIM)?

GIM adalah singakatan dari Guided imagery and music. Beberapa pendapat para ahli mengenai
definisi GIM, diantaranya menurut Raley (2006) GIM adalah sebuah metode psikoterapi musik dengan
mendengarkan musik klasik dalam keadaan santai untuk meningkatkan imajinasi dengan tujuan
penyembuhan dan aktualisasi diri. Pendapat lain, Bee & Wyatt (2009) menjelaskan bahwa GIM
mengombinasikan intervensi bimbingan imajiansi dan terapi musik. GIM dilakukan dengan
memfokuskan fantasi atau imajinasi klien yang difaslilitasi dengan musik. Efek musik digunkan untuk
memperkuat relaksasi klien sehingga imajinasi maupun sugesti yang diberikan akan mudah
diinduksikan. Sedangkan menurut penciptanya senidir, Helen L. Bonny (1990) yang dikutip dari Mardis &
Clark (2008), GIM adalah bentuk dari terapi musik yang memberikan kesempatan kepada seseorang
untuk mengintegrasikan aspek emosi, mental, spritual dan fisik.
Secara sederhana GIM merupakan gabungan antara guided imagery dengan terapi musik
atau guided imagery yang pelaksanaannya diiringi dengan musik, berimajinasi sambil mendengarkan
musik.

Apa saja manfaat guided imagery and music (GIM)?

Ada banyak manfaat GIM, beberapa penelitian telah membuktikan manfaat GIM, menurut Branon,
Feist & Updegraff (2013) GIM dapat mengurangi nyeri. Selain itu Guided imagery juga dapat
mengurangi (Sole, et al. 2013; Bonadies 2009; Kwekkeboom, et al. 2010).

Bagamaimana proses guided imagery and music (GIM)?

Domenech & Montserrat (2008); Farrel (2010); Short (2003) menyebutkan GIM terdiri dari 4 fase.
Fase yang pertama adalah prelude, pada fase ini pasien mengungkapkan keluhan yang sedang dirasakan
kepada terapis dan memposisikan diri sebelum masuk ke alam bawah sadar. Fase yang kedua
adalah induction, pada fase ini terapis akan memberikan sugesti verbal untuk merilekskan tubuh pasien
dan mempersiapkan pasien untuk mendengarkan musik beserta bimbingan imajinasi. Fase yang ketiga
adalah music-imagery experience, pada fase ini pasien akan diperdengarkan musik beserta bimbingan
imajinasi. Fase yang keempat adalah fase postlude. Fase ini untuk mengakhiri proses GIM. Pada fase ini
terapis akan memberikan sugesti positif kepada pasien yang akan membuat tubuh pasien lebih rileks
dan segar, kemudian diikuti dengan proses hitungan beberapa detik untuk membawa pasien kembali
pada keadaan semula dan membuka mata.

Teknik pemberian guided imagery and music (GIM)


Anda bisa melakukan GIM dimana saja asalkan pelaksanaannya di tempat dengan suasana yang
tenang dan nyaman. Short (2003) menjelaskan GIM dalam penelitiannya dilakukan di ruangan yang
tenang dan kondusif di rumah sakit, akan tetapi ada beberapa keadaan yang dapat mengganggu dalam
proses pelaksanaan GIM, seperti interupsi dari orang maupun staf dan suara-suara mengganggu lainnya.
Kedua hal ini berpotensi menyebabkan fokus anda terganggu selama intervensi berlangsung. Untuk
mengatasi hal ini yang bisa anda lakukan adalah meningkatkan volume musik. Pelaksanaan GIM dapat
dilakukan dengan posisi duduk atau berbaring dengan mata tertutup, akan tetapi dalam pelaksanaan
standar GIM dilakukan dalam posisi berbaring. Posisi pelaksanaan GIM dapat disesuaikan sesuai dengan
kenyamanan anda.

GIM dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dilakukan oleh
individu, sedangkan secara tidak langsung dilakukan dengan bantuan terapis atau alat bantu berupa
rekaman audio. Menurut Djohan (2006) ada dua titik pandang dalam pelaksanaan GIM ini:

 Titik pandang 1, terapis akan membimbing klien kepada interpretasi imajinasinya dan ditujukan
pada insight baru dari masalahnya

 Titik pandan 2, terapis menelaah musik dan pengalaman imajinatif yang berlangsung dalam diri
klien

GIM dapat dilakukan sendiri tanpa adanya bantuan dari seorang terapis. Rockefeller (2007);
Tilberg et al. (2009) menjelaskan bahwa guided imagery biasanya diberikan oleh seorang terapis yang
sudah terlatih, akan tetapi guided imagery juga bisa diberikan oleh petugas kesehatan manapun atau
dilakukan oleh diri sendiri tanpa perlu pelatihan khusus jika dilakukan dengan menggunakan rekaman
audio. Guided imagery juga sangat efektif ketika dilakukan dengan menggunakan rekaman audio.
Rekaman audio berisi musik, panduan relaksasi dan membayangkan hal-hal yang menyenangkan bagi
individu (Rakel 2012).

Banyak studi telah menunjukkan bahwa jenis musik untuk terapi musik tidak harus musik klasik.
Musik klasik, pop, dan modern (dengan catatan musik tanpa vokal, periode tenang) digunakan pada
terapi musik. Seperti yang dikatakan Good, et.al. (1999); (2001); Finnerty (2001); Wilgram (2002);
Dunn (2004); Schou (2008); Nilsson (2009) dalam Novita (2012, p.45) jenis musik yang direkomendasikan
selain instrumentalia musik klasik, bisa juga slow jazz, pop, folk, western coutry, easy listening, bisa
juga disertai dengan unsur suara natural alam atau musik yang sesuai dengan budaya asal pasien.

Lama pemberian GIM bisa disesuaikan dengan kebutuhan anda, seperti yang dikemukakan oleh
Short (2003) GIM dapat diberikan selama 15 menit sampai dengan 30 menit bahkan sampai 2 jam atau
lebih tergantung dari durasi musik, konsentrasi pasien, dan seberapa cepat pasien merasa lelah.
Tidak semua orang boleh melakukan GIM!

Walaupun GIM memberikan banyak manfaat, akan tetapi tidak semua orang boleh melakukan GIM.
Beberapa diantaranya menurut Djohan (2006) pada seseorang dengan emosi yang tidak stabil, memiliki
keterbatasan inteligensi, atau yang karena suatu dan lain hal tidak dapat menerima kenyataan. GIM
membutuhkan kemampuan seseorang untuk mencerna dan fokus pada semua intrusksi yang ada
pada script.

Jadi kesimpulannya, GIM adalah gabungan antara guided imagery dan terapi musik. GIM
bermanfaat untuk mengurangi nyeri, stres, kecemasan, mengatasi gangguan tidur. GIM sebaiknya
dilakukan di tempat yang tenang dan nyaman. GIM tidak harus dilakukan dengan bantuan seorang
terapis, akan tetapi GIM juga bisa dilakukan sendiri asalkan dengan menggunakan GIM yang sudah
direkam. GIM dapat dilakukan 15 menit sampai dengan 30 menit bahkan sampai 2 jam atau lebih
tergantung dari durasi musik, konsentrasi pasien, dan seberapa cepat pasien merasa lelah. GIM tidak
boleh dilakukan pada seseorang dengan emosi yang tidak stabil, memiliki keterbatasan inteligensi, atau
yang karena suatu dan lain hal tidak dapat menerima kenyataan.

Berikut adalah contoh GIM yang penulis buat. Anda dapat mendownloadnya secara gratis (download
contoh GIM)

Script dari contoh GIM di atas merupakan modifikasi dari beberapa sumber: penelitian yang dilakukan
Sutrimo (2013), fase induction menggunakan script yang dikutip dari Joni (2013), dan postlude dari
Nurindra (2013).

Semoga bermanfaat!

Daftar Pustaka

Beebe, LH & Wyatt, TH 2009, ‘Guided imagery & music using the Bonny method to evoke emotion &
access the unconscious’, Journal of Psychosocial Nursing Vol 47, hal. 29-33, diakses 17 September
2013, http://e-resources.pnri.go.id/index.php?option=com_library&Itemid=53&key=1
Bonadies, V 2009, ‘Guided Imagery as A Therapeutic Recreation Modality to Reduce Pain and
Anxiety’, Therapeutic Recreation Journal, Vol.43, no 2, hal. 43-55, diakses 30 September
2013, http://e-
resources.pnri.go.id:2058/docview/218637767/fulltextPDF/14191421940205A976F/1?accountid=25704

Branon, L, Feist, J & Updegraff, J, A 2013, Health psychology: an introduction to behavior and
health, 8th edition, Cengage learning

Djohan 2006, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, Yogyakarta, Galangpress

Domenech, IG & Montserrat 2008, ‘The Effect of Music and Imagery to Induce Relaxation and Reduce
Nausea and Emesis in Cancer Patients Undergoing Chemotherapy Treatment’, UMI Dissertations
Publishing, hal. 119, diakses 30 September
2013, http://books.google.co.id/books?id=b5305jYNw6UC&printsec=frontcover&dq=The+Effect+of+Musi
c+and+Imagery+to+Induce+Relaxation+and+Reduce+Nausea+and+Emesis+in+Cancer+Patients+Undergoin
g+Chemotherapy+Treatment&hl=id&sa=X&ei=wtV5UpPGFdOciQf3zYHgAw&redir_esc=y#v=onepage&q=T
he%20Effect%20of%20Music%20and%20Imagery%20to%20Induce%20Relaxation%20and%20Reduce%20Nause
a%20and%20Emesis%20in%20Cancer%20Patients%20Undergoing%20Chemotherapy%20Treatment&f=false

Farrel, GO 2010, ‘Guided imagery through Music (GIM) Bonny Method in Psychotherapy’, Irish
Association of Humanistic and Integrative Psychotherapy, diakses 14 November
2013 http://iahip.org/inside-out/issue-60-spring-2010/guided-imagery-through-music-gim-bonny-
method-in-psychotherapy
Joni, H 2013, ‘Hypnocaring Fundamental Workshop: A Journey to the Sub Conscious World’, tulisan di
presentasikan pada perkualiahan Terapi Komplementer Fakultas Keperawawatan Program Studi
Pendidikan Ners, 11 September 2013

Kwekkeboom, KL, Cherwin, CH, Lee, JW & Wanta, B 2010, ‘Mind-Body Treatments for the Pain-Fatigue-
Sleep Disturbance Symptom Cluster in Persons with Cancer’, Journal of Pain and Symptom
management, Vol 39, diakses 17 September
2013, http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0885392409007933

Mardis, LK & Clark, M 2008, 'The Bonny Methode', AMI-Association for Music & Imagery, diakses 21 Maret
2015, http://ami-bonnymethod.org/the-bonny-method-2/

Novita, D 2012, ‘Pengaruh Terapi Musik terhadap Nyeri Post Operasi Open Reduction and Internal
Fixation (ORIF) di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung’, tesis, Universitas Indonesia

Nurindra, Y 2013, Free MP3, ‘Yan Nurindra School of Hypnotism’, diakses 7 Desember
2013, http://www.hipnotis.net/free-mp3/
Raley, S 2006,’The Experience of Healing in the Bonny Method of Guided imagery and
Music’, Proquest, hal. 1, diakses 30 September 2013 http://e-
resources.pnri.go.id/index.php?option=com_library&Itemid=53&key=1

Rakel, D 2012, Integrative Medicine, 3rd edition, Elsevier, Philadelphia

Rockefeller, K 2007, Visualize Confidence: How to Use Guided Imgaery to overcome Self-Doubt. New
Harbinger Publication, Oakland

Short, AE 2003, ‘Holistic Aspects of Rehabilitation Post-Cardiac Surgery in The Bonny Method of Guided
imagery and Music’, UTSePress Publishing, hal. 42-266, diakses 14 November
2013, http://epress.lib.uts.edu.au/research/handle/2100/238

Sole,ML, Klein, DG & Moseley MJ 2013, Introduction to Critical Care Nursing, 6th edition, Elsevier,
Missouri

Tilberg, MAL, Chitkara, DK, Palsson, OS, Turner, M, Martin, NB, Ulshern, M & Whitehed, WE 2009,
‘Audio-Recorded Guided imagery Treatment Reduces Functional Abdominal Pain in Children: A Pilot
Study’, Pediatrics, Vol. 124, No. 5, hal. 891, diakses 1 Januari
2014 http://pediatrics.aappublications.org/search?fulltext=guided+imagery&submit=yes&x=0&y=0

Diposting oleh Ryan Reza Falupi di 06.39

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


2 komentar:

1.

ILYAS AFSOH18 Januari 2017 00.55

Komplit sekali penjelasannya


HIPNOTIS SEMARANG
Balas

2.

NASI KUNING SEMARANG 0857.4013.90665 Juli 2017 01.13

mantap seklai ,,,,ners ?

Catering Semarang
Balas

Tambahkan komentar

Posting LamaBeranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Ryan Reza Falupi


Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

 ▼ 2015 (2)
o ▼ Maret (2)
 GUIDED IMAGERY AND MUSIC (GIM)
 Konsep Nyeri
Pages - Menu

 Beranda
Popular Posts


Konsep Nyeri
Adakah diantara anda yang tidak pernah mengalami nyeri? Anda sungguh beruntung jika demikian, akan tetapi
semua pasti p...


GUIDED IMAGERY AND MUSIC (GIM)

KONSEP GUIDED IMAGERY AND MUSIC (GIM) Bagi anda yang sedang banyak pikiran, mengalami nyeri,
atau butuh relak...

Blog Archive

 ▼ 2015 (2)
o ▼ Maret (2)
 GUIDED IMAGERY AND MUSIC (GIM)
 Konsep Nyeri
About

Blogger news

Blogger templates

Blogroll

Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

Вам также может понравиться