Вы находитесь на странице: 1из 6

PENGARUH SENAM BUGAR LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH

PENDERITA HIPERTENSI

Clarissa Astiasari

171610101116

Pendahuluan

Lanjut usia adalah suatu proses yang alami dari tumbuh kembang. Lansia
bukan merupakan suatu penyakit namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang di tandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi
dengan stress lingkungan.Pandangan sebagian masyarakat yang menganggap
lansia sebagai manusia yang tidak mampu dan lemah,menyebabkan segala
aktivitas sangat dibatasi sehingga mengakibatkan orang lanjut usia lebih rentan
sakit.

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mempunyai hubungan


yang sangat erat dengan lansia. Hal ni terjadi akibat perubahan fisiologis yang
menyebabkan peningkatan resistensi vaskuler sehingga lansia cenderung lebih
rentan mengalami hipertensi. Hipertensi ditandai dengan meningkatnya tekanan
darah penderita. Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan memperbaiki pola
hidup dan dengan terapi farmakologis.Salah satu cara memperbaiki pola hidup
adalah dengan melakukan aktivitas fisik yang teratur. Senam bugar lansia
merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat dilakukan untuk mengurangi
peningkatan tekanan darah yang terjadi pada penderita hipertensi. Senam lansia
merupakan serangkaian gerak nada yang teratur, terarah dan terencana dalam
bentuk latihan fisik yang berpengaruh terhadap aktifitas fisik pada lansia. Senam
lansia termasuk senam aerobic low impact dengan intensitas ringan sampai
sedang, serta bersifat menyeluruh dengan gerakan yang melibatkan sebagian besar
otot tubuh.
Masyarakat Indonesia, khususnya kaum lanjut usia kurang mengerti
pentingnya melakukan aktivitas fisik seperti senam bugar bagi penderita
hipertensi. Berdasarkan hal tersebut, saya mengambil judul artikel ini untuk
mengetahui pengaruh senam bugar lansia terhadap tekanan darah penderita
hipertensi.

Pembahasan

1. Lanjut Usia

Lanjut usia adalah suatu proses yang alami dari tumbuh kembang. Semua
orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup
manusia yang terakhir (Azizah, 2011). Menurut World Health Organization
(WHO) (2007) batasan lanjut usia dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu: 1) Usia
pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun, 2) Lanjut usia (elderly) usia 60-74
tahun, 3) Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun, 4) Sangat tua (very old) usia >90
tahun. Pada lanjut usia terjadi proses penuaan. Proses penuaan terjadi secara
alami dan proses alami tersebut menyebabkan terjadinya berbagai perubahan pada
lansia, yaitu dari segi kondisi fisik atau biologis, kondisi psikologis, kondisi
sosial, serta kondisi ekonomi.
Pertambahan usia pada seseorang akan diikuti pula dengan beberapa
perubahan fisiologis tubuh yang akan mempengaruhi kerja tubuh seluruhnya.
Perubahan fisiologis pada lansia meliputi penurunan kemampuan saraf, indra
pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman, yang akan mengakibatkan
penurunanpada sistem pencernaaan, saraf, pernapasan, endokrin,
kardiovaskuler,dan kemampuan muskuloskeletal. Perubahan inilah yang dapat
menyebabkan terjadi resiko hipertensi meningkat.

2. Tekanan Darah Penderita Hipertensi

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di


negara-negara maju serta di beberapa negara-negara berkembang. Indonesia
sebagai salah satu negara berkembang juga menghadapi masalah ini. Hipertensi
merupakan penyakit yang sering disebut sebagai silent killer, jika tidak terkontrol
dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif, seperti gagal jantung kongestif,
gagal ginjal, dan berbagai penyakit vaskuler.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan lansia.Hal ni terjadi akibat perubahan fisiologis yang terjadi
seperti penurunan respons imunitas tubuh, katup jantung menebal dan menjadi
kaku, penurunan kemampuan kontraktilitas jantung, berkurangnya elastisitas
pembuluh darah, serta kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi.Perubahan-perubahan inilah yang menyebabkan peningkatan resistensi
vaskuler sehingga lansia cenderung lebih rentan mengalami hipertensi
(Setiawan,2013).
Hipertensi sangat berkaitan erat dengan tekanan darah. Hipertensi atau biasa
dikenal oleh masyarakat sebagai penyakit darah tinggi ditandai dengan tingginya
tekanan darah melampaui tekanan darah yang normal. Tekanan darah (Tekanan
arteri sistemik) adalah hasil perkalian dari cardiac output (curah jantung) dengan
total tahanan perifer. Tekanan darah adalah daya yang di perlukan agar darah
dapat mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan
tubuh (Victor Moniaga,2013)

Seseorang dikatakan mengidap hipertensi apabila tekanan darah orang tersebut


menunjukkan angka di atas 140/90 mmHg. Hipertensi tingkat satu sistolik 140-
159 mmHg,diastolik 90-99 mmHg, sedangkan hipertensi hipertensi tingkat dua
yang merupakan tipe hipertensi yang umum dialami lansia memiliki sistolik >160
mmHg dan diastolik >100 mmHg (Nyahmini Ambar Sari,2016). Tekanan darah
yang tinggi merupakan faktor resiko dari penyakit kardiovaskuler. Hipertensi
dapat meningkatkan lima kali resiko terkena penyakit jantung koroner dan akan
lebih memungkinkan untuk menyerang lansia. Melakukan upaya pencegahan
merupakan cara yang tepat untuk menghindari terserah hipertensi pada lansia.

3. Pengaruh Senam Bugar Lansia terhadap Tekanan Darah

Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan memperbaiki pola hidup dan


dengan terapi farmakologis. Salah satu cara memperbaiki pola hidup adalah
dengan melakukan aktivitas fisik yang teratur. Olahraga yag dapat dilakukan dari
berbagi macam olah raga yang ada yaitu olah raga senam lansia.
Senam lansia merupakan Senam aerobik Low impact yaitu salah satu jenis
olahraga yang direkomendasikan untuk lansia dengan intensitas ringan-sedang
serangkaian gerak nada yang teratur, terarah dan terencana dalam bentuk latihan
fisik yang berpengaruh terhadap aktifitas fisik pada lansia. Senam lansia
termasuk senam aerobic low impact dengan intensitas ringan sampai sedang,
serta bersifat menyeluruh dengan gerakan yang melibatkan sebagian besar otot
tubuh (Handayani, 2013). Manfaat gerakan-gerakan dalam senam lansia dapat
meningkatkan kebugaran kardio-respirasi, kekuatan dan ketahanan otot,
kelenturan dan komposisi tubuh seimbang. Senam lansia di lakukan sampai 3-5
kali seminggu dengan waktu pelaksanaan 15-60 menit.Gerakan senam lansia
meliputi pemanasan, inti dan pendinginan (Syavira Nooryana, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (I Wayan Agus, 2014),
menunjukkan adanya penurunan tekanan darah setelah melakukan senam bugar
secara teratur. Sehingga dapat diketahui adanya pengaruh yang signifikan antara
senam lansia dengan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia
hipertensi. Senam lansia yang dilakukan berulang-ulang (frekuensi tinggi), maka
lama-kelamaan penurunan tekanan darah akan berlangsung lama. Itulah sebabnya
latihan aktivitas fisik senam yang dilakukan secara teratur bisa menurunkan
tekanan darah. Penurunan tekanan darah ini berhubungan dengan penurunan
tahanan perifer.Penurunan tahanan perifer dapat dijelaskan dari dua mekanisme
yaitu terjadinya perubahan pada aktivitas sistem saraf simpatik dan respon
vaskular setelah berolahrga. Pertama, secara neurohumoral menurunnya aktivitas
sistem saraf simpatik pada pembuluh darah perifer sebagai petunjuk terjadi
penurunan tekanan darah. Kedua, respon vascular mempunyai peranan penting
pada penurunan tekanan darah setelah berolahraga.

Perubahan gaya hidup sehat yang salah satunya dapat dilakukan dengan
aktivitas fisik atau senam lansia akan memberikan dampak positif kebugaran
jasmani dan pengontrolan tekanan darah pada lansia, namun kegiatan senam
lansia tersebut harus dilakukan secara rutin. Sehingga senam bugar lansia ini
sangat berdampak baik bagi penurunan tekanan darah bagi penderita hipertensi.

Kesimpulan dan Saran

Senam bugar lansia berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan


tekanan darah. Senam bugar lansia disarankan dilakukan secara teratur untuk
menjaga kebugaran dan mencegah penyakit hipertensi dan meningkatakan
kualitas hidup baik secara fisik maupun mental.

Daftar Pustaka

Azizah, Lilik Ma’rifatul. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha


Ilmu

Fatimah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta: PT.Erlangga.

Moniaga, Victor .2013. Pengaruh Senam Bugar Lansia terhadap Tekanan Darah
Penderita Hipertensi di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Jurnal
e-Biomedik (eBM) Vol.1 No.2

Nooryana, Syavira. 2015. Pengaruh Senam Bugar Lanjut Usia terhadap Tekanan
Darah dan Kualitas Hidup pada Lanjut Usia.Surakarta : UMS

Sari, Nyahmini Ambar .2016. Senam Aerobik Low Impact Intensitas Sedang
terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Lansia. PROFESI, Volume 13,
Nomor 2.

Sunkudon, Mariana Christiani .2015. Pengaruh Senam Lansia Terhadap

Stabilitas Tekanan Darah Pada Kelompok Lansia Gmim Anugerah Di

Desa Tumaratas 2 Kec. Langowan Barat Kab. Minahasa. ejournal


Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1.

Setiawan, Gilbert W. 2013. Pengaruh Senam Bugar Lanjut Usia (Lansia) terhadap
Kualitas Hidup Penderita Hipertensi. Jurnal e-Biomedik (eBM),
Vol.1 No.2 Hal 760-764

Setiawan, I Wayan Agus. 2014. Hubungan Frekuensi Senam Lansia terhadap


Tekanan dan Nadi pada Lansia Hipertensi. Jawa Tengah: PPNI

Вам также может понравиться

  • MALOKLUSI
    MALOKLUSI
    Документ34 страницы
    MALOKLUSI
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Komunikasi Interproffesional
    Komunikasi Interproffesional
    Документ37 страниц
    Komunikasi Interproffesional
    Niken Nur Widyakusuma
    Оценок пока нет
  • Aplikasi Fisika dalam Teknik Sipil
    Aplikasi Fisika dalam Teknik Sipil
    Документ2 страницы
    Aplikasi Fisika dalam Teknik Sipil
    Fathullah
    Оценок пока нет
  • Makalah Komunikasi Massa
    Makalah Komunikasi Massa
    Документ19 страниц
    Makalah Komunikasi Massa
    milhatul
    Оценок пока нет
  • Makalah Komunikasi Interprofessional
    Makalah Komunikasi Interprofessional
    Документ12 страниц
    Makalah Komunikasi Interprofessional
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Faktor Predisposisi Herpes Labialis
    Faktor Predisposisi Herpes Labialis
    Документ5 страниц
    Faktor Predisposisi Herpes Labialis
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Faktor Yang Mempengaruhi Komposisi Cairan Sulkus Gingiva
    Faktor Yang Mempengaruhi Komposisi Cairan Sulkus Gingiva
    Документ9 страниц
    Faktor Yang Mempengaruhi Komposisi Cairan Sulkus Gingiva
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Data Registrasi Kematian Dan UHC (Hal 7-8)
    Data Registrasi Kematian Dan UHC (Hal 7-8)
    Документ7 страниц
    Data Registrasi Kematian Dan UHC (Hal 7-8)
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Putusan (Clar, Rina)
    Putusan (Clar, Rina)
    Документ5 страниц
    Putusan (Clar, Rina)
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Tugas PAI
    Tugas PAI
    Документ9 страниц
    Tugas PAI
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Faktor Yang Mempengaruhi Komposisi Cairan Sulkus Gingiva
    Faktor Yang Mempengaruhi Komposisi Cairan Sulkus Gingiva
    Документ9 страниц
    Faktor Yang Mempengaruhi Komposisi Cairan Sulkus Gingiva
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • INNATE
    INNATE
    Документ3 страницы
    INNATE
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Fissured Tongue
    Fissured Tongue
    Документ2 страницы
    Fissured Tongue
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Data Registrasi Kematian Dan UHC (Hal 7-8)
    Data Registrasi Kematian Dan UHC (Hal 7-8)
    Документ7 страниц
    Data Registrasi Kematian Dan UHC (Hal 7-8)
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Faktor Virulensi Bakteri Patogen
    Faktor Virulensi Bakteri Patogen
    Документ18 страниц
    Faktor Virulensi Bakteri Patogen
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • MC
    MC
    Документ4 страницы
    MC
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Skenario 2 Blok 16
    Skenario 2 Blok 16
    Документ2 страницы
    Skenario 2 Blok 16
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Rapat Inti
    Rapat Inti
    Документ2 страницы
    Rapat Inti
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Skenario 1 Blok 15
    Skenario 1 Blok 15
    Документ9 страниц
    Skenario 1 Blok 15
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Tahapan DHE
    Tahapan DHE
    Документ10 страниц
    Tahapan DHE
    Clarissa Astiasari
    100% (1)
  • PKN
    PKN
    Документ4 страницы
    PKN
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Skenario 2 Blok 16
    Skenario 2 Blok 16
    Документ2 страницы
    Skenario 2 Blok 16
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Skenario 2 Blok 16
    Skenario 2 Blok 16
    Документ2 страницы
    Skenario 2 Blok 16
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Pretest Pedo 1
    Pretest Pedo 1
    Документ3 страницы
    Pretest Pedo 1
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Prosedur PC Sumber
    Prosedur PC Sumber
    Документ13 страниц
    Prosedur PC Sumber
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Rubber Dam
    Rubber Dam
    Документ1 страница
    Rubber Dam
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Skenario 1 Pertemuan 2
    Skenario 1 Pertemuan 2
    Документ12 страниц
    Skenario 1 Pertemuan 2
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Artikel Gelombang
    Artikel Gelombang
    Документ13 страниц
    Artikel Gelombang
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Skenario 1 Blok 15
    Skenario 1 Blok 15
    Документ9 страниц
    Skenario 1 Blok 15
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет
  • Mekanisme Kerja Kelenjar Limfoid Rongga Mulut
    Mekanisme Kerja Kelenjar Limfoid Rongga Mulut
    Документ15 страниц
    Mekanisme Kerja Kelenjar Limfoid Rongga Mulut
    Clarissa Astiasari
    Оценок пока нет