Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
39
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini dilakukan melalui
diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya.
Sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih
dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa
mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang
disepakati bersama.
B. Metode Delphi
Masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian
yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk
mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang
terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut menjadi prioritas masalah.
40
tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga
memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu
berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil.
41
- Community and political concern : Menunjukkan sejauh mana masalah
tersebut menjadi concern atau kegusaran masyarakat dan para politisi.
- Affordability : Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
Parameter diletakan pada kolom dan masalah masalah yang ingin dicari
prioritasnya diletakan pada baris. Pengisian dilakukan dari atas ke bawah.
Hasilnya didapat dari perkalian parameter tersebut. Masalah yang mempunyai
skor tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah.
Diputuskan untuk menggunakan metode PAHO karena metode ini
menempatkan parameter pada kedudukan dengan berdasarkan bobot dan
memberikan hasil final score yang objektif di mana score yang diberikan pada
tiap-tiap parameter dikalikan , lebih sederhana dan mudah dalam penggunaannya.
Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing
masalah dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap
masalah tersebut diberikan nilai.
42
Tabel 2.2 Score Magnitude Di Wilayah Puskesmas se-
Kecamatan Cempaka Putih Januari - Maret 2018
43
Januari – Maret 2018
sebesar 24,7% kurang dari
target sebesar 25%.
44
Timur Januari – Maret 2018
sebesar 24,3% lebih dari
target sebesar 24,25%.
45
20,5%.
Dari tabel diatas didapatkan skore tertinggi untuk magnitude adalah Cakupan
Kunjungan Balita Puskesmas se-Kecamtan Cempaka Putih yaitu sebesar 10
b. Severity
46
penyakit. Apabila masalah lain yang berhubungan penyakit yang akan
dinilai dapat digunakan angka proxy CFR dimana merupakan masalah
masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit. Nilai proxy dapat
didapatkan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, dan justifikasi
2. AKN 1,0%
3. AKB 0,5%
Interval Skor
0,5 - 1,8 1
1,9 - 3,2 2
3,3 - 4,6 3
4,7 - 6 4
6,1 - 7,4 5
7,5 - 8,8 6
8,9 - 10,2 7
10,3 - 11,6 8
11,7 - 13 9
13,1 - 14,4 10
47
25%.
48
target sebesar 25%.
49
target sebesar 24,25%.
50
22 Cakupan Kunjungan Bayi 24,5 22,5 2 +0,5= 2
Puskesmas Kelurahan 2,5
Cempaka Putih Timur
Januari – Maret 2018 sebesar
22,5% kurang dari target
sebesar 24,5%.
Dari tabel diatas didapatkan skore tertinggi untuk Severity adalah Cakupan
Kunjungan Balita Puskesmas se-Kecamtan Cempaka Putih yaitu sebesar 10
c. Vulnerability
51
Tabel 2.6 Skoring Ketersediaan Tempat Terhadap Kegiatan Di Puskesmas se-
Kecamatan Cempaka Putih Januari – Maret 2018
Kategori Ketersediaan Skor
Tidak ada 1
Tempat Ada tetapi kurang 2
Ada dan cukup 3
1 < 1 : 27.000 1
2 1:27.001 - 1 : 30.000 2
3 1 : 30.001 – 1 : 45.000 3
52
Timur Januari – Maret
2018 sebesar 24,6 %
kurang dari target sebesar
25%.
2 Cakupan K1 Puskesmas di 3 2 3 2 10
Kelurahan Cempaka Putih
Barat Januari – Maret
2018 sebesar 25,7% lebih
dari target sebesar 25%.
3 Cakupan K1 Puskesmas di 3 2 3 2 10
Kelurahan Rawasari
Januari – Maret 2018
sebesar 24,1 % kurang
dari target sebesar 25%.
4 Cakupan K4 Puskesmas di 2 2 3 1 8
Kelurahan Cempaka Putih
Timur Januari – Maret 2018
sebesar 23,9% kurang dari
target sebesar 24,25%.
5 Cakupan K4 Puskesmas di 3 2 3 2 11
Kelurahan Cempaka Putih
Barat Januari – Maret 2018
sebesar 24,8 % lebih dari
target sebesar 24,25%.
6 Cakupan K4 Puskesmas di 3 2 3 3 11
Kelurahan Rawasari Januari
– Maret 2018 sebesar 23,6%
kurang dari target sebesar
24,25%.
53
sebesar 25,1% lebih dari
2target sebesar 25%.
14 Cakupan Kunjungan 2 2 2 1 7
Neonatus Puskesmas di
Keluran Cempaka Putih
Timur Januari – Maret 2018
sebesar 24,3% lebih dari
target sebesar 24,25%.
54
15 Cakupan Kunjungan 2 2 2 2 8
Neonatus Puskesmas di
Keluran Cempaka Putih
Barat Januari – Maret 2018
sebesar 24% kurang dari
target sebesar 24,25%.
16 Cakupan Kunjungan 2 2 2 3 9
Neonatus Puskesmas di
Keluran Rawasari Januari –
Maret 2018 sebesar 24,7%
lebih dari target sebesar
24,25%.
17 Cakupan Penanganan 2 2 2 2 8
Komplikasi Bumil
Puskesmas di Cempaka putih
Barat Januari – Maret 2018
sebesar 24,2% lebih dari
target sebesar 22,5%.
18 Cakupan Penanganan 2 2 2 3 9
Komplikasi Bumil
Puskesmas di Rawasari
Januari – Maret 2018 sebesar
19,7% kurang dari target
sebesar 22,5%..
19 Cakupan Penanganan 2 2 2 1 7
Komplikasi Neonatus
Puskesmas di Kelurahan
Cempaka Putih Timur
Januari – Maret 2018 sebesar
20,8 % lebih dari target
sebesar 20,5%.
20 Cakupan Penanganan 2 2 2 2 8
Komplikasi Neonatus
Puskesmas di Kelurahan
Cempaka Putih Barat Januari
– Maret 2018 sebesar 23,2%
lebih dari target sebesar
20,5%.
21 Cakupan Penanganan 2 2 2 3 9
Komplikasi Neonatus
55
Puskesmas di Kelurahan
Rawasari Januari – Maret
2018 sebesar 17,4% kurang
dari target sebesar 20,5%.
Dari tabel diatas diketahui bahwa score terkecil adalah Cakupan Persalinan
Nakes Puskesmas di Kelurahan Cempaka Putih Timur Januari – Maret 2018
yaitu sebesar 5
56
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan ada atau tidak adanya
kebijakan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Bila
parameter tersebut ada dalam kebijakan pemerintah maka diberi skor
15. Apabila parameter tersebut ada di kebijakan daerah maka diberikan
skor 10. Apabila parameter tersebut ada di kebijakan puskesmas maka
diberikan skor 5.
57
No Daftar Masalah Jumlah
target sebesar 24,25%.
58
No Daftar Masalah Jumlah
17 Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas 10
di Cempaka putih Barat Januari – Maret 2018 sebesar
24,2% lebih dari target sebesar 22,5%.
E. Affordability
59
dimana system penilaiannya dibagi menjadi dua yaitu “cukup” dan
“kurang’. Penilaian tersebut didapatkan berdasarkan wawancara
langsung dengan pemegang program promosi kesehatan dan
Puskesmas terkait.
Tabel 2.12 Scoring Ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan di
Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih Januari – Maret 2018
DANA SCORE
Cukup 2
Kurang 1
60
6 Cakupan K4 Puskesmas di Kelurahan Rawasari 2
Januari – Maret 2018 sebesar 23,6% kurang dari target
sebesar 24,25%.
61
24,2% lebih dari target sebesar 22,5%.
NO Daftar Masalah
political concern
Affordabilyty
Community and
Vulnerability
Magnitude
Final Skore
Severity
62
1 Cakupan K1 Puskesmas di Kelurahan 1 1 10 15 2 300
Cempaka Putih Timur Januari –
Maret 2018 sebesar 24,6 % kurang
dari target sebesar 25%.
63
8 Cakupan Persalinan Nakes 1 1 9 15 2 270
Puskesmas di Kelurahan Cempaka
Putih Barat Januari – Maret 2018
sebesar 25,1% lebih dari 2target
sebesar 25%.
64
15 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 1 8 10 2 160
Puskesmas di Keluran Cempaka Putih
Barat Januari – Maret 2018 sebesar 24%
kurang dari target sebesar 24,25%.
65
22 Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas 2 2 7 10 2 560
Kelurahan Cempaka Putih Timur
Januari – Maret 2018 sebesar 22,5%
kurang dari target sebesar 24,5%.
66
serta data – data yang telah didapatkan maka dapat disusun berbagai
penyebab masalah secara teoritis.
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input
yaitu sumber daya atau masukan yang diperlukan oleh suatu sistem.
Sumber daya sistem adalah: (Azwar Azrul, 1996).
Man
a : Jumlah staf/petugas, keterampilan, pengetahuan,
. dan
Motivasi
kerja
Money
b : Jumlah dana yang tersedia.
.
Material
c : Jumlah peralatan medis dan jenis obat
.
Method
d : Mekanisme caya yang digunakan
.
Proses adalah semua kegiatan sistem untuk mengubah input menjadi
output. Pada proses, menurut George R. Terry, terdiri dari:
1. Planning (perencanaan):
Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi,
sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya.
2. Organizing (pengorganisasian):
Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya
(potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara
efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Actuating (penggerak pelaksanaan):
Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal
menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah
dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia.
4. Controlling (monitoring):
Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika
terjadi penyimpangan.
5. Evaluating (evaluasi):
67
Evaluasi adalah proses penilaian. Dalam Program, evaluasi dapat diartikan
sebagai proses pengukuran akan efektivitas strategi yang digunakan dalam
upaya mencapai tujuan program. Data yang diperoleh dari hasil
pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program
berikutnya.
Berikut ini adalah prioritas masalah yang akan ditetapkan penyebab
masalahnya dengan menggunakan fishbone diagram/Ishikawa:
68
59
60
2.3 Menentukan Penyebab Masalah yang Paling Dominan
Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang paling
dominan. Dari dua prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan
metode ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang
telah dikonfirmasi dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat
pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut dapat dicari akar penyebab
masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah
penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian
besar masalah-masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab
masalah yang paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan
pemahaman program yang cukup.
2.3.1 Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Rawasari
Januari – Maret 2018 Sebesar 30,0% Lebih Dari Target 24,5%
Berdasarkan data Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan
Rawasari Januari – Maret 2018 Sebesar 30,0% Lebih Dari Target 24,5%
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah:
1. Tidak adanya aturan baku untuk pencatatan kunjungan (Method)
Dari dua akar penyebab masalah diatas maka ditetapkan dua akar penyebab
masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung
juga pemahaman yang cukup. Dua akar permasalahan yang paling dominan
tersebut adalah:
1. Tidak ada aturan baku dalam pencatatan kunjungan (Method)
2. Kurang jelasnya tugas petugas dalam program (Organizing)
59
2.3.2 Cakupan kunjungan Balita se-kecamatan Cempaka Putih Januari-
maret 2018 sebesar 24,8% kurang dari target 25%
Berdasarkan Cakupan knjungan Balita se-kecamatan Cempaka Putih Januari-
maret 2018 sebesar 24,8% kurang dari target 25%
Dari dua akar penyebab masalah diatas maka ditetapkan dua akar penyebab
masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung
juga pemahaman yang cukup. Dua akar permasalahan yang paling dominan
tersebut adalah:
1. Program kunjungan balita terlalu banyak (Method)
2. Kondisi lingkungan yang kurang mendukung (Envoirenment)
60