Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah suatu cara memecahkan masaalah-masaalah yang paling pelik untuk
memperluas cakrawala pengetahuan. Seorang calon sarjana baik untuk menyusun Skripsi,
Thesis maupun Disertasi akan selalu menggunakan penelitian ilmiah untuk mendukung
diperolehnya gelar dari disiplin ilmu yang ditekuninya. Jadi, pada hakekaktnya penelitian itu
ialah cara berfikir dan bukan hanya sekedar mengumpulkan data betapapun banyaknya,
melainkan mengolanya sehingga terungkap maknanya.
Penelitian pada akhirnya bertujuan mencari kebenaran. Tentu siapa yang membuat
skripsi, thesis, disertasi atau bentuk penelitian lainnya harus mempunyai sikap ilmiah.
Penelitian ilmiah menggunakan langka-langkah yang lazim dipakai dalam metode
penyelesaian masaalah atau problem solving. Pada Bab II dari makalah ini, kami menulis
tentang teknik pengumpulan data melalui angket. Semoga bermanfaat bagi kita semua
sebagai insan akademisi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari angket ?
2. Apa jenis-jenis angket?
3. Bagaimana prinsip penulisan dan penyusunan angket?
4. Apa saja kelemahan dan kelebihan angket?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan penjelasan tentang pengumpulan
data dengan kuesioner/angket. Selain itu, makalah ini juga untuk memenuhi salah satu tugas
dari dosen mata kuliah Riset Keperawatan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Angket
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.[1] Di lain sumber disebutkan bahwa angket ialah alat penelitian berupa daftar
pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden.[2] Angket dapat
dikirimkan melalui pos atau diisi dalam kehadiran peneliti atau orang lain yang
membantunya.
Keterangan yang diinginkan terkandung dalam pikiran, perasaan, sikap atau kelakuan
manusia yang dapat dipancing melalui angket. Responden yang dipilih menurut sampling
tertentu, harus memiliki pengetahuan atau informasi yang kita perlukan. Selain itu ia harus
bersedia memberikan keterangan itu dengan mengorbankan waktu dan tenaga.
Angket tidak perlu digunakan bila keterangan itu dapat diperoleh melalui dokumetasi,
minsalnya daftar murid, angka-angka lapor, dan sebagainya. Juga untuk hal-hal yang bersifat
pribadi atau sensitif lebih baik digunakan wawancara dari pada angket. Bila hal-hal sensitif
dimasukkan dalam angket, minsalnya mengenai sikapnya terhadap atasan, pekerjaan, agama
atau suku lain, responden mungkin tidak bersedia.
B. Jenis-Jenis Angket
Berdasarkan bentuk pertanyaan dalam angket dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
Pertanyaan terbuka ialah suatu pertanyaan dimana responden diberi kebebasan seluas-
luasnya untuk menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan bahasa dan logika mereka.
Hal senada juga dinyatakan bahwa pertanyaan terbuka ialah suatu kebebasan yang
diberikan kepada responden untuk menjawab pertanyaan.
Begitu juga panjang pendeknya jawaban yang diberikan diserahkan sepenuhnya pada
responden. Pertanyaan terbuka ini sama dengan pertanyaan essay pada evaluasi hasil
belajar.
2
Contoh:
..........................................................................................................................
Contoh:
Apakah anda merasa keamanan dan keselamatan anda terjaga selama dirawat?
a. Ya
b. Tidak
c. Checklist
Checklist atau daftar cek yang merupakan daftar yang berisi pernyataan atau
pertanyaan yang akan diamati dan responden memberikan jawaban dengan
memberikan ceklis (√) sesuai dengan hasilnya yang diinginkan atau peneliti yang
memberika tanda (√) sesuai dengan hasil pengamatan.
Contoh:
3
C. Prinsip Penulisan dan Penyusunan Angket
4
i. Prinsip pengukuran
Angket yang diberikan responden adalah merupakan instrumen penelitian, yang
dugunakan untuk mengukur variabel yang angkat diteliti.
j. Penampilan fisik angket
Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau
keseriusan responden dalam mengisi angket.
Sehubungan dengan penyusunan angket ini, DA de Vaus memberikan beberapa saran sebagai
berikut:
5
e. Keuntungan dari angket terbuka ialah bahwa variasi jawaban yang deterima
sebelumnya tidak diduga oleh peneliti sehingga memperluas pandangannya.
f. Sedangkan angket tertutup memeliki beberapa keuntungan yaitu mudah diisi kerena
responden tak perlu menuliskan buah pikirannya, tidaj memerlukan waktu yang
banyak untuk mengisinya, lebih besar harapan akan dikembalikan dan mudah diolah.
a. Angket dapat disusun dengan teliti dan tenang dalam kamar sipeneliti sehingga
penyusun serta perumusan pertanyaannya dapat mengikuti suatu sistematik yang
sesuai dengan masaalah yang diteliti serta cabang ilmu yang digunakan.
b. Dengan angket, banyak respon dapat dihubungi. Hal penting ini penting apabila
peneliti hendak meneliti pendapat umum atau orang banyak dalam suatu masyarakat.
c. Untuk menghubungi orang banyak deperlukan waktu yang relatif singkat, oleh karena
itu mengedarkan angket dapat dikerahkan sejumlah tenaga pengumpul data dalam
waktu yang sama.
d. Keran pertanyaan dan jawaban semua tertulis, maka dalam analisa data, data yang
terkumpul senantiasa dengan mudah dapat dicek kembali.
e. Orang dari bidang ilmu lain dapat juga menggunakan angket dan jawabannya untuk
analisa yang berbeda.
2. Kelemahan angket
a. Kelemahan dari angket tertutup dapat diketahui pada pilihan jawaban yang mungkin
tidak mencakup apa yang terkandung dalam hati responden, sehingga jawaban ynag
dipilihnya tidak sepenuhnya sesuai dengan pendapatnya.
b. Kelemahan dari angket terbuka dapat diketahui pada kesulitan bagi responden untuk
menjawabnya karena memerlukan kemampuan menyatakan buah pikirannya secara
tertulis.
c. Waktu untuk menjawab satu pertanyaan pun lebih banyak, bagi peneliti sendiri,
mengolah jawanpun menimbulkan banyak kesukaran.
6
Disamping menjelaskan tentang kelebihan angket, Selo Sumarjan juga juga
mengemukakan kelemahannay atau keterbatasannay yaitu sebagai berikut:
a. Kerena seua pertanyaan sudah ditetapkan lebih dahulu terutama mengenai isinya,
maka sekar sekali untuk menangkap suasana khusus yang ada pada responden yang
tidak terpikirkan oleh peneliti sebelumnya yang juga mungkin berpengaruh terhadap
penelitian,
b. Sifat kaku angket tidak atau sedikit sekali memberikan keluasan untuk mengubah
susunan pertanyaan agar lebih cocok dengan alam pikiran responden.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pembahasan yang tertera pada Bab II diatas tentang cara pengumpulan data
melalui angket yang terdiri dari empat itemnya yaitu pengertian, jenis-jenis, prinsip penulisan
dan penyusunan serta kelebihan dan kelamahan dari angket, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Angket ialah suatu teknik dan alat yang digunakan oleh seorang peneliti untuk
mengumpulkan data dengan mengunakan daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis
untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden untuk dijawabnya.
2. Jenis-jenis angket digolongkan pada tiga jenis yang ditinjau dari bentuk pertanyaannya
yaitu; angket terbuka, tertutup dan kombinasi keduanya.
3. Prinsip dan penyusunan angket pada dasarnya ada lima saja yaitu; bagian pengantar, tata
urutan pertanyaan, bentuk pertanyaan, prinsip pengukuran serta penampilan fisik angket.
4. Sedangkan mengenai kelebihan dan kelemahan angket dapat didasarka pada waktu yang
terpakai, data yang didapat serta pengolahan datanya.
B. Saran
Demikialah makalah ini dibuat dengan sebagaimana mestinya, namun juga tidak
terlepas dari saran dan kritikan yang membangun dari pemabaca yang budiman untuk
penyempurnaan keilmiahan makalah ini dimasa yang akan datang. Besar harapakan kami,
semoga makalah ini bermamfaat bagi kita semua. Amiin
8
DAFTAR PUSTAKA
DA. de. Vaus, Surveys in Social Research, London: Unwin Hyman, 1990
Aspuah Siti. Kumpulan Kuesionar dan Instrumen Penelitian Kesehatan, Yogyakarta: Nuha
Medika, 2013
A.Aziz Alimul Hidayat. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisi Data, Jakarta:
Salemba Medika, 2007