Вы находитесь на странице: 1из 5

KONSEP DASAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Pengukuran, penilaian, dan tes memiliki arti yang berbeda. Pengukuran adalah suatu
proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu baik peserta didik, guru, dan lain
sebagainya yang bersifat numeric (Arifin, Z. 2013:4). Sebelum kita menentukan proses
pengukuran akan suatu obyek, terlebih dahulu ditentukan alat ukurnya yang sesuai.
Terdapat dua ciri khas dalam proses pengukuran, yaitu adanya kegiatan membandingkan
dengan ukuran tertentu dan adanya hasil kuantitatif yang diperoleh dari proses tersebut.
Misalkan seorang guru memberikan quiz Matematika kepada seluruh siswa dalam satu kelas
tertentu. Hasil quisnya ada yang mendapat nilai 90, 76, 50, 17 dan lain sebagainya. Inilah
yang disebut pengukuran.
Menurut Depdikbud (1994) dalam Arifin, Z. (2013:4), penilaian adalah suatu kegiatan
untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang
proses dan hasil yang dicapai siswa. Kata menyeluruh mengandung arti bahwa penilaian
tidak hanya ditujukan pada penugasan salah satu bidang tertentu saja, tetapi mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Misal seorang siswa mendapat skor 17 dan skor
tersebut dikategorikan sebagai tidak memuaskan, maka ucapan tidak memuaskan inilah yang
dikategorikan sebagai penilaian.
Sedangkan tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan
atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku
tertentu. Dalam tes prestasi belajar, aspek perilaku yang hendak diukur adalah tingkat
kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan (Arifin,
Z. 2013:3). Misalkan ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Fungsi dari penilaian menurut Sudjana, N. (1995:4) adalah sebagai berikut.
a. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional.
Dengan demikian penilaian harus mengacu pada rumusan-rumusan tujuan intruksional.
b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.
Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan intruksional, kegiatan belajar siswa,
strategi mengajar guru dan lain-lain.
c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tua. Dalam
laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai
bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya
Tujuan penilaian menurut Chittenden dalam Arifin, Z. (2013:15) adalah “keeping
track, checking up, finding out, and summing up”.
1) Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2) Checking up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses
pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti proses
pembelajaran.
3) Finding out, yaitu untuk mencari, menemukan, dan mendeteksi kekurangan, kesalahan,
atau kekurangan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga guru dapat dengan
cepat mencari alternatif solusinya.
4) Summing up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Permendiknas Nomor 66 Tahun 2013, Penilaian hasil belajar
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-
prinsip sebagai berikut.
a) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
b) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan
kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporannya.
d) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepadapihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).
PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada criteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang
ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi
Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
Sedangkan prosedur penilaian pembelajaran adalah sebagai berikut.
(1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.
(2) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian
nasional.
a. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran.
d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran
dalam bentuk ulangan atau penugasan.
e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di
bawah koordinasi satuan pendidikan.
f. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II
(tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat
5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat
kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII
(tingkat 6) dilakukan melalui UN.
g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh
Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4),
dan kelas XI (tingkat 5).
h. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
i. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
(3) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan
silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
(4) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
a. menyusun kisi-kisi ujian;
b. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
c. melaksanakan ujian;
d. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
e. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
(5) Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi
Standar (POS).
(6) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan
harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti
pembelajaran remedial.
(7) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai
dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
Sedangkan menurut Arifin, Z. (2013:35), jenis-jenis penilaian proses dan hasil belajar
dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut.
1. Penilaian Formatif
Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama
proses belajar berlangsung, untuk memberikan balikan (feed back) bagi penyempurnaan
program pembelajaran, serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan
perbaikan, sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi
lebih baik. Tujuan utama penilaian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran,
bukan untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik. Contohnya yaitu ujian tengah
semester, ulangan kompetensi dasar, dan kuis mingguan. Namun yang terpenting dari
evaluasi formatif ini adalah perbaikan proses pembelajarannya bukan pada penilaiannya,
karena hasil akhir selayaknya tetap melibatkan dan memberikan porsi yang lebih besar
kepada evaluasi yang menyangkut kompetensi secara keseluruhan (Sumatif).
2. Penilaian Diagnostik
Penilaian diagnostik dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik
berdasarkan hasil penilaian formatif sebelumnya. Penilaian diagnostic memerlukan
sejumlah soal untuk satu bidang yang diperkirakan merupakan kesulitan bagi peserta
didik. Soal-soal tersebut bervariasi dan berfokus pada kesulitan. Penilaian ini biasanya
dilakukan sebelum kegiatan belajar dimulai dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan
dan keterampilan tertentu untuk dapat mengikuti materi pelajaran lain.
3. Penilaian Sumatif
Penilaian ini dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran telah
selesai. Contohnya adalah ujian akhir semester dan ujian nasional. Penilaian ini
digunakan untuk mengetahuhi bapakah peserta didik sudah dapat menguasai standar
kompetensi yang telah ditetapkan atau belum. Tujuannya untuk menentukan nilai
berdasarkan tingkatan hasil belajarpeserta didik yang selanjutnya dipakai sebagai angka
rapor. Cakupan materinya lebih luas dan soal-soalnya meliputi tingkat mudah, sedang,
dan sulit.
4. Penilaian Penempatan
Penilaian ini biasanya dibuat sebagai pretest. Tujuannya untuk mengetahui apakah
peserta didik telah memiliki keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti
suatu program pembelajaran dan sejauh mana peserta didik telah menguasai kompetensi
dasar. Penilaian ini berkaitan dengan kesiapan peserta didik menghadapi program baru
dan kesesuaian program pembelajaran dengan kemampuan peserta didik. Tingkat
kesukaran soalnya relative rendah.
Sistem Penilaian terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Sistem penilaian berkelanjutan
Tindak lanjut hasil pengujian:
a) Remedial, bagi siswa yang belum mencapai batas ketuntasan minimal.
b) Pengayaan, siswa yang telah mencapai ketuntasan minimal, penguatan dengan
memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, mengerjakan soal namun tidak
mempengaruhi nilai hanya diungkapkan dalam keterangan profil hasil belajar.
c) Percepatan, yakni bagi siswa yang telah mencapai ketuntasan maksimun.
2) System pengujian akhir
Batas lulus biasanya 75% menguasai materi ujian.

Anggota Kelompok 5:
Arif Zulhilmi (201310060311090)
Dewi Masithah (201310060311076)
Ratih Rizqi (201310060311083)
Risky Amalia (201310060311070)

Вам также может понравиться