Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak. Dapat dilihat
dari hasil sensus penduduk yang semmakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan
tentang kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting
terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.
Masalah utama yang dihadapi di bidang kependudukan di Indonesia adalah masih tingginya
pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk.
Progran kependudukan dan keluarga berencana bertujuan turut serta menciptakan kesejahteraan
ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian
2. RUMUSAN MASALAH
Dalam hal ini, demografi menitik beratkan perhatiannya terhadap hal utama yang dapat diamati,
yaitu :
a) Pengertian penduduk
b) Tujuan dan manfaat Demografi
c) Faktor-faktor demografik yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk
d) Transisi demografik
e) Masalah kependudukan di Indonesia
3. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk meenuhi tugas mata kuliah
Kependudukan dan KB pada jurusan DIII kebidanan semester IV.
4. MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui Konsep Kependudukan Indonesia.
A. PENGERTIAN PENDUDUK
Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk
dan grafein yang berarti menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan
mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guillard
dalam tulisannya yang berjudul Elements de Statisque Humaine on Demographic
Compares pada tahun 1885.
Beberapa ahli pun punya pendapat masing-masing tentang pengertian dari demografi itu sendiri.
Berikut ini pendapat para ahli tersebut.
1. Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum
Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran,
kematian dan pertumbuhannya.
2. Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari
keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
3. Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran
menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai
tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
4. Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta
perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.
5. Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk
mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas,
mortalitas dan migrasi.
6. Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara
statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta
perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi,
Dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan
keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang
berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian,
migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin
tertentu.
Ilmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok, yaitu:
3. MIGRASI
Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi angka pertumbuhan penduduk.
Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan teleh melakukan migrasi apabila orang
tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi:
a. Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah(pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam
wilayah Republik Indonesia)
b. Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar )
c. Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri )
d. Imigrasi (perpindahan penduduk dari luar negeri kemudian menetap di dalam negeri )
e. Re-emigrasi ( kembali ke tempat asal )
1. Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan
bertujuan untuk menetap di wilayah yang di datangi
2. Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan
tujuan menetap di wilayah tujuan.
Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya , sedangkan
migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.
Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan
tujuan untuk menetap dalam waktu 6 bulan atau lebih. Terdapat beberapa kriteria migran
diantaranya:
Migran seumur hidup ( life time migrant )
Migrant risen (recent migrant )
Migran total (total migrant )
1. Rasio ketergantungan
D. TRANSISI DEMOGRAFI
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortalitas yang besar. Perubahan
atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Pada gambar diatas terlihat transisi penduduk ada posisi stabil pada tingkat kelahiran tinggi,
menjadi turun ke stabil pada kelahiran dan kematian rendah.
a) Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaan masih alami tingkat
kelahiran tinggi/tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan gizi
b) Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan tegnologi, misalnya
dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin membaik
akibat pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan semakin baik.
Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat
kesehatan dan lain-lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk
alami, seperti dialami Indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka
pertumbuhan 2,32 % per tahun.
c) Pada keadaan III
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk, maka sikap
terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat
kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak
tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk Indonesia periode 1980
sampai 1990 yang turun menjadi 1,85 %.
d) Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan
mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah Indonesia sedang
menuju/mengharap tercapainya kondisi lain yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa
pertumbuhan. Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan
peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kb.
Menurut blacker (1947) ada 5 phase dalam teori transisi demografi, dimana khususnya phase 2
dan 3 adalah phase transisi.
Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi bagi negara-negara
berkembang. Bila di eropa, penurunan mortalitas lebih dikarenakan pembangunan sosio
ekonomi, namun penurunan mortalitas dan fertilitas di negara-negara berkembang lebih karena
pengaruh faktor-faktor lain seperti : peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan perhatian
pemerintah, modernisasi, pembangunan dll.
Kependudukan indonesia akhir-akhir ini mengalami peningkatan yang cukup drastis dan
dari tahun ke tahun tidak selalu menunjukan trend peningkatan secara global di seluruh
indonesia. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah
kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi.
Cara mengatasi :
Dalam operasionalnya PHBK yang harus dilakukan oleh seluruh penduduk mencakup 10
perilaku hidup, yaitu :
Dari sisi fertilitas, semakin dewasa seorang wanita melangsungkan perkawinan maka
kesempatan untuk hamil dan melahirkan akan semakin pendek, sebaliknya semakin muda
seorang perempuan melangsungkan perkawinan maka akan semakin panjang bagi perempuan
untuk dapat hamil dan melahirkan.
Pendewasaan usia perkawinan harus terus digelorakan kepada penduduk khususnya perempuan,
karena perkawinan muda masih banyak terjadi.
Memiliki 2 anak lebih baik
Bila pasangan suami istri menilai kepemilikan anak dari sisi pembiayaan yang harus
dikeluarkan, ada kecenderungan pasangan suami istri untuk memiliki anak sedikit.
Bila anak dinilai sebagai investasi masa depan tempat di mana anak akan dijadikan
tempat berlindung pada saat pasangan memasuki hari tua, biasanya ada kecenderungan
pasangan suami istri untuk mempunyai anak banyak. Sering terlontar dari ucapan seorang ibu
pada anakanya “nak, kalau sudah tua aku tinggal keliling ke rumah anak, satu bulan di kamu,
satu bulan di adikmu satu bulan di kakakmu dan seterusnya”. Ucapan ini tentu mengindikasikan
bahwa anak dijadikan sebagai investasi orang tua di masa depan.
Untuk melihat berapa sebaiknya jumlah anak dimiliki oleh pasangan suami istri, sebaiknya
kepada para keluarga disosialisakan tentang Reproduksi Sehat.
Melalui pola reproduksi sehat dapat diketahui bahwa umur yang paling aman untuk
melahirkan adalah pada saat perempuan berusia 20-30 tahun dengan jarak melahirkan yang
paling bagus adalah 5 tahun. Dengan pola tersebut maka pasangan suami istri akan mempunyai
anak sesuai dengan program yang dilaksanakan pemerintah mempunyai 2 anak lebih baik.
Dalam pola reproduksi sehat dijelaskan, disamping pasangan suami istri diupayakan
untuk mempunyai anak 2 orang saja, juga harus diupayakan agar jarak kelahiran anak yang satu
dengan anak yang lainnya dapat diatur dengan baik, kalau memungkinkan 5 tahun.Graef dkk
(1996) mengemukakan bahwa makin muda atau makin tua usia ibu, maka makin tinggi resiko
ibu beserta anaknya. Bila seorang ibu telah melahirkan lebih dari empat orang anak, maka
resiko bagi ibu dan anaknya makin besar pada setiap kel2hiran berikutnya. Meskipun demikian,
resiko tertinggi ada pada kelahiran yangberjarak kurang dari 2 tahun. Pendapat Graef dkk., ini
didukung oleh temuanUnited Stated Agency for International Development (USAID) yang
menyebutkan bahwa angka mortalitas bayi yang mempunyai jarak kelahiran kurang dari 2 tahun
menunjukkan 71 % lebih tinggi dibandingkan yang berjarak dua sampai tiga tahun (Graef dkk.,
1996).
Salah satu fungsi keluarga yang harus dilaksanakan oleh setiap keluarga adalah fungsi
ekonomi. Dalam hal ini kepada para istri dapat diberi peluang untuk melakukan usaha ekonomi
produktif dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga. Untuk kepentingan ini sejak dekade
tahun 1980-an BKKBN telah mengembangkan program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS), di mana kepada keluarga-keluarga diberikan peluang untuk dapat
melakukan usaha dengan pemberian bantuan modal dan bimbingan usaha bekerjasama dengan
sektor-sektor terkait.
Salah satu permasalahan kualitas penduduk Indonesia saat ini adalah masih tinggi angka
kematian ibu karena hamil dan melahirkan, yaitu masih berkisar 228/100.000 kelahiran hidup.
Salah satu upaya untuk menekan angka kematian ibu adalah melalui persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2007 angka persalinan yang ditolong oleh tenaga non kesehatan, seperti dukun bayi masih
cukup tinggi, yaitu sekitar 24 %. Untuk Sumatera Selatan persalinan yang ditolong oleh tenaga
non kesehatan (dukun) lebih tinggi dari angka nasional, yaitu sekitar 28,6 %. Dalam upaya
mencapai derajat kesehatan ibu perlu terus disosialisasikan tentang pentingnya persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan.
Untuk kepentingan perencanaan program pembangunan data merupakan hal yang sangat
vital. Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mendapatkan data registrasi vital yang akurat
sehingga bisa dimanfaatkan dalam perencanaan program pembangunan yang tepat guna dan
berhasil guna, masyarakat diharapkan mempunyai kesadaran tertib administrasi kependudukan,
artinya melaporkan setiap kejadian vital (kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk)
kepada petugas. Hasil uji coba kegiatan PHBK yang dilakukan di 4 propinsi terpilih yaitu
Nangroe Aceh Darussalam, Bali, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya masalah
pelaporan kelahiran menjadi hal yang patut menjadi perhatian.
Perlu kerjasama yang dikembangkan oleh petugas terkait dengan tertib adminstrasi,
masyarakat perlu difasilitasi dalam membiasakan diri melaporkan kejadian vital, seperti untuk
pembuatan akta kelahiran. Bidan atau siapapun yang menolong persalinan harus berupaya
memberi bantuan masyarakat untuk mendapatkan akte kelahiran anaknya. Begitu tenaga
kesehatan menolong persalinan mungkin bisa langsung membantu masyarakat untuk
melaporkan persalinannya melalui surat keterangan lahir kepada petugas kelurahan untuk
selanjutnya diproses di Kecamatan dan Kantor Catatan Sipil.
Dalam upaya menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera perlu diciptakan
hubungan yang serasi dan selaras antar anggota keluarga. Orang tua diharapkan dapat
menciptakan kelyarga ramah anak, antara lain melalui pemberian penghargaan kepada anak
(misalnya mengucapkan terima kasih apabila ditolong anak), peduli terhadap kebutuhan anak.
Disamping menciptakan keluarga ramah anak, setiap keluarga juga harus menciptakan
keluarga ramah lingkungan. Keluarga harus menciptakan hubungan yang serasi, selaras dan
seimbang dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini patut disadari karena manusia sebagai makhluk
sosial tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain.
Pola kehidupan modern saat ini telah berdampak pada karakter anak bangsa. Pengaruh
negatif globalisasi menimbulkan masyarakat Indonesia kini mulai banyak yang bersifat
individualistis, budaya bangsa Indonesia yang terkenal dengan keramahtamahan dan sifat
gotong royong kini mulai bergeser menjadi pola hidup yang keras. Banyak permasalahan yang
bisa diselesaikan secara kekeluargaan berakhir dengan tindakan kekerasan dan anarkis, seperti
penganiayaan bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan pembunuhan. Kondisi tersebut
diperparah dengan buruknya tingkat perekonomian masyarakat dan semakin sulitnya hidup serta
kerasnya tingkat pesaingan. Nilai-nilai agama banyak yang dilanggar. Sebagian masyarakat
banyak yang sudah tidak malu lagi tatkala berbuat kesalahan.
Pendidikan merupakan pondasi bagi seseorang untuk dapat membedakan mana yang
baik dan mana yang tidak baik. Malalui pendidikan yang diberikan oleh kepala keluarga kepada
anggota keluarganya diharapkan SDM Indonesia dapat terus ditingkatkan sehingga dapat
bersaing baik secara regional maupun internasional. Saat ini keprihatinan melanda bangsa
Indonesia. Penilaian IPM yang dikeluarkan oleh UNDP telah menempatkan SDM Indonesia
berada pada urutan ke 124 dari 187 negara.
Untuk dapat memberikan pendidikan yang layak kepada anggota keluarganya, setiap
keluarga harus mempunyai kemampuan ekonomi yang mumpuni. Perencanaan jumlah anak
yang dimiliki akan sangat membantu keluarga dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Penyebab :
Salah satu penyebab Permasalahan Kependudukan Akibat Kurangnya Kepedulian
Terhadap Program KB
Kurangnya pergerakan pemerintah pada program KB menyebabkan permasalahan penduduk
yang kompleks dan kualitas penduduk Indonesia tetap rendah.
Selama ini, masalah kependudukan boleh dikatakan masih kurang mendapat perhatian
dari masyarakat maupun tokoh-tokoh masyarakat. Memang pada saat ini sebagian besar orang
pada umumnya sudah tidak berkeberatan lagi dengan program untuk mengontrol kelahiran,
tetapi masih kurang sekali kesadaran untuk melaksanakannya dan dianggap sebagai hal yang
tidak penting. Sebenarnya masalah kependudukan ini adalah masalah yang penting karena
sebenarnya berkaitan erat dengan masalah ekonomi, hukum dan norma agama.
Jadi, memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Masalah ini sudah bisa diatasi dengan
baik apabila sejak dulu sudah ada pergerakan yang sungguh-sungguh dari pihak pemerintah
maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk mengatasi masalah ini. Dahulu masih banyak orang
yang menentang program KB dan kalaupun sudah ada yang menyetujuinya, umumnya mereka
masih tidak mau melaksanakannya. Pada zaman Orde Lama, dari pihak pemerintah pun tidak
ada kesadaran akan masalah ini padahal pada saat itu jumlah penduduk Indonesia masih
berkisar 100 juta jiwa dan seandainya pada saat itu sudah ada upaya yang sungguh-sungguh
tentunya tidak perlu penduduk Indonesia meledak seperti sekarang ini.
Tingkat kematian menurun dengan cukup drastis sedangkan tingkat kelahiran tetap
bertambah, maka ruang kehidupan bumi kita semakin sempit dan semakin sulit memenuhi
kebutuhan pangan karena tingkat pertumbuhan penduduk dunia yang sekitar 1,2 persen per
Pada saat ini tidak perlu sampai ada pertempuran antar negara untuk memperebutkan sumber
makanan seperti yang terjadi pada suku-suku primitif, tetapi persaingan antar individu untuk
memperebutkan sumber makanan yaitu pekerjaan.
Apabila tidak mendapatkan pekerjaan mereka akan menjadi pengangguran, sulit untuk
mendapatkan makanan dan tempat tinggal, dan kemiskinan terjadi dimana-mana. Mereka yang
tidak mendapatkan tempat yang layak terpaksa mencari tempat yang kurang layak, yang tidak
mendapatkan yang kurang layak terpaksa mencari yang tidak layak. Dan dari hari ke hari
semakin besar jumlahnya. Ini tentu pada akhirnya menimbulkan berbagai macam masalah sosial
yang susah untuk diatasi.
KESIMPULAN
Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan suatu
negara karena dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang dialksanakan. Dengan
persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu mengurangi berbagai
beban sosial, ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk
yang semakin meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga
dimaksudkan untuk membuka dan mengembangkan wilayah baru guna memperluas lapangan
kerja dan memanfaatkan sember daya alam sehingga berhasil guna. Jumlah penduduk yang
lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat hdup, kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil pembangunan dapat dinikmati oleh
seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang baru.
Biran Afandi, Kontrasepsi, Keluarga Berencana, Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka,
Sarwono Prawiroharjo, 1991
BKKBN, Gerakan keluarga Berencana Nasional, Jakarta, 1998
BKKBN, Kependudukan KB dan KIA, Bandung Balai Litbang, 1999
http://warnawarnidina.blogspot.com/2010/10/kependudukan-dan-mobilitas-sosial.html [diakses 21
MARET 2011].
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/83/115/
http://www.hprory.com/transisi-demografi/
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-konsep-kependudukan-di.html