Вы находитесь на странице: 1из 2

[Type text]

Ecological Theory/ Theory of Affordances

J.J Gibson (1979) mendefinisikan persepsi visual adalah penafsiran aliran cahaya yang jatuh
pada retina mata (Jules,1984, hlm 63). Gibson menyakini bahwa ambient light yang menjadi
sumber informasi dari lingkungan bagi mata, untuk ditafsirkan maknanya oleh manusia, bukan
radiant light. Radiant light

adalah suatu cahaya yang berasal dari sumber cahaya seperti matahari atau lampu, yang bersifat
lurus dan paralel. Ambient light adalah hasil pemantulan antara permukaan dan atmosfer bumi
secara berulang-ulang. Proses ini disebut illu6YY667YYmination. Ambient light memiliki sifat
yang berbeda dengan radiant light yaitu arah sudutnya berbeda satu sama lain. Perbedaan ini
yang membentuk ambient optic array yaitu struktur ambient light yang terdiri invariant dan
variant. Ini yang akan diterjemahkan oleh sel-sel fotoresptor di dalam retina mata. Gibson
menganggap bahwa lingkungan memiliki pengaruh sangat besar terhadap perilaku manusia.
Sama seperti binatang, sebagaimana yang tertulis sebagai berikut

“...animal and environment make an inseparable pair.....No animal could exist without an
environment surrounding it. Equally, although not so obvious, an environment implies an animal
(or at least an organism) to be surrounded.” (Gibson, 1986, hlm 8)

Jika ada suatu permukaan bumi yang datar, bagi manusia, itu bias digunakan untuk berpijak,
berjalan, atau berlari. Apabila ada sebuah batu yang berukuran besar dan tingginya selutut kaki
manusia, maka, itu ditafsirkan sebagai tempat duduk bagi manusia. Menurut Gibson, pemaknaan
dan reaksi manusia terhadap lingkungan hanya tindakan berulang-ulang dilakukan oleh manusia
sejak pertama kali muncul di bumi, termasuk tindakan manusia mengubah lingkungannya. Ini
terlihat pada kutipan berikutnya:

“ This is not a new environment_an artifical environment distinct from the natural
environment_but the same old environment modified by man…..No matter how powerful men
become they are not going to alter the fact of earth, air and water_the lithosphere, the
atmosphere, and the hydrosphere, together with the interfaces that separate them. For terrestrial
animals like us, the earth and te sky are basic structure on which all lesser structure depend. We
cannot change it. We all fit into the substructures of the environment in our various ways, for we
[Type text]

were all, in fact, formed by them. We were created by the world we live.” (Gibson, 1986, hlm
130)

Disimpulkan bahwa adanya hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan dalam
pemaknaan persepsi visual. Hanya saja Gibson memandang faktor lingkunganlah yang dominan.

Kemampuan tubuh bergerak (locomotion) bermanfaat untuk


menyeimbangi kemampuan mata untuk menangkap sinyal visual dari segala arah.
Penglihatan manusia bersifat frontal (melihat ke depan), bukan lateral (melihat ke
sisi kanan-kiri) seperti yang dimiliki kuda, membuat ruang lingkup visual (visual
fields) manusia menjadi terbatas. (Gibson, 1986, hlm 203)

Mata manusia mempunyai kemampuan yang bergerak, yaitu mengarahkan


bola mata ke depan atau ke kiri-kanan; dan memutarkan bola mata. Namun, itu
tetap tidak menambah ruang lingkup visual yang berkisar 180o mulai dari sisi
kanan ke kiri dan 140o dari atas ke bawah. Manusia tidak dapat melihat apa yang
ada di belakangnya. Keterbatasan ini dapat diatasi dengan kemampuan leher,
badan, dan kaki untuk memutarkan tubuh manusia. Dengan demikian, manusia
dapat melihat ke sekelilingnya saat leher, badan atau kaki diputar. (Disarikan dari
Gibson, 1986, hlm 203-222).

Teori ecological perception yang dikemukakan oleh Gibson (dalam Bell, 2001:65) menekankan
perlunya pendekatan persepsi secara menyeluruh dan terarah sehingga pola-pola stimulasi (
dalam hal ini bisa berupa tanda, simbol atau lainnya ) memberikan the perceiver ( orang yang
merasakannya, melihatnya ) informasi sesegera mungkin mengenai suatu lingkungan termasuk
karakter dari obyek atau tempat melalui sedikit usaha atau aktifitas yang kognitif. Selanjutnya
bila diurutkan dapat digambarkan pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Proses Terjadinya Persepsi Menurut Teori Ecological Perception


Sumber : Hasil Analisa Penulis (2003) dari Teori Ecological Perception oleh Gibson ( dalam
Bell.2001: 65

Вам также может понравиться