Вы находитесь на странице: 1из 32

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PENYAKIT LEUKEMIA

Dosen Pengampu :
Ns. Rita Sari, M. Kep

Disusun Oleh :

ANDIKA RAMADHANI (142012017005)


AYMA SEPSI FATONAH (142012017007)
DELLA MONICA FITRIYANTI (142012017014)
SILVIA FITRI (142012017038)
TOPAN PAMUNGKAS ARIESTYA (142012017041)
WULAN SIAZA PRATIWI (142012017045)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami semua, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Penyakit Leukemia.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Penyakit
Leukemia ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pringsewu, 16 Sep 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI


A. Defisi penyakit leukemia .............................................................. 3
B. Etiologi penyakit leukemia........................................................... 4
C. Manifestsi klinik penyakit leukemia ............................................ 5
D. Masalah yang lazim muncul ......................................................... 9
E. Disharge planning ....................................................................... 9
F. Komplikasi ................................................................................... 9
G. Patofisiologi .............................................................................. 11

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian .................................................................................. 12
B. Analisa data ................................................................................ 20
C. Diagnosa keperawatan................................................................ 22
D. Rencana keperawatan ................................................................. 23
E. Implementasi dan evaluasi keperawatan .................................... 31

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 32
B. Saran ........................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Leukemia merupakan suatu penyakit keganasan yang berasal dari sel
induk sistem hematopoetik yang mengakibatkan poliferasi sel-sel darah putih
tidak terkontrol dan pada sel-sel darah merah namun sangat jarang. Ini adalah
suatu penyakit darah dan organ-organ dimana sel-sel darah tersebut dibentuk
dan ditandai dengan proliferasi sel-sel imatur abnormalyang mempengaruhi
produksi dari sel-sel darah normal lainnya. Penyakit ini disebabkan terjadinya
kerusakan pada pabrik pembuat sel darah yaitu pada sum-sum tulang bekerja
aktif membuat sel-sel darah tetapi yang dihasilkan adalah sel darah yang tidak
normal dan sel ini mendesak pertumbuhan sel darah normal.Walaupun
penyebab dasar leukemia tidak diketahui, pengaruh genetik maupun faktor-
faktor lingkungan kelihatannya memainkan peranan.

B. Rumusan Masalah
1. Apanya yang dimaksud dengan leukimia?
2. Bagaimana etiologi pada penyakit leukemia?
3. Bagaimana manifestsi klinik pada penyakit leukemia?
4. Apa sajakah masalah yang lazim muncul pada penyakit leukemia?
5. Bagaimana disharge planning pada penyakit leukemia?
6. Apa saja komplikasi yang muncul pada penyakit leukemia?
7. Jelaskan patofisiologi pada penyakit leukemia?
8. Berikan contoh asuhan keperawatan pada penyakit leukemia!

1
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Dapat menerapkan asuhan keperawatan pada anak dengan masalah
kesehatan terutama leukemia.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien dan keluarga
dengan masalah leukemia.
2. Mahasiswa mampu menganalisa data dengan masalah leukemia.
3. Mahasiswa mampu menyusun rencana dan interfensi keperawatan
terhadap klien dengan leukemia.
4. Mahasiswa mampu melakukan implementasi sesuai dengan
interfensi keperawatan yang telah disusun.
5. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap implementasi
keperawatan yang telah dilaksanakan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Defisi Penyakit Leukemia


Leukemia adalah poliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering
disertai bentuk leukosit yang lain, dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan
dapat menyebabkan anemia, trombositopeni dan diakhiri dengan kematian.
(Hasan,R) Secara sederhana leukimia dapat diklasivikasikan berdasarkan
maturasi sel dan tipe sel asal, yaitu ;
1. Leukemia Akut
Leukemia akut adalah keganasan primer sumsum tulang yang
berakibat terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah
abnormal (glastosit) yang disertai dengan penyebaran ke organ-organ lain.
Leukemia akut memiliki perjalanan klinis yang cepat, tanpa pengobatan
penderita akan meninggal rata-rata dalam 4-6 bulan.
a. Leukemia Limfositik Akut (LLA)
LLA merupakan jenis leukemia dengan karakteristik adanya
proliverasi dan akumulasi sel-sel patologis dari sistem limfopoetik
yang mengakibatkan organnomegali (pembesaran organ dalam) dan
kegagalan organ. LLA lebih sering ditemukan pada anak-anak (82%)
dari pada umur dewasa (18%).
b. Leukemia Mielositik Akut (LMA)
LMA merupakan leukimia yang mengenai sel stem
hematopoetik yang akan berdiferensiasi ke semua sel meloid. LMA
merupakan leukemia nonlimpositik yang paling sering terjadi. Lebih
sering ditemukan pada orang dewasa (85%) dibandingkan anak-anak
(15%). Permulaannya mendadak dan progresif dalam masa 1-3 bulan
dengan durasi gejala yang singkat. Jika tidak diobati, LNLA fatal
dalam 3-6 bulan.

3
2. Leukemia Kronik
Leukemia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai vloriferasi
neoplastik dari salah satu sel yang berlangsung atau terjadi karena
keganasan hematologi.
a. Leukemia Limfositik Kronik (LLK)
LLK adalah suatu keganasan klonal limposit B (jarang pada
limposit T) Perjalanan ini biasanya perlahan, dengan akumulasi
frogresif yang berjalan lambat dari limfosit kecil yang berumur
panjang. LLK cenderung dikenal sebagai kelainan ringan yang
menyerang individu yang berusia 50-70 tahun dengan perbandingan
2:1 untuk laki-laki.
b. Leukemia Granulositik/Mielositik Kronik (LGK/LMK)
LGK/LMK adalah gangguan mielofkrolikeratif yang ditandai
dengan produksi berlebihan sel mioloid (serigranulosid) yang relatif
matang. LGK/LMK mencakup 20% leukemia dan paling sering
dijumpai pada orang dewasa usia pertengahan 40-50.
Abnormalitas genetik yang dinamakan kromosom philadelfihia
ditemukan pada 90-95% penderita LGK/LMK. Sebagian besar
penderita LGK/LMK akan meninggal setelah memasuki fase akhir
yang disebut fase krisis blastik yaitu produksi berlebihan sel muda
leukosit, biasanya berupa mieloblas/promielosid, disertai peroduksi
neutrofit,tromboit dan sel darahmerah yang amat kurang.

B. Etiologi Penyakit Leukemia


Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor
predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu;
1. Faktor Genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur
gen (sel tcell leukemia-Lhympohoma Virus/HLV).
2. Radiasi
3. Obat-obat imunosufresif, obat-obat kardiogenik seperti diet hylstilbestrol.
4. Faktor heriditer, misalnya pada kembar monozigot

4
5. Kelainan kromosom, misalnya pada downsindrom
Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih. Penyebab dari
sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui. Pemaparan terhadap
penyinaran (radiasi) dan bahan kimia tertentu (benzena) dan pemakaian
obat anti kanker, meningkatkan resiko terjadinya leukemia. Orang yang
memiliki kelainan genetik tertentu (sindroma down dan sindroma fanconi),
juga lebih peka terhadap leukemia.

C. Manifestsi Klinik Penyakit Leukemia


1. Leukemia Limfositik Akut
Gejala klinis LLA sangat berfariasi, umumnya menggambarkan
kegagalan sumsum tulang. Gejala klinis berhubungan dengan anemia
(mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada) inveksi dan pendarahan.
Selain itu juga ditemukan anoreksi, nyeri tulang dan sendi,
hipermetmolisme. Nyeri tulang bisa dijumpai terutama pada sternum,
tibia, dan femur.
2. Leukemia Meulositik Akut
Gejala utama LMA dalah rasa lelah, pendarahan, dan infeksi yang
disebabkan oleh sindrom kegagalan sumsum tulang. Perdarahan biasanya
terjadi dalam bentuk purpura atau petekia. Penderita LMA dengan
leukosit yang sangat tinggi (lebih dari 100.000 ribu/mm) biasanya
mengalami gangguan kesadaran, sesak nafas, nyeri dada dan friapismus.
Selain itu juga menimbulkan gangguan metabolisme yaitu, hiperurisemia,
dan hipoglikemia.
3. Leukemia Limfositik Kronik
Sekitar 25% penderita LLK tidak menunjukkan gejala. Penderita
LLK yang mengalami gejala biasanya ditemukan limfadenofati
generalisata, penurunan berat badan, dan kelelahan. Gejala lain, yaitu
hilangnya nafsu makan, dan penurunan kemampuan latihan/olahraga.
Demam, keringat malam, dan infeksi semkin parah sejalan dengan
prjalanan penyakitnya.

5
4. Leukemia Granulositik/Mielositik Kronik
LGK memiliki 3 fase, yaitu ; fase kronik, fase akselerasi, dan fase
krisis blas. Pada fase kronik ditemukan hipermetabolisme merasa cepat
kenyang akibat desakkan pada limfa dan lambung. Penurunan berat badan
terjadi setelah penyakit berlangsung lama. Pada fase akselerasi ditemukan
keluhan anemia yang bertambah berat, petekie, ekimosis, dan demam
yang disertai infeksi.

Pemeriksaan penunjang
1) Darah Tepi : Adanya pensitonia, lompositosis yang kadang-kadang
menyebabkan gambaran darah tepi monoton terdapat sel blast, yang
merupakan gejala patogonomik untuk leukemia.
2) Sumsum tulang : dari pemeriksaan sumsum tulang akan ditemukan
gambaran yang monoton yaitu hanya terdiri dari sel limfofoetik
patologis sedangkan sistem lain terdesak (apabila sekunder).
3) Pemeriksaan lain
 Biobsi limpa
 Kimia darah
 Cairan serebrospinal
 Sitogenik

Penatalaksanan
1. Kemotrapi
a. Kemotrapi pada penderita LLA
pengobatan umumnya terjadi secara bertahap, meskipun
tidak semua fase digunakan semua orang.
b. Kemotrafi pada penderita LMA
 Fase induksi, adalah regimen kemotrapi yang intensif,
bertujuan untuk mengeradikasik sel-sel leukimia secara
maksimal sehingga tercapai remisi komplik.
 Fase konsolidasi, dilakukan sebagai tindakan lanjut dari
fase induksi. Kemoterapi konsolidasi biasanya terdiri dari

6
beberapa siklus kemoterapi dan menggunakan obat
dengan jenis dan dosis yang sama atau lebih besar dari
dosis yang digunakan pada fase induksi. Dengan
pengobatan modern, angka remisi 50-75 %, tetapi angka
rata-rata hidup masih 2 tahun dan yang dapat hidup lebih
dari 5 tahun hanya 10%.
c. Kemoterapi pada pendrita LLK
Derajat penyakit LLK harus ditetapkan karena
menentukan strategi trapi dan prognosis. Salah satu sistem
penderajatan yng dipakai ialah klasifikasi Rai:
 Stadium 0: limfositosis darah tepi dan sumsum tulang
 Stadium I: limfositosis dan limfadenopati
 Stadium II: limfositosis dan splenomegali/hepatomegali
 Stadium IV: limfositosis dan trombosiofenia
<100.000/mm3 dengan atau tanpa gejala pembesaran
hati, limpa, kelenjar.
Terapi untuk LLK jarang mencapai kesembuhan
karena tujuan terapi bersipat kompersional terutama
untuk mengendalikan gejala. Pengobatan tidak diberikan
kepada penderita tanpa gejala karena tidak
memperpanjang hidup. Pada stadium I atau II
pengamatan atau kemoterapi adalah pengobatan biasa.
Pada stadium III atau IV di berikan kemoterapi intensif.
Angka ketahanan hidup rata-rata adalah sekitar 6 tahun
dan 25% pasien dapat hidup lebih dari 10 tahun. Pasien
dengan stadium 0 atau I dapat bertahan hidup rata-rata 10
tahun. Sedangkan pasien dengan stadium III atau IV rata-
rata dapat beratahan hidup kurang dari 2 tahun.

7
d. Kemoterafi pada penderita LGK/LMK
 Fase kronik; Busulfan dan hidroksiurea merupakan obat
pilihan yang mampu menahan pasien bebas dari gejala
untuk jangka waktu yang lama. Regimen dengan
bermacam obat yang intensif merupakan terapi pilihan
fase kronik LMK yang tidak diarahkan pada tindakan
transplantasi sumsum tulang.
 Fase Akselerasi; sama dengan terapi leukimia akut, tetapi
respons sangat rendah.

2. Radioterapi
Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk
membunuh sel-sel leukimia.

3. Tranplantasi sumsum tulamg


Tranplantasi sumsum tulamg dilakukan untuk mengganti
sumsum tulang yang rusak karena dosis tinggi kemotrafi atau
terafi radiasi. Selain itu,transplantasi sumsum tulang berguna
untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker.

4. Terapi suportif
Terapi suportif berfungsi untuk mengatasi akibat yang
ditimbulkan penyakit leukimia dan mengatasi efek samping obat.
Misalnya tranfusi darah untuk penderita leukimia dengan keluhan
anemia, tranfusi trombosit untuk mengatasi perdarahan dan
antibiotik untuk mengatasi infeksi.

D. Masalah yang lazim muncul


1. Ketidakseimbangan perpusi jaringan perifer b.d penuruna suplai darah
keprifer.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan
proliferative grastrointestinal dan efek toksik obat kemoterapi.

8
3. Terapi perdarahan b.d penurunan jumlah trombosit.
4. Resiko infeksi b.d menurunnya sistem pertahan tubuh.
5. Nyeri akut b.d ifiltrai leukosit jaringan sistemik.
6. Hambatan mobilitas fisik b.d kontraktur, kerusakan integritas struktur
tulang, penurunan kekuatan otot (defresi sumsum tulang).

E. Disharge planning
1. Kenali gejala yang ditimbulkan penyakit.
2. Dorong sering mengubah posisi, nafas dalam dan batuk.
3. Inspeksi kulit, nyeri tekan, area eritematosus; luka terbuka. Bersuhkan
kulit dengan larutan antibakterial.
4. Tingkatkan kebersihan perianal.
5. Isirahat yang cukup dan makan makanan tinggi protein dan cairan.

F. Komplikasi
Leukemia granulositik kronik (LGK) dapat menyebabkan berbagai
komplikasi, diantaranya yaitu:
1. Kelelahan (fatigue). Jika leukosit yang abnormal menekan sel-sel darah
merah, maka anemia dapat terjadi. Kelelahan merupakan akibat dari
kedaan anemia tersebut. Proses terapi LGK juga dapat meyebabkan
penurunan jumlah sel darah merah.
2. Pendarahan (bleeding). Penurunan jumlah trombosit dalam darah
(trombositopenia) pada keadaan LGK dapat mengganggu proses
hemostasis. Keadaan ini dapat menyebabkan pasien mengalami epistaksis,
pendarahan dari gusi, ptechiae, dan hematom.
3. Rasa sakit (pain). Rasa sakit pada LGK dapat timbul dari tulang atau
sendi. Keadaan ini disebabkan oleh ekspansi sum-sum tulang dengan
leukosit abnormal yang berkembang pesat.
4. Pembesaran Limpa (splenomegali). Kelebihan sel-sel darah yang
diproduksi saat keadaan LGK sebagian berakumulasi di limpa. Hal ini
menyebabkan limpa bertambah besar, bahkan beresiko untuk pecah.

9
5. Stroke atau clotting yang berlebihan (excess clotting). Beberapa pasien
dengan kasus LGK memproduksi trombosit secara berlebihan. Jika tidak
dikendalikan, kadar trombosit yang berlebihan dalam darah
(trombositosis) dapat menyebabkan clot yang abnormal dan
mengakibatkan stroke.
6. Infeksi. Leukosit yang diproduksi saat keadaan LGK adalah abnormal,
tidak menjalankan fungsi imun yang seharusnya. Hal ini menyebabkan
pasien menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu pengobatan LGK
juga dapat menurunkan kadar leukosit hingga terlalu rendah, sehingga
sistem imun tidak efektif.
7. Kematian.

G. Patofisiologi

10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Ruang : Mawar 1A
No. Medical Record : 74011
Tgl Pengkajian : 15 September 2018

DATA DASAR
a. Identitas pasien
Nama anak : An.D
Tanggal masuk : 20-10-2009
Tempat/tgl lahir : Gading Rejo, 05-10-2013
BB/TB saat lahir : 3500 gram/ 111 cm
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan anak : Taman Kanak-kanak
Anak Ke : 1 (satu) dalam keluarga
Nama ayah : Supri
Pekerjaan : Sopir
Pendidikan : SLTA/sederajat
Nama ibu : Sumirah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SLTA/sederajat
Alamat : Gading Rejo, Lampung
Diagnosa Medis : Leukemia Limfositik Akut (LLA)

b. Sumber informasi (pananggung jawab)


Nama : Supri
Umur : 30 tahun
Hubungan dengan klien : Ayah Kandung
Pendidikkan : SLTA/sederajat

11
Alamat : Gading rejo, lampung
KELUHAN UTAMA
Klien dibawa kerumah sakit dengan keluhan terlihat lesu, lemas dan
pucat, klien dibawa kerumah sakit bersama orang tuanya.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


1. Prenatal:
Ibu klien mengatakan mengatakan selama hamil an. D, ia tidak
mengalami kelainan dan gizinya cukup.
2. Intranatal:
Ibu klien mengatakan, an.D lahir dengan normal di bantu oleh bidan.
Lahir dengan cukup umur yaitu 9 bulan. Berat badan lahir 3500 gram
dan panjang badan 42cm. Saat lahir, An. D menangis spontan.
3. Postnatal:
Ibu klien mengatakan, ia tidak mengalami perdarahan yang banyak
setelah melahirkan, kondisinya normal.

RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


1. Penyakit yang diderita sebelumnya :
Ibu klien mengatakan, an.D pernah menderita Leukemia Limfositik
Akut.
2. Pernah dirawat di RS :
Ibu klien mengatakan sebelumnya, an.D pernah di rawat di RS
3. Obat-obatan yang pernah digunakan :
Orang tua an.D mengatakan bahwa dulu an.D pernah
mengkomsumsi kortikosteroid, sitostatik dan imunoterapi.
4. Alergi :
Ibu klien mengatakan An.D tidak memiliki riwayat alergi.
5. Kecelakaan :

12
Ibu klien mengatakan An.D tidak pernah jatuh yang sampai
mencederai kepalanya. Kalaupun jatuh, an.D tidak sampai mengalami
luka berat.
6. Riwayat imunisasi :
I II III
BCG 1BLN 2BLN 3BLN
DPT 1BLN 2BLN 3BLN
POLIO 9BLN
CAMPAK 1BLN
HEPATITIS B 0BLN 2BLN 6BLN

RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


Tanggal 14 september 2018 kemaren, an.D telah mendapatkan
kemoterapi. Saat pengkajian tanggal 15 september 2018, an. D sedang
demam, suhu 38,60C. An.D tidak mau makan, perutnya kembung dan
lidahnya terdapat sariawan. Setelah diberi roti, an.D muntah. An.D
mengeluhkan nyeri pada sendinya dan terasa pegal-pegal. An.D meraba-
raba perutnya dan mengatakan sakit pada perutnya.

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Ibu an.D mengatakan, tidak ada penyakit keturunan, apalagi penyakit
turunan yang seperti dialami oleh an.D.

RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


1. Kemandirian dan bergaul :
Sebelum sakit, an.D mampu melakukan aktivitas sehari-hari
seperti makan sendiri, pasang baju sendiri. An.D berteman baik dengan
teman sebaya. Tapi semenjak sakit, An. D sudah tidak mampu
melakukan aktifitas sehari-hari dan memiliki keterbatasan dalam
bermain dengan teman-temannya.

13
2. Motorik kasar :
Umur 3 bulan, an.D sudah bisa tengkurap. Umur 8 bln anak
sudah bisa duduk, umur 9 bln berdiri dan umur 10,5 bulan sudah bisa
berjalan.
3. Motorik halus :
Umur 5 tahun ini, an.D sudah bisa menulis coret-coretan.
4. Kognitif dan bahasa :
Umur 5 tahun ini, an.D sudah bisa memahami perintah dari orang
lain, an.D mengerti apa yang ditanyakan orang padanya.
Perkembanganbahasa normal, anak mulai bisa bicara umur 12 bulan.5.
Psikososial :Saat pengkajian, An.D mau berinteraksi dengan orang lain
selain orangtua bila di beri mainan terlebih dahulu.
5. Lain-lain : Emosi an.D saat ini labil.

RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh klien :
An.D diasuh oleh keluarga (ibu, bapak, dan neneknya).
2. Hubungan dengan anggota keluarga :
An.D merupakan anak kandung dari Ibu sumirah dan Bpk supri.
Saat pengkajian, Bapak dari An.D sering memaksa anaknya makan-
minum dengan paksa dan sedikit marah-marah pada an.D Menurut
Ibunya, An.D sangat sayang sama adiknya. Mereka jarang sekali ribut.
3. Hubungan dengan teman sebaya :
Sebelum sakit, an.D berteman baik dengan teman sebayanya.
4. Pembawaan secara umum :
Normal, tidak mengalami kelainan mental ataupun IQ yang lemah
(anak tidak sinroma down)
5. Lingkungan rumah :
- Luas rumah 8 x 10 m
- Ventilasi cukup, penerangan cukup
- Pakai sumur gali

14
- Sampah dibakar
- Jarak rumah dengan rumah tetangga tidak terlalujauh kira-kira 10 m

15
PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum : sadar/composmentis
2. TB/BB (cm) : 111 cm/ 15 kg (sebelum sakit 17 kg)
3. Kepala : 46 cm
a) Lingkar kepala :
Lingkar kepala an.D simetris.
b) Rambut :
Keadaan rambut an.D bersih, berwarna hitam, dengan tekstur
kasar, distribusi rambut merata, rambut kuat dan tidak mudah
tercabut.
4. Mata :
Keadaan mata an.D sklera non ikterik, konjungtiva anemis, pupil
berukuran 2 mm dengan bentuk isokor dan beraksi terhadap cahaya.
5. Telinga :
Keadaan telinga an.D simetris, terdapat serumen, pendengaran
baik.
6. Hidung
Keadaan hidung an.D septum simetris, tidak ada sekret, tidak ada
polip.
7. Mulut
Keadaan hidung an.D kebersihan kurang, berwarna merah,
kelembabannya kering, dan 3 hari yang lalu gusi berdarah.
a) Lidah : Ada sariawan ± 1 cm.
b) Gigi : caries pada gigi atasnya (bagian atas depan).
8. Leher :
Keadaan leher an.D kelenjar getah bening teraba di colli dextra
dengan diameter 1 × ½ × 1½ cm dan dibagian ingual dextra ada 3 buah
dengan diameter ½ × 1 ½ × 2 cm. Dan tidak terdapat pembengkakkan
ada kelenjar tiroid, jugularis venous pressure (JVP) 5 sampai 2 H2O.

16
9. Dada :
Keadaan dada an. D pada saat di inspeksi secara keseluruhan bentuk
dan ukuran dinding dada, deviasi, tulang iga, ruang antar iga, retraksi,
pulsasi, bendungan vena normal. Pada saat di palpasi gerakkan
diafragma normal, tulang iga bagian bawah terangkat waktu inspirasi.
Pada saat dilakukan palpasi suara dada sonor.
10. Jantung :
Keadaan jantung an. D pada saat dilakukan inspeksi: iktus cordid di
RIC V.
11. Paru-paru :
Keadaan paru-paru an.D pada saat dilakukan inspeksi simetris, pada
saat dilakukan palpasi fremitus kiri=kanan, pada saat dilakukan perkusi
suara sonor, pada saat dilakukan auskultasi suara vesikuler.
12. Abdomen :
Keadaan abdomen an.D pada saat diinsperksi perbandingan dinding
dada dan dinding perut sebanding, pada saat palpasi keadaan abdomen
supel, pada saat dilakukan perkusi suara timpani, pada saat dilakukan
auskultrasi suara bising usus 4×/menit.
13. Punggung :
Keadaan punggung an.D bentuk normal.
14. Ekstremitas :
Keadaan ekstremitas an.D Kekuatan dan tonus otot baik.
15. Kulit :
Keadaan kulit an.D berwarna sawo matang, turgor kulit kembali dalam
waktu 2 detik.
16. Pemeriksaan Neurologis :
Keadaan an.D dalam kondisi sadar/compos mentis.

17
PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL

An. D saat dilakukan pengkajian, kurang mau berinteraksi dengan


orang lain. Ketika diberi mainan, an. D baru mau berkomunikasi dengan
orang.

PEMERIKSAAN SPRITUAL

Orang tua anak mengatakan mereka juga berdoa untuk kesembuhan


anaknya.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium :
Hb : 8,4 gr/dL ↓
Trombosit : 84.000 Mel ↓
Leukosit : 13.500/mm3 ↑
Ht : 26 % ↓

KEBUTUHAN DASAR SEHARI-HARI

Jenis Di rumah/sebelum sa
No Di rumah sakit
kebutuhan kit
Sering di buatkan ML (makanan
nasi lunak karena lunak),TKTP (tinggi
1. Makan
an.D memang susah kalori tinggi protein)
disuruh makan 1300 kalori/hari
Jus terung pirus, air
2. Minum Kurang minum
putih,susu
3. Tidur 8 jam/ hari 12 jam/hari
4. Mandi 2x/hari 1x/hari
5. Eliminasi BAB 1X/hari -
Bermain sendiri
Normal seperti anak dengan permainan
6. Bermain
sebayanya seadanya seperti
topeng – topengan

18
B. Analisa data
N TGL DATA (S) MASALAH (P) ETIOLOGI
O (E)
1. 15/09/18 DS : Gangguan nutrisi Intake yang
- Keluarga kurang dari tidak adekuat.
mengatakan kebutuhan tubuh.
Anak menolak
untuk makan
sejak seminggu
yang lalu.

DO :
- Berat badan
anak turun dari
17 kg menjadi
15 kg.
- Lidah anak
terdapat
sariawan
dengan
diameter ± 1
cm.
2. 15/09/18 DS : Resiko infeksi Penurunan
- Keluarga respon
mengatakan kekebalan
gusi An.D
berdarah 3 hari
yang lalu.

DO :
- Leukosit
:13.500/mm3
- Hb : 8,4 gr/dL
- Gusi terlihat
berwarna
merah
- Suhu 38,60C
3. 15/09/18 DS: Program Kompleksitas
- Keluarga terapeutik program
mengatakan pengobatan
mereka tidak
mengetahui
cara merawat
keluarga

19
dengan
leukemia
- Ibu An.D
mengatakan
sering lupa
memberikan
obat pada An.D
(pemberian
obat tidak
teratur).

DO :
- An.D sudah
dua kali dirawat
di RS dengan
diagnosis
penyakit yang
sama (LLA)

C. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak
adekuat.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi b.d penurunan respon kekebalan tubuh.
3. Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik b.d kompleksitas
program pengobatan.

20
D. Rencana keperawatan
NO. NO. TGL TUJUAN/ INTERVENSI RASIONAL
DX KRITERIA HASIL
1. 1.3 15/09/18 Tujuan : Kebutuhan - Observasi dan - Mengawasi
nutrisi klien catat masukan masukan
terpenuhi. makanan klien kalori atau
KH: kualitas
1. Adanya kekurangan
peningkatan BB. konsumsima
2. BB ideal sesuai kanan.
dengam TB.
3. Tidak ada tanda- - Timbang berat - Mengawasi
tanda malnutrisi. badan setiap penurunan
hari. berat badan

- Berikan - Makanan
makanan sedikit
sedikit tapi dapat
sering. meningkatka
n
pemasukan
dengan
mencegah
distensi
lambung

- Berikan - Menambah
penyuluhan pengetahuan
pada orang tua klien dan
klien orang tua
pentingnya tentang
nutrisi yang pentingnya
adekuat. makanan
bagi tubuh
dalam
membantu
proses
penyembuha
n.

- Tingkatkan - Guna
masukan cairan mengkompen
diatas sasi
kebutuhan tambahan
minuman.

21
- Dorong anak - Meningkatka
untuk minum. n kepatuhan

- Ajarkan orang - Menghindari


tua tentang keterlambata
tanda-tanda n therapi
dehidrasi rehidrasi

- Tekankan - Menghindari
pentingnya penyebab
menghindari kehilangan
panas yang cairan.
berlebihan.

2. 2.3 15/09/18 Tujuan : - Istirahatkan - Menghindari


 Terbebas dari klien pada terkontamina
tanda dan gejala ruangan si dengan
infeksi. khusus/ isolasi klien
 Menunjukkan sehingga
higiene pribadi infeksi dapat
yang adekuat. dicegah.
 Menggambarkan
faktor yang - Anjurkan klien - Menghambat
menunjang atau orang tua perkembang
penularan untuk biakan
infeksi. memelihara kuman.
 Melaporkan kebersihan diri
tanda dan gejala dan lingkungan
infeksi serta klien
mengikuti
prosedur - Laporkan - Menghindari
pernafasan dan segera adanya keterlambata
pemantauan. tanda-tanda n
KH : infeksi pengobatan.
1. Klien terbebas
dari tanda dan - Tindakan - Mencegah
gelaja infeksi kepatuhan dan
2. Menunjukkan terhadap pengobatan
kemampuan therapi. infeksi.
untuk mencegah
timbulnya
infeksi.
3. Jumlah leukosit
dalam batas

22
normal
4. Menunjukkan
prilaku hidup
sehat.
3. 3.3 15/09/18 Batasan - Kaji status - Untuk
Karakteristik koping dan mengetahui
1. Subjektif: proses keluarga kemampuan
- Pengungkapan saat ini keluarga
secara verbal mengkoping
keinginan untuk anak.
mengelola
pengobatanpenya - Kaji tingkat - Untuk
kit untuk pemahaman mengetahui
mencegah gejala anggota pemahaman
sisa keluarga pada keluarga
- Pengungkapan penyakit, terhadap
secara verbal komplikasi, dan penyakit
kesulitan penanganan anaknya.
pengaturan atau yang
integrasi dari disarankan
salahsatu atau
lebih efek atau
pencegahan - Kaji kesiapan - Untuk
komplikasi anggota mengetahui
- Pengungkapan keluarga untuk kesiapan
secara verbal mempelajarinya anggota
bahwa keluarga keluarga
tidak dapat terhadap
bertindak untuk penyakit
mengurangi anaknya.
factor resiko dan
gejala sisa
2. Objektif
- Percepatan - Untuk
gejala-gejala mengetahui
penyakit dari - Identifikasi keterlibatan
anggota keluarga kemampuan keluarga
- Aktivitas anggota dalam
keluarga yang keluarga untuk perawatan
tidak tepat dalam terlibat dalam anaknya.
mencapai tujuan perawatan
programpengoba pasien - Untuk
tan untuk mengetahui
pencegahan. sejauh mana
- Kurangnya - Tentukan kemampuan
perhatian tingkat klien.

23
terhadap ketergantungan
penyakit atau pasien pada
gejala sisa. keluarga,
KH : dengan cara
1. Menunjukkan yang sesuai
keinginan untuk dengan usia dan
mengelola penyakit - Agar
regimen atau keluarga
program dapat
terapeutik - Ajarkan mempertahan
2. Mengidentifikasi strategi untuk kan kondisi
factor-faktor mempertahanka kesehatan
pengganggu n/memperbaiki klien.
program kesehatan
terapeutik pasien - Agar
3. Mengatur keluarga
kegiatan yang paham
biasa dibutuhkan - Memudahkan tentang
ke dalam pemahaman penyakit
program keluarga yang diderita
pengobatanangg dalam aspek anaknya.
ota keluarga, penyakit secara
misalnya diet, medis
aktivitas sekolah
4. Mengalami
penurunan gejala
sakit diantara
anggota keluarga

24
E. Implementasi dan evaluasi keperawatan
Hari/tgl No IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
dx
15/09/18 1.3 - Mengobservasi dan S=
mencatat masukan Keluarga klien
makanan klien mengatakan nafsu
- Menimbang berat badan makan an.D mulai
setiap hari. meningkat
- Memberikan makanan O=
sedikit tapi sering. BB an.D meningkat dari
- Memberikan 15 kg menjadi 16 kg,
penyuluhan pada orang tua turgor kulit an.D elastis
klien pentingnya nutrisi A=
yang adekuat. an.D susah untuk
- Meningkatkan masukan meminum obatnya dan
cairan diatas kebutuhan ibunya harus
minuman. membujuknya.
- Mendorong anak untuk P=
minum. Intervensi dilanjutkan
- Mengajarkan orang tua sampai kondisi optimal.
tentang tanda-tanda
dehidrasi.
- Menekankan pentingnya
menghindari panas yang
berlebihan.
16/09/18 2.3 - Menistirahatkan klien S=
pada ruangan khusus/ Ibu klien mengatakan
isolasi. bahwa an.D sudah tidak
- Menganjurkan klien atau mengalami pendarahan
orang tua untuk pada gusinya.
memelihara kebersihan O=
diri dan lingkungan klien. Kadar leukosit dalam
- Melaporkan segera adanya dalah menurun
tanda-tanda infeksi. 12.000/mm3, suhu tubuh
- Menerapkan Tindakan normal 37,50C, Hb 10
kepatuhan terhadap gr/dL.
therapi. A=
pendarahan pada gusi
tidak ada.
P = intervensi berlanjut
sampai kondisi stabil.

25
17/09/18 3.3 - Mengkaji status koping S=
dan proses keluarga saat Keluarga klien
ini mengatakan sudah
- Mengkaji tingkat mengerti tentang
pemahaman anggota penyakit yang dialami
keluarga pada penyakit, an.D dan tahu langkah
komplikasi, dan pertama yang harus
penanganan yang dilakukan untuk
disarankan menjaga kesehatan an.D.
- Mengkaji kesiapan O=
anggota keluarga untuk Terlihat keluarga dapat
mempelajarinya menjelaskan kembali
- Mengidentifikasi apa yang telah perawat
kemampuan anggota sampaikan.
keluarga untuk terlibat A=
dalam perawatan pasien Keluarga mampu
- Menentukan tingkat mengkoping dirinya
ketergantungan pasien dalam menanganni an.D.
pada keluarga, dengan P=
cara yang sesuai dengan Intervensi selesai.
usia dan penyakit
- Mengajarkan strategi
untuk mempertahankan
/memperbaiki kesehatan
pasien
- Memudahkan
pemahaman keluarga
dalam aspek penyakit
secara medis

26
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Leukemia adalah suatu jenis kanker darah. Gangguan ini disebabkan oleh
sel darah putih yang diproduksi melebihi jumlah yang seharusnya ada.
Leukemia akut pada anak adalah suatu kelainan atau mutasi pembentukan sel
darah putih oleh sumsum tulang anak maupun gangguan pematangan sel-
sel tersebut selanjutnya. Gangguan ini sekitar 25-30% jumlahnya dari
seluruh keadaankeganasan yang didapat pada anak.
Leukemia terdiri dari dua tipe besar, yakni acute lymphoblastic leukemia
dan acute myeloid leukemia. Jumlah penderita acute lymphoblastic leukemia
umumnya lebih banyak dibandingkan jenis acute myeloid leukemia.
Penyebab utama penyakit kelainan darah ini sampai sekarang belum
diketahui secara pasti, dan masih terus diteliti. Namun, faktor genetik berperan
cukup penting pada beberapa penelitian yang dilakukan. Dengan kata lain,
adahubungannya dengan faktor keturunan, selain tentunya banyak faktor
penyebablain yang bervariasi sesuai kasus per kasus dan jenis subtipe yang
didapat.
Terapi yang diberikan pada penderita leukemia akut bertujuan untuk
menghancurkan sel-sel leukemia dan mengembalikan sel-sel darah yang
normal. Terapi yang dipakai biasanya adalah kemoterapi (pemberian obat
melalui infus),obat-obatan, ataupun terapi radiasi. Untuk kasus-kasus
tertentu, dapat juga dilakukan transplantasi sumsum tulang belakang.
Mengenai kemungkinan keberhasilan terapi, sangat tergantung waktu
penemuan pertama penyakit si penderita. Apakah dalam stadium awal atau
sudah lanjut, subtipe penyakit, teratur tidaknya jadwal terapi yang dilakukan,
timbul Relapse (kambuh) atau tidak selama terapi maupun kemungkinan
penyebab yang bisa diperkirakan.

27
B. Saran
Bagi keluarga sebaiknya memahami bagaimana tatalaksana terapeutik
untuk pasien leukemia agar penyakitnya tidak memasuki stadium lanjut.

28
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif Amin Huda dan Hardhi Kusuma.2015.Asuhan


Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc (jilid 2).
Yogyakarta : Mediaction Publishing Jogjakarta.

https://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia

https://www.merdeka.com/sehat/penyebab-leukimia-gejala-dan-
cara-mengobati-yang-paling-ampuh-kln.html

29

Вам также может понравиться