Вы находитесь на странице: 1из 5

atuan Acara Penyuluhan ISPA

SAP ISPA

Pokok Bahasan : Pemahaman Tentang ISPA


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Tentang ISPA
Tujuan : Meningkatkan Pengetahuan Tentang ISPA
Tempat : Posyandu
Hari/Tanggal : 14 Juni 2012
Waktu : 20 menit
Sasaran : 1. Ibu – Ibu
2. Anak – Anak
Metode : 1. Ceramah
2. Tanya Jawab
Media : 1. Leaflet
2. Power Point

LATAR BELAKANG

Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan keadaan infeksi anak paling lazim, tetapi kemakananya
tergantung frekuensi relatif dari komplikasi yang terjadi pada anak. Sindrom ini lebih luas dari pada orang
dewasa. Biasanya anak dengan ISPA mengalami penurunan nafsu makan tetapi tindakan memaksa dia untuk makan
hidangan tidak ada gunanya.
Sebagian besar penyakit pada anak-anak adalah infeksi, sebagian besar infeksi ini terjadi pada saluran
nafas, sebagian besar adalah ISPA, kebanyakan adalah virus. Ispa dapat mencetus kejang demam, dan serangan
asma (lectur, 2002).
Dinding dan seluruh sistem pernapasan dilapisi oleh mukosa yang saling berhubungan sehinga infeksi yang
terjadi disuatu tempat dengan mudah bisa mempengaruhi bagian saluran pernapasan atas lainnya. ISPA juga
menjadi alasan utama mengapa pasien lebih memilih perawatanambulatory atau rawat jalan. Oleh karena itu
menjadi penting bahwa perawat perlu dipersiapkan untuk memberikan perawatan terbaik, memberikan penyuluhan
dan informasi mengenai obat- obatan kepada pasien. Meskipun teknologi kedokteran telah berkembang sedemikian
pesatnya, namun pertanyaan-pertanyaan klinis yang umum untuk penyakit ISPA selalu mementingkan pada strategi
yang efektif untuk pencegahan, diagnosa dan perawatan.
Anak-anak merupakan kelompok masyarakat yang rentan untuk terserang berbagai penyakit khususnya
penyakit infeksi. Menurut temuan organisasi kesehatan dunia (WHO) diperkirakan 10 juta anak meninggal tiap
tahun. Yang disebabkan karena diare, HIV/AIDS, Malaria dan ISPA (Depkes RI, 2007).
Penyakit ISPA merupakan suatu masalah kesehatan utama di indonesia karena masih tingginya angka
kejadian ISPA terutama pada Anak-Anak dan balita. ISPA mengakibatkan sekitar 20% - 30% kematian anak
balita. ISPA merupakan salah satu penyebab kunjungan pasien pada sarana kesehatan. Sebanyak 40% - 60%
kunjungan berobat di puskesmas dan 15% - 30% kunjungan berobat dirawat jalan dan rawat inap.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan sasaran diharapkan mampu memahami tentang penyakit ISPA dan hal-hal yang
terkait lainnya.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIU)


 Menjelaskan definisi penyakit ISPA
 Menjelaskan klasifikasi penyakit ISPA
 Menjelaskan penyebab timbulnya penyakit ISPA
 Menjelaskan tanda – tanda infeksi penyakit ISPA
 Menjelaskan cara penularan penyakit ISPA
 Menjelaskan cara pencegahan penyakit ISPA
 Menjelaskan tips perawatan infeksi ISPA
GARIS BESAR MATERI
 Pengertian ISPA
 Klasifikasi penyakit ISPA
 Penyebab timbulnya ISPA
 Tanda – tanda infeksi ISPA
 Cara penularan ISPA
 Cara pencegahan ISPA
 Tips perawatan infeksi ISPA

PROSES KEGIATAN

No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audience Waktu


1. Pendahuluan
Menyampaikan salam Membalas salam 3 menit
Menjelaskan tujuan Mendengarkan dengan
aktif
Mendengarkan &
memberi respon
2. Penjelasan Materi
Pengertian ISPA Mendengarkan, 8 menit
Klasifikasi ISPA Memperhatikan
Penyebab timbulnya
ISPA
Tanda – tanda infeksi
ISPA
Cara penularan ISPA
Cara pencegahan
ISPA
Tips perawatan
infeksi ISPA
3. Evaluasi
Menjawab Menanyakan hal yang 7 menit
pertanyaan audience belum jelas
Memberikan Menjawab pertanyaan
pertanyaan lisan
4. Penutup
Menyimpulkan hasil Aktif bersama dalam 2 menit
penyuluhan menyimpulkan
Memberi salam Membalas salam
PENGORGANISASIAN

Setting tempat : Posyandu

Penyaji :......................

RENCANA EVALUASI

Bentuk lisan :

 Sebutkan pengertian ISPA


 Sebutkan penyebab timbulnya ISPA
 Sebutkan cara pencegahan ISPA
MATERI ISPA

I. Definisi ISPA
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak,
baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah
sakit karena penyakitnya cukup gawat. Kemungkinan yang terjadi adalah dikarenakan infeksi saluran respiratorik,
yang dapat berakibat buruk bagi kesehatan respiratorik mereka, tidak hanya pada masa tumbuh kembang namun
juga dapat berpengaruh hingga dewasa, karena penyakit-penyakit saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak
mempunyai kemungkinan menyebabkan kecacatan pada masa dewasa. Kesehatan respiratorika ini akan menuntun
mereka pada perkembangan yang optimal bersama-sama dengan system imun bayi dan anak-anak. Rentannya anak
adalah karena kekebalan tubuhnya belum begitu sempurna layaknya orang dewasa, terlebih lagi pada anak yang
memiliki riwayat ISPA pada keluarganya.
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting bagi bayi dan anak. Fakta yang ditemukan
tentang penyakit ISPA pada anak adalah:
 Menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
 40 % - 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.
 Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 - 30 %.
 Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.

II. Klasifikasi Penyakit ISPA


ISPA secara kelompok besar dapat diklasifikasikan menjadi :

 Pneumonia berat, secara klinis ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas berat.
 Pneumonia secara klinis ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas.
 Bukan pneumonia, secara klinis ditandai oleh batuk dan atau pilek bisa disertai demam, tanpa sesak
napas/napas cepat.
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru – paru (alveoli). Tanda dan gejala
pneumonia adalah adanya batuk disertai kesukaran bernafas seperti nafas cepat dan atau tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam.
Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya
digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dai sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus
dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kumanstreptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila
ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik.

III. Penyebab Timbulnya ISPA


Sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas disebabkan oleh virus dan pada umumnya tidak
dibutuhkan terapi antibiotik. Pada balita jarang ditemukan faringitis oleh kuman streptococcus. Namun bila
ditemukan infeksi kuman streptococcus misalnya pada radang telinga akut harus diobati dengan antibiotik penisilin.

IV. Tanda – Tanda Infeksi ISPA


Biasanya tanda – tanda infeksi pernapasan atas dimulai dengan adanya keluhan dan gejala ringan, tapi
dapat berangsur – angsur menjadi semakin parah parah dan bisa menyebabkan kegagalan pernapasan dan bahkan
meninggal dunia. Sebaiknya penderita yang masih mengalami gejala ringan segera di tangani karena bila terlambat
bisa menyebabkan kematian akibat sulitnya penanganan. Tanda – tanda ISPA dapat dilihat dari tanda klinis dan
tanda laboratoris.
Tanda klinis ISPA :
 Pada sistem respiratorik : takipneu, napas tidak teratur (apnea), retraksi dinding torax, cyanosis, suara napas
lemah atau hilang, dan wheezing.
 Pada sistem cardial : takikardi, bradikardi, hipertensi, danhipotensi.
 Pada sistem cerebral : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, dan kejang.
 Pada hal umum : letih dan berkeringat banyak.
Tanda laboratoris ISPA :

 Hypoxemia
 Hypercapnia
Tanda pada anak umur 2 bulan – 5 tahun :
 Tidak bisa minum
 Kejang
 Kesadaran menurun
 Stridor
 Gizi buruk
Tanda bayi umur kurang dari 2 bulan :

 Kejang
 Kesadaran menurun
 Stridor
 Wheezing
 Demam dan dingin
Bila mendapati penderita ISPA, sebaiknya segera ditangani tenaga medis seperti puskesmas dan dokter.
Namun bila belum dapat menghubungi tenaga medis, ada baiknya dirawat sendiri terlebih dahulu.

V. Cara Penularan ISPA


Penularan ISPA biasanya melalui medium kontak langsung seperti air ludah, darah, bersin, udara
pernapasan. Karena itu penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas diharuskan untuk memakai masker
untuk menghindari penularan lebih lanjut kepada orang lain.

VI. Cara pencegahan ISPA


Pencegahan infeksi saluran pernapasan atas dapat dilakukan sendiri dengan :
 Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI eksklusif pada bayi anda.
 Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga teratur.
 Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer terutama setelah kontak dengan
penderita ISPA. Ajarkan pada anak untuk rajin cuci tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi lainnya.
 Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah ISPA diantaranya imunisasi influenza, imunisasi
DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi PCV.
 Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
 Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu. Segera cuci tangan dengan air dan sabun atau
hand sanitizer setelah kontak dengan penderita ISPA.
 Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak menulari anak anda atau anggota keluarga
lainnya.
 Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.

VII. Tips Perawatan Penyakit ISPA


Perawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh ibu dirumah untuk mengatasi penyakit bayi atau anaknya yang
mengalami ISPA.

 Mengatasi panas atau demam

Untuk anak – anak umur 2 bulan s/d 5 tahun demam dapat ditangani dengan memberikan obat penurun
demam atau kompres.
 Mengatasi batuk

Disarankan untuk memberikan obat tradisional yang bisa dibuat sendiri, yaitu jeruk nipis ½ sendok teh
campurkan dengan madu atau kecap ½ sendok teh. Ramuan ini diberikan 3x sehari.
 Makanan

Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikit-sedikit tapi di ulangi lebih sering daripada biasanya
jika muntah. ASI pada bayi tetap di berikan.
 Minuman

Berikan cairan berupa air putih, buah lebih banyak dari biasanya untuk mengencerkan dahak dan
menambah cairan bagi yang kekurangan cairan.
 Gaya hidup
- Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal
- Pada penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan mempercepat penyembuhan dan bisa
menghindari komplikasi yang mungkin muncul.
- Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup dan mencegah adanya asap yang dihirup, tidak
terkecuali melarang orang tua merokok di sekitar anak.

DAFTAR PUSTAKA

Bisnis ecomece duta4future. 2009. Penyakit ISPA.http://kotapekanbaru.blogspot.com. 1 Juni 2012

Ariko & Little Sofia. 2012. Kami Dari Semua : Mengenal jenis penyakit ISPA, flu dan pilek pada bayi dan anak –
anak (pencegahan, gejala, pemeriksaan dan diagnosa).http://kamidarisemua.wordpress.com/2012/03/09/kami-
dari-semua-mengenal-jenis-penyakit-ispa-flu-dan-pilek-pada-bayi-dan-anak-anak-pencegahan-gejala-
pemeriksaan-dan-diagnosa/. 30 Mei 2012

Oktavita.com. 2010. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). http://oktavita.com/infeksi-saluran-pernafasan-


akut-ispa.htm. 31 Mei 2012

Вам также может понравиться