Вы находитесь на странице: 1из 3

TIGA KOMPOSISI UNTUK ANALISIS hampir sama untuk semua jenis ancaman, kecuali

KERENTANAN ancaman kekeringan yang tidak menggunakan


kerentanan fisik. Indeks kerentanan fisik diperoleh dari
4.3. Indeks Penduduk Terpapar rata-rata bobot kepadatan rumah (permanen, semi-
Penentuan Indeks Penduduk Terpapar dihitung dari permanen dan non-permanen), ketersediaan
komponen sosial budaya di kawasan yang diperkirakan bangunan/fasilitas umum dan ketersediaan fasilitas
terlanda bencana. Komponen ini diperoleh dari kritis. Parameter konversi indeks kerentanan fisik
indikator kepadatan penduduk dan indikator kelompok untuk ancaman Gempabumi, Tanah Longsor,
rentan pada suatu daerah bila terkena bencana. Indeks Gunungapi, Banjir, Tsunami, Konflik Sosial,
ini baru bisa diperoleh setelah Peta Ancaman untuk Kegagalan Teknologi, Epidemi dan Wabah Penyakit,
setiap bencana selesai disusun.Data yang diperoleh Kebakaran Gedung dan Pemukiman, Kebakaran Hutan
untuk komponen sosial budaya kemudian dibagi dalam dan Lahan, Cuaca Ekstrim dan Gelombang Ekstrim
3 kelas ancaman, yaitu rendah, sedang dan tinggi. dan Abrasi
Selain dari nilai indeks dalam bentuk kelas (rendah,
sedang atau tinggi), komponen ini juga menghasilkan Kerentanan Lingkungan
jumlah jiwa penduduk yang terpapar ancaman bencana Indikator yang digunakan untuk kerentanan
pada suatu daerah. lingkungan adalah penutupan lahan (hutan
lindung,hutan alam, hutan bakau/mangrove, rawa dan
4.4. Indeks Kerugian semak belukar). Indeks kerentanan fisik berbeda-beda
Indeks Kerugian diperoleh dari komponen ekonomi, untuk masing-masing jenis ancaman dan diperoleh dari
fisik dan lingkungan. Komponen-komponen ini rata-rata bobot jenis tutupan lahan.Parameter konversi
dihitung berdasarkan indikator-indikator berbeda indeks kerentanan lingkungandigabung melalui factor-
Tergantung pada jenis ancaman bencana. Sama halnya faktor pembobotanyang ditunjukkan pada persamaan
dengan Indeks Penduduk Terpapar, Indeks Kerugian
baru dapat diperoleh setelah Peta Ancaman untuk
setiap bencana telah selesai disusun. Data yang 4.5. Indeks Kapasitas
diperoleh untuk seluruh komponen kemudian dibagi Indeks Kapasitas dihitung berdasarkan indikator dalam
dalam 3 kelas ancaman, yaitu rendah, sedang dan Hyogo Framework for Actions (Kerangka
tinggi. Selain dari ditentukannya kelas indeks, Aksi Hyogo-HFA). HFA yang disepakati oleh lebih
penghitungan komponen komponen ini juga akan dari 160 negara di dunia terdiri dari 5 Prioritas
menghasilkan potensi kerugian daerah dalam satuan program pengurangan risiko bencana. Pencapaian
rupiah. prioritas-prioritas pengurangan risiko bencana
ini diukur dengan 22 indikator pencapaian.
Kerentanan Ekonomi
Indikator yang digunakan untuk kerentanan ekonomi Indikator HFA
adalah luas lahan produktifdalam rupiah (sawah, Prioritas program pengurangan risiko bencana HFA
perkebunan, lahan pertanian dan tambak) dan PDRB. dan indikator pencapaiannya adalah :
Luas lahan produktif dapat diperoleh dari peta guna 1. Memastikan bahwa pengurangan risiko bencana
lahan dan buku kabupaten atau kecamatan dalam menjadi sebuah prioritas nasional dan lokal
angka dan dikonversike dalam rupiah, sedangkan dengan dasar kelembagaan yang kuat untuk
PDRB dapat diperoleh dari laporan sektor atau pelaksanaannya, dengan indikator pencapaian :
kabupaten dalam angka.Bobot indeks kerentanan a. Kerangka hukum dan kebijakan nasional/lokal
ekonomi hampir sama untuk semua jenis ancaman, untuk pengurangan risiko bencana telah ada dengan
kecuali untuk ancaman kebakaran gedung dan tanggungjawab eksplisit ditetapkan untuk semua
pemukiman. Parameter konversi indeks kerentanan jenjang pemerintahan
ekonomiuntuk ancaman Gempabumi, Tanah Longsor, b. Tersedianya sumberdaya yang dialokasikan
Gunungapi, Banjir, Kekeringan, Tsunami, Konflik khusus untuk kegiatan pengurangan risiko bencana
Sosial, Kegagalan Teknologi, Epidemi dan Wabah di semua tingkat pemerintahan
Penyakit, Kebakaran Hutan dan Lahan, Cuaca Ekstrim c.Terjalinnya partisipasi dan desentralisasi
dan Gelombang Ekstrim dan Abrasi komunitas melalui pembagian kewenangan dan
sumber daya pada tingkat lokal
Kerentanan Fisik d. Berfungsinya forum/jaringan daerah khusus
Indikator yang digunakan untuk kerentanan fisik untuk pengurangan risiko bencana
adalah kepadatan rumah (permanen, semipermanen 2. Tersedianya Kajian Risiko Bencana Daerah
dan non-permanen), ketersediaan bangunan/fasilitas berdasarkan data bahaya dan kerentanan untuk
umum dan ketersediaan fasilitas kritis. Kepadatan meliputi risiko untuk sektor-sektor utama daerah;
rumah diperoleh dengan membagi mereka atas area dengan indikator :
terbangun atau luas desa dan dibagi berdasarkan a. Tersedianya Kajian Risiko Bencana Daerah
wilayah (dalam ha) dan dikalikan dengan harga satuan berdasarkan data bahaya dan kerentanan
dari masing masing parameter.Indeks kerentanan fisik
untuk meliputi risiko untuk sektor-sektor utama f. Siap sedianya prosedur-prosedur untuk menilai
daerah dampak-dampak risiko bencana atau proyek-proyek
b.Tersedianya sistem-sistem yang siap untuk pembangunan besar, terutama infrastruktur.
memantau, mengarsip dan 5. Memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana demi
menyebarluaskan data potensi bencana dan respon yang efektif di semua tingkat, dengan
kerentanan-kerentanan utama indikator :
c. Tersedianya sistem peringatan dini yang siap a. Tersedianya kebijakan, kapasitas teknis
beroperasi untuk skala besar dengan kelembagaan serta mekanisme penanganan darurat
jangkauan yang luas ke seluruh lapisan masyarakat bencana yang kuat dengan perspektif pengurangan
d. Kajian Risiko Daerah Mempertimbangkan risiko bencana dalam pelaksanaannya
Risiko-Risiko Lintas Batas Guna Menggalang b. Tersedianya rencana kontinjensi bencana yang
Kerjasama Antar Daerah Untuk Pengurangan berpotensi terjadi yang siap di semua jenjang
Risiko pemerintahan, latihan reguler diadakan untuk
3. Terwujudnya penggunaan pengetahuan, inovasi menguji dan mengembangkan program-program
dan pendidikan untuk membangun ketahanan dan tanggap darurat bencana
budaya aman dari bencana di semua tingkat; dengan c. Tersedianya cadangan finansial dan logistik serta
indikator : mekanisme antisipasi yang siapuntuk mendukung
a. Tersedianya informasi yang relevan mengenai upaya penanganan darurat yang efektif dan
bencana dan dapat diakses di semua tingkat oleh pemulihan pascabencana
seluruh pemangku kepentingan (melalui jejaring, d. Tersedianya prosedur yang relevan untuk
pengembangan sistem untuk berbagi informasi, melakukan tinjauan pasca bencana terhadap
dst) pertukaran informasi yang relevan selama masa
b. Kurikulum sekolah, materi pendidikan dan tanggap darurat
pelatihan yang relevan mencakup konsepkonsep
dan praktik-praktik mengenai pengurangan risiko 5.2. Penyusunan Kajian Risiko Bencana
bencana dan pemulihan Penyusunan Kajian Risiko Bencana membutuhkan
c. Tersedianya metode riset untuk kajian risiko perangkat tambahan setelah diperoleh
multi bencana serta analisis manfaatbiaya indeks-indeks yang dipersyaratkan. Kajian risiko
(cost benefit analysist) yang selalu dikembangkan bencana memberikan gambaran umum
berdasarkan kualitas hasil riset daerah terkait tingkat risiko suatu bencana pada suatu
d. Diterapkannya strategi untuk membangun daerah. Proses kajian harus
kesadaran seluruh komunitas dalam dilaksanakan untuk seluruh bencana yang ada pada
melaksanakan praktik budaya tahan bencana yang setiap daerah.
mampu menjangkau masyarakat secara luas baik di Penentuan Tingkat Ancaman
perkotaan maupun pedesaan. Tingkat Ancaman dihitung dengan menggunakan hasil
4. Mengurangi faktor-faktor risiko dasar; dengan Indeks Ancaman dan Indeks Penduduk
indikator : Terpapar. Penentuan Tingkat Ancaman dilakukan
a. Pengurangan risiko bencana merupakan salah dengan menggunakan matriks seperti yang
satu tujuan dari kebijakan-kebijakan dan rencana- terlihat pada gambar 5 berikut. Penentuan
rencana yang berhubungan dengan lingkungan dilaksanakan dengan menghubungkan kedua nilai
hidup, termasuk untuk pengelolaan sumber daya indeks dalam matriks tersebut. Warna tempat
alam, tata guna lahan dan adaptasi terhadap pertemuan nilai tersebut melambangkan
perubahan iklim Tingkat Ancaman suatu bencana pada daaerah
b. Rencana-rencana dan kebijakan-kebijakan tersebut.
pembangunan sosial dilaksanakan untuk Penentuan Tingkat Kerugian
mengurangi kerentanan penduduk yang paling Tingkat Kerugian baru dapat disusun bila Tingkat
berisiko terkena dampak bahaya Ancaman pada suatu daerah telah dikaji.
c. Rencana-rencana dan kebijakan-kebijakan Tingkat Kerugian diperoleh dari penggabungan
sektoral di bidang ekonomi dan produksi telah Tingkat Ancaman dengan Indeks Kerugian.
dilaksanakan untuk mengurangi kerentanan Penentuan Tingkat Kerugian dilakukan dengan
kegiatan-kegiatan ekonomi menggunakan matriks seperti yang terlihat
d. Perencanaan dan pengelolaan pemukiman pada gambar 6. Penentuan dilaksanakan dengan
manusia memuat unsur-unsur pengurangan risiko menghubungkan kedua nilai indeks dalam
bencana termasuk pemberlakuan syarat dan izin matriks tersebut. Warna tempat pertemuan nilai
mendirikan bangunan untuk keselamatan dan tersebut melambangkan Tingkat Kerugian
kesehatan umum (enforcement of building codes) yang mungkin ditimbulkan oleh suatu bencana pada
e. Langkah-langkah pengurangan risiko bencana daerah tersebut.
dipadukan ke dalam proses-proses rehabilitasi dan Penentuan Tingkat Kapasitas
pemulihan pascabencana Sama halnya dengan penentuan Tingkat Kerugian,
Tingkat Kapasitas baru dapat
ditentukan setelah diperoleh Tingkat Ancaman. mengambil kebijakan yang dibutuhkan untuk
Tingkat Kapasitas diperoleh meningkatkan kapasitasnya hingga mampu
penggabungan Tingkat Ancaman dan Indeks mengurangi jumlah jiwa terpapar serta mengurangi
Kapasitas. Penentuan Tingkat Kapasitas kerugian harta benda dan kerusakan
dilakukan dengan menggunakan matriks seperti yang lingkungan bila bencana terjadi.
terlihat pada gambar 7. Penentuan
dilaksanakan dengan menghubungkan kedua nilai
indeks dalam matriks tersebut. Warna
tempat pertemuan nilai tersebut melambangkan
Tingkat Kapasitas.
Penentuan Tingkat Risiko Bencana
Tingkat Risiko Bencana ditentukan dengan
menggabungkan Tingkat Kerugian dengan Tingkat
Kapasitas. Penentuan Tingkat Risiko Bencana
dilaksanakan untuk setiap ancaman bencana yang ada
pada suatu daerah. Penentuan Tingkat Risiko Bencana
dilakukan dengan
menggunakan matriks seperti yang terlihat pada
gambar 8. Penentuan dilaksanakan dengan
menghubungkan Tingkat Kerugian dan Tingkat
Kapasitas dalam matriks tersebut. Warnatempat
pertemuan nilai tersebut melambangkan Tingkat
Risiko suatu bencana di kawasan tersebut.
Penentuan Tingkat Kapasitas
Sama halnya dengan penentuan Tingkat Kerugian,
Tingkat Kapasitas baru dapat ditentukan
setelah diperoleh Tingkat Ancaman. Tingkat Kapasitas
diperoleh penggabungan Tingkat
Ancaman dan Indeks Kapasitas. Penentuan Tingkat
Kapasitas dilakukan dengan
menggunakan matriks seperti yang terlihat pada
gambar 7. Penentuan dilaksanakan dengan
menghubungkan kedua nilai indeks dalam matriks
tersebut. Warna tempat pertemuan nilai
tersebut melambangkan Tingkat Kapasitas.
Penentuan Tingkat Risiko Bencana
Tingkat Risiko Bencana ditentukan dengan
menggabungkan Tingkat Kerugian dengan Tingkat
Kapasitas. Penentuan Tingkat Risiko Bencana
dilaksanakan untuk setiap ancaman bencana
yang ada pada suatu daerah. Penentuan Tingkat Risiko
Bencana dilakukan dengan
menggunakan matriks seperti yang terlihat pada
gambar 8. Penentuan dilaksanakan dengan
menghubungkan Tingkat Kerugian dan Tingkat
Kapasitas dalam matriks tersebut. Warna
tempat pertemuan nilai tersebut melambangkan
Tingkat Risiko suatu bencana di kawasan
tersebut.

PENYUSUNAN KEBIJAKAN
PENANGGULANGAN BENCANA
Pengkajian risiko bencana merupakan dasar dalam
penyusunan Rencana Penanggulangan
Bencana dari tingkat nasional hingga tingkat
kabupaten/kota. Pada prinsipnya, fungsi dari
kajian dan peta risiko bencana adalah memberikan
landasan yang kuat kepada daerah untuk

Вам также может понравиться

  • Reklame Surat
    Reklame Surat
    Документ2 страницы
    Reklame Surat
    tony
    Оценок пока нет
  • Salinan Terjemahan Naji2019
    Salinan Terjemahan Naji2019
    Документ8 страниц
    Salinan Terjemahan Naji2019
    tony
    Оценок пока нет
  • Metode Pekerjaan Koridor-Dikonversi
    Metode Pekerjaan Koridor-Dikonversi
    Документ4 страницы
    Metode Pekerjaan Koridor-Dikonversi
    tony
    Оценок пока нет
  • Naiji Indo
    Naiji Indo
    Документ10 страниц
    Naiji Indo
    tony
    Оценок пока нет
  • Surat Baru
    Surat Baru
    Документ2 страницы
    Surat Baru
    tony
    Оценок пока нет
  • Peng Antar
    Peng Antar
    Документ1 страница
    Peng Antar
    tony
    Оценок пока нет
  • Surat Kuasa
    Surat Kuasa
    Документ2 страницы
    Surat Kuasa
    tony
    Оценок пока нет
  • Pengantar
    Pengantar
    Документ1 страница
    Pengantar
    tony
    Оценок пока нет
  • Bencana
    Bencana
    Документ3 страницы
    Bencana
    tony
    Оценок пока нет
  • Pengantar
    Pengantar
    Документ1 страница
    Pengantar
    tony
    Оценок пока нет
  • Teknik Sungai
    Teknik Sungai
    Документ3 страницы
    Teknik Sungai
    tony
    Оценок пока нет
  • Sampul Makalah
    Sampul Makalah
    Документ1 страница
    Sampul Makalah
    Cii Nonk Inginn Clalludimanja
    Оценок пока нет
  • Tindakan Sebelum Terjadi Banjir
    Tindakan Sebelum Terjadi Banjir
    Документ2 страницы
    Tindakan Sebelum Terjadi Banjir
    Rahmi Marlinda
    Оценок пока нет
  • Tindakan Sebelum Terjadi Banjir
    Tindakan Sebelum Terjadi Banjir
    Документ2 страницы
    Tindakan Sebelum Terjadi Banjir
    Rahmi Marlinda
    Оценок пока нет
  • 1345 - Logsheet Hari 1
    1345 - Logsheet Hari 1
    Документ2 страницы
    1345 - Logsheet Hari 1
    tony
    Оценок пока нет
  • Tindakan Sebelum Terjadi Banjir
    Tindakan Sebelum Terjadi Banjir
    Документ2 страницы
    Tindakan Sebelum Terjadi Banjir
    Rahmi Marlinda
    Оценок пока нет
  • Jalan RAYA
    Jalan RAYA
    Документ84 страницы
    Jalan RAYA
    Ilham Hanindhito
    100% (1)