Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kompetensi Dasar :
3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.
I. Pendahuluan
Tentu kalian sudah mengenal bahan bakar minyak atau BBM. Dari manakah
sumber BBM yang digunakan pada kendaraan bermotor? BBM diperoleh dari hasil
pengolahan minyak bumi. Minyak bumi (petroleum) atau sering juga disebut minyak
mentah (crude oil). Dijuluki juga sebagai emas hitam, berupa cairan kental, berwarna
coklat gelap atau kehijauan yang mudah terbakar. Minyak bumi terdapat di lapisan atas
dari beberapa area kerak bumi. Minyak bumi tersusun dari berbagai hidrokarbon,
sebagian besar seri alkana bersama – sama dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit mengandung logam.
II. Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude
oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Apa
saja yang terkandung dalam minyak bumi ? Komponen utama minyak bumi adalah
senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam
minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur
hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen
(0-3,5%).
1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus
Senyawa hidokabon alifatik rantai lurus biasa disebut alkana atau normal parafin.
Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai
karbon pendek. Contoh: Etana Propana
2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik
Senyawa hidrokarbon siklik merupakan senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana
atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan
alkena., tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk struktur cinicin. Dalam
minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadang-kadang bergabung membentuk suatu
molekul yang terdiri atas beberapa senyawa siklik.
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak
sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk
siklik.
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk
siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa
hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat
dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.Minyak bumi ditemukan
bersama-sama dengan gas alam.Minyak bumi hasil pengeboran masih berupa minyak
mentah (crude oil) yang kental dan hitam. Crude oil ini terdiri dari campuran
hidrokarbon yaitu:
Alkana merupakan merupakan fraksi yang terbesar di dalam minyak mentah. Senyawa
alkana yang paling banyak ditemukan adalah n-oktana dan isooktana (2,2,4-trimetil
pentana) Hidrokarbon aromatis CnH2n-6 diantaranya adalah etil benzene yang memiliki
cincin 6 (enam).
5. Sikloalkana (napten) CnH2n antara lain siklopentana dan etil sikloheksana
6. Belerang (0,01-0,7%)
7. Nitrogen (0,01-0,9%)
8. Oksigen (0,06-0,4%)
9. Karbondioksida [CO2]
10. Hidrogen sulfida [H2S]
Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil).
Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
1. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan
pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Meskipun
komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya
berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya, yang disebut proses distilasi bertingkat. Destilasi
merupakan pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik
didihnya.Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi
(kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai
dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk
kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga
bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi)
Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen
tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian
atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam
kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinyamasing-masing.Pada setiap tingkatan
atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak
pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa
langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah).
2. Cracking
Cracking adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon
yang besar menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. . Contoh cracking ini adalah
pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin. Terdapat tiga cara proses
cracking, yaitu :
a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan
yang rendah.
Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :
b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang
digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui
mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam
menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga
menyebabkan terbentuknya ion karbonium :
c. Hidrocracking
Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk
menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi.
Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam
minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan. Proses ini terutama
ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin
sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan.
Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat
anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang
mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan
campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur
molekul hidrokarbon.
3. Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang
berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan
menggunakankatalisdanpemanasan.
Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin
menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis
molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.
5. Treating
Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-
pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :
Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap.
Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n - parafin) dengan berat molekul tinggi dari
fraksi minyak pelumas untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour point yang
rendah.
Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas
Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.
6. Blending
Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak
bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki
berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak
digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas
bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambahkan pada
prosespengolahannya.
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi
menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh
kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif.
Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan
pencemaran udara. Rumus TEL Pb(C2H5)4.
Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka dikelompokkan menjadi beberapa
fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut:
Fraksi Hidrokarbon yang Didapatkan dari Distilasi Bertingkat
Fraksi Jumlah Atom C Titik Didih Kegunaan
Gas C1 – C5 -164 °C – 30 °C bahan bakar gas
Eter petroleum C5 – C7 30 °C – 90 °C pelarut, binatu kimia
Bensin C5- C12 30 °C – 200 °C bahan bakar motor
Minyak tanah C12 – C16 175 °C – 275 °C minyak lampu, bahan bakar
kompor
Minyak gas, C15 – C18 250 °C – 400 °C bahan bakar mesin diesel
bakar, dan diesel
Minyak-minyak C16 ke atas 350 °C ke atas Pelumas
pelumas, gemuk,
jeli petroleum
Parafin (lilin) C20 ke atas meleleh 52 °C – 57 °C Lilin gereja, pengendapan air
bagi kain, korek api,dan
pengawetan
Ter Residu aspal buatan
Kokas petroleum Residu bahan bakar, electrode
VI. SUMBER
1. Sumber: "http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji"
2. http://blogrenaldi.blogdetik.com/manfaat-dari-pengolahan-minyak-bumi/
EVALUASI
Setelah anda mempelajari modul di atas, kerjakanlah latihan soal di bawah ini, untuk
mengevaluasi pemahaman kalian.
I. Pilihan Ganda
1. Minyak bumi harus digunakan secara hemat karena proses pembentukannya memerlukan waktu
yang sangat lama. Menurut teori pembentukannya, minyak bumi berasal dari….
a. Gunung berapi d. Reaksi besi karbida dan air
b. Air laut yang terpendam e. Pelapukan hewan dan tumbuhan
c. Reaksi alkali dan gas CO2
2. Hasil penyulingan minyak bumi yang memiliki titik didih paling tinggi adalah….
a. Bensin c. Solar e. Residu
b. Kerosin d. Nafta
4.Zat aditif yang ditambahkan untuk menaikkan bilangan oktan bensin adalah….
a. Normal oktana c. Timbal oksida e. Tetraetil timbal
b. Timbal d. Dietil timbal
5. Hasil penyulingan bertingkat pada minyak bumi, menghasilkan fraksi bensin pada suhu …
a. – 160oC s.d – 88oC d. 70oC s.d 140oC
b. – 40oC s.d. 0oC e. 140oC s.d. 180oC
c. 20oC s.d 70oC
9. Mutu bensin dinyatakan dengan angka oktan. Senyawa karbon yang mempunyai angka oktan 100
adalah……
a. Iso – oktana d. tetra etil timbale (IV)
b. n – butane e.nafta
c. n – heptana
10. Dampak pembakaran bensin pada kendaraan bermotor yang berupa partikel logam berat adalah
pencemaran …..
a. Timbal b. Timah c. MTBE d. Merkuri e. Tembaga
III. URAIAN
11. Proses pemisahan minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponennya
disebut….
13. Kerosin merupakan fraksi minyak bumi yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan
nama….
14. Bensin super (premix) diperoleh dari minyak bumi dengan cara….
15. Komponen utama dari minyak bumi dan gas alam adalah….
16. Jelaskan dampak negative yang dapat dihasilkan dari proses pembakaran minyak bumi!
17. Jelaskan cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan bilangan oktan pada bensin!
18. Selain sebagai bahan bakar, sebutkan dan jelaskan kegunaan lain dari minyak bumi dan gas alam!
20. Kemukakan pendapat anda mengenai bahan bakar alternatif di masa yang akan datang sebagai
pengganti bahan bakar minyak!