Вы находитесь на странице: 1из 10

MODUL MINYAK BUMI

PENGOLAHAN DAN PENGGUNAAN MINYAK BUMI

Kompetensi Dasar :

3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.

3.3. Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan


kesehatan serta cara mengatasinya

Setelah mempelajari modul ini, maka siswa diharapkan dapat :

1. mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam


2. mendeskripsikan komponen - komponen utama penyusun minyak bumi
3. menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi - fraksi minyak bumi
4. membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya
5. menjelaskan penggunaan minyak bumi dan residunya
6. menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan

I. Pendahuluan

Tentu kalian sudah mengenal bahan bakar minyak atau BBM. Dari manakah
sumber BBM yang digunakan pada kendaraan bermotor? BBM diperoleh dari hasil
pengolahan minyak bumi. Minyak bumi (petroleum) atau sering juga disebut minyak
mentah (crude oil). Dijuluki juga sebagai emas hitam, berupa cairan kental, berwarna
coklat gelap atau kehijauan yang mudah terbakar. Minyak bumi terdapat di lapisan atas
dari beberapa area kerak bumi. Minyak bumi tersusun dari berbagai hidrokarbon,
sebagian besar seri alkana bersama – sama dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit mengandung logam.
II. Komponen Minyak Bumi

Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude
oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Apa
saja yang terkandung dalam minyak bumi ? Komponen utama minyak bumi adalah
senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam
minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur
hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen
(0-3,5%).
1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus
Senyawa hidokabon alifatik rantai lurus biasa disebut alkana atau normal parafin.
Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai
karbon pendek. Contoh: Etana Propana
2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik
Senyawa hidrokarbon siklik merupakan senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana
atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan
alkena., tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk struktur cinicin. Dalam
minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadang-kadang bergabung membentuk suatu
molekul yang terdiri atas beberapa senyawa siklik.
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak
sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk
siklik.
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk
siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa
hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat
dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.Minyak bumi ditemukan
bersama-sama dengan gas alam.Minyak bumi hasil pengeboran masih berupa minyak
mentah (crude oil) yang kental dan hitam. Crude oil ini terdiri dari campuran
hidrokarbon yaitu:
Alkana merupakan merupakan fraksi yang terbesar di dalam minyak mentah. Senyawa
alkana yang paling banyak ditemukan adalah n-oktana dan isooktana (2,2,4-trimetil
pentana) Hidrokarbon aromatis CnH2n-6 diantaranya adalah etil benzene yang memiliki
cincin 6 (enam).
5. Sikloalkana (napten) CnH2n antara lain siklopentana dan etil sikloheksana
6. Belerang (0,01-0,7%)
7. Nitrogen (0,01-0,9%)
8. Oksigen (0,06-0,4%)
9. Karbondioksida [CO2]
10. Hidrogen sulfida [H2S]
Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil).
Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
1. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).

2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.

III. PENGOLAHAN MINYAK BUMI


Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi
diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung
dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak
mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun keperluan lainnya, tetapi
haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon
dengan jumlah atom C-1 hingga 50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi
bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan
rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu
400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan
berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap
berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup
gelembung. Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan
komponen yang itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi.
Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu
kamar berupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas petroleum. Melalui kompresi dan
pendinginan, gas petroleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas).
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya.
Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan,
perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking,
reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan
pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Meskipun
komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya
berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya, yang disebut proses distilasi bertingkat. Destilasi
merupakan pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik
didihnya.Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi
(kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai
dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk
kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga
bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi)
Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen
tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian
atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam
kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinyamasing-masing.Pada setiap tingkatan
atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak
pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa
langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah).

2. Cracking
Cracking adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon
yang besar menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. . Contoh cracking ini adalah
pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin. Terdapat tiga cara proses
cracking, yaitu :
a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan
yang rendah.
Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :
b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang
digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui
mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam
menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga
menyebabkan terbentuknya ion karbonium :

c. Hidrocracking
Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk
menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi.
Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam
minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan. Proses ini terutama
ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin
sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan.
Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat
anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang
mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan
campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur
molekul hidrokarbon.

3. Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang
berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan
menggunakankatalisdanpemanasan.

Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin
menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis
molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.

4. Alkalasi dan Polimerisasi


Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang
lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti
H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:
RH + CH2=CR’R’’ -----> R-CH2-CHR’R”
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana
menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.

5. Treating
Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-
pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :
Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap.
Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n - parafin) dengan berat molekul tinggi dari
fraksi minyak pelumas untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour point yang
rendah.
Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas
Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.

6. Blending
Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak
bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki
berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak
digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas
bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambahkan pada
prosespengolahannya.
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi
menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh
kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif.
Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan
pencemaran udara. Rumus TEL Pb(C2H5)4.

IV. FRAKSI MINYAK BUMI


Senyawa hidrokarbon, terutama parafinik dan aromatik, mempunyai trayek didih
masing-masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan
densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya
semakin besar. Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi.

Gambar. Fraksinasi Minyak Bumi

Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka dikelompokkan menjadi beberapa
fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut:
Fraksi Hidrokarbon yang Didapatkan dari Distilasi Bertingkat
Fraksi Jumlah Atom C Titik Didih Kegunaan
Gas C1 – C5 -164 °C – 30 °C bahan bakar gas
Eter petroleum C5 – C7 30 °C – 90 °C pelarut, binatu kimia
Bensin C5- C12 30 °C – 200 °C bahan bakar motor
Minyak tanah C12 – C16 175 °C – 275 °C minyak lampu, bahan bakar
kompor
Minyak gas, C15 – C18 250 °C – 400 °C bahan bakar mesin diesel
bakar, dan diesel
Minyak-minyak C16 ke atas 350 °C ke atas Pelumas
pelumas, gemuk,
jeli petroleum
Parafin (lilin) C20 ke atas meleleh 52 °C – 57 °C Lilin gereja, pengendapan air
bagi kain, korek api,dan
pengawetan
Ter Residu aspal buatan
Kokas petroleum Residu bahan bakar, electrode

1. LPG (Liquified Petroleum Gas)


Gas dari hasil distilasi ( adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap ) yang dipergunakan untuk keperluan
bahan bakar rumah adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri
darimetana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas Bumi dan juga
tambang batu bara.
2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Bensin
Bensin adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi dan sebagian besar
tersusun dari hidrokarbon. Bensin banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor seperti sepeda motor. . Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor. Beberapa jenis bensin yang dikenal di Indonesia diantaranya:
Premium, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 87
Pertamax, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 92.
Pertamax Plus, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 95.
Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 100. Khusus untuk kebutuhan
balap mobil.
4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah
tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui
proses cracking.
5.Minyak Solar
Solar adalah fraksi minyak bumi dengan titik didih antara 270-350 oC. Minyak Solar biasa
digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus,
truk, kereta api dan traktor .Minyak Solar biasanya digunakan sebagai :
-Pada bahan bakar motor, diesel tipe besar (seperti Bus & Truk )
-Memproduksi uap
-Mencairkan hasil peridustrian
-Membakar batu
-Mengerjakan panas dari logam. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai
bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan
traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin
melalui proses cracking.
6. Minyak Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda
bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90%
minyak dasar dan 10% zat tambahan.
Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin
pembakaran dalam.
Kegunaan minyak pelumas diantaranya mencegah karat dan mengurangi gesekan. 56.
Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.
7.Bitumen (Aspal)
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat berwarna hitam kecoklatan, tahan
terhadap air. Aspal sering juga disebut bitumen. Aspal atau bitumen adalah suatu cairan
kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen,
dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat
viskoelastis. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair bila dipanaskan.
Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara kimia belum dikarakterisasi
dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik
dan aromatic yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Kegunaan aspal
adalah untuk melapisi permukaan jalan.

8. Residu minyak bumi yang terdiri dari :


Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri
tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya

V. DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR TERHADAP LINGKUNGAN

Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak


bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen
oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam,
smog dan pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah
dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil
untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya
kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut
berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah
dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara
dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan
membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika
dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6
yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam
menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan
hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk
perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain
itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx,
SO2, SO3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan
industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan
mata dalam memandang.
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara.
Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga
terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar
matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi
naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari
gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana
merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga
menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara
menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang
sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari
gas bumi hanya 1,5 ton.

VI. SUMBER
1. Sumber: "http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji"
2. http://blogrenaldi.blogdetik.com/manfaat-dari-pengolahan-minyak-bumi/

EVALUASI
Setelah anda mempelajari modul di atas, kerjakanlah latihan soal di bawah ini, untuk
mengevaluasi pemahaman kalian.

I. Pilihan Ganda

1. Minyak bumi harus digunakan secara hemat karena proses pembentukannya memerlukan waktu
yang sangat lama. Menurut teori pembentukannya, minyak bumi berasal dari….
a. Gunung berapi d. Reaksi besi karbida dan air
b. Air laut yang terpendam e. Pelapukan hewan dan tumbuhan
c. Reaksi alkali dan gas CO2

2. Hasil penyulingan minyak bumi yang memiliki titik didih paling tinggi adalah….
a. Bensin c. Solar e. Residu
b. Kerosin d. Nafta

3. Senyawa yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah….


a. Sikloalkana dan aromatik d. Heterosiklik dan aromatik
b. Alkana dan heterosiklik e. Alkana dan sikloalkana
c. Alkana dan aromatik

4.Zat aditif yang ditambahkan untuk menaikkan bilangan oktan bensin adalah….
a. Normal oktana c. Timbal oksida e. Tetraetil timbal
b. Timbal d. Dietil timbal

5. Hasil penyulingan bertingkat pada minyak bumi, menghasilkan fraksi bensin pada suhu …
a. – 160oC s.d – 88oC d. 70oC s.d 140oC
b. – 40oC s.d. 0oC e. 140oC s.d. 180oC
c. 20oC s.d 70oC

6. Bensin mempunyai bilangan oktan sekitar …


a. 98 d. 75
b. 90 e. 70
c. 82

7. Berikut ini data hasil penyulingan bertingkat minyak bumi :

Fraksi Jumlah atom C Titik Didih


(oC)
1 1–4 < 40
2 5 – 10 40 – 180
3 11 – 12 160 – 250
4 13 – 25 220 – 350
5 26 – 28 > 350
Fraksi no. 4 biasa digunakan untuk ….
a. Bahan bakar kendaraan bermotor
b. Bahan bakarmesin diesel
c. Bahan baku pembuatan lilin
d. Bahan baku pembuatan pupuk
e. Bahan baku pembuatan aspal

8. Premix mempunyai nilai oktan 92 artinya ….


a. Sama dengan campuran 92% isooktana dan 8 % n – heptana
b. Merupakan bensin yang setara dengan campuran 92 liter isooktana dan 8 % n – heptana
c. Bahan bakar yang setara dengan campuran 92 % n – heptana dan 8 liter isooktana
d. Sama dengan campuran 92 liter n – heptana dan 8 liter isooktana
e. Merupakan bahan bakar yang setara dengan campuran 8 %n – heptana dan 92 % isooktana

9. Mutu bensin dinyatakan dengan angka oktan. Senyawa karbon yang mempunyai angka oktan 100
adalah……
a. Iso – oktana d. tetra etil timbale (IV)
b. n – butane e.nafta
c. n – heptana

10. Dampak pembakaran bensin pada kendaraan bermotor yang berupa partikel logam berat adalah
pencemaran …..
a. Timbal b. Timah c. MTBE d. Merkuri e. Tembaga

III. URAIAN

11. Proses pemisahan minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponennya
disebut….

12. Pengubahan alkana rantai lurus menjadi alkana bercabang disebut….

13. Kerosin merupakan fraksi minyak bumi yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan
nama….

14. Bensin super (premix) diperoleh dari minyak bumi dengan cara….

15. Komponen utama dari minyak bumi dan gas alam adalah….

16. Jelaskan dampak negative yang dapat dihasilkan dari proses pembakaran minyak bumi!

17. Jelaskan cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan bilangan oktan pada bensin!

18. Selain sebagai bahan bakar, sebutkan dan jelaskan kegunaan lain dari minyak bumi dan gas alam!

19. Jelaskan kerugian minyak bumi yang mengandung banyak belerang!

20. Kemukakan pendapat anda mengenai bahan bakar alternatif di masa yang akan datang sebagai
pengganti bahan bakar minyak!

=========SELAMAT BELAJAR ==========

Вам также может понравиться