Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
M. MASRUKHIN 160810301119
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi tentang Kekuasaan dan Politik dalam organisasi hanya sedikit. Beberapa
studi justru menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Kekuasaan dan Politik
adalah sesuatu yang ada dan dialami dalam kehidupan setiap organisasi tetapi agak
sulit untuk mengukurnya akan tetapi penting untuk dipelajari dalam perilaku
keorganisasian, karena keberadaannya dapat mempengaruhi perilaku orang-orang
yang ada dalam organisasi.
Pada saat setiap individu mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu
sama lain, maka yang muncul dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan.
Kekuasaan adalah kualitas yang melekat dalam satu interaksi antara dua atau lebih
individu.
Politik tidak hanya terjadi pada sistem pemerintahan, namun politik juga
terjadi pada organisasi formal, badan usaha, organisasi keagamaan, kelompok,
bahkan pada unit keluarga. Politik adalah suatu jaringan interaksi antarmanusia
dengan kekuasaan diperoleh, ditransfer, dan digunakan.
Politik dijalankan untuk menyeimbangkan kepentingan individu karyawan dan
kepentingan manajer, serta kepentingan organisasi. Ketika keseimbangan tersebut
tercapai, kepentingan individu akan mendorong pencapaian kepentingan organisasi.
Adapun asumsi dasar organisasi yaitu:
1. organisasi adalah koalisi yang terdiri dari berbagai individu dan kelompok dengan
berbagai kepentingan,
2. dalam organisasi selalu ada potensi perbedaan menyangkut kepribadian, keyakinan,
kepentingan, sikap, persepsi, dan minat dari para anggotanya,
3. kekuasaan memainkan peranan penting dalam memperebutkan sumberdaya,
4. tujuan organisasi, pengambilan keputusan dan proses manajemen lainnya,
5. karena keterbatasan sumber daya dan setiap aktor berebut kepentingan, maka konflik
adalah wajar (natural) dalam kehidupan organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian, sumber, dan jenis dari kekuasaan?
2. Apakah pengertian, etika dan jenis-jenis dari politik?
3. Bagaimanakah hubungan antara kekuasaan dan politik dalam pengambilan keputusan
dari sebuah organisasi?
1. Kekuasaan
a. Pengertian
Kekuasaan merupakan kapasitas seseorang, tim, atau organisasi untuk
mempengaruhi pihak lain bukan merupakan tindakan mengubah pola, sikap dan
perilaku orang lain melainkan hanya potensi untuk melakukan hal seperti itu. Sopiah
( 2008 ).
b. Sumber (model) Kekuasaan dalam Organisasi
Menurut Tosi, Rizzo, dan Carrol (1990), ada lima tipe kekuasaan, yaitu :
1. Legitimate Power
Legitimate power merupakan hasil kesepakatan antara anggota organisasi yang
dimana orang dengan peran tertentu dapat menerima perilaku spesifik dari yang lain.
Hak kesepakatan ini pada umumnya datang dari orang yang memiliki posisi seperti
pemimpin yang mempunyai hak untuk merekrut karyawan guna menunjukkan
keahlian yang berbeda.
2. Reward Power
Kekuasaan untuk memberikan penghargaan turun dari kekuasaan perseorangan yang
mengalokasikan penghargaan yang diberikan oleh orang lain dan guna menghindari
sebuah sanksi yang negative yang diberikan bos, jika dia melakukan pelanggaran.
Manager memiliki otoritas formal yang memberinya kekuasaan penuh dalam
pendistribusian penghargaan organisasi seperti upah, kenaikan pangkat, waktu kerja,
hak cuti dan jadwal penempatan.
3. Coercive Power
Kekuasaan memaksa merupakan kekuasaan untuk memberikan vonis. Manager
memiliki kekuasaan untuk memaksa lewat otoritasnya memberi teguran, menurunkan
dan menaikkan semangat karyawan.
Contoh: seorang manager pemasaran menetapkan standar kerja berupa target
penjualan tertentu, jika karyawan mampu memenuhi target tersebut maka dia akan
mendapatkan gaji plus bonus, tetapi jika target tidak tercapai, maka dia akan
mendapat teguran lisan, tulisan bahkan sampai pemecatan.
4. Expert Power
Kekuasaan keahlian merupakan kekuasaan murni yang datang dari dalam diri
individu, yang merupakan kapasitas yang dimiliki individu atau unit kerja guna
mempengaruhi orang lain dengan memaparkan pengetahuan atau keahlian yang yang
mereka miliki.
5. Referent Power
Kekuatan kepatuhan menurut tipikalnya berhubungan dengan keberadaan
kepamimpinan yang kharismatik. karisma didefinisikan sebagai sebuah bentuk
ketertarikan interpersonal dengan jalan para pengikut mengembangkan sebuah
respek dan kepercayaan diri terhadap individu yang kharismatik tersebut. Seperti
halnya seorang pemimpin, baik pemimpin formal maupun informal.
c. Jenis kekuasaan
Stephen robbins ( 1996 ), menurut jenisnya kekuasaan dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Kekuasaan posisi (position power) : kekuasaan yang didapat dari wewenang formal,
besarnya ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi
tersebut.
2. Kekuasaan pribadi (personal power) : berasal dari para pengikut dan berdasarkan
pada seberapa besar para pengikut mengagumi respek dan merasa terikat pada
pemimpin.
2. Politik
a. Pengertian
Dhal (1957) menyatakan politik adalah aktifitas untuk mendapatkan,
mengembangkan, menggunakan kekuasaan dan sumber-sumber lannya untuk
memperoleh hasil yang diinginkan dalam situasi dimana adanya ketidakpastian
atau adanya ketidaksepakatan tentang suatu pilihan.
Richard L. Daft mendefinisikan politik organisasi sebagai “ [kegiatan yang]
melibatkan kegiatan memperoleh, mengembangkan dan menggunakan kekuasaan
(power) dan sumber daya lainnya guna mempengaruhi pihak lain serta menambah
hasil yang diharapkan tatkala terdapat ketidakmenentuan ataupun ketidaksetujuan
seputar pilihan-pilihan yang tersedia.” Dengan definisi ini, perilaku politik dapat
menjadi kekuatan positif ataupun negatif.