Вы находитесь на странице: 1из 3

Pendekatan Multidisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan

menggunakanberbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan. Jadi dalam pemecahan
masalah ekonomi dengan menggunakan ilmuilmu lainnya yang relevan.
Dari sudut ilmu ekonomi, Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana langkahnya
sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak
terbatas. banyaknya “kemiskinan” khususnya di Negara kita Indonesia, yang sulit untuk
dipecahkan, karena kemiskinan itu semakin berkembangnya Negara semakin banyak
kemiskinan. Dan juga di Indonesia semakin banyak penduduk dan semakin banyak tingkat
kelahiran di setiap tahunnya,sehingga terjadi kepadatan penduduk di Indonesia, masalahnya
semakin banyak warga Negara Indonesia semakin berkurang sumber daya Alamnya sehingga
menjadi tidak seimbang,antara kebutuhan dan manusiannya.
Dari sudut ilmu psikologi, Ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku-perilaku
manusia. Contohnya seperti di karawang secara psikologis apabila sudah panen beras, maka
dalam penggunaan uangnya secara boros, menghambur-hamburkan uang, tidak sesuai dengan
keperluan, itupun menjadi salah satu faktor ekonomi yang dapat menimbulkan kemiskinan,
cara memecahkan masalahnya yaitu dengan Rasional, Hemat, jangan boros, mengguanakan
uang seperlunya.
Dari sudut ILmu politik, Ilmu politik adalah cara untuk mencari dan mempertahankan
kekuasaannya, dalam permasalahan ekonominya, pemerintah tidak jarang membangun kantor
baru, membangun bangunan yang tidak begitu di perlukan dalam artian maka pemerintah telah
berlaku tidak rasional, menghambur-hamburkan uang rakyat, sehingga itulah salah satu faktor
dari ilmu politik yang dapat menimbulkan masalah kemiskinan, solusinya yaitu dengan
merubah perilaku pemerintah yang tadinya berlaku konsumtif menjadi rasional/hemat.
Dari sudut Ilmu sosiologi, Ilmu sosiologi adalah mempelajari perilaku manusia dalam
kelompok-kelompok yang dapat dilihat dari bagaimana cara berinteraksi. Masalah ekonominya
seperti dalam pendidikan, tidak sedikit orang yang memprioritaskan pendidikan, khususnya
bagi masyarakat awam, yang lebih mementingkan bekerja di bandingkan belajar samapi tingkat
tinggi, karena salah satu faktornya yaitu tidak mampub dalam hal financial, cara pemecahannya
yaitu seharusnya lebih mengutamakan pendidikan untuk masa depan. Tetapi apabila ingin
menyeimbangkan antara bekerja dengan belajar,boleh untuk bekerja dahulu untuk membiayai
pendidikannya,lalu memprioritaskan pendidikannya.

Aspek Politik
Lambannya penerapan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia tampak selain
disebabkan oleh rendahnya kesadaran para pelaku usaha akan hal ini, juga oleh beragam
faktor lain, dan karena itu perlu selusi yang bersifat menyeluruh.
Hasil satu survai menyebutkan bahwa hampir 37,2 5 perusahaan yang terdapat di Indonesia
tidak menyediakan biaya kesehatan dalam rencana pembiayaan perusahaan meski hampir 57%
pihak manajemen perusahaan menengah mengaku paham akan pentingnya kesehatan dan
keselamatan kerja. Sedang sebagian besar perusahaan skala kecil umumnya tidak menerapkan
--bahkan tidak mengenal-- prinsip kesehatan dan keselamatan kerja. Lebih menyedihkan
lagi pada sektor informal hingga saat ini belum ada upaya pemantauan terhadap
implementasiK-3 dalam kegiatan usahanya.
Kondisi yang menyedihkan diatas memang menjadi kenis-cayaan dari sistem
hubungan kerja yang berlaku selama ini yang tak memungkinkan penerapan ketentuan K-
3 secara intens. Sistem hubungan Kerja borongan, Kerja kontrak sementara, Kerja Harian
Lepas dan sejenisnya memang tidak mendukung terlaksananya K-3.
Sesungguhnya semua itu terjadi karena dukungan politik dari pemerintah dalam perlindungan
pekerja jauh dari memadai. Dalam berbagai kebijakan mengenai ketenaga-kerjaan dan dunia
usaha, misalnya, terlihat dengan jelas belum semua aspek prinsipil kesehatan dan
keselamatan kerja terakomodir secara maksimal. Demikian pula ketentuan audit kesehatan
dan keselamatan kerja sering hanya bersifat formalitas belaka.
Aspek Teknologi
Dari aspek penggunaan teknologi, misalnya perkembangan teknologi industri
yang maju dengan pesat disatu sisi telah memberikan manfaat luar biasa bagi kehidupan
ummat manusia. Namun disisi lain teknologi juga menebar beraneka ragam ancaman serius
bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat, terutama bagi para pekerja dan lingkungan
sekitar lokasi industri. Potensi ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan kerja tersebut
ada yang "latent" ada pula yang "manifest." Begitu pula proses kemunculannya ada
yang berlangsung gradual ada pula yang munculspontan.
Dari sudut konfigurasi ketenaga-kerjaan tampilnya "kelompok pekerja profesional" sebagai
elemen vital bagi kelangsungan dan kemajuan perusahaan, mendorong perlunya perhatian
serius terhadap kelompok pekerja, baik demi kelangsungan perusahaan maupun demi
peningkatan produktivitas.
Aspek HAM
Dalam industri modern, posisi pekerja profesional memang menjadi faktor
penentu mati hidupnya perusahaan. Sementara mendidik pekerja menjadi
profesional selain membutuhkan biaya tinggi juga waktu panjang. Karena itu demi menopang
kehidupan danperkembangan perusahaan aspek kesehatan dan keselamatan kerja perlu
perhatian serius agar kualitas para pekerja tidak mengalami degradasi.
Hal lain yang juga ikut mendorong perlunya perhatian serius terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja adalah menguatnya desakan akan penegakan hak-hak
asasi manusia (HAM) sebagai suatu fenomena global.
Dalam perspektif penegakan HAM, adanya jaminan terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja di lingkungan perusahaan dipandang sebagai bagian integral
dari penegakan hak-hak asasi manusia.

Вам также может понравиться