Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
This study aims to identify and analyze whether there is influence motivation and discipline
the performance of employees in the District Agriculture Office Supiori. This research is classified as
causal research associative quantitative approach to the instrument in the form of a questionnaire.
The population in this study were all employees of the District Agriculture Office Supiori as many as
80 people. The sampling technique by means of saturated or census sampling technique. The sample
in this research is to take the population, or as many as 80 samples. The data used in this study are
primary data obtained through questionnaires and secondary data related agencies and journals to
support this research. Test the validity of the instrument using bivariate Correclation formula, while
the reliability test using Cronbach Alpha. Measuring instrument proved valid and reliable for
research instruments. Multiple regression analysis used to test hypotheses of this study. The results
showed that: motivation (X1) positive and significant impact on employee performance Supiori of
Agriculture Office () 0.413 with significantly 0,01. Labor discipline (X2) positive and significant
impact on employee performance Supiori of Agriculture Office () 0.741 with significantly by 0,00.
And based on the test results both independent variables were tested individually dominant in
influencing the performance of employees in Supiori District Agriculture Office is working discipline
(with a coefficient of 0.489). It can be concluded that in this study the discipline of work (X2)
partially are factors that significantly affect performance (Y).
Keywords: motivation, labor discipline, performance, Agriculture Office at Supiori Regency, Papua
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh
motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Supiori.
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kausal asosiatif pendekatan kuantitatif dengan
instrumen berupa kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pertanian
Kabupaten Supiori sebanyak 80 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara teknik sampling
jenuh atau sensus. Sampel dalam penelitian ini adalah dengan mengambil populasi atau sebanyak 80
sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui
Kuesioner dan data sekunder yang diperoleh instansi dan jurnal terkait untuk mendukung penelitian
ini. Uji validitas instrumen menggunakan rumus Correclation Bivariate, sedangkan uji reliabilitas
menggunakan Cronbach Alpha. Alat ukur terbukti valid dan reliabel untuk instrumen penelitian.
Analisis regresi berganda digunakan untuk uji hipotesis penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan
bahwa: Motivasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian
Kabupaten Supiori sebesar () 0,413 dengan signikansi sebesar 0,01. Disiplin kerja (X2)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Supiori
sebesar () 0,741 dengan signifikansi sebesar 0.00. Dan berdasarkan hasil uji kedua variabel
independent yang diuji secara individual yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja
pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Supiori adalah disiplin kerja (dengan koefisien 0,489). Maka
dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini disiplin kerja (X2) secara parsial merupakan faktor
yang berpengaruh nyata terhadap Kinerja (Y).
Kata Kunci: motivasi, disiplin kerja, kinerja pegawai, Dinas Pertanian, Kabupaten Supiori, Provinsi
Papua
27
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja............(Johanes Ayer, Lindon Pangemanan,Yolanda Rori)
28
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 3A, November 2016 : 27 - 46
of affiliation (kebutuhan afiliasi) yaitu keinginan datang terlambat selain dilihat dari keterlambatan
pegawai untuk saling bersahabat dan mengenal dalam waktu datang ke kantor, menurunnya
lebih jauh teman kerja dalam sebuah organisasi kedisiplinan kerja pegawai juga dapat dilihat
pemerintahan, dan (3) need of power (kebutuhan tingkat kehadiran pegawai yg datang ke kantor.
kekuasaan) yaitu kebutuhan yang membuat Berikut ini tingkat kehadiran para
pegawai berperilaku wajar dalam melaksanakan pegawai di lingkungan Dinas Pertanian
tugasnya serta keinginan untuk menguasai Kabupaten Supiori: Berdasarkan Tabel 2 diatas
sesuatu, akan tetapi dalam hal ini instansi belum dapat diketahui bahwa tingkat kehadiran pegawai
maksimal memberikan dorongan atau motivasi di Dinas Pertanian Kabupaten Supiori selama 1
pada para pegawai pada dinas pertanian tahun terakhir terlihat bagaimana
kabupaten supiori, kurangnya perhatian dari ketidakdisiplinan pegawai terhadap absensi
atasan terhadap bawahan, hal ini diduga penyebab kantor. Mudiartha, dkk (2001) menyatakan rata-
dari pegawai tidak memiliki keinginan ataupun rata absensi 2-3% per bulan masih bisa dinyatakan
dorongan untuk mencapai kinerja yang melebihi baik, dan absensi lebih dari 3% menggambarkan
standar yang telah ditetapkan. kondisi disiplin kerja yang tidak baik dalam
Sementara disiplin kerja adalah suatu organisasi. Hasil yang menunjukkan tingkat
sikap, perilaku yang dilakukan secara sukarela absensi yakni di atas 3% ini menunjukkan
dan penuh kesadaran serta keadaan untuk bahwa ada suatu hal yang menjadi indikasi
mengikuti peraturan yang telah ditetapkan instansi masalah yang terjadi di dalam proses
baik tertulis maupun tidak tertulis (Nitisemito, operasional kinerja pegawai pada Dinas
2002). Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit
Pertanian Kabupaten Supiori. Secara rinci,
bagi organisasi perusahaan atau instansi mencapai
hasil yang optimal. Seorang Pegawai yang Ketidakdisiplinan pegawai terjadi karena
mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan terdapat indikasi masih lemahnya sistem yang
tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi mengatur tentang kedisiplinan pegawai.
oleh atasan, tidak akan mencuri waktu kerja untuk Sistem tersebut antara lain pengawasan dari
melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya pemimpin terhadap kedisiplinan pegawai
dengan pekerjaan, akan mentaati peraturan yang serta sanksi yang akan diterima oleh pegawai
ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran apabila mereka tidak disiplin. Pemimpin dinas
yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. pertanian supiori dalam hal ini adalah Kepala
Disiplin kerja dapat mempengaruhi dinas dinilai kurang tegas dalam memberi
kinerja pegawai, pernyataan ini diperkuat dengan sanksi terhadap pegawai yang tidak disiplin.
adanya pendapat dari Malayu S.P Hasibuan
Menurunnya kinerja pegawai juga
(2000) “Semakin baik disiplin kerja seseorang,
maka semakin tinggi hasil prestasi kerja (kinerja)
disebabkan oleh rendahnya dorongan dalam
yang akan dicapai”. Disiplin kerja pegawai dinas diri sendiri untuk bekerja sama, bekerja
pertanian supiori bisa dilihat dari tingkat efektif dalam mencapai tujuan. Kurangnya
kehadiran dan ketepatan waktu datang ke kantor. perhatian atasan kepada bawahan juga
Hal ini bisa dilihat dari tingkat absensi yang menyebabkan motivasi pegawai di Dinas
dicapai. Metode absensi di kantor dinas pertanian Pertanian Supiori rendah. Pegawai lebih suka
supiori menggunakan sidik jari (finger),sehingga melimpahkan tugas yang sudah menjadi
bisa tepat dan akurat dalam hal menilai tanggung jawab mereka kepada pegawai
kedisplinan para pegawai. kontrak sehingga keinginan untuk memotivasi
Berdasarkan hasil observasi yang diri sendiri belum maksimal, dan juga atasan
dilakukan pada bulan Agustus-September 2016 kurang intens dalam memberikan motivasi kepada
diketahui bahwa menurunnya kinerja pegawai
pegawai bawahannya, sehingga berdampak
pada Dinas Pertanian Kabupaten Supiori
rendahnya semangat kerja pegawai, karena
disebabkan oleh kedisiplinan kerja pegawai.
merasa kurang diperhatikan dan mengakibatkan
Kedisiplinan kerja pegawai yang menurun paling
mudah terlihat dari ketepatan waktu datang ke kinerja pegawai menjadi tidak optimal.
kantor, dimana dari total pegawai yang ada, rata- Faktor lain yang menyebabkan
rata setiap harinya ada 6% - 7% pegawai yang menurunnya kinerja pegawai dinas pertanian
supiori adalah lingkungan kerja fisik yang kurang
29
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja............(Johanes Ayer, Lindon Pangemanan,Yolanda Rori)
mendukung produktivitas kerja, yaitu ruangan berjalan dengan baik bila pengelolaan pegawai
kerja yang gelap, saling terbuka dan berdempetan dalam kedisplinan dan motivasi terhadap pegawai
sehingga pegawai merasa sempit. Beberapa tidak dikelola dengan sebaik-baiknya. Kondisi di
pegawai juga menyebutkan menurunnya kinerja atas menimbulkan permasalahan dalam
disebabkan adanya beban kerja yang tinggi dan pencapaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
minimnya penghargaan yang diberikan atas Supiori. Pencapaian kinerja yang belum optimal
kinerja yang dicapai oleh para pegawai. diduga dikarenakan kurangnya disiplin kerja
Tingkat disiplin kerja pegawai dan motivasi pegawai dan rendahnya motivasi. Berdasarkan
pegawai akan sangat mempengaruhi kinerja latar belakang diatas, maka penelitian ini diberi
pegawai dan berpengaruh terhadap produktivitas judul “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja
sebuah instansi pemerintahan. Instansi tidak dapat terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian
Kabupaten Supiori”.
Tabel 2. Dinas Pertanian Kabupaten Supiori Tingkat Absensi Pegawai Tahun 2015-2016
No. Bulan Tahun Total Total Total KPS Absensi Total Persentase
Pegawai Hari (Orang ) Pegawai Kehadiran Kehadiran
Kerja (Orang ) (Orang) Pegawai (%)
1 September 2015 80 21 1680 75 1605 4,46 %
2 Oktober 2015 80 21 1680 64 1616 3,81 %
3 November 2015 80 20 1600 75 1525 4,68 %
4 Desember 2015 80 20 1600 68 1532 4,25 %
5 Januari 2016 80 21 1680 72 1608 4,28 %
6 Februari 2016 80 21 1680 70 1610 4,17 %
7 Maret 2016 80 21 1680 65 1615 3,86 %
8 April 2016 80 22 1760 79 1681 4,48 %
9 Mei 2016 80 22 1760 80 1680 4,54 %
10 Juni 2016 80 22 1760 76 1684 4,32 %
11 Juli 2016 80 22 1760 74 1686 4,20 %
12 Agustus 2016 80 20 1600 69 1531 4,31 %
13 September 2016 80 21 1680 76 1604 4,52%
Rata-rata : 4,29 %
Sumber : Bagian Umum Dinas Pertanian kabupaten Supiori , 2016 (Diolah)
30
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 3A, November 2016 : 27 - 46
31
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja............(Johanes Ayer, Lindon Pangemanan,Yolanda Rori)
Analisis Indeks Jawaban Responden disiplin kerja adalah absensi (kehadiran), bekerja
Analisis indeks jawaban responden sesuai prosedur dan ketaatan pada kewajiban
dilakukan untuk mendapatkan gambaran tugas dan peraturan.
deskriptif penelitian yang dilakukan terhadap tiap
indikator dari masing-masing variabel. Analisis Pengujian Kuesioner
ini berguna untuk mengetahui respon responden Peneliti melakukan pengujian kuesioner
terhadap setiap pertanyaan atau pernyataan yang terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian
diajukan. yang sebenarnya. Uji coba terhadap kuesioner
tersebut dilakukan untuk mengetahui validitas dan
Konsepsi Pengukuran Variabel Penelitian reabilitas suatu kuesioner yang akan digunakan
1. Variabel Dependen dalam penelitian. Hasil validitas dan reabilitas
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas pada uji kuesioner tersebut adalah sebagai berikut
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan Uji Validitas Kuesioner
tanggung jawab yang diberikan kepadanya Uji validitas dilakukan untuk mengukur
(Mangkunegara 2009). Dalam penelitian ini apakah kuesioner layak untuk dijadikan instrumen
peneliti menetapkan kinerja pegawai negeri sipil penelitian. Kuesioner yang digunakan untuk
(Y) sebagai variabel terikat atau dependen. menunjukkan apakah data yang diperoleh
Kinerja pegawai negeri sipil dalam penelitian ini merupakan data yang valid. Uji validitas
merupakan hasil kerja pegawai negeri sipil di dilaksanakan dengan rumus kolerasi bivariate
dinas Pertanian supiori selama periode 2016. dengan alat bantu Program SPSS versi 21.0 for
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini windows. Item angket dalam Uji validitas
untuk mengukur kinerja pegawai adalah kualitas, dikatakan valid jika harga nilai r hitung > dari r
kuantitas, tanggung jawab, kerjasama dan tabel dan nilai9 signifikasi 0.05. sebaliknya
inisiatif. Item di katakan tidak valid jika harga nilai r
2. Variabel Independen hitung < dari r tabel dan pada nilai signifikasi
Dalam penelitian ini yang menjadi 0.05. Uji validitas ini dilakukan kepada 30
variabel independen adalah: responden diluar sampel. Adapun ringkasan
a. Motivasi (X1) hasil uji validitas sebagaimana data dalam tabel
Motivasi adalah kondisi jiwa yang
berikut ini:
mendorong seseorang dalam mencapai
Tabel 5 menunjukkan bahwa seluruh
prestasinya secara maksimal (Mc Clelland,
butir pertanyaan valid, yang dapat dilihat dari
dalam Mangkunegara, 2009). Penelitian ini
rhitung Corrected Item-Total Correclation yang
menggunakan konsep dari Mc Clelland karena
pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel
berfokus pada tiga kebutuhan pegawai yang
(0,361) sehingga diperoleh 28 pertanyaan valid
harus dipenuhi organisasi. Kebutuhan yang digunakan untuk melakukan penelitian.
berprestasi mendorong pegawai untuk bekerja
melebihi standar, kebutuhan akan kekuatan Uji Reliabilitas Angket
menimbulkan sikap kepemimpinan dalam diri Uji Reliabilitas merupakan alat untuk
pegawai dan kebutuhan akan hubungan mengukur suatu kuesioner yang merupakan
mendorong pegawai untuk menjalin koneksi indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
antar rekan kerja. Konsep Mc Clelland juga telah kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
banyak digunakan dalam penelitian terdahulu jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten
untuk mengukur motivasi kerja pegawai khusus atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas
instansi pemerintah. dilakukan dengan menggunakan rumus alpha.
b. Disiplin Kerja (X2) Kuesioner dinyatakan reliabel apabila alpha >
Dalam penelitian ini disiplin kerja rtabel (0,361). Berdasarkan Tabel 6. Pengujian
merupakan ketaatan dan kepatuhan pegawai
pada tabel uji reliabilitas, diketahui bahwa
dalam melaksanakan tugas dan perilaku di
semua variabel mempunyai nilai Cronbach’s
lingkungan kerja dan kesesuaiannya dengan
Alpha lebih besar dari 0,361. Maka dapat
aturan yang telah ditentukan dan berlaku di dinas
disimpulkan bahwa keseluruhan variabel dalam
pertanian kabupaten supiori. Indikator yang
penelitian ini reliabel.
digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur
32
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 3A, November 2016 : 27 - 46
33
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja............(Johanes Ayer, Lindon Pangemanan,Yolanda Rori)
34
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 3A, November 2016 : 27 - 46
35
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja............(Johanes Ayer, Lindon Pangemanan,Yolanda Rori)
36
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 3A, November 2016 : 27 - 46
atau (51,2%) dari 80 responden. Pegawai yang adalah sebagai berikut. Berdasarkan tabel 10
berusia dibawa 30 tahun berjumlah 21 orang atau dapat dilihat bahwa masa kerja pegawai dinas
(26,2%), usia di atas 40 tahun berjumah 18 orang pertanian supiori yang menjadi responden dalam
atau (22,5%) dari jumlah responden keseluruhan. penelitian ini adalah 42 orang atau (52,5%) telah
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa rata - bekerja 5 - 10 tahun. Pegawai yang berkerja lebih
rata usia pegawai dinas pertanian supiori masih dari 10 tahun sebanyak 28 orang atau (35%) dan
tergolong pada usia produktif. pegawai dengan masa kerja kurang dari 5 tahun
sebanyak 10 orang atau (12,5%) dari keseluruhan
3) Karakteristik Responden Berdasarkan jumlah responden. Dengan pegawai yang
Pendidikan mayoritas memiliki masa kerja yang lama
Pola kinerja pegawai dapat dipengaruhi diharapkan mampu bekerja yang inovatif dan
oleh tingkat pendidikan. Semakin tinggi kreatif, karena masa kerja yang lama pegawai
pendidikan sesorang maka semakin tinggi pola umumnya lebih memahami bagaimana
berpikir yang dapat mempengaruhi kinerja manajemen pola kerja yang diterapkan dalam
pegawai tersebut. Oleh karena itu instansi harus organisasi.
mampu mengetahui kinerja pegawai dari tingkat
pendidikan dengan cara menerapkan strategi yang 5) Karakteristik Responden Berdasarkan
tepat terutama dalam kinerja pegawai.Sehingga Jabatan
dalam penelitian ini deskripsi berdasarkan tingkat Deskripsi karakteristik responden
pendidikan merupakan hal yang penting untuk berdasarkan jabatan/pangkat dapat dilihat pada
diketahui. Berikut ini adalah deskripsi tabel 11 berikut ini. Berdasarkan tabel 11 dapat
berdasarkan tingkat pendidikan. Berdasarkan tabel dilihat bahwa terdapat 3 responden (3,75%) yang
9 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan sebagian memiliki pangkat (jabatan) Pembina tk. 1,
besar pegawai dinas pertanian supiori sebanyak 3 responden (3,75%) yang memiliki
berpendidikan S1 sebanyak 40 orang atau (49,9 pangkat (jabatan) pembina, sebanyak 6 responden
%) dari 80 responden pegawai, diikuti dengan (7,5%) yang memiliki pangkat (jabatan) penata
pendidikan SMA sebanyak 27 orang atau tk. 1, sebanyak 8 responden (10%) yang memiliki
(33,8%), D3 sebanyak 7 orang atau (8,8%), S2 pangkat (jabatan) penata, sebanyak 19 responden
sebanyak 6 orang atau (7,5%) dari keseluruhan (23,75%) yang memiliki pangkat (jabatan) penata
responden. Ini menunjukkan bahwa instansi muda tk. 1, sebanyak 7 responden (8,75%) yang
dalam merekrut pegawai sebagai besar memiliki pangkat (jabatan) penata muda,
mempunyai pendidikan diploma dan sarjana, sebanyak 9 responden (11,25%) yang memiliki
sehingga dengan latar belakang pendidikan ini pangkat (jabatan) pengatur tk.1, sebanyak 14
diharapkan menjadi salah satu modal dari pegawai responden (17,5%) yang memiliki pangkat
untuk bekerja secara optimal dalam mendukung (jabatan) pengatur, sebanyak 7 responden
kemajuan instansi. (8,75%) yang memiliki pangkat (jabatan)
pengatur muda tk. 1, sebanyak 4 responden
4) Karakteristik Responden Berdasarkan (5%) yang memiliki pangkat (jabatan) pengatur
Masa Kerja muda. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas
Masa kerja mempunyai kaitan erat dengan responden memiliki pangkat (jabatan) Penata
tingkat disiplin pegawai. Sedangkan disiplin
muda tk I.
pegawai mempunyai hubungan dengan kinerja.
Deskripsi responden berdasarkan masa kerja
37
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja............(Johanes Ayer, Lindon Pangemanan,Yolanda Rori)
Total 80 100 %
Sumber: Hasil Data Primer, 2016 (Diolah)
38
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 3A, November 2016 : 27 - 46
39
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja............(Johanes Ayer, Lindon Pangemanan,Yolanda Rori)
Analisis Data
Analisis Regresi Linear Berganda Ini menunjukkan bahwa variabel ini
Analisis regresi linear berganda berpengaruh secara positif dan signifikan
digunakan untuk menganalisis pengaruh antara terhadap kinerja atau dengan kata lain jika
variabel independen (motivasi dan disiplin kerja)
variabel X1 ditingkatkan sebesar satu satuan
terhadap variabel dependen yaitu kinerja. Data
dengan asumsi variabel lain konstan, maka
diolah secara statistik untuk keperluan analisis
dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat kinerja pegawai pada dinas pertanian supiori
bantu SPSS versi 21 For Windows. Adapun model akan meningkat sebesar 0,413.
persamaan yang digunakan adalah: Artinya setiap ada peningkatan motivasi (X1)
seperti selalu optimis dalam meraih keberhasilan,
Y = a + b1X1 + b2X2 + e bekerja sama, berusaha untuk meningkatkan
Keterangan : kualitas kerja dan bertanggung jawab atas
Y : Kinerja pegawai pekerjaan yang diberikan maka kinerja pegawai
a : Konstanta juga akan semakin meningkat. Sebaliknya apabila
X1 : Motivasi ada penurunan motivasi (X1) maka kinerja
X2 : Disiplin kerja
b1 , b2, : Koefisien regresi
pegawai dinas pertanian supiori akan semakin
e : error menurun.
2. Koefisien regresi Disiplin kerja (X2) sebesar 0,
Berdasarkan pengujian menggunakan 741. Ini menunjukkan bahwa variabel ini
SPSS versi 21 For Windows, maka hasil berpengaruh secara positif dan signifikan
persamaan regresi linear berganda dapat dilihat terhadap kinerja pegawai, atau dengan kata
pada tabel 15 dibawah ini: Untuk persamaan Y lain jika variabel X2 ditingkatkan sebesar satu
dari penelitian ini dapat dilihat dari kolom satuan dengan asumsi variabel lain konstan,
Unstandardized Coefficient B. hasil pengolahan maka kinerja pegawai pada dinas pertanian
data menggunakan SPSS 21 For Windows supiori akan meningkat sebesar 0, 741
menunjukkan bahwa: Artinya setiap ada peningkatan disiplin
kerja (X2) seperti selalu datang dan pulang kantor
Y = 79,212 + 0, 413 X1 + 0, 741 X2 + e tepat waktu, mengikuti tata tertib dan peraturan
yang berlaku serta bekerja sesuai prosedur yang
Berdasarkan tabel 15 maka dapat diuraikan ditetapkan organisasi maka kinerja pegawai juga
sebagai berikut: akan semakin meningkat. Sebaliknya apabila ada
1. Koefisien regresi motivasi (X1) sebesar 0,413. penurunan disiplin kerja (X2) maka kinerja
pegawai dinas pertanian supiori akan semakin
menurun.
Tabel 12. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Motivasi (X1)
Kategori Nilai
No.item SS S KS TS STS Total Indeks Kriteria
Tinggi
1 35 43 1 1 0 80 70,4 Sedang
2 31 44 5 0 0 80 69,2 Tinggi
3 35 44 1 0 0 80 70,8 Sedang
4 26 46 8 0 0 80 67,6 Sedang
5 22 38 15 5 0 80 63,4 Sedang
6 26 49 5 0 0 80 68,2 Sedang
7 20 51 7 2 0 80 63,6 Sedang
8 9 57 12 2 0 80 62,6 Sedang
9 7 36 23 13 1 80 55 Sedang
10 8 32 34 6 0 80 56,4
Jumlah 218 440 111 30 1 800 64,72 Sedang
Sumber: Hasil Pengolahaan, 2016 (Diolah)
40
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 3A, November 2016 : 27 - 46
Tabel 13. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Disiplin kerja (X2)
Kategori Nilai
Kriteria
No.item SS S KS TS STS Total Indeks
1 4 27 26 23 0 80 50,4 Sedang
2 4 32 30 14 0 80 53,2 Sedang
3 8 52 20 0 0 80 61,6 Sedang
4 17 56 7 0 0 80 66 Sedang
5 15 51 14 0 0 80 64,2 Sedang
6 13 53 14 0 0 80 63,8 Sedang
7 12 51 15 2 0 80 62,6 Sedang
8 14 58 8 0 0 80 65,2 Sedang
Jumlah 89 378 134 39 0 640 60,88 Sedang
Sumber: Hasil Pengolahaan, 2016 (Diolah)
Tabel 14. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Kategori Nilai Indeks Kriteria
No.item SS S KS TS STS Total
1 23 29 20 4 4 80 60,6 Sedang
2 6 26 24 19 5 80 49,8 Sedang
3 19 49 9 1 2 80 64,4 Sedang
4 17 44 15 4 0 80 62,8 Sedang
5 24 40 16 0 0 80 65,6 Sedang
6 29 45 6 0 0 80 68,6 Sedang
7 28 47 5 0 0 80 68,6 Sedang
8 29 42 9 0 0 80 68 Sedang
9 32 43 5 0 0 80 69,4 Sedang
10 11 42 25 2 0 80 60,4 Sedang
Jumlah 218 406 134 31 11 800 63,82 Sedang
Sumber: Hasil Pengolahaan, 2016 (Diolah)
41
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja............(Johanes Ayer, Lindon Pangemanan,Yolanda Rori)
42
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 3A, November 2016 : 27 - 46
disiplin kerja mempunyai pengaruh yang lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Supiori.
signifikan terhadap Kinerja. Hasil pengujian Dari kedua variabel independent yang diuji secara
menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja individual yang paling dominan dalam
(X2) memiliki thitung 5.292 dengan tingkat mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas Pertanian
signifikansi 0,000. Oleh karena signifikansi Kabupaten Supiori adalah disiplin kerja (dengan
(0,000) lebih kecil dari 0,05 maka koefisien koefisien 0,489), Hal ini menunjukkan displin
regresi dari disiplin kerja (X2) berpengaruh kerja merupakan variabel yang paling penting
secara signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) dalam menentukan kinerja pegawai dalam
di Dinas Pertanian Kabupaten Supiori. organisasi. Variabel berikutnya yang memiliki
Berdasarkan hasil pengujian uji t disiplin peran yang cukup besar dalam mempengaruh
kerja memberikan kontribusi yang besar dengan kinerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten
tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 Supiori adalah motivasi (dengan koefisien 0,306).
berbanding dengan motivasi yang tingkat Semua variabel independent dalam penelitian ini
signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05 maka bisa berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai di
dikatakan disiplin kerja yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Supiori.
pegawai dinas pertanian telah sesuai dengan
tatatertib dan peraturan yang berlaku di
43
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja............(Johanes Ayer, Lindon Pangemanan,Yolanda Rori)
44
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 3A, November 2016 : 27 - 46
Galih A, Nimpuno. 2015. Pengaruh Disiplin Mulyanto, dkk. 2009. Pengaruh Motivasi,
Kerja dan Gaya Kepemimpinan Kepuasan Kerja dan komitmen
Terhadap Kinerja Karyawan Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai
UD.Pustaka Pelajar Yogyakarta. Skripsi Pada Dinas Tenaga Kerja dan
Program Studi Manajemen Universitas Transmigrasi Provinsi Daerah
Negeri Yogyakarta. Diakses 22-09-2016 Istimewa Yogjakarta. Vol 1, No 2.
Handoko, T. 2002. Manajemen Personalia & Manullang, M. 2004. Manajemen Personalia.:
Sumberdaya Manusia, BPFE UGM Ghalia Indonesia,Jakarta.
Yogyakarta.
Narmodo, dkk. 2011. Pengaruh Motivasi dan
Harlie, M. 2012. Pengaruh Disiplin Kerja,
Disiplin Terhadap Pegawai Badan
Motivasi dan Pengembangan Karier
Kepegawaian Daerah Kabupaten
terhadap Kinerja PNS pada PemKab
Wonogiri. Jurnal Sumber daya
Tabalong di Tanjung Kalimantan
Manusia, Vol 1, No 2.
Selatan. Jurnal Aplikasi Manajemen
Vol. 10, No. 4, Desember 2012.
Notoatmodjo, S. 1998 . Pengembangan Sumber
Diakses tanggal 16-10-2016
Daya Manusia (Edisi Revisi).: PT
Rineka Cipta. Jakarta.
Hariandja, T. Efendi. 2002. Manajemen
Sumberdaya Manusia. Penerbit
Parlinda, dkk. 2008. Pengaruh Kepemimpinan,
Gramedia. Jakarta.
Pelatihan dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan. Tesis,
Hasibuan,S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Studi Pada Karyawan Perusahaan
Manusia, Edisi Revisi PT Bumi Daerah Air Minum Surakarta. Diakses
Aksara. Jakarta. tanggal 20-08-201 Peraturan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 1
Hakim, Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Tahun 2013 tentang Ketentuan
Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Iklim Organisasi Terhadap Nomor 46 Tahun 2011 Tentang
KinerjaPegawai Pada Dinas Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Perhubungan dan Telekomunikasi Negeri Sipil.
45
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja............(Johanes Ayer, Lindon Pangemanan,Yolanda Rori)
46