Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kejadian medication error merupakan indikasi tingkat pencapaian
patient safety, khususnya terhadap tujuan tercapainya medikasi yang aman.
Medication error adalah setiap kejadian yang dapat dihindari yang
menyebabkan atau berakibat pada pelayanan obat yang tidak tepat atau
membahayakan pasien sementara obat berada dalam pengawasan tenaga
kesehatan atau pasien (WHO, 2012), atau kejadian yang merugikan pasien
akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang
sebenarnya dapat dicegah (Kepmenkes, 2013).
Kejadian medication error dibagi dalam 4 jenis, yaitu prescribing
errors, disebabkan karena kesalahan peresepan, yang meliputi: tulisan yang
tidak jelas, resep yang tidak lengkap, dan instruksi yang tidak jelas.
Transcribing error terjadi pada saat pembacaan resep untuk proses
dispensing misalnya salah membaca resep karena tulisan tidak jelas, salah
dalam menerjemahkan order pembuatan resep. Dispensing terjadi pada saat
penyiapan hingga penyerahan resep oleh petugas apotek misalnya salah
mengambil obat dari rak penyimpanan karena kemasan atau nama yang mirip,
salah dalam menghitung jumlah tablet yang akan diracik, atau salah dalam
pemberian informasi (Depkes RI, 2012).
Administration error terjadi pada proses penggunaan obat, kesalahan ini
dapat melibatkan perawat dalam pemberian obat kepada pasien yang tidak
sesuai dengan prinsip 6 benar yaitu benar obat, benar pasien, benar dosis,
benar rute pemberian, benar waktu pemberian dan benar pendokumentasian
(Cohen, 2010). Kesalahan dalam pemberian obat meliputi resep yang tidak
akurat, pemberian obat yang salah, memberikan obat melalui jalur tidak tepat
dan interval waktu yang salah, serta memberikan dosis yang salah (Potter,
2010).

1
2

Berdasarkan standar Rumah Sakit Ari Canti Gianyar yang disesuaikan


dengan standar Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Nasional bahwa
insiden keselamatan pasien adalah 0% atau tidak ada kejadian, sehingga hasil
tersebut menunjukkan bahwa kejadian keselamatan pasien tahun 2016
hasilnya dibawah standar yang ingin dicapai. Berdasarkan studi pendahuluan
yang peneliti lakukan pada bulan Mei 2017, didapatkan data jumlah insiden
keselamatan pasien Rumah Sakit Ari Canti Gianyar tahun 2016 sebanyak 18
kasus terdiri dari kesalahan pengobatan 10 kasus (55,56%) insiden jatuh 2
kasus (11,11%) kesalahan prosedur tindakan 4 kasus (22,22%), serta infeksi
nosocomial 2 kasus (11,11%).
Data kesalahan pemberian obat tahun 2016 hanya tercatat 4 Benar dari
8 benar prinsip pemberian obat semuanya pemberian obat injeksi yaitu 5
kasus kesalahan dosis, 1 kasus kesalahan obat, 1 kasus kesalahan pasien dan 1
kasus kesalahan rute, sedangkan 4 benar prinsip pemberian obat yang lainnya
seperti benar pasien, benar waktu pemberian, benar informasi dan benar
dokumentasi belum ada data. Hasil observasi yang peneliti lakukan terhadap
5 orang perawat ditemukan data, sebanyak 3 perawat tidak mengecek
identitas pada gelang pasien saat memberikan obat, 5 orang tidak memberikan
informasi tentang obat, 4 orang melakukan pendokumentasian pemberian
obat pada catatan keperawatan untuk terapi tidak diberi paraf dan nama
terang dan 5 orang tidak memberikan obat sesuai waktu misalnya obat
diberikan jam 12.30 wita tetapi karena ada pasien lain yang mendapat obat
jam 13.00 wita, obat pasien untuk jam 12.30 diberikan jam 13.00 wita.
Angka kejadian medication errors di dunia sangat bervariasi. Menurut
World Alliance for Patient Safety, kejadian medication error yang dilaporakan
terjadi pada tahun 2014 antara lain : tempat pengobatan umum sebesar 7,5%
pada peresepan dan 0.08% pada pemberian obat. Lingkungan rumah
sakit sebanyak 0.3-0.1% pada peresepan dan 1.6-2.1% pada pemberian obat.
Rawat Jalan sebesar 7.5% pada peresepan dan 0.08% pada pemberian obat
(World Alliance for Patient Safety, 2015). Di Indonesia medication errors
relatif sering terjadi di institusi pelayanan kesehatan namun belum ada data
3

yang akurat meskipun umumnya jarang yang mengakibatkan cedera pada


pasien. Data kejadian medication errors tahun 2013 pada pasien rawat inap di
rumah sakit dilaporkan sekitar 3 -6,9% kejadian medication errors, yang
mana 0,03 – 16,9% terjadi akibat peresepan yang tidak sesuai dan 11%
berhubungan dengan kesalahan dalam dosis obat dan memberikan obat yang
salah kepada pasien (Dwiprahasto, 2013). Studi yang dilakukan oleh Bagian
Farmakologi FK UGM antara tahun 2010 sampai 2011 menunjukkan bahwa
medication error terjadi pada 97% pasien ICU dan pasien di ruang perawatan
kelas III (Rahmawati, 2013).
Administration error dapat berdampak buruk terhadap pasien yang
menyebabkan kejadian tidak diinginkan (KTD) atau kejadian nyaris cidera
(KNC) dan bertambahnya waktu perawatan, penambahan biaya dan
merupakan masalah yang potensial terhadap citra rumah sakit, terjadi tuntutan
hukum oleh pasien akibat kesalahan pengobatan yang mengakibatkan
kematian, kecacatan dan menambah parah penyakit pasien (Aziz dkk, 2014).
Dampak dari administration error selain merugikan pasien seperti banyak
terjadi efek samping dan kasus resistensi serta semakin tinggi biaya yang
harus dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan (Quick et al.,
2012). Terjadinya administration error mempengaruhi kepercayaan pasien
pada sistem layanan kesehatan dan juga menyebabkan terjadinya peningkatan
biaya layanan kesehatan (Mutmainah, 2008).
Implikasi keperawatan apabila pemberian obat dilakukan dengan
prinsip delapan benar, dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan
masyarakat terhadap profesi keperawatan. Implikasi yang lain dalam
pelayanan keperawatan adalah penting untuk menjaga peningkatan budaya
keselamatan pasien melalui pencegahan kejadian administration error, jika
kejadian administration error terjadi maka menyebabkan terjadinya tuntutan
proses hukum yang dapat menimbulkan citra negatif bagi rumah sakit,
menimbulkan opini negatif terhadap rumah sakit sehingga menurunkan
kepercayaan masyarakat.
4

Upaya yang telah dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Ari Canti
Gianyar untuk mencegah terjadinya administration error adalah dengan
melakukan perbaikan standar prosedur operasional (SPO) pemberian obat
dan sosialisasi pencegahan administration error. SPO terakhir yang
digunakan sampai saat ini berdasarkan keputusan direktur rumah sakit bulan
Januari 2016. Data tentang sosialisasi pencegahan administration error pada
tahun 2016 sudah pernah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada bulan Juni dan
Desember 2016.
Kesalahan dalam pemberian obat dapat mempengaruhi kepercayaan
pasien pada sistem layanan kesehatan dan juga menyebabkan terjadinya
peningkatan biaya layanan kesehatan. Pemberian obat dilakukan dengan
prinsip delapan benar, dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan
masyarakat terhadap profesi keperawatan. Melakukan identifikasi penerapan
pemberian obat dengan prinsip delapan benar dapat memberikan informasi
kepada manajemen keperawatan untuk melaksanakan upaya pencegahan
kesalahan dalam pemberian obat
Berdasarkan atas kondisi tersebut dimana kesalahan dalam pemberian
obat semuanya dalam pemberian obat injeksi maka, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “gambaran penerapan prinsip delapan benar
dalam pemberian obat injeksi intra vena (IV) perset di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Ari Canti Gianyar.

B. Rumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka diambil rumusan
masalah oleh peneliti : “Bagaimanakah gambaran penerapan prinsip delapan
benar dalam pemberian obat injeksi intra vena (IV) perset di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Ari Canti Gianyar?.
5

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran penerapan prinsip delapan benar dalam
pemberian obat injeksi intra vena (IV) perset di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Ari Canti Gianyar.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui penerapan prinsip benar pasien dalam pemberian obat
injeksi IV perset
b. Mengetahui penerapan prinsip benar obat dalam pemberian obat injeksi
IV perset
c. Mengetahui penerapan prinsip benar waktu dalam pemberian obat
injeksi IV perset
d. Mengetahui penerapan prinsip benar dosis dalam pemberian obat
injeksi IV perset
e. Mengetahui penerapan prinsip benar cara/rute dalam pemberian obat
injeksi IV perset
f. Mengetahui penerapan prinsip benar pasien dokumentasi dalam
pemberian obat injeksi IV perset
g. Mengetahui penerapan prinsip benar informasi dalam pemberian obat
injeksi IV perset
h. Mengetahui penerapan prinsip benar expired date / masa kadaluwarsa
obat dalam pemberian obat injeksi IV perset

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Bagi Institusi pendidikan STIKES Bali
Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai acuan untuk
mengembangkan kurikulum, terutama yang berhubungan dengan 8
benar prinsip pemberian obat injeksi IV perset.

b. Peneliti selanjutnya
Sebagai rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut tentang 8 benar
prinsip pemberian obat injeksi IV perset.
2. Manfaat Praktis
a Bagi rumah sakit
6

Diharapkan dapat memberikan informasi bagi pelayanan keperawatan


maupun pelayanan kesehatan tentang 8 benar prinsip pemberian obat
untuk mencegah kesalahan dalam pemberian obat injeksi IV perset.
b Bagi perawat
Dapat digunakan sebagai panduan serta sumber pengetahuan baru
tentang 8 benar prinsip pemberian obat injeksi IV perset.
c Bagi pasien
Menurunkan resiko kesalahan dalam pemberian obat injeksi IV perset.

Вам также может понравиться

  • Tugas Aplikasi Komplementer Hand Massage
    Tugas Aplikasi Komplementer Hand Massage
    Документ10 страниц
    Tugas Aplikasi Komplementer Hand Massage
    madewir
    Оценок пока нет
  • Program Pemerintah TTG Kesehatan Lansia
    Program Pemerintah TTG Kesehatan Lansia
    Документ10 страниц
    Program Pemerintah TTG Kesehatan Lansia
    madewir
    Оценок пока нет
  • Program Pemerintah TTG Kesehatan Lansia
    Program Pemerintah TTG Kesehatan Lansia
    Документ10 страниц
    Program Pemerintah TTG Kesehatan Lansia
    madewir
    Оценок пока нет
  • Ni Kadek Dwi Suriyani
    Ni Kadek Dwi Suriyani
    Документ2 страницы
    Ni Kadek Dwi Suriyani
    madewir
    Оценок пока нет
  • Konsep Dasar Keperawatan Gerontik
    Konsep Dasar Keperawatan Gerontik
    Документ9 страниц
    Konsep Dasar Keperawatan Gerontik
    madewir
    Оценок пока нет
  • Askep Bener
    Askep Bener
    Документ13 страниц
    Askep Bener
    madewir
    Оценок пока нет
  • Home Care Lanjut Usia
    Home Care Lanjut Usia
    Документ14 страниц
    Home Care Lanjut Usia
    madewir
    Оценок пока нет
  • Cover - Daftar Isi
    Cover - Daftar Isi
    Документ4 страницы
    Cover - Daftar Isi
    madewir
    Оценок пока нет
  • Trend Dan Issu Keperawatan Lansia
    Trend Dan Issu Keperawatan Lansia
    Документ11 страниц
    Trend Dan Issu Keperawatan Lansia
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ7 страниц
    Bab I
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ11 страниц
    Bab Ii
    madewir
    Оценок пока нет
  • Ed Abstrak Aromaterapi Lavender
    Ed Abstrak Aromaterapi Lavender
    Документ2 страницы
    Ed Abstrak Aromaterapi Lavender
    Panji Agung Khrisna
    Оценок пока нет
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Документ2 страницы
    Bab Vi
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab V
    Bab V
    Документ14 страниц
    Bab V
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ5 страниц
    Bab Iii
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab IV
    Bab IV
    Документ12 страниц
    Bab IV
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ21 страница
    Bab Ii
    madewir
    Оценок пока нет
  • ASI EKSKLUSIF DAN KESAKITAN BALITA
    ASI EKSKLUSIF DAN KESAKITAN BALITA
    Документ3 страницы
    ASI EKSKLUSIF DAN KESAKITAN BALITA
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ21 страница
    Bab Ii
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ3 страницы
    Bab Iii
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ12 страниц
    Bab Iv
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab V - Vii
    Bab V - Vii
    Документ15 страниц
    Bab V - Vii
    madewir
    Оценок пока нет
  • Manuskrip Jurnal
    Manuskrip Jurnal
    Документ7 страниц
    Manuskrip Jurnal
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ21 страница
    Bab Ii
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab V - Vii
    Bab V - Vii
    Документ12 страниц
    Bab V - Vii
    madewir
    Оценок пока нет
  • Abstrak 1
    Abstrak 1
    Документ1 страница
    Abstrak 1
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ9 страниц
    Bab I
    madewir
    Оценок пока нет
  • Kuisioner Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Angka Kesakitan Pada Balita Di UPT Puskesmas Banjarangkan II
    Kuisioner Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Angka Kesakitan Pada Balita Di UPT Puskesmas Banjarangkan II
    Документ2 страницы
    Kuisioner Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Angka Kesakitan Pada Balita Di UPT Puskesmas Banjarangkan II
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ21 страница
    Bab Ii
    madewir
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ11 страниц
    Bab Ii
    madewir
    Оценок пока нет