Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
a. Data Subjektif :
a) Biodata pasien :
biodata bayi : untuk mengetahui nama bayi, anak ke berapa, tanggal lahir, dan umur.
Nama ibu/suami : untuk mengetahui identitas dan digunakan sapaan untuk berkomunikasi
Umur ibu/suami: untuk mngetahui umur ibu dan atau suami
Agama : untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang dianutnya.
Pendidikan: untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu suami dan sebagai dasar dalam
memberikan KIE.
Pekerjaan : untuk mengetahui aktivitas ibu/suami di tempat kerja.
Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien. Dekat atau tidak dengan sarana
kesehatan.
Suku bangsa : untuk mengetahui asal usul bangsa / daerah ibu atau suami / mengetahui
ada budayanya.
b) Keluhan utama
Prematuritas : Ibu mengatakan bahwa bayi nya lahir dengan usia kahamilan kurang dari
37 minggu.
BBLR : Keluhan/ masalah yang terjadi pada bayi. Keluhan bayi lahir dengan BB
kurang dari 2500 gram.
RDS : biasanya mengeluh sesak nafas disertai dengan sianosis pada ekstremitas
pada saat lahir
Asfiksia : Bayi baru lahir mengalami bradipneu, denyut jantung dan tekanan darah
bayi menurun, sianosis, gerakan ekstremitas fleksi sedikit, dan gerakan reflexs sedikit.
Hiperbilirubinemia : Keluhan yang timbul pada bayi dengan ikterus neonatorum adalah
bayi malas minum, letargis, dan kulit bayi berwarna kuning
c) Riwayat kesehatan sekarang
Prematuritas : Meliputi tanggal / hari bayi lahir, waktu bayi lahir, jenis kelamin bayi,
bayi menangis kuat/tidak, K/U bayi cukup, RR bayi 40 – 60 x/ menit, suhu bayi 36 –
37,5˚C, BB bayi < 2500 gram, LK bayi < 33 cm, LD < 30 cm, PB < 45 cm.
BBLR : Meliputi tanggal / hari bayi lahir, waktu bayi lahir, jenis kelamin bayi,
bayi menangis kuat/tidak, K/U bayi cukup, RR bayi 40 – 60 x/ menit, suhu bayi 36 –
37,5˚C, BB bayi < 2500 gram, LK bayi < 33 cm, LD < 30 cm, PB < 45 cm.
RDS : Bayi lahir pada tanggal,bulan, tahun pukul. Jenis Kelamin, bayi
mengalami sianosis, retraksi dinding berlebihan, nafas 78 x/menit, disertai panas tubuh
37,7 derajat celcius.
Asfiksia : Pada klien dengan asfiksia yang sering tampak adalah sesak nafas,
Hiperbilirubinemia : Meliputi tanggal / hari bayi lahir, waktu bayi lahir, jenis kelamin
bayi, bayi menangis kuat/tidak, K/U bayi cukup,
f) Riwayat Antenatal
Prematuritas : Berapa kali periksa ke bidan selama masa kehamilan, ada gangguan atau
tidak seperti mual, pusing, diberi apa obat saja oleh bidan, imunisasi TT, tablet penambah
darah, vitamin, kalsium, dan konseling.
1) Trimester I : pada awal kehamilan ibu mengeluh mual muntah, periksa di bidan 1x,
mendapat tablet penambah darah, mendapat penyuluhan tentang pola makan sedikit
tapi sering dan tanda bahaya kehamilan.
2) Trimester II : ibu tidak mengeluh apa-apa, periksa di bidan 2x, mendapat tablet
penambahan darah dan kalsium, suntik TT dari bidan, dan ibu merasakan gerakan
janin pada usia kehamilan 4 bulan. 3)Trimester III : pada akhir kehamilan ibu
periksa ke bidan 1x, mendapat tablet penambahan darah dan kalsium serta mendapat
konseling tentang tanda –tanda persalinan.
BBLR :
TM I : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan
apa, mendapatkan terapi apa, mendapatkan imunisasi apa dan mendapatkan koseling
apa, apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembulu darah.
TM II : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan apa,
mendapatkan terapi apa, mendapatkan koseling apa, apakah ada gerakan janin
pertama kali ang tampak (gerakan atau tendangan bayi) Quickening, imunisasi (TT),
apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembuluh darah.
TM III : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan
apa, mendapatkan terapi apa, mendapatkan imunisasi apa dan mendapatkan koseling
apa, apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembuluh darah.
RDS :
TM I : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan
apa, mendapatkan terapi apa, mendapatkan imunisasi apa dan mendapatkan koseling
apa, apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembulu darah.
TM II : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan apa,
mendapatkan terapi apa, mendapatkan koseling apa, apakah ada gerakan janin
pertama kali ang tampak (gerakan atau tendangan bayi) Quickening, imunisasi (TT),
apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembuluh darah.
TM III : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan apa,
mendapatkan terapi apa, mendapatkan imunisasi apa dan mendapatkan koseling apa,
apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembuluh darah.
Asfiksia :
TM I : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan
apa, mendapatkan terapi apa, mendapatkan imunisasi apa dan mendapatkan koseling
apa, apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembulu darah.
TM II : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan apa,
mendapatkan terapi apa, mendapatkan koseling apa, apakah ada gerakan janin
pertama kali ang tampak (gerakan atau tendangan bayi) Quickening, imunisasi (TT),
apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembuluh darah.
TM III : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan
apa, mendapatkan terapi apa, mendapatkan imunisasi apa dan mendapatkan koseling
apa, apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembuluh darah.
Hiperbilirubinemia :
TM I : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan
apa, mendapatkan terapi apa, mendapatkan imunisasi apa dan mendapatkan koseling
apa, apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembulu darah.
TM II : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan apa,
mendapatkan terapi apa, mendapatkan koseling apa, apakah ada gerakan janin
pertama kali ang tampak (gerakan atau tendangan bayi) Quickening, imunisasi (TT),
apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembuluh darah.
TM III : Untuk mengetahui ibu periksa dimana, berapa kali, mempunyai keluhan
apa, mendapatkan terapi apa, mendapatkan imunisasi apa dan mendapatkan koseling
apa, apakah ibu menderita penyakit hipertensi, jantung dan mengalami gangguan
pembuluh darah.
g) Riwayat intranatal
Prematuritas : Bayi yang lahir hidup/ mati, persalinan tepat waktu/ tidak, aterm/
premature, proses persalinan ditolong oleh siapa ( bidan,dokter/ dukun), jenis kelamin
bayi, jenis kehamilan placenta, riwayat perdarahan atau tidak, tidak menyusui
dikarenakan puasa dahulu, berat badan bayi, usia bayi.
BBLR : Bayi yang lahir hidup/ mati, persalinan tepat waktu/ tidak, aterm/
premature, proses persalinan ditolong oleh siapa ( bidan,dokter/ dukun), jenis kelamin
bayi, jenis kehamilan placenta, riwayat perdarahan atau tidak, tidak menyusui
dikarenakan puasa dahulu, berat badan bayi, usia bayi
RDS : Bayi yang lahir hidup/ mati, persalinan tepat waktu/ tidak, aterm/
premature, proses persalinan ditolong oleh siapa ( bidan,dokter/ dukun), jenis kelamin
bayi, jenis kehamilan placenta, riwayat perdarahan atau tidak, tidak menyusui
dikarenakan puasa dahulu, berat badan bayi, usia bayi. Ibu klien melahirkan dengan
partus normal.
Asfiksia : Bayi yang lahir hidup/ mati, persalinan tepat waktu/ tidak, aterm/
premature, proses persalinan ditolong oleh siapa ( bidan,dokter/ dukun), jenis kelamin
bayi, jenis kehamilan placenta, riwayat perdarahan atau tidak, tidak menyusui
dikarenakan puasa dahulu, berat badan bayi, usia bayi. Ibu klien melahirkan dengan
partus normal.
Hiperbilirubinemia : Bayi yang lahir hidup/ mati, persalinan tepat waktu/ tidak,
aterm/ premature, proses persalinan ditolong oleh siapa ( bidan,dokter/ dukun), jenis
kelamin bayi, jenis kehamilan placenta, riwayat perdarahan atau tidak, tidak
menyusui dikarenakan puasa dahulu, berat badan bayi, usia bayi. Ibu klien
melahirkan dengan partus normal.
h) Riwayat postnatal
Prematuritas : Berisi tentang pengkaian bayi setelah lahir meliputi Apgar Skor,
panjang badan, berat badan, pemberian vitamin K, imunisasi, tanda – tanda vital,
keadaan umum, reflek
BBLR : Berisi tentang pengkaian bayi setelah lahir meliputi Apgar Skor,
panjang badan, berat badan, pemberian vitamin K, imunisasi, tanda – tanda vital,
keadaan umum, reflek.
RDS : Berisi tentang pengkaian bayi setelah lahir meliputi Apgar Skor,
panjang badan, berat badan, pemberian vitamin K, imunisasi, tanda – tanda vital,
keadaan umum, reflek.
Asfiksia : Berisi tentang pengkaian bayi setelah lahir meliputi Apgar Skor,
panjang badan, berat badan, pemberian vitamin K, imunisasi, tanda – tanda vital,
keadaan umum, reflek
Hiperbilirubinemia : Berisi tentang pengkaian bayi setelah lahir meliputi Apgar
Skor, panjang badan, berat badan, pemberian vitamin K, imunisasi, tanda – tanda
vital, keadaan umum, reflek
.
i) Pola aktivitas sehari-hari (bayi)
Pola nutrisi :
Prematuritas : bayi dengan premature reflek menelan/ menghisap lemah, dipuasakan
terlebih dahulu, pemberian makanan melalui mulut ketika bayi sudah dalam keadaan
stabil. Kebutuhan ASI/PASI 20 – 60 ml/ kgBB/ hari dan terus di naikkan sampai mencapai
sekitar 200 cc/ kgBB/ hari. Saat keadaan bayi belum stabil > 4 jam, bayi di puasakan dan
dipasang infuse dextrose.
BBLR : bayi dengan premature reflek menelan/ menghisap lemah, dipuasakan
terlebih dahulu, pemberian makanan melalui mulut ketika bayi sudah dalam keadaan
stabil. Kebutuhan ASI/PASI 20 – 60 ml/ kgBB/ hari dan terus di naikkan sampai mencapai
sekitar 200 cc/ kgBB/ hari.
RDS :
Asfiksia : Pada neonatus dengan asfiksia membatasi intake oral, karena organ
tubuh terutama lambung belum sempurna, selain itu juga bertujuan untuk mencegah
terjadinya aspirasi pneumonia
Hiperbilirubinemia : ASI yang diberikan pada bayi mempengaruhi tingginya tingkat
hiperbilirubinemia yang berkaitan dengan konjugasi dan ekskresi bilirubin
Pola Eliminasi :
Prematuritas : BAB 1 kali perhari dengan konsistensi berbentuk, lunak dengan
mekonium, dan mempunyai bau yang khas. BAK 6 – 10 kali pertama atau 5 – 10 cc/ jam
dengan warna urin yang pucat. (Dewi. V, 2010 )
BBLR : BAB 1 kali perhari dengan konsistensi berbentuk, lunak dengan
mekonium, dan mempunyai bau yang khas. BAK 6 – 10 kali pertama atau 5 – 10 cc/ jam
dengan warna urin yang pucat. (Dewi. V, 2010 )
RDS :
Asfiksia : Umumnya klien mengalami gangguan BAB arena organ tubuh terutama
pencernaan belum sempurna.
Hiperbilirubinemia : BAK biasanya pada bayi ikterus warna urin gelap atau urin positif
mengandung hiperbilirubin, konsistensi BAB feses berwarna terang
Pola aktifitas :
Prematuritas : untuk mengetahui aktifitas bayi. Pada bayi dengan premature terlihat
nyenyak dalam istirahatnya namun kadang menangis ketika lapar atau popok dan
pakainnya basah. ( Maulana , 2009 )
BBLR : untuk mengetahui aktifitas bayi. Pada bayi dengan terlihat nyenyak
dalam istirahatnya namun kadang menangis ketika lapar atau popok dan pakainnya basah.
Asfiksia :
Hiperbilirubinemia : Pada bayi ikterus gerakan lemah, tidak aktif, dan letargis
Pola personal hygiene :
Prematuritas : bayi diusahakan tetap bersih dan kering karena rentan terhadap infeksi
dan hipotermi. Mengetahui kebersihan bayi yang meliputi berapa kali ganti popok dalam
sehari, ganti baju, dan dimandikan 2 kali sehari dengan cara diseka serta perawatan
talipusat.( Maulana, 2009)
BBLR : bayi diusahakan tetap bersih dan kering karena rentan terhadap infeksi
dan hipotermi. Mengetahui kebersihan bayi yang meliputi berapa kali ganti popok dalam
sehari, ganti baju, dan dimandikan 2 kali sehari dengan cara diseka serta perawatan
talipusat.( Maulana, 2009)
RDS :
Asfiksia : bayi diusahakan tetap bersih dan kering karena rentan terhadap infeksi
dan hipotermi.
Hiperbilirubinemia : bayi diusahakan tetap bersih dan kering.
Keadaan psikososial
Prematuritas : Untuk mengetahui apakah bayi ini diharapkansuami, ibu dan keluarga.
Untuk mengetahui hubungan ibu dan anak dan apakah terjadi bounding attachment atau
tidak.
BBLR : Untuk mengetahui apakah bayi ini diharapkansuami, ibu dan keluarga.
Untuk mengetahui hubungan ibu dan anak dan apakah terjadi bounding attachment atau
tidak.
RDS : Untuk mengetahui apakah bayi ini diharapkansuami, ibu dan keluarga.
Untuk mengetahui hubungan ibu dan anak dan apakah terjadi bounding attachment atau
tidak.
Hiperbilirubinemia : Dampak sakit anak pada hubungan dengan orang tua, apakah orang
tua merasa bersalah, masalah Bonding, perpisahan dengan anak
Asfiksia : Untuk mengetahui apakah bayi ini diharapkansuami, ibu dan keluarga.
Untuk mengetahui hubungan ibu dan anak dan apakah terjadi bounding attachment atau
tidak.
Data Objektif :
Adalah data yang didapat dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik pasien/klien. (Aziz,2009)
1. Pemeriksaan umum
Prematuritas :
K/U : cukup
BB : < 2500 gram
PB : < 45 cm
LIDA : < 30 cm
LIKA : < 33 cm
TTV :
Suhu : 36,5˚C – 37,5˚C Nadi : 100-140 x/menit RR : 45-50 x/ menit
AS : < 7
BBLR :
K/U : cukup
BB : < 2500 gram
PB : < 45 cm
LIDA : < 30 cm
LIKA : < 33 cm
TTV :
Suhu : 36,5˚C – 37,5˚C Nadi : 100-140 x/menit RR : 45-50 x/ menit
AS : < 7
RDS : kesadaran, lingkar kepala, lingkar dada, panjang badan, berat badan
Asfiksia : Pada umumnya pasien dengan asfiksia dalam keadaan lemah, sesak nafas,
pergerakan tremor, reflek tendon hyperaktif dan ini terjadi pada stadium pertama.
Hiperbilirubinemia : biasanya lesu, biasanya letargi
2. Pemeriksaan fisik
Meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi
Inspeksi Kepala :
Prematuritas : ada benjolan abnormal/ tidak, ada penumpukan sutura/ tidak, Keadaan
rambut, keadaan kulit kepala, warna rambut, terdapat Caput suksadaneum/ tidak, terdapat
lesi/ tidak, sutura sudah menyatu/ tidak.
BBLR : ada benjolan abnormal/ tidak, ada penumpukan sutura/ tidak, Keadaan
rambut, keadaan kulit kepala, warna rambut, terdapat Caput suksadaneum/ tidak, terdapat
lesi/ tidak, sutura sudah menyatu/ tidak.
RDS : Bentuk kepala normochepal, tidak ada lesi, pertumbuhan rambut merata,
tidak ada benjolan, fontanel anterior masih lunak, sutura sagital datar dan teraba,
gambaran wajah simetris
Asfiksia : Bentuk kepala bukit, fontanela mayor dan minor masih cekung, sutura
belum menutup dan kelihatan masih bergera
Hiperbilirubinemia : Pada bayi ikterus terlihat menguningnya atau jaringan lain di
kepala akibat penimbunan bilirubin dalam tubuh
Mata :
Prematuritas : warna konjungtiva merah muda/ anemis, warna selera putih / tidak, pupil
isokor/ tidak, cekung/ tidak.
BBLR : warna konjungtiva merah muda/ anemis, warna selera putih / tidak, pupil
isokor/ tidak, cekung/ tidak.
RDS : Mata simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata, mata bersih
tidak terdapat sekret, mata bisa mengedip, bulu mata tumbuh, reflek kornea (+) reflek
terhadap sentuhan, reflek pupil (+) respon terhadap cahaya, reflek kedip (+).
Asfiksia : warna konjungtiva merah muda/ anemis, warna selera putih / tidak, pupil
isokor/ tidak, cekung/ tidak. Pada pupil terjadi miosis saat diberikan cahay
Hipebilirubinemia : Tanda klinis pada bayi ikterus pada muka yaitu pada puncak hidung
dan mulut berwarna kuning.
Hidung :
Prematuritas : simetris/ tidak, adakah secret/ tidak.
BBLR : simetris/ tidak, adakah secret/ tidak.
RDS : simetris/ tidak, adakah secret/ tidak, pernapasan cuping hidung/Tidak.
Asfiksia : simetris/ tidak, adakah secret/ tidak, Yang paling sering didapatkan
adalah didapatkan adanya pernafasan cuping hidung
Hiperbilirubinemia : simetris/ tidak, adakah secret/ tidak.
Telinga :
Prematurias : simestris/ tidak, daun telinga sudah terbentuk/ belum, serumen ada/tidak.
BBLR : simestris/ tidak, daun telinga sudah terbentuk/ belum, serumen ada/tidak.
RDS : simestris/ tidak, daun telinga sudah terbentuk/ belum, serumen ada/tidak.
Asfiksia : simestris/ tidak, daun telinga sudah terbentuk/ belum, serumen ada/tidak.
Hiperbilirubinemia : simestris/ tidak, daun telinga sudah terbentuk/ belum, serumen
ada/tidak.
Mulut :
Prematuritas : stomatitis/ tidak, labiopalatokisis/ tidak , labiokisis/ tidak.
BBLR : stomatitis/ tidak, labiopalatokisis/ tidak , labiokisis/ tidak.
RDS : stomatitis/ tidak, labiopalatokisis/ tidak , labiokisis/ tidak, reflek hisap
(+), reflek rooting (-).
Asfiksia : stomatitis/ tidak, labiopalatokisis/ tidak , labiokisis/ tidak.
Hiperbilirubinemia : mulut berwarna kuning
Leher :
Prematuritas : hubungan dengan badan bagaimana ada bullneck/ tidak.
BBLR : hubungan dengan badan bagaimana ada bullneck/ tidak.
RDS :
Asfiksia :
Hiperbilirubinemia : terjadi pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena
jugularis/tidak
Dada :
Prematuritas : simetris, tarikan intercoste yang berlebihan/ tidak.
BBLR : simetris, tarikan intercoste yang berlebihan/ tidak.
RDS : Dada simetris (sama antara kanan), bentuk dada menonjol, PX terlihat
jelas. Bentuk dada burung (pektus karinatum) pergerakan dada sama antara dada kiri dan
kanan, retraksi dinding epigastrum (+), frekuensi nafas 78 x per menit, mamae bentuk
datar , suara nafas rales (+)
Asfiksia : Pada dada biasanya ditemukan pernafasan yang irregular dan frekwensi
pernafasan yang cepat, Ekspansi dada berkurang, Suara napas melemah
Hiperbilirubinemia : Pada bayi ikterus dada berwarna kuning
Perut :
Prematuritas : adakah metorismus/ tidak.
BBLR : adakah metorismus/ tidak.
RDS : Bentuk abdomen dan cekung/Tidak, bising usus dapat terdengat 4 x/
menit, tali pusar belum putus/tidak, keadaan kering/tidak, terdapat kemerahan atau tidak
biasanya tidak terdapat kemerahan, tidak terdapat haluaran nanah, perut diraba lunak,
besar lingkar perut, ada pembengkakan hepar/ tidak.
Asfiksia : Bentuk abdomen dan cekung/Tidak, tali pusar belum putus/tidak,
keadaan kering/tidak, terdapat kemerahan atau tidak biasanya tidak terdapat kemerahan
Hiperbilirubinemia : Pada bayi dengan ikterus tanda klinis pada abdomen yaitu perut
bayi berwarna kuning dan memeriksa adanya pembesaran hati dan limpa
Genetalia
Prematuritas :
Preterm : belum sempurna, jika perempuan labia minora belum tertutup oleh labia
mayora, jika laki-laki testis belum turun, skrotum belum banyak lipatan bersih/ tidak, dan
anus +/-.
Aterm : sudah sempurna, jika perempuan labia minora sudah tertutup Oleh labia mayora,
jika laki-laki testis sudah turun, skrotum Banyak lipatan bersih/ tidak, anus +/-.
BBLR :
Preterm : belum sempurna, jika perempuan labia minora belum tertutup oleh labia
mayora, jika laki-laki testis belum turun, skrotum belum banyak lipatan bersih/ tidak, dan
anus +/-.
Aterm : sudah sempurna, jika perempuan labia minora sudah tertutup Oleh labia mayora,
jika laki-laki testis sudah turun, skrotum Banyak lipatan bersih/ tidak, anus +/-.
RDS : jika perempuan labia minora sudah tertutup Oleh labia mayora, jika laki-
laki testis sudah turun, skrotum Banyak lipatan bersih/ tidak, anus +/-.
Asfiksia : jika perempuan labia minora sudah tertutup Oleh labia mayora, jika laki-
laki testis sudah turun, skrotum Banyak lipatan bersih/ tidak, anus +/-.
Hiperbilirubinemia : jika perempuan labia minora sudah tertutup Oleh labia mayora, jika
laki-laki testis sudah turun, skrotum Banyak lipatan bersih/ tidak, anus +/-.
Ekstermitas :
Prematuritas : paha abduksi, sendi lutut/ kaki fleksi lurus, dan garis tangan / garis kaki.
BBLR : paha abduksi, sendi lutut/ kaki fleksi lurus, dan garis tangan / garis kaki.
RDS : Ekstremitas dapat bergerak bebas/tidak, ujung jari merah muda atau
tidak sianosis, jumlah jari komplit, kaki sama panjang, lipatan paha kanan dan kiri
simetris, pergerakan aktif
Asfiksia :. Terjadi penurunan tonus otot bayi, Gerakan ekstremitas fleksi pada
bayi sedikit, Bayi nampak lemas dan lemah
Hiperbilirubinemia : Pada bayi dengan ikterus tanda klinis pada ekstremitas yaitu kaki
dan tangan terdapat warna kuning.
Integument :
Prematuritas :
- Inspeksi : kuning atau tidak, kulit tipis, transparan, lanugo banyak, lemak Kulit
kurang.
- Palpasi :
Leher : adakah pembesaran kelenjar lymfe, kelenjar tyroid, dan vena Jugularis.
Dada : adakah benjolan abnormal/tidak.
Perut : adakah asites/ tidak, abdomen lunak atau kaku.
- Auskultasi
Dada : bunyi wheezing dan ronchi ada / tidak.
Perut : bising usus ( berapa frekuensinya), metorismus ada/ tidak.
- Perkusi :
Perut : metorismus/ tidak.
BBLR :
- Inspeksi : kuning atau tidak, kulit tipis, transparan, lanugo banyak, lemak Kulit
kurang.
- Palpasi :
Leher : adakah pembesaran kelenjar lymfe, kelenjar tyroid, dan vena Jugularis.
Dada : adakah benjolan abnormal/tidak.
Perut : adakah asites/ tidak, abdomen lunak atau kaku.
- Auskultasi
Dada : bunyi wheezing dan ronchi ada / tidak.
Perut : bising usus ( berapa frekuensinya), metorismus ada/ tidak.
- Perkusi :
Perut : metorismus/ tidak.
RDS :
Warna kulit merah seluruh tubuh, sianosis (-), tidak terdapat tanda lahir, skin rush (-),
ikterik (-), turgor kulit jelek, kulit longgar, disebabkan karena lemah subkutan berkurang
terdapat lanugo
Asfiksia : Bayi mengalami sianosis pada kulit dan kuku, CRT: > 3 detik, Bayi
nampak pucat
Hiperbilirubinemia : Biasanya tampak ikterik, dehidrasi ditunjukan pada turgor tangan
jelek, elastisitas menurun.
Pemeriksaan neurologis :
Prematuritas :
Reflek morro : ada, lemah
Graps reflek : ada, lemah
Sucking reflek : ada , lemah
Swallowing reflek : ada, lemah
Rooting reflek : ada, lemah
Tonick neek reflek : ada, lemah
Reflek babynski : ada, lemah
BBLR :
Reflek morro : ada, lemah
Graps reflek : ada, lemah
Sucking reflek : ada , lemah
Swallowing reflek : ada, lemah
Rooting reflek : ada, lemah
Tonick neek reflek : ada, lemah
Reflek babynski : ada, lemah
RDS :
1. Refleks
a. Refleks moro
Refleks moro adalah reflek memeluk pada saat bayi dikejutkan dengan tangan. Reflek
moro (+) ditandai dengan ketika diskejutkan oleh bunyi yang keras dan tiba-tiba bayi
beraksi dengan mengulurkan tangan dan tungkainya serta memanjangkan lehernya.
b. Refleks menggenggam
Reflek menggenggam (+) ditandai dengan membelai telapak tangan.
c. Refleks menghisap
Reflek menghisap (+) ditandai dengan meletakkan tangan pada mulut bayi, bayi
menghisap jari.
d. Refleks rooting
Reflek rooting (+) ditandai dengan bayi menoleh saat tangan ditempelkan di pipi bayi.
e. Refleks babynsky
Reflek babynsky (+) ditandai dengan menggerakkan ujung hammer pada bilateral telapak
kaki.
d. tonus otot
pergerakan bayi aktif ditandai dengan bayi seringmenggerakkan tangan dan kakinya
Asfiksia :
Terjadi penurunan tonus otot bayi, Gerakan ekstremitas fleksi pada bayi sediki
Hiperbilirubinemia :
(1) Reflek morro
lemah (Schwartz, 2005).
Reflek morro dapat dilakukan dengan cara memukul mejapemeriksaan di dekat kepala
bayi.
(2) Reflek babynsky dapat dilakukan dengan cara menggores telapak kaki sepanjang tepi
luar. Reflek babynsky pada bayi lemah.
(3) Reflek tonick neck dapat dilakukan dengan memutar kepala bayi ke salah satu sisi
dengan cepat.
(4) Reflek rooting yaitu mencari puting susu dengan rangsang taktil pada pipi dan daerah
mulut. Reflek rooting pada bayi lemah.
(5) Refleks sucking yaitu reflek menghisap. Pada bayi memiliki reflek hisap yang lemah.