Вы находитесь на странице: 1из 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan UU No.26 Tahun 2007 dijelaskan bahwa Perencanaan tata


ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang
meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. Dimana Struktur ruang
adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana
yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional. Dan Pola ruang adalah distribusi
peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Kawasan adalah
wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. Yang dimana pada UU
No.26 Tahun 2007 menjelaskan beberapa Kawasan, diantaranya Kawasan
Pedesaan,Kawasan Perkotaan,Kawasan Budidaya,Kawasan Agropolitan,Kawasan
Strategis,dan Kawasan – Kawasan yang lainnya. Dimana pada Studio yang saat ini
mengkaji mengenai Kawasan Perkotaan, yang dimana di jelaskan pada UU No.26
tahun 2007 Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama
bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial,
dan kegiatan ekonomi.

Kawasan Perkotaan Dramaga merupakan Kawasan Perkotaan yang memiliki


karakteristik dari segi pendidikan, karena adanya IPB yang memiliki perngaruh
besar terdahap Kawasan Perkotaan yang ada di Kawasan Perkotaan Dramaga itu
sendiri. Dimana IPB memiliki luas sebesar 267 Ha dimana mewakili luas kelurahan
babakan yaitu sebesar 79,9% dari luas kelurahan 334 Ha. Jika dibandingkan dengan
Kawasan Perkotaan Dramaga memiliki persentase perbandingan luasnya itu adalah
24,1 %. Selain itu IPB merupakan universitas terbaik ke 3 se indonesia yang dimana
pada tahun 2003 saja memiliki jumlah mahasiswa 49.204, dan jumlah pelajar
(SD,SMP,SMA) yang ada di Kecamatan Dramaga sejumlah 7818 pelajar. Dilihat
dari situ maka dapat disimpulkan bahwa Kawasan Perkotaan yang ada di

1
Kecamatan Dramaga merupakan Kawasan Perkotaan yang memiliki karekteristik
pendidikan.

Akan tetapi walaupun Kawasan Perkotaan Dramaga memiliki karakteristik


pendidikan masih adanya permasalahan – permasalahan Perkotaan yang ada di
Kawasan tersebut seperti halnya kemacetan,Kawasan kumuh,banjir,dan hal yang
lainnya. Dimana dari permasalahan – permasalahan yang ada tersebut penting untuk
mengkaji Kawasan Perkotaan Dramaga dari beberapa aspek kajian yang ada di
Studio Perkotaan yang dimana aspek – aspek tersebut diantaranya : aspek
kebijakan, kelembagaan dan pembiayaan, aspek fisik, aspek tata guna lahan, aspek
kependudukan, aspek ekonomi, aspek sarana dan prasarana, aspek transportasi dan
aspek perumahan dan komersial perlu dikaji untuk mengidentifikasi karakteristik,
potensi dan masalah terkait dengan Kawasan Perkotaan Dramaga di Kabupaten
Bogor.

1.2. Rumusan masalah

1.2.1. Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan

Adanya ketimpangan pembangunan di wilayah Kabupaten Bogor.


Dimana permasalahan tersebut terjadi di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pembangunan yang berhubungan dengan rencana pengembangan
jaringan jalan yang tertera di dalam RTRW Kabupaten Bogor tahun 2016-2036.
Karena rencana tersebut tidak sesuai dengan implementasinya di lapangan.
Sehingga rencana pengembangan jalan tersebut belum terealisasi. (Sumber: Rencana
Strategis Kabupaten Bogor tahun 2013-2018, RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036,
http://jabar.pojoksatu.id/bogor/2017/09/20/gagal-lelang-jalan-lingkar-dramaga-kemacetanpun-makin-
parah/ (pojokjabar.com))

1.2.2. Fisik

Menurunnya kualitas serta kuantitas dari air tanah yang di akibatkan oleh
meningkatnya pertumbuhan permukiman di Kecamatan Dramaga, yang
diakibatkan oleh pesatnya perkembangan pemukiman di Kecamatan Dramaga
Kabupaten Bogor. Maka berdampak kepada masyarakat yang kesulitan untuk
mendapatkan air bersih, sehingga akan berdampak kepada kesehatan masyarakat

2
Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. (Sumber : Rencana Strategis Kecamatan Dramaga
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018)

1.2.3. Tata Guna Lahan

Terjadi alih fungsi lahan di Kecamatan Dramaga akibat adanya aktivitas


pendidikan tinggi. Khususnya di Desa Dramaga, kecamatan ini merupakan kawasan
yang didominasi dengan perkebunan karet dan persawahan. Setelah adanya
aktivitas perguruan tinggi wilayah ini berubah menjadi padat penduduk. Perubahan
yang terjadi di kawasan pendidikan tinggi Dramaga mengalami peningkatan
perubahan penggunaan lahan sebesar 23% pada tahun 2007-2016. (Sumber: Identifikasi
perubahan penggunaan lahan di Kawasan Pendidikan Tinggi, 2017)

1.2.4. Kependudukan

Adapun masalah yang terdapat di Kawasan Perkotaan Kecamatan Dramaga


Kabupaten Bogor adalah sebagai sebagai berikut :

 Masih tingginya tingkat kemiskinan di Kecamatan Dramaga


 Masih rendahnya tenaga kerja pada Kecamatan Dramaga
(Sumber : Rencana Strategis Kecamatan Dramaga 2013-2018)

1.2.5. Ekonomi

Masih rendahnya Potensi Hasil Produksi IKM (industri kecil Menengah)


yang di kenal oleh masyarakat luas sebagai konsumen dikarenakan Lemahnya
Promosi yang dilaksanakan oleh IKM/UKM maupun Pemerintah serta terbatasnya
akses pasar.

Terdapat 556 jenis usaha pengolahan yang terdapat di kecamatan Dramaga.


Jumlah ini dapat dikatakan sedikit apabila di bandingkan dengan kecamatan lain
yang terdapat di Kabupaten Bogor, salah satunya di Kecamatan Rumpin yang
memiliki jenis usaha pengolahan terbanyak yaitu 2472 jenis usaha. (Sumber : Rencana
Strategis Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dan BPS Kabupaten Bogor dalam Angka
Tahun 2006)

1.2.6. Sarana dan Prasarana

Berdasarkan studi studi terdahulu dan fakta fakta yang di dapatkan melalui
data sekunder, dalam pengembangannya Kawasan Perkotaan Dramaga di
indikasikan memiliki beberapa isu strategis, diantaranya :
3
 Masih kurangnya fasilitas sarana dan prasarana dasar masyarakat khususnya
sarana kesehatan, pendidikan dan pertanian serta infrastruktur jalan. (Sumber:
RENSTRA Kecamatan Dramaga 2013 – 2018)

 Krisis air bersih dan sanitasi di Desa Babakan Kecamatan Dramaga akibat
permukiman yang padat mengakibatkan perlu dibangunnya IPAL komunal.
(Sumber: Permasalahan Akses Air Bersih dan Sanitasi di Desa Babakan Kecamatan Dramaga
Kabupaten Bogor, 2017)

1.2.7. Transportasi

Permasalahan transportasi di kawasan perkotaan dramaga,yang paling


utama adalah kemacetan yang terdapat di jalan dramaga , hal ini di sebabkan oleh
volume kendaraan yang cukup tinggi sementara kapasitas jalan yang kurang
memadai & kondisi jalan yang rusak, hal ini diketahui dari 3.9 km (11.4 %) jalan
rusak, dari 34.085 km jalan yang ada di kecamatan dramaga.(Diunduh pada Rabu, 4

Oktober 2017, pukul 15.35, sumber: bogorkab.go.id/index.php/post/detail6868/bertujuan-urai-kemacetan-


bupati-bogor-tinjau-jalur-lingkar-dramaga#.WdNJcESyTqA) Diunduh pada Rabu, 4 Oktober 2017, pukul
15.35 Sumber :kecamatandramaga.bogorkab.go.id/index.php/multisite/page/796#.WdzAbkSyTqB

1.2.8. Perumahan dan Komersil

Permasalah yang terdapat di Kawasan Perkotaan Dramaga berdasarkan


aspek Perumahan dan Komersial yaitu banyaknya rumah di Kelurahan dramaga
yang berkembang menjadi tempat kos mahasiswa karena adanya kegiatan
pendidikan perguruan tinggi yaitu IPB. Dari banyaknya mahasiswa yang ada
tersebut membuat Kelurahan Dramaga tersebut berkembang mejadi lingkungan
yang padat, lalu selain itu dari perkembangan lingkungan yang padat juga membuat
daerah tersebut berkembang menjadi lingkungan yang kumuh, bisa dilihat dari
sanitary yang ada di Kelurahan Dramaga tersebut sudah terbilang buruk karena
berdampingan dengan sumur yang airnya digunakan untuk kegiatan sehari – hari.
Dimana dari kondisi tersebut memberikan dampak bagi mahasiswa yang tinggal di
Kawasan itu karena sering membuat mahasiswa yang ada disana terkena penyakit
karena kondisi lingkungan yang seperti itu. (Sumber:https://metro.tempo.co/read/726728/ipb-
klb-hepatits-camat-dramaga-bara-kumuh-dan-padat )

4
1.3. Tujuan dan Sasaran

1.3.1. Tujuan

Mengidentifikasi karakteristik, Potensi, Masalah serta dari hasil analisis


digunakan sebagai rekomendasi dalam penyusunan Konsep dan Strategi
Pengembangan Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor yang kemudian
dikembangkan menjadi konsep dan analisis pengembangan wilayah Kabupaten
Karawang.

1.3.2. Sasaran

1.3.2.1.Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan

Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi karakteristik wilayah maka


dibentuklah sasaran yang akan dicapai untuk menghasilkan konsep dan strategi
pengembangan dalam studi ini yaitu:

1. Kebijakan
a. Teridentifikasinya kebijakan internal dan eksternal yang mempengaruhi
perkembangan Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor;
b. Teridentifikasinya kebijakan sektoral dan spasial yang ada di Kawasan
Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor;
c. Teridentifikasinya rencana dan kondisi eksisting di Kawasan Perkotaan
Dramaga Kabupaten Bogor.
d. Tersusunnya konsep dan rencana strategis kebijakan Kawasan Perkotaan
Dramaga Kabupaten Bogor
2. Kelembagaan
a. Teridentifikasinya lembaga pemerintahan, swasta maupun masyarakat
yang ada di Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor beserta
program-programnya.
b. Teridentifikasinya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas
antara lembaga di Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor.

5
1.3.2.2.Fisik

Adapun sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan wilayah kajian


berdasarkan aspek fisik adalah sebagai berikut :

1. Teridentifikasinya karakteristik kondisi fisik, yang meliputi


topografi, kemiringan, geologi, hidrologi, klimatologi dan rawan
bencana Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor.
2. Teridentifikasinya analisis kemampuan lahan Perkotaan Dramaga
Kabupaten Bogor
3. Teridentifikasinya analisis kesesuaian lahan Perkotaan Dramaga
Kabupaten Bogor
4. Teridentifikasinya hasil analisis potensi dan masalah Perkotaan
Dramaga Kabupaten Bogor

1.3.2.3.Tata Guna Lahan

Sasaran yang akan dicapai dalam penyusunan Studio Perencanaan Kota di


Kawasan Kabupaten Bogor, antara lain :
1. Teridentifikasi Penggunaan Lahan Eksisting di Kawasan Perkotaan
Dramaga
2. Teridentifikasi Pola Penggunaan Lahan di Kawasan Perkotaan Dramaga
3. Teridentifikasi Kecenderungan Kawasan Terbangun dan Non Terbangun di
Kawasan Perkotaan Dramaga
4. Teridentifikasi Perubahan Lahan di Kawasan Perkotaan Dramaga
5. Mengidentifikasi Potensi dan Masalah Penggunaan Lahan di Kawasan
Perkotaan Dramaga untuk menyusun konsep dan strategi kawasan
perkotaan di Kecamatan Dramaga dari segi aspek tata guna lahan.
1.3.2.4.Kependudukan

Adapun sasaran yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:

1. Teridentifikasinya karakteristik kependudukan dari segi kuantitas di


Kawasan Perkotaan Kecamatan Dramaga.
2. Teridentifikasinya karakteristik kependudukan dari segi kualitas di
Kawasan Perkotaan Kecamatan Dramaga.
3. Teridentifikasinya kondisi sosial budaya yang ada di Kecamatan Dramaga,
6
4. Teridentifikasinya masalah serta potensi kependudukan di Kecamatan
Dramaga.
5. Terumuskannya konsep srategi pengembangan Kawasan Perkotaan
Kecamatan Dramaga.

1.3.2.5.Ekonomi

Sasaran yang ingin dicapai dalam Studi Perencanaan Kota di Kawasan


Perkotaan Dramaga yaitu:
1. Teridentifikasinya karakteristik ekonomi di Kawasan Perkotaan
Dramaga
2. Teridentifikasinya sektor unggulan di Kawasan Perkotaan Dramaga
3. Teridentifikasinya pola aliran barang di Kawasan Perkotaan Dramaga
4. Teridentifikasinya potensi dan masalah dalam pengembangan Ekonomi
Kawasan Perkotaan Dramaga
1.3.2.6.Sarana dan Prasarana

Sasaran yang harus di capai dalam aspek sarana dan prasarana yang ada di
Kawasan Perkotaan Dramaga adalah :
1. Teridentifikasinya sebaran dan ketersediaan sarana dan prasarana.
2. Teridentifikasinya tingkat pelayanan sarana dan prasarana
3. Teridentifikasinya proyeksi tingkat kebutuhan sarana dan prasarana.
1.3.2.7.Transportasi

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Studio Perencanaan Kota, yaitu:
1. Teridentifikasinya sistem aktifitas atau kegiatan masyarakat di Kawasan
Perkotaan Dramaga.
2. Teridentifikasinya sistem jaringan, seperti sarana dan prasarana
transportasi di Kawasan Perkotaan Dramaga.
3. Teridentifikasinya sistem pergerakan (aksesibilitas dan mobilitas) di
Kawasan Perkotaan Dramaga.
4. Teridentifikasinya potensi dan masalah transportasi di kawasan
perkotaan Dramaga.

7
1.3.2.8.Perumahan dan Komersil

Sasaran yang ingin dicapai dalam laporan ini terbagi dalam dua sub-kajian,
yaitu:
1. Teridentifikasinya pola sebaran perumahan dan komersial di Kawasan
perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor.
2. Teridentifikasinya lokasi kawasan komersial di Kawasan Perkotaan
Dramaga Kabupaten Bogor.
3. Teridentifikasi lokasi kawasan perumahan dan komersial kumuh di
Kawasan perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor.
4. Terdentifikasi Penentuan klasifikasi perumahan di Kawasan perkotaan
Dramaga Kabupaten Bogor
5. Teridentifikasinya backlog perumahan di Kawasan perkotaan Dramaga
Kabupaten Bogor .
6. Teridentifikasi proyeksi kebutuhan Perumahan di Kawasan perkotaan
Dramaga Kabupaten Bogor.
1.4. Ruang Lingkup

1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah

1.4.1.1.Ruang Lingkup Wilayah Eksternal

Wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas ± 298.838,304 Ha, secara geografis


terletak di antara 6º18'0" - 6º47'10" Lintang Selatan dan 106º23'45" - 107º13'30"
Bujur Timur, dengan batas-batas wilayahnya :

 Sebelah Utara, berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Kabupaten


Tangerang, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi;
 Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Lebak;
 Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten
Cianjur dan Kabupaten Purwakarta;
 Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten
Cianjur;
 Bagian Tengah berbatasan dengan Kota Bogor.
Secara administratif, Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan yang di
dalamnya meliputi 417 desa dan 17 kelurahan (434 desa/kelurahan), yang tercakup
8
dalam 3.882 RW dan 15.561 RT. Pada tahun 2012 telah dibentuk 4 (empat) desa
baru, yaitu Desa Pasir Angin Kecamatan Megamendung, Desa Urug dan Desa
Jayaraharja Kecamatan Sukajaya serta Desa Mekarjaya Kecamatan Rumpin.

Luas wilayah Kabupaten Bogor berdasarkan pola penggunaan tanah


dikelompokkan menjadi sawah irigasi/tadah hujan seluas 69.959,37 ha (22,89%),
kebun campuran seluas 62.965,17 ha (21,07%), semak belukar seluas 52.575,49 ha
(17,20%), hutan seluas 40.576,7 ha (13,58%), permukiman seluas 40.790 ha
(13,35%), ladang/tegalan seluas 33.815 ha 11,06% serta selebihnya berupa badan
air dan rawa.

9
Gambar 1. 1 Peta Administrasi Kabupaten Bogor

10
1.4.1.2.Ruang Lingkup Internal

Adapun ruang lingkup wilayah yang dikaji yaitu Kawasan Perkotaan


Dramaga Kabupaten Bogor, dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 1. 1
Luas Desa di Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor

No Desa Luas (Hektar) Persentase (%)


1 Sinarsari 130,41 10%
2 Ciherang 267,78 21%
3 Dramaga 217,23 17%
4 Babakan 392,46 30%
5 Cikarawang 284,25 22%
Jumlah 1292,13 100%
Sumber :BPS Kabupaten Bogor 2017

Dan dari lima Kecamatan Kawasan Perkotaan di atas meiliki batasan


sebagai berikut :
a. Utara : Kecamatan Rancabungur
b. Timur : Kota Bogor dan Kecamtan Ciomas
c. Selatan: Desa Neglasari dan Desa Sukawening
d. Barat : Kecamatan Ciampea

Ruang lingkup wilayah pada Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten


Bogor yang memiliki luas 1292,13 hektar. Terdapat 5 (lima) desa yang menjadi
ruang lingkup wilayah studio perencanaan kota, diantaranya dapat dijelaskan
pada grafik berikut:

11
Gambar 1. 2
Persentase Luas Kawasan Kajian Perkotaan Dramaga

10%
22%

Sinarsari
21%
Ciherang
Dramaga
Babakan
Cikarawang

30%
17%

Sumber :BPS Kabupaten Bogor 2017

Dilihat dari tabel dan grafik diatas dapat dikatakan bahwa luas wilayah tertinggi
pada Kawasan Pekotaan Dramaga Kabupaten Bogor terdapat di Desa Babakan
dengan luas 392,46 Hektar dengan presentase 30% dan luas terendah berada di
Desa Sinarsari dengan luas 130,41 Hektar dengan presentase 10%

12
Gambar 1. 3 Peta Administrasi Perkotaan Dramaga

13
1.4.2. Ruang Lingkup Substansi

1.4.2.1.Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan

Adapun ruang lingkup substansi aspek kebijakan, kelembagaan dan


pembiayaan sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi kebijakan eksternal dan internal dari sisi sektoral maupun


spasial yang mempengaruhi perkembangan Kawasan Perkotaan Dramaga
Kabupaten Bogor, serta mengidentifikasi kesesuaian arahan penataan ruang
berdasarkan kebijakan yang berlaku dengan kondisi eksisting.
b. Mengidentifikasi peranan lembaga yang berkaitan dengan penataan ruang, baik
dari pemerintah, swasta atau pun masyarakat, serta mengidentifikasi penataan
ruang yang dilaksanakan mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat seta
melindungi hak dan kewajiban semua pihak secara adil dengan jaminan
kepastian hukum dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
c. Mengidentifikasi sumber dan alokasi pembiayaan baik dari pihak pemerintah,
swasta, maupun masyarakat guna membantu keberhasilan pembangunan di
Kabupaten Bogor.

1.4.2.2.Fisik

Ruang lingkup materi dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai


berikut :

1. Identifikasi karakteristik kondisi fisik yang meliputi topografi,


kemiringan, geologi, hidrologi, klimatologi dan rawan bencana
Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor.
2. Analisis kemampuan lahan dilihat dari SKL Morfologi, SKL,
Kemudahan Dikerjakan, SKL, Kestabilan Lereng, SKL Kestabilan
Pondasi, SKL Ketersediaan Air, SKL Terhadap Erosi, SKL Untuk
Drainase, SKL Pembuangan Limbah, SKL Terhadap Bencana Alam.
3. Analisis kesesuaian lahan dilihat dari kawasan lindung yang sesuai
dengan Keppres Nomor 32 Tahun 1990 yang dilihat dari peta kawasan
perlindungan setempat, peta kawasan suaka alam dan cagar alam dan

14
peta kawasan rawan bencana. Sedangkan kawasan budidaya sesuai
dengan Permen PU Nomor 41 Tahun 2007 yang dilihat dari peta
hutan produksi, peta pertanian lahan kering, peta lahan basah, peta
pertambangan, peta permukiman, peta industri, peta pariwisata.

1.4.2.3.Tata Guna Lahan

Adapun ruang lingkup materi yang akan dikaji pada Kawasan Perkotaan
Kabupaten Bogor dari sudut pandang aspek tata guna lahan, yakni :
1. Identifikasi penggunaan lahan berdasarkan kondisi eksisting di Kawasan
Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor.
2. Identifikasi pola penggunaan lahan di Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten
Bogor, terdiri dari pola penggunaan lahan permukiman, industri, perdagangan
dan jasa, dan lain- lain.
3. Identifikasi kawasan terbangun dan non terbangun dalam bentuk guna lahan
yang mempengaruhi perkembangan kawasan terbangun yang ada di Kawasan
Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor.
4. Identifikasi perubahan penggunaan lahan dalam periode tertentu dan
kesesuaian terhadap peruntukan penggunaan lahan berdasarkan Rencana Tata
Ruang Kawasan Perkotaan Dramaga Bogor Kabupaten Bogor.
5. Identifikasi intensitas pemanfaatan ruang yang berupa Koefisien Dasar
Bangunan, Koefisien Lantai Bangunan, dan Koefisien Dasar Hijau.
6. Identifikasi Potensi dan Masalah Penggunaan Lahan di Kawasan Perkotaan
Dramaga untuk menyusun konsep dan strategi kawasan perkotaan di
Kecamatan Dramaga dari segi aspek tata guna lahan.
1.4.2.4.Kependudukan

Adapun ruang lingkup substansi aspek Kependudukan dan sosial budaya yang
didasarkan pada kualitas dan kuantitas penduduk di Kawasan Perkotaan Kecamatan
Dramaga meliputi :

1. Terumuskannya karakteristik kependudukan dari segi kuantitas penduduk


kawasan perkotaan Dramaga.

15
a. Jumlah penduduk dan struktur penduduk menurut jenis kelamin,
kelompok umur, agama, tingkat pendidikan, lapangan kerja, kepadan
dan lainnya.
b. Laju Pertumbuhan Penduduk yang terdiri dari identifikasi proyeksi
penduduk di masa yang akan datang 20 tahun kedepan dari tahun 2016
sampai tahun 2036.
c. Tingkat kepadatan penduduk dan identifikasi proyeksi penduduk
dimasa yang akan datang (untuk 20 tahun kedepan, dari tahun 2016
sampai tahun 2035).
d. Mobilitas Penduduk.
2. Terumuskannya karakteristik kependudukan dari segi Kualitas penduduk
kawasan perkotaan dramaga.
a. Melihat angka beban tanggungan (Dependensy Ratio)
b. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)
3. Terindentifikasinya kondisi social budaya, menggunakan identifikasi
perbandingan dalam masyarakat guna mengetahui perbedaan dan
persamaan masyarakat terutama dalam hal perilaku dan meneliti kegunaan
lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat
tersebut.
4. Terumuskannya potensi dan masalah kependudukan di kawasan perkotaan
dramaga.
5. Terumuskannya konsep strategis pengembangan kawasan perkotaan
dramaga.

1.4.2.5.Ekonomi

Secara komprehensif ruang lingkup subtstansi yang akan dikaji dalam


Aspek Ekonomi adalah terkait dengan pengembangan wilayah tersebut. Dalam
proses analisis studi, untuk menghasilkan dan mendapatkan tujuan yang
diharapkan, maka batasan ruang lingkup substansi meliputi :
1. Kajian mengenai karakteristik Perekonomian Kawasan Perkotaan Dramaga
Kabupaten Bogor :

16
a. Kajian mengenai struktur perekonomian di Kawasan Perkotaan Dramaga
Kabupaten Bogor, yang terdiri dari primer, skunder dan tersier.
b. Kajian mengenai Sektor atau Komoditas Potensial di Kawasan Perkotaan
Dramaga Kabupaten Bogor
c. Kajian mengenai analisis tingkat pendapatan perkapita di Kawasan
Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor
d. Kajian mengenai Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Perkotaan
Dramaga Kabupaten Bogor
2. Kajian mengenai Pola aliran barang serta distribusinya di Kawasan Perkotaan
Dramaga Kabupaten Bogor
3. Kajian mengenai sebaran sektor-sektor unggulan yang memberikan kontribusi
terhadap perekonomian Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor
4. Kajian mengenai potensi masalah perekonomian yang ada di Kawasan
Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor.
1.4.2.6.Sarana dan Prasaran

Dalam Ruang lingkup yang di kaji oleh aspek sarana dan prasarana adalah
perhitungan kebutuhan sarana dan perhitungan kebutuhan prasarana menganalisis
dan memproyeksikan tingkat kebutuhan sarana dan prasarana serta tingkat
pelayanan sarana dan prasarana yang ada di Kawasan Perkotaan Dramaga.

Dari kegiatan studio perencanaan kota ini bertujuan untuk menyusun konsep
dan strategi pengembangan khususnya aspek sarana dan prasarana yang ada di
Kawasan Dramaga, secara substansial dan untuk mencapai tujuan tersebut
dilakukan. Adapun kajian dalam aspek sarana dan prasarana yaitu:

 Kajian distribusi dan ketersediaan sarana dan prasarana secara kuantitas


 Kajian analisis tingkat pelayanan sarana dan prasarana
 Kajian proyeksi tingkat kebutuhan sarana dan prasarana.

1.4.2.7.Transportasi

1. Mengidentifikasi sistem kegiatan :

17
Sistem ini merupakan sistem dimana semua aktivitas masyarakat
ditinjau,seperti fungsi utama transportasi di tempat itu,apakah dipakai untuk
kegiatan ekonomi,sosial,jasa,dll.

2. Mengidentifikasi sistem jaringan :


Sistem jaringan ini merupakan sistem kegiatan transportasi dan seluruh
jaringan-jaringan yang mempengaruhi, seperti jaringan jalan, lalu lintas,
rambu rambu, perlengkapan jalan.
3. Menganalisis sistem pergerakan:
sistem pergerakan merupakan bagian dari sistem taransportasi. Sistem
pergerakan berperan penting dalam pengaturan pergerakan masyarakat secara
kesisteman terdiri dari sarana dan prasarana transportasi.

1.4.2.8.Perumahan dan Komersil

1. Perumahan

 Identifikasi Pola Sebaran Lokasi Perumahan Eksisting.


Menjelaskan pola sebaran perumahan yang terbentuk di Kawasan
Perkotaan Dramaga.
 Identifikasi Klasifikasi Tingkat Kepadatan Perumahan
Menjelaskan tentang tingkat kepadatan perumahan yang ada di Kawasan
Perkotaan Dramaga.
 Identifikasinya Analisis Backlog Perumahan
Menjelaskan tentang analisis backlog yaitu rasio antara jumlah rumah
yang tersedia dengan jumlah rumah yang dibutuhkan masyarakat,
khususnya di Kawasan Perkotaan Dramaga.
 Identifikasi Lokasi Kawasan Perumahan Kumuh
Menjelaskan tentang sebaran lokasi kawasan perumahan kumuh yang ada
di Kawasan Perkotaan Dramaga
 Proyeksi Kebutuhan Perumahan
Menjelaskan tentang proyeksi kebutuhan perumahan dilihat dari perhitungan
backlog.

18
2. Kawasan Komersil

 Identifikasi Pola Sebaran Kawasan Komersial Eksisting


Menjelaskan pola-pola lokasi eksisting kawasan komersial yang terbentuk
di kawasan Perkotaan Dramaga.
 Identifikasi Lokasi Kawasan Komersial Kumuh
Menjelaskan tentang sebaran lokasi Kawasan Komersial kumuh yang ada
di Kawasan Perkotaan Dramaga

1.5 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan laporan Studio Perencanaa Kota Kawasan Perkotaan


Dramaga Kabupaten Bogor, meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penataan ruang di Kawasan
Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor, rumusan permasalahan yang ada di
Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor, tujuan dan sasaran, ruang
lingkup yang terdiri atas ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi serta
sistematika pembahasan dari Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang teori – teori yang akan menjadi tinjauan
pembahasan wilayah Industri dalam aspek kebijakan, kelembagaan dan
pembiayaan; fisik; tata guna lahan; kependudukan; ekonomi; sarana dan
prasarana; transportasi; serta permahan dan komersil

BAB III METODOLOGI

Bab ini menguraikan metode pendekatan laporan yang terdiri atas metode
pengumpulan data yang digunakan. Lalu terdapat metode analisis yang berisi
metode analisis dari aspek kebijakan, kelembagaan dan pembiayaan; fisik; tata
guna lahan; kependudukan; ekonomi; sarana dan prasarana; transportasi; serta
permahan dan komersil.

19
BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Rumusan masalah ..................................................................................... 2

1.2.1. Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan ....................................... 2

1.2.2. Fisik ................................................................................................... 2

1.2.3. Tata Guna Lahan ............................................................................... 3

1.2.4. Kependudukan................................................................................... 3

1.2.5. Ekonomi ............................................................................................ 3

1.2.6. Sarana dan Prasarana......................................................................... 3

1.2.7. Transportasi ....................................................................................... 4

1.2.8. Perumahan dan Komersil .................................................................. 4

1.3. Tujuan dan Sasaran .................................................................................. 5

1.3.1. Tujuan ............................................................................................... 5

1.3.2. Sasaran .............................................................................................. 5

1.3.2.1. Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan ................................ 5

1.3.2.2. Fisik ........................................................................................... 6

1.3.2.3. Tata Guna Lahan ........................................................................ 6

1.3.2.4. Kependudukan ........................................................................... 6

1.3.2.5. Ekonomi ..................................................................................... 7

1.3.2.6. Sarana dan Prasarana ................................................................. 7

1.3.2.7. Transportasi ............................................................................... 7

1.3.2.8. Perumahan dan Komersil ........................................................... 8

1.4. Ruang Lingkup ......................................................................................... 8


1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah ................................................................... 8

1.4.1.1. Ruang Lingkup Wilayah Eksternal ............................................ 8

1.4.1.2. Ruang Lingkup Internal ........................................................... 11

1.4.2. Ruang Lingkup Substansi ............................................................... 14

1.4.2.1. Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan .............................. 14

1.4.2.2. Fisik ......................................................................................... 14

1.4.2.3. Tata Guna Lahan ...................................................................... 15

1.4.2.4. Kependudukan ......................................................................... 15

1.4.2.5. Ekonomi ................................................................................... 16

1.4.2.6. Sarana dan Prasaran ................................................................. 17

1.4.2.7. Transportasi ............................................................................. 17

1.4.2.8. Perumahan dan Komersil ......................................................... 18

1.5 Sistematika Pembahasan ........................................................................ 19

Gambar 1. 1 Peta Administrasi Kabupaten Bogor ................................................ 10


Gambar 1. 2 Persentase Luas Kawasan Kajian Perkotaan Dramaga ................... 12
Gambar 1. 3 Peta Administrasi Perkotaan Dramaga............................................. 13

Tabel 1. 1 Luas Desa di Kawasan Perkotaan Dramaga Kabupaten Bogor .......... 11

Вам также может понравиться