Вы находитесь на странице: 1из 24

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI MENAJEMEN KOMPUTER

Disusun oleh :

Yanto Suryanto
Asep Ruhyatna
Lala Nurlaelasari
Ai Nurasiah Jamilah
Kulsum Dewi Permawati
Ramih Maryamah
Septi Wulandari
Sri Nurhayati
Warsinih
Muliyah

Prodi / Tingkat :
DIII Keperawatan / Tingkat IIB
STIKes Kharisma Karawang DIII Keperawatan Tingkat II
Jl. Pangkal Perjuangan Km. 1 By Pas Karawang
2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada saat ini rumah sakit adalah pusat pelayanan kesehatan sangat penting
dalam masyarakat yaitu melakukan sebuah pelayanan harus berdasarkan melalui
pendekatan kesehatan (promotiv,preventif,kuratif dan rehabiltatif) dan dilaksanakan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rumah sakit juga dituntut
untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Sebuah kualitas rumah sakit
dapat berpengaruh pada citra rumah sakit tersebut.
Pada zaman yang sudah modern ini dan globalisasi rumah sakit juga dituntut
ntuk mengikuti perkembangan yang telah ada dalam hal ini adanya kompetisi yang
sangat ketat antar rumah sakit. Hal ini berdampak pada manajerial rumah sakit yang
mengembangkan strategis salah satunya adalah peranan system informasi manajemen
di rumah sakit. Dalam hal ini teknologi saat ini berkembang sangat cepat dan
berpengaruh pada system informasi manajemen.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sumber daya organisasi untuk
mendukung proses pengambilan keputusan pada berbagai tingkat manajemen, data
dapat diolah menjadi informasi sesuai keperluan manajer sebagai pimpinan
manajemen. Informasi yang diperlukan manajemen dan manajer, maka harus
dirancang suatu SIM yang baik.
Menurut Abdul Kadir (2003) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah
system informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi biasanya, SIM menyediakan
informasi untuk operasi organisasi.
Menurut Haag (2000) SIM juga sering disebut sebagai sistem peringatan
manajemen karena sistem ini memberikan peringatan kepada pemakai terhadap
masalah maupun peluang.
Rumah Sakit juga mempunyai SIM yang biasanya disebut SIMRS. Dalam hal
ini masyarakat belum sama sekali mengenal akan SIMRS bias dikatakan tingkat
pengetahuan masyarakat sangat rendah maka dari itu perlunya masyarakat untuk
terbuka ataupun pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
2. Bagaimanakah peran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dijalankan

C. Tujuan Penelitian
1. Dapat mengetahui Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
2. Dapat mengetahui gambaran SIMRS.
D. Manfaat Penelitian
1. Diperoleh suatu gambaran tentang pendapat dan keinginan pengguna terhadap
kinerja sistem informasi manajemen.
2. Dapat diperoleh masukan untuk pengembangan.
3. Sebagai bahan evaluasi.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Sistem Informasi Manajemen


1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan elemen yang berintegarasi untuk mencapai tujuan
tertentu. Sedangkan, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Adapun kualitas dari suatu informasi
tergantung dari tiga hal, yaitu:
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias menyesatkan karena dari
sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan
yang dapat merusak informasi tersebut.
b. Tepat Waktu
Informasi harus dapat bermanfaat untuk pemakainya. Menurut jogiyanto
(1999) sistem informasi adalah sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebuktian pengolahan transaksi harian, mendukung opeasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dari laporan-laporan yang diperlukan. Model sistem informasi ditambahkan
pula media penyimpanan data (database) maka fungsi pengolajan informasi bukan
lagi mengubah sata menjadi informasi tetapi juga menyimpan data untuk
dipergunakan lebih lanjut.
Data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan dipergunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk
keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
2. Sistem Informasi Manajemen
Menurut Abdul Kadir (2003) sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem
informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk operasi,
manajemen, dan untuk pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Biasanya,
SIM menyediakan informasi untuk operasi menurut Haag (2000) SIM juga sering
disebut sebagai sistem peringatan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan
kepada pemakai (umumnya manajemen) terhadap masalah maupun peluang.
SIM menggunakan perangkat keras, dan perangkat lunak komputer, prosedur
pedoman, model manajemen dan keputusan dan sebuah “database”. SIM dapat
mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasrnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan
status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam
mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya
sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk
pengendalian manajemen, dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh manajemen tingkat puncak.
3. Operasional SIM
Sistem informasi memiliki tiga elemen utama, yaitu data yang menyediakan
informasi, prosedur yang memberitahu pengguna bagaimana mengoperasikan sistem
informasi, dan orang-orang yang membuat produk, menyelesaikan masalah, membuat
keputusan, dan menggunakan sistem informasi tersebut. Orang-orang dalam sistem
informasi membuat prosedur untuk mengolah dan memanipulasi data sehingga
menghasilkan informasi dan menyebarkan informasi tersebut ke lingkungan.
Suatu SIM dapat dioperasionalisasi bila terdapat 3 unsur penting,yaitu:
a. Hardware (Perangkat Keras), terdiri dari: Komputer dan peralatannya, jaringan
komunikasi seperti modem, telephon dan lain-lain.
b. Software (Perangkat Lunak), terdiri dari program yang menjalankan proses kerja
pada komputer.
c. Brainware, merupakan unsur manusia yang menjalankan SIM.
B. Sistem Informasi Manajemen RumahSakit (SIMRS)
Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit merupakan himpunan atau kegiatan dan
prosedur yang terorganisasikan dan saling berkaitan serta saling ketergantungan dan
dirancang sesuai dengan rencana dalam usaha menyajikan informasi yang akurat, tepat
waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses fungsi-fungsi manajemen dan
pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit saat ini ditujukan untuk menunjang
fungsi perencanaan dan evaluasi dari penampilan kerja Rumah Sakit antara lain adalah
jaminan mutu pelayanan rumah sakit yang bersangkutan, pengendalian keuangan dan
perbaikan hasil kerja Rumah Sakit tersebut, kajian dalam penggunaan dan penaksiran
permintaan pelayanan kesehatan Rumah Sakit oleh masyarakat, perencanaan dan evaluasi
program Rumah Sakit, penyempurnaan laporan Rumah Sakit serta untuk kepentingan
pendidikan dan penelitian.
1. Medical Information System
Sistem yang mencatat semua kegiatan operasional rumah sakit baik yang bersifat
medis maupun non medis. Meliputi proses pendaftaran pasien, adminitrasi, tindakan
medis, laboratorium, radiologi dan sebagainya yang semuanya tercatat secara elektronis
pada database medical record. Modul ini menggunakan engine software opensource
Care dengan modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi sistem informasi manajemen
rumah sakit yang diinginkan dan telah diintegrasikan dengan modul.
2. Accounting Information System.
Program ini telah teruji dan digunakan oleh banyak rumah sakit beberapa negara.
Sistem yang mencatat semua aspek keuangan yang timbul dari kegiatan-kegiatan yang
terjadi pada modul Medical Information System, pencatatan hutang piutang, invoice,
pelunasan, inventory control (obat dan bahan-bahan medis), point-of-sales, sampai
dengan laporan-laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, buku besar, dan sebagainya.
Modul ini menggunakan engine software opensource SQL-Ledger dengan modifikasi
yang disesuaikan dengan kondisi sistem informasi keuangan rumah sakit yang
diinginkan. Program ini telah teruji dan digunakan oleh banyak perusahaan beberapa
negara.
3. Tugas Tim Sistem iformsi Rumah Sakit meliputi :
a. Menentukan Spesifikasi aplikasi yang diinginkan yaitu: Output atau laporan yang
didinginkan. Selain itu Proses pemasukan data yang diinginkan
b. Memberkan data yang berkitan dengan spesifikasi aplikasi
c. Memberikan feedback yang cepat, akurat kepada pengembang dengan mengisi form
yang diberikan.
4. Yang harus dilakukan oleh Tim SIRS atau tim SIM Rumah sakit
a. Adanya kerjasama tip unit dalam pemasukan data
b. Buat Komitmen dalam tim untuk mencapai tujuan
c. Tim SIM rumah sakit mengajukan hardware pendukung SIM
Kordinator bertanggung jawabterhadap data base unit yang dipimpinnya
d. Adanya surat tugas dari manjemen untuk Tim SIM rumah Sakit
e. Dibuat Protap atau SOP serta Jobdescription dari setiap unit
f. Komitmen dari TIM dibutkan kontrak
g. Dibuat jadwal pertemuan rutin tiap unit
h. Buat SK pembentukan Tim SIM rumah sakit
5. Sistem informasi rumah sakit dapat dikelompokan pada kelas rumah sakit dan
status rumah sakit.
a. Rumah Sakit Vertikal
b. Rumah Sakt Umum Daerah
c. Rumah Sakit Umum Swasta
d. Rumah Sakit Spesialist
6. Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah :
a. Ketidaksiapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi
dan berbasi kmputer.
b. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan
pada proses migrasi data.
c. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga
menimbulkan kekacaun pada data transakit.
d. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.
e. Berubah-ubahnya kebijakan.
f. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.
g. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait.
h. Mengacu pada UU Nomor 44 Tahun 2009,tentang Rumah Sakit yaitu pasal 52 Ayat
1 yang berbunyi : “ Setiap :Rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan peloparan
tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit.
C. SOLUSI SIM-RS
SIM-RS JS adalah aplikasi berbasis web yang ditunjuk untuk memperbaiki pengelolaan
data Rumah Sakit agar data Rumah Sakit dan informasi bisa ditata dengan baik dan dapat
di pertanggungjawabkan.Pengelolaan data dan informasi meliputi :
1. Daftar Modul Software
a. Front-Office
b. Medical Record
c. Billing System
d. Akuntansi
e. Pelaporan Keuangan
f. Manajemen Pembelian (Pengadaan Barang / Jasa)
g. Logistik & Persediaan
h. Analisis Ratio
i. Kepegawaian
j. Rawat Jalan/Poliklinik
k. Instalasi Gawat Darurat
l. Rawat Inap
m. ICU/PICU/NICU
n. OK/VK
o. Medical Check Up
p. Laboratorium
q. Radiologi
r. Farmasi
s. Instalasi Gizi
t. Instalasi Laundry
u. Keperawatan/Rawat Inap
v. Sistem Administrator
w. Perawatan Anak
2. Keuntungan SIM-RS JS
a. Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit secara akurat
b. Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat secara
akurat.
c. Rumah Sakit tersebut dapat terpantau secara langsung oleh lembaga-lembaga dari
luar atau dalam Negeri secara akurat, sehingga mempermudah akses bagi lembaga
tersebut jika akan memberikan informasi serta mempermudah akses jika ingin
memberikan dana.
d. Dapat menyimpan data base Rumah Sakit mulai dari Pasien, Karyawan yang terdiri
dari Data Rumah Sakit, data administrasi, data Aset Rumah Sakit dan lain-lain.
e. Dapat mengangkat brand image Rumah Sakit tersebut secara tidak langsung dengan
memiliki fasilitas modern.
f. Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani berkas
rekam medis,Bagian Rekam Medis memang sub-bagian yang paling direpotkan
mulai dari coding,indexing,filling dan lain-lain.Sebagian Rumah Sakit di Indonesia
masih mengggunakan petugas Rekam Medis ataupun kurir dalam mendistribusikan
berkas-berkas ke masing-masing pelayanan.
g. Dapat mengurangi pemakaian kertas.Pemakaian kertas masih belum bisa
dihilangkan di Indonesia karena data medis sangat rentan dengan hukum dan akan
memporakporandakan perdagangan kertas di Indonesia . Dengan sistem yang
terkomputerisasi , pemakaian kertas yang bisa di pangkas antara lain :
1) Lembar kertas Rekam Medis yang tidak berhubungan dengan masalah
Autentikasi atau aspek hukum
2) Laporan masing-masing unit pelayanan (karena semua laporan telah terekap oleh
sistem)
3) Rekap Laporan ( RL ) 1-6 yang dikirim ke dinas Kesehatan.
4) Menghasilkan pelaporan keuangan rumah sakit yang dapat di
pertanggungjawabkan.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Juragan Sopwer Sudah Terdaftar pada
HAKI ( Hak Kekayaan Intelektual ) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Nomer :C00201104668
BAB III

METODOLOGI ANALISIS

A. Metodelogi analisis perusahaan (SWOT)


Yang dimaksud dengan analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-
faktor internal dan external mejadi suatu langkah strategi dalam mengoptimalkan usaha
yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor internal dan external akan di tentukan
aspek-aspek yang menjadi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknes), kesempatan
(opportunities), dan yang menjadi ancaman (treathment) sebuah organisasi.dengan
begitu akan dapat di tentukan berbagi kemungkinan alternatif strategi yang dapat di
jalankan. (Freddy Rangkuti, 2005:19).
Dalam pengolahan dan pengembangan suatu aktifitas memerlukan suatu
perencanann yang strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung
dan melengkapi menuju tujuan yang menyeluruh. Sebagi persiapan perencanaan, agar
dapat memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program
dan proyek-proyek yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu analisis yang tajam dari
para pegiat organisasi. Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan pelaku
organisasi adalah analiais SWOT.
Istilah SWOT adalah dari perkataan:
 S = STRENGTHS (kekuatan)
 W =WEAKNESS (kelemahan)
 O =OPPORTUNITIES (kesempatan)
 T =THREATS (ancaman)
Maksud dari analisi SWOT ini adalah untuk meneliti adan menentukan dalam hal
manakah “lembaga :
 Kuat (sehingga dapat di optimalkan)
 Lemah (sehingga dapat segera di benahi )Kesempatan – kesempatan (untuk di
manfaatkan)
 Ancaman –ancaman dri luar (untuk di antisipasi)
Langkah –langkah dalam analisis SWOT langak penelitian ini akan menerangkan
bagaimana analisis dilakukan, mulai dari data mentah yang ada sampai pada penelitian
yang dicapai. Dalam penelitian ini, langkah –langkah analisis data dilakukan sebagai
berikut :

1. Melakukan mengkasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan sebagai faktor intrnal organisasi, peluang dan ancaman sebagai faktor
eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.
2. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antar faktor ekstrnal peluang dan
ancaman dengan faktor internal organisasi kekuatan dan kelemahan.
3. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan
pemilihan strategi yang memungkunkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih
biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan ancaman
yang paling kecil.
Analisis SWOT terdiri dari empat langkah, yaitu :
1. Memilih bidang usaha
Pada saat pendirian perusahaan, bidang usaha harus dipilih berdasarkan keahlian
terbaik pendiri perusahaan. Analisis SWOT tidak dilakukan sekali dalam hidup
perusahaan, maka menjadi beralasan untuk memilih bidang usaha sebagai langkah
pertama melakukan analisis SWOT.
2. Analisis kesempatan dan ancaman
Analisis kesempatan dan ancaman dilakukan dengan mempelajari lingkungan
perusahaan berada yang mencakup unsur-unsur berikut :
a) Politik
Hal yang harus diperhatikan antara lain :
 Idiologi negara
 Stabilitas pemerintahan
 Perundangan
 Desentralisasi yang berkaitan dengan perijinan usaha
 Sikap pemerintah terhadap industri
 Deregulasi ekonomi dll.
b) Sosial dan Budaya
Hal ini menyangkut nilai dan sikap yang di anut masyarakat, karakteristik
demografi penduduk, agama, sikap masyarakat terhadap industri dan sebagainya.
c) Ekonomi
Yaitu fasilitas memperoleh dana, tingkat upah, pendapatan, persentase pengeluaran
atas pendapatan, tingkat bunga, perpajakan, kurs mata uang, kebijakan valuta
asing, dan sebagainya.
d) Teknologi
Tingkat teknologi mempengaruhi cara berproduksi. Tingkat teknologi tidak hanya
mempengaruhi penggunaan jumlah tenaga kerja, tetapi juga memberi kesempatan
pada pengusaha asing untuk mengenalkan teknologinya.
3. Menentukan faktor penentu sukses
Faktor penentu sukses ditetapkan dengan jalan mempelajari persaingan dalam industri.
4. Kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Kekuatan dan kelemahan perusahaan ditentukan dengan membandingkan antara
kesempatan dan ancaman di satu pihak dengan faktor penentu sukses di pihak lain.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
a) Mengidentifikasi faktor penentu sukses
b) Membuat profil sumberdaya perusahaan
c) Membandingkan profil sumberdaya perusahaan dengan faktor penentu sukses
d) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan
e) Membandingkan kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan perusahaan lain
f) Memusatkan perhatian pada sumberdaya perusahaan yang lebih kuat maupun lebih
lemah dari perusahaan lain
B. Profil Rumah Sakit Bayukarta
Rumah sakit bayukarta merupakan rumah sakit swasta terbesar di kota karawang
jawa barat, dengan luas areal 28.960 m2, dengan jumlah pegawai 495 orang, telah
memiliki pengalaman lebih dari 75 tahun.
Rumah sakit bayukarta didirikan pada tanggal 20 juli 1940, oleh yayasan badan
rumah sakit gereja kristen pasundan (GKP) dengan akte notaris no 3, dan mendapatkan
ijin mendirikan rumah sakit dari dinas kesehatan nomor :503/SK.778-PPI 2010 tanggal 08
februari 2010.
Rumah sakit ini dikelola oleh badan rumah sakit gereja kristen pasundan, adapun
yayasan BRS GKP adalah :
1. Rumah Sakit IMANUEL Bandung
2. Rumah Sakit BAYUKARTA Karawang
3. Rumah Sakit RIDOGALIH Sukabumi
4. Balai Pengobatan SILIH ASIH Sumedang

Visi Rumah Sakit Bayukarta

Menjadi Rumah Sakit terkemuka di jawa barat tahun 2030 melaui pelayanan
kesehatan yang dikelola secara etis dan profesional serta memenuhi harapan masyarakat
sebagai perwujudan cinta kasih Allah.

Misi Rumah Sakit Bayukarta

1. Memacu terwujudnya pelayanan Rumah Sakit Bayukarta yang profesional, etis, efektif-
dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
2. Mewujudkan tersedianya sumber daya untuk peningkatan dan pengembangan
pelayanan Rumah Sakit Bayukarta
3. Mewujudkan iklim kinerja yang mendorong terciptanya sumber daya manusia yang
mandiri dan termotivasi
4. Memacu pemanfaatan dan pengembangan teknologi tepat guna untuk mendukung
pelayanan holistic yang berdayaguna dan berhasil guna
5. Mewujudkan kerjasama yang optimal, harmonis dan saling memberi manfaat kepada
seluruh steak holder.
C. Lokasi Rumah Sakit Bayukarta
Rumah Sakit Bayukarta terletak dikota karawang tepatnya di jalan kertabumi no.44
karawang jawa barat.
D. Survey
Survey ini melihat dan mendatangi langsung tempat alur rumah sakit diataranya
Registrasi, SimRS, Poliklinik, IGD, Eye Center dan Rawat Inap dengan tujuan mengetahui
seperti apa alur pasien di Rumah Sakit Bayukarta yang sebenarnya.
E. Wawancara
Metode wawancara adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mendapatkan
keterangan secara lisan dari seseorang atau responden dengan cara bercakap dan
berhadapan muka dengan responden ( Bertatap muka dengan petugas Registrasi, SimRS,
Perawat Poliklinik, IGD, Eye Center, Perawat Rawat inap,Biliing, Kasir dan Farmasi
mengenai alur pasien Rumah Sakit Bayukarta )
BAB IV

PEMBEHASAN ALUR PASIEN SECARA SISTEM INFORMATIKA

DI RUMAH SAKIT BAYUKARTA

Rumah sakit Bayukarta adalah Rumah Sakit swasta di bawah naungan Yayasan
Badan Rumah Sakit Gereja Kristen Pasundan ( BRS-GKP ) dan telah ada di Kota Karawang
Tahun 1940, saat ini Rs Bayukarta menjadi Rumah Sakit tipe C dan sudah menjadi rujukan
Rumah Sakit lain dari Subang, Cikarang, Bekasi, Bogor dengan fasilitas kesehatan yang
dimiliki oleh Rs Bayukarta. Dan tersedia fasilitas kesehatan yang ada di Rs Bayukarta,
Seperti :

1. Eye Center
2. CT Scan 16 slace
3. MRI
4. Endoscopy
5. Hemodialisa
6. Poliklinik
7. Fisioterapi
8. IGD
9. VK
10. OK
11. Perawatan Anak
A. ALUR PASIEN RS BAYUKARTA

Pasien datang ambil nomor antrian (tunggu panggilan)→(dipanggil) daftar→


Registrasi → Poli yang di tuju →Farmasi→Billing →Kasir ( Pasein Pulang ).

Bagi masyarakat yang akan berobat ke Rumah Sakit Bayukarta bisa melalui telepon
atau datang langsung, bagi pasien umum kecuali mitra dan BPJS karena ada persyaratan
yang harus dilengkapi/ dipenuhi.

Untuk pasien baru dan belum memiliki nomor rekam medis atau kartu berobat :

 Ambil antrian pendaftaran


 Menyiapkan KTP atau kartu identitas pasien dan mengisi form pendaftaran
Untuk pasien lama yang sudah memiliki kartu berobat :

 Ambil antrian pendaftaran


 Membawa kartu berobat

Untuk pasien mitra rumah sakit yaituperusahaan atau asuransi

 Ambil antrian pendaftaran


 Pasien asuransi mengisi form kesedian membayar klaim dan asuransi
 Pasien perusahaan membawa surat jaminan dari perusahaan atau ID CARD atau
kartu pengobatan dari perusahaan.

Untuk pasien BPJS harus ada surat rujukan dari PPK I (puskesmas atau klinik) :

 Ambil antrian pendaftaran


 Pasien BPJS membawa kartu BPJS aktif dan menyerah kan foto copy : Ktp,
kartu bpjs dan Surat rujukan asli dari PPK 1
B. MEDREK (REKAM MEDIS)
Adalah suatu catatan autentik atau semua berkas asli yang dapat dibuktikan
kebenarannya atau dapat dijadikan bukti dalm persoalan hukum.
C. DOKUMENTASI
Adalah suatu informasi lengkap meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan pasien,
kegiatan asuhan keperawatan atau kebidanan serta respon dari pasien terhadap asuhan
yang diterimanya.
Tujuan :
1. Mengidentifikasi status kesehatan pasien dalam rangka mencatat kebutuhan klien,
merencanakan, dan mengevaluasi tindakan.
2. Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum dan etika
3. Bukti kualitas askep , bukti ilegal
4. Dokumentasi sebagai pertanggungjawaban kepada klien
5. Informasi terhadap perlindungan individu
6. Sumber informasi statistik riset keperawatan
7. Sumber informsai untuk data yang harus dimasukan

Dokumentasi Perawatan adalah Suatu bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki
perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien,
perawatan, dokter dan tim kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan dengan dasar
komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab perawat. Semua
dokumentasi pelaksanaan kesehatan disimpan di Rekam Medis.
Rekam Medis menurut UU Praktik Kedokteran pasal 46 ayat(1) : Berkas yang
berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan yang telah diberikan rumah sakit kepada pasien.
ALUR PASIEN RUMAH SAKIT BAYUKARTA

1. ALUR PASIEN EYE CENTER

Registras
i
2. ALUR REGISTASI PASIEN MITRA

Registras
i
3. ALUR REGISTASI PASIEN UMUM

Registrasi

A
L
4. ALUR REGISTRASI PASIEN BPJS

Screening Registra
BPJS si
KETERANGAN:

 POLIKLINIK :
 POLI UMUM
 POLI JANTUNG
 POLI PARU
 POLI PENYAKIT DALAM
 POLI KANDUNGAN
 POLI ANAK
 POLI TUMBUH KEMBANG ANAK
 POLI GIGI
 POLI THT
 POLI KULIT
 POLI BEDAH UMUM
 POLI BEDAH DIGESTIV
 POLI UROLOGI
 POLI ORTHOPEDI
 POLI SARAF
 POLI BEDAH SYARAF
 POLI MATA (BKEC)
 POLI PSIKIATRI
 POLI BEDAH ANAK
 POLI BEDAH MULUT
 PEMERIKSAAN PENUNJANG :
 LABOLATIRIUM : darah rutin dll.
 RADIOLOGI : thorax dll
 USG
 MRI
 ENDOSCOPY
 HEMODIALISA

 APOTIK :
 APOTIK 1 : untuk rawat jalan
 APOTIK 2 : untuk rawat inap

 RUANG PERAWATAN :
 RUANG MUSA 1
 RUANG MUSA 2
 RUANG LUKAS A (DEWASA)
 RUANG LUKAS B (ANAK)
 RUANG ANDREAS
 RUANG MARIA
 RUANG PAULUS
 RUANG PERINATAL
 RUANG ICU
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasrnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen, dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh manajemen tingkat puncak.

B. Saran
Makalah ini telah dibuat oleh penulis dengan tujuan supaya para pembaca lebih
mengetahui tentang system informasi manajem Rumah Sakit. Makalah yang di buat oleh
penulis jauh dari sempurna maka penulis meminta saran dari para pembaca makalah ini.

Вам также может понравиться