Вы находитесь на странице: 1из 6

LAPORAN TUGAS REKAYASA NILAI

DIAGRAM TECHNICAL FAST

DEWATERING

Disusun Oleh :

Rizki Fatmawati 21010115120013

M. Rizki Zulfikar 21010115120017

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini pembangunan di Indonesia sedang berkembang pesat,


terutama pada pembangunan gedung-gedung tinggi seperti apartment,
perkantoran, dan juga hotel. Bangunan-bangunan tersebut membutuhkan
pekerjaan bawah tanah karena terkadang di lengkapi dengan basement.
Dalam pengerjaan bangunan bawah tanah diperlukan pekerjaan
tambahan untuk mencegah terjadinya longsor, yaitu dengan mengontrol air
tanah. Salah satu cara untuk mengontrol air tanah adalah dengan cara
dewatering.
Dalam pelaksanaan pekerjaan dewatering, biaya yang dibutuhkan
selama proses pengerjaan sampai selesai terhitung mahal. Oleh karena itu,
diperlukan analisa fungsi pekerjaan dewatering untuk menekan dan
mengoptimalkan biaya sehingga pekerjaan dewatering lebih ekonomis tanpa
mengurangi mutu dan fungsinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana klasifikasi fungsi dewatering untuk diagram FAST (Function


Analysis System Technique) ?

2. Bagaimana diagram FAST untuk dewatering ?

1.3 Tujuan Laporan

1. Mengatahui klasifikasi fungsi dewatering untuk diagram FAST

2. Mengetahui susunan Diagram FAST dewatering


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Fungsi Dewatering ( Pekerjaan Pengeringan)

Dewatering (pekerjaan pengeringan) adalah pekerjaan sipil yang


bertujuan untuk dapat mengendalikan air (air tanah/permukaan) agar tidak
mengganggu atau menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan
konstruksi, terutama untuk pelaksanaan bagian struktur yang berada dalam
tanah dan di bawah muka air tanah.

Pengaruh air tanah yang tidak dipertimbangkan pada proyek


konstruksi dapat mengakibatkan suatu problem yang besar. Kondisi air
tanah yang semula kurang diketahui atau tidak diperhitungkan, dapat
mengubah proses pelaksanaan dan bahkan dapat mengubah desain struktur,
dan terakhir akan mempengaruhi biaya keseluruhan bangunan. Sering
dijumpai, bahwa problem air tanah yang tidak diharapkan dapat
menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek konstruksi, dan bahkan
dapat mengakibatkan perubahan desain konstruksi secara drastis.

 Higher order function : Mencegah kelongsoran pada galian


 Basic function : Menurunkan muka air tanah
 Secondary function : Mencegah gaya uplift, mencegah erosi
buluh, memperbaiki kestabilan tanah
 Causative function : Menghasilkan muka air tanah tinggi
 Design objective :-
 All the time function : Menjaga daerah galian tetap kering
 At the same time function : Mengurangi tekanan lateral, mencegah
rembesan

2.2 Logika How-Why FAST


Logika pertanyaan how dan why pada diagram FAST menunjukkan
keterkaitan antar fungsi. Berikut adalah logika how-why FAST pada
pekerjaan dewatering antara lain :

a. Higher order function : Mencegah kelongsoran pada galian

Higher order function merupakan fungsi yang menjadi dasar


mengapa proyek ini ada. Fungsi ini menjawab pertanyaan why dari fungsi
dasar, dan fungsi dasar menjawab pertanyaan how dari the higher order
function.

 Pertanyaan mengapa :

Pertanyaan : Mengapa ‘menurunkan muka air tanah’


diperlukan?
Jawaban : ‘Mencegah kelongsoran pada galian’

 Pertanyaan bagaimana :

Pertanyaan : Bagaimana ‘mencegah kelongsoran pada galian’


dilakukan?
Jawaban : Dengan ‘menurunkan muka air tanah’

b. Basic function : Menurunkan muka air tanah

Higher order function (fungsi dengan tingkatan lebih tinggi)


merupakan jawaban pertanyaan why dari basic function (fungsi dasar)
dan basic function merupakan jawaban pertanyaan how dari higher order
function.
c. Secondary function : Mencegah gaya uplift, mencegah
erosi buluh, memperbaiki kestabilan
tanah
Secondary function adalah fungsi sekunder atau fungsi penunjang.

d. Causative function : Menghasilkan muka air tanah tinggi

Fungsi penyebab (causative function) adalah fungsi yang


menyebabkan adanya kebutuhan solusi. Dalam kasus ini, fungsi
penyebabnya adalah adanya fungsi ‘menghasilkan muka air tanah tinggi’
sehingga diperlukan solusi berupa ‘menurunkan muka air tanah’.
e. Design objective function :-

Design objective function adalah fungsi dengan tujuan design yang


ada karena permintaan/persyaratan dari pelanggan. Pada pekerjaan
dewatering tidak ada design objective function karena pekerjaan
dewatering tidak memperhatikan keindahan untuk menjalankan fungsi
dasarnya.

f. All the time function : Menjaga daerah galian tetap kering

All the time function adalah fungsi yang terjadi sepanjang waktu dan
menjadi keandalan sebuah produk. Fungsi ‘menjaga daerah galian tetap
kering’ adalah fungsi yang terjadi selama proses pekerjaan dewatering.

g. At the same time function : Mengurangi tekanan lateral,

mencegah rembesan

At the same time function adalah fungsi yang terjadi bersamaan


dengan fungsi pada lintasan kritis dan disebabkan oleh fungsi pada
lintasan kritis.
 Pertanyaan : Apakah fungsi mencegah rembesan dan
mengurangi tekanan lateral telah terjadi bersamaan dengan
menurunkan muka air tanah?
 Jawaban : Ya, ketika muka air tanah turun pada saat
bersamaan tekanan lateral berkurang dan mencegah rembesan.
Sehingga mengurangi tekanan lateral dan mencegah rembesan
diklasifikasikan at the same time function.

Berdasarkan klasifikasi fungsi di atas, dapat dibuat diagram FAST


(Function Analysis System Technique) dari pekerjaan dewatering seperti
pada gambar di bawah ini :
Bagaimana Mengapa
How ? Design Objective All The Time Function
Function Why ?
Menjaga daerah galian
- tetap kering

Secondary Causative
Higher Order Function Secondary Secondary
Basic Function Function Function
Function Function
Mencegah kelongsoran
Menurunkan muka Menjaga Menghasilkan
pada galian Mencegah gaya Mencegah erosi
air tanah kestabilan tanah muka air tanah
uplift buluh
tinggi
At The Same Time
Function

Mengurangi tekanan
lateral

At The Same Time


Function

Mencegah rembesan

Ruang Lingkup Masalah Yang Diteliti

Вам также может понравиться