Вы находитесь на странице: 1из 22

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang
patogen (Whaley & Wong’s,1995).
Gastroenteritis adalah kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare
yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan
Mayers,1995 ).
Gastroenteritis dapat menyerang segala usia, karena ia disebabkan oleh
mikroorganisme yang merupakan bagian dari flora yang menghuni tempat di
seluruh permukaan bumi.
Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disebabkan
output melebihi intake sehingga jumlah air pada tubuh berkurang. Meskipun yang
hilang adalah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga disertai gangguan elektrolit.
Dehidrasi dapat terjadi karena kekuarangan air ( watter deflection ), kekurangan
natrium ( sodium deflection ), serta kekurangan air dan natrium secara bersama-
sama ( prescilla 2009 ),
Jadi, Gastroenteritis dehidrasi adalah peradangan pada lambung, usus halus
dan usus besar dengan berbagai kodisi patologis dari saluran gastrointestinal
dengan manifestasi diare dengan atau disertai muntah, serta ketidaknyamanan
abdomen yang bisa juga mengakibatkan dehidrasi karena banyaknya cairan yang
keluar karena gangguan tersebut.
Berdasarkan golongan Gastroenteritis dibagi menjadi:
a. Pada bayi dan anak-anak
Bayi dan anak-anak dikatakan diare bila sudah lebih dari tiga kali perhari BAB,
sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari empat kali perhari BAB.
b. Pada orang dewasa
Pada orang dewasa dikatakan diare bila sudah lebih dari tujuh kali dalam 2 jam
BAB.

1
Jenis-jenis diare:
a) Diare cair akut
Keluar tinja yang encer dan sering ada terlihat darah, yang berakhir kurang dari 14
hari.
b) Disentri
Diare dengan adanya darah dalam feces, frekuensi sering dan feces sedikit-sedikit.
c) Diare persisten
Diare yang berakhir dlm 14 hari atau lebih, dimulai dari diare akut atau disentri.
Gastroenteritis bisa mengakibatkan sesorang mengalami dehidrasi, dehidrasi dapat
diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
d) Dehidrasi ringan
Tanda-tanda: ubun-ubun dan mata cekung, minum normal, kencing normal.
e) Dehidrasi sedang.
Tanda-tanda: gelisah, sangat haus, nadi dan pernafasan agak cepat, ubun-ubun dan
mata cekung, kencing sedikit dan minum normal.
f) Dehidrasi berat
Tanda-tanda: apatis, denyut jantung cepat, nadi lemah, tekana darah turun, warna
urine pucat, pernafasan cepat dan dalam, turgor sangat jelek, ubun-ubun dan mata
cekung sekali, dan tidak mau minum.
Atau yang dikatakan dehidrasi bila:
 Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 2-5% atau rata-rata 25ml/kgBB.
 Dehidrasi sedang: kehilangan cairan 5-10% atau rata-rata 75ml/kgBB.
 Dehidrasi berat: kehilangan cairan 10-15% atau rata-rata 125ml/kgBB.

B. Etiologi
Penyebab dari Gastroenteritis dehidrasi antara lain :
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi Virus
1) Retavirus
 Penyebab tersering diare akut pada bayi, sering didahului atau disertai
dengan muntah.
 Timbul sepanjang tahun, tetapi biasanya pada musim dingin.

2
 Dapat ditemukan demam atau muntah.
2) Enterovirus
 Biasanya timbul pada musim panas.
3) Adenovirus
 Timbul sepanjang tahun.
 Menyebabkan gejala
 la pada saluran pencernaan/pernafasan.
b. Bakteri
1) Stigella
 Semusim, puncaknya pada bulan Juli-September
 Insiden paling tinggi pada umur 1-5 tahun
 Dapat dihubungkan dengan kejang demam.
 Muntah yang tidak menonjol
 Sel polos dalam feses
 Sel batang dalam darah
2) Salmonella
 Semua umur tetapi lebih tinggi di bawah umur 1 tahun.
 Menembus dinding usus, feses berdarah, mukoid.
 Mungkin ada peningkatan temperature.
 Muntah tidak menonjol.
 Sel polos dalam feses.
 Masa inkubasi 6-40 jam, lamanya 2-5 hari.
 Organisme dapat ditemukan pada feses selama berbulan-bulan.
3) Escherichia coli
 Baik yang menembus mukosa (feses berdarah) atau yang
menghasilkan entenoksin.
 Pasien (biasanya bayi) dapat terlihat sangat sakit.

3
2. Faktor Non Infeksiosus
a. Malabsorbsi
 Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi, lactosa, maltosa, dan
sukrosa), non sakarida (intoleransi glukosa, fruktusa dan galaktosa). Pada
bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa.
 Malabsorbsi lemak : long chain triglyceride.
 Malabsorbsi protein : asam amino, B-laktoglobulin.
b. Faktor makanan
 Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan (milk alergy, food alergy,
dow’n milk protein senditive enteropathy/CMPSE).
c. Faktor Psikologis
 Rasa takut,cemas.
Etiologi Gastroenteritis
Faktor Penyebab (predisposisi) Patogenesis
Infeksi virus, berkisar 50-70% dari Norovirus atau Norwalk merupakan penyebab utama
kejadian gastroenteritis (RSW,2008) gastroenteritis viral di Amerika Serikat. Cara transmisi
adalah fekal-oral,manusia ke manusia, air yang
terkontaminasi feses norovirus. Masa inkubasi 12-48
jam dengan gejala awal mual,diare, muntah,nyeri
kepala dan hipertermi (RSW,2008).
Agen virus lainnya yang juga menyebabkan
gastroentritis viral(Thielman, 2004), meliputi :
caliciviruses,rotavirus,adenovirus,parvovirus,astrovirus,
coronavirus, pestivirus dan torovirus.
Infeksi bakteri, berkisar 15-20% dari Berbagai agen bakteri yang masuk kesaluran
kejadian gastroentritis (Diskin,2008) gastrointestinal dapat memberikan respons peradangan.
Pada kondisi di Indonesia dengan higienis dan sanitasi
yang kurang,seperti pada musim penghujan, dimana air
membawa sampah dan kotoran lainnya, juga pada
waktu kemarau dimana lalat tidak dapat dihindari
apalagi disertai tiupan angin yang cukup besar sehingga

4
penularaan lebih mudah terjadi. Persediaan air bersih
kurang sehingga terpaksa menggunaakan air seadanya,
dan terkadang lupa cuci tangan sebelum dan sesudah
makan, meningkatkan transmisi ke bakteri.
Cara transmisi adalaah fekal-oral,manusia ke manusia,
air yang terkontaminasi feses dengan bakteri
(diskin,2008), meliputishigella,salmonella,C.jejuni,
yersenia enterocolitica, E.coli, V.Cholera, aeromonas,
B.Cereus,C.difficile, Clostridium perfringens, listteria,
M avium-intracellulare
(MAI),immunocompromised,prodividencia,
Vparahaemolyticus dan V. Vulnificus.
Infeksi parasit, berkisar 10-15% dari Berbagai agen paarasit bisa menginvasi saluran
kejadian gastroenteritis gastrointetinal dan memberikan respons peradangan
(musher,2004) dengan manifestasi diare,mual dan muntah. Agen
parasit tersebut meliputi : Giardia, amebiasis,
cryptosporidium dan cylospora.
Toksisitas makanan (CDC,2006) Kondisi toksisitas makanan bisa memberikan respons
peradangan dengan manifestasi diare. Agen toksisitas
bisa dihasilkan oleh toksin (S.aureus, B.cereus) dan
postkolonisasi kuman(V.cholera, C.perfringens,
enterotoxigenic, E.coli, Aeromonas)

Keracunan kerang dan binatang dari Beberapa makanan dari laut seperti kaarang dan
laut (CDC,2006) beberapa binatang laut yang masuk ke saluran
gastrointestinal akan memberikan respons inflamasi
dan memberikan manifestasi gangguan
gastrointestinal.beberapa kondisi keracunan bahan laut
dibagi menjadi :
- Pralytic shellfish poising (PSP) –Saxitoxin
- Neurologic shellfish posoning (NSP) – Berevetoxin
- Diarrheal shellfish poisining (DSP) – Okadaic acid,

5
- Amnesic shellfish posoning – Domoic acid
- Ciguatera (ciguatoxins)
- Scombroid (melakukan konversi histidine menjadi
histamine )
Obat-obatan (Thielman, 2004) Berbagai agen obat dapat memberikan respons
peradangan pada mukosa saluran gastrointestinal dan
memberikan manifestasi peningkatan diare. Agen obat
yang berhubungan peradangagastrointestinal,meliputi
hal-hal berikut :
- Antibiotik,berhubungan dengan perubahan flora
Normal
- Laksatif,termasuk magnesium yang ada di dalam
Antasida
- Quinidine
- Kolinergik
- Sarbitol
Makanan dan minuman (Day,2007) Pada kondisi kekurangan zat gizi ; kelaparan ( perut
kosong) apalagi bila perut kosong dalam waktu yang
cukup lama,kemudian diisi dengan makanan dan
minuman dalam jumlah banyak pada waktu yang
bersamaan,terutama makanan yang berlemak,terlalu
manis,banyak serat,atau dapat juga karena kekurangan
zat putih telur akan meningkatkan respons saluran
gastrointestinal dan terjadi peradangan.

C. Patofisiologi
Virus dan bakteri keduanya masuk ke dalam sistem intestinal yang
menyebabkan inflamasi dan menimbulkan gejala gastroenteritis melalui beberapa
cara yaitu:
a) Saluran pencernaan : dimana bakteri masuk kedalam lambung dan usus
halus sehingga dapat merusak dinding sel epitelium, akibat dari inflamasi
yang lama pada mukosa dapat mengakibatkan destruksi dan ulserasi pada

6
mukosa superfisial sehingga dapat menurunkan absorbsi usus maka terjadi
pergeseran air dan elektrolit (diare), menurunkan motilitas usus sehingga
bakteri berkembang biak (diare), meningkatkan motilitas usus maka terjadi
penurunan penyerapan makanan (diare).
b) Parenteral (Pembuluh darah) dimana bakteri menembus pembuluh darah
yang ada di usus sehingga terjadi penetrasi dan invasi sistemik, masuknya
kuman kedalam tubuh dapat merusak sirkulasi darah sistemik.
c) Post pembedahan usus: dimana usus diistirahatkan maka terjadi penurunan
motilitas sehingga makanan tidak dapat diabsorbsi.
Semua keadaan ini berakibat berkurangnya motilitas gastrointestinal dengan
cairan dan elektrolit yang disekresikan ke dalam usus lebih cepat, pH yang normal
mempertahankan usus dari serangan organisme dan bila pHnya tinggi seperti pada
penggunaan antasida maka mekanisme pertahanannya tidak seefektif biasanya.
Berkurangnya motilitas intestinal yang dapat terjadi dalam berbagai kondisi
seperti immobilisasi intake makanan yang tidak adekuat, kurang makanan yang
berserat dan terapi obat menambah resiko terbukanya kontak patogen (infeksi)
dengan dinding usus sehingga terjadi gangguan pada sistem sirkulasi darah.

D. Manifestasi Klinis
1. Diare (BAB, lembek, cair)
a. Faktor osmotik disebabkan oleh penyilangan air ke rongga usus dalam
perbandingan isotonic, ketidakmampuan larutan mengabsorbsi
menyebabkan tekanan osmotik menghasilkan pergeseran cairan dan
Iodium ke rongga usus.
b. Penurunan absorbsi atau peningkatan sekresi sekunder air dan elektrolit.
Peningkatan ini disebabkan sekresi sekunder untuk inflamasi atau sekresi
aktif sekunder untuk merangsang mukosa usus.
c. Perubahan mobiliti
d. Hiperperistaltik atau hipoperistaltik mempengaruhi absorpsi zat dalam
usus.

7
2. Mual, muntah dan panas (suhu > 370C)
Terjadi karena peningkatan asam lambung dan karena adnaya peradangan maka
tubuh juga akan berespon terhadap peradangan tersebut sehingga suhu tubuh
meningkat.
3. Nyeri perut dan kram abdomen
Karena adanya kuman-kuman dalam usus, menyebabkan peningkatan peristaltik
usus dan efek yang timbul adanya nyeri pada perut atau tegangan atau kram
abdomen.
4. Peristaltik meningkat (> 35x/menit)
Akibat masuknya patogen menyebabkan peradangan pada usus dan usus berusaha
mengeluarkan ioxin dan meningkatkan kontraksinya sehingga peristaltik
meningkat.
5. Penurunan berat badan
Terjadi karena sering BAB encer, yang mana feses malah mengandung unsur-
unsur penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sehingga kebutuhan nutrisi
kurang terpenuhi.
6. Nafsu makan turun
Terjadi karena peningkatan asam lambung untuk membunuh bakteri sehingga
tumbuh mual dan rasa tidak enak.
7. Turgor kulit menurun dan membran mukosa kering
Karena banyak cairan yang hilang dan pemasukan yang tidak adekuat.
8. Mata cowong
Adanya ketidakseimbangan cairan tubuh dan peningkatan tekanan osmotik
mengakibatkan beberapa jaringan kekurangan cairan dan oksigen.
9. Gelisah dan rewel
Ini terjadi karena kompleksitas dari tanda klinis yang dirasakan penderita
sehingga tubuh tidak merasa nyaman sebab adanya ketidak homeostasis dalam
tubuh.
10. Kesadaran menurun
Gejala klinis 10,11,12 terjadi karena penurunan cairan tubuh yang mengakibatkan
kerja jantung ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan O2 dan nutrisi sistemik
sehingga denyut jantung cepat, nadi cepat tapi lemah, disebabkan peningkatan

8
denyut jantung dengan peningkatan kepekaan dan tekanan osmotik plasma darah.
Efeknya ginjal berusaha ineretensi air dengan mencegah eksresi Na sehingga
urine pekat dan Na meningkat dengan cairan sirkulasi yang buruk dampaknya
otak kekurangan O2 dan nutrisi sehingga pusat kesadaran hipotalamus terganggu.
Adapun tanda dan gejala dehidrasi yang lebih spesifik dibagi menjadi 3 bagian
Yaitu :
a. Dehidrasi ringan
 diare: bab kurang dari 4 kali sehari
 muntah sedikit, rasa haus normal
 denyut nadi normal, atau meningkat
 membran mukosa kering
 berat badan turun : anak 3% dan bayi 5%
 tekanan darah dalam batas normal
 turgor kulit kurang baik
b. Dehidrasi sedang
 kehilangan berat badan : 6% dan bayi 10%
 mengantuk dan lesu
 pucat
 diare 4-10 kali sehari
 muntah beberapa kali
 exremitas dingin
 mata cekung, mulut/lidah kering
 turgor kulit tidak kenyal
 nafas dan denyut nadi agak cepat
 ubun-ubun cekung
c. Dehidrasi berat
 sangat mengantuk, lemah
 diare lebih dari 10 kali sehari
 sering muntah
 air mata tidak ada, mulut dan lidah sangat kering
 kulit dicubit kembali sangat lambat
 nafas dan denyut nadi sangat cepat, ubun-ubun sangat cekung

9
 berat badan turun: anak 9% dan bayi 15%
Tabel metode sistem skor dehidrasi dari Maurice King (1974)
SKOR 0 1 2
Keadaan umum Sehat Gelisah,cengeng,mengantuk,apatis Delirium,koma,gejala
syok
Elastisitas kulit Normal Sedikit kering Sangat kurang
Mata Normal Sedikit cekung Sangat Cekung
Ubun-Ubun Normal Sedikit cekung Sangat Cekung
besar
Mulut Normal Kering Kering dan sianosis
Denyut nadi Normal Sedang (120-140) Lemah > 140
Skor
0-2 : Dehidrasi ringan
3-6 : Dehidrasi sedang
7-12 : Dehidrasi berat
(welch,T,2004 )

Metode perhitungan kebutuhan hidrasi


BJ Plasma – 1,025 x BB (kg) x 4 ml
0,001
Contoh : Pria BB 40Kg dengan BJ plasma pada saat itu 1,030,maka kebutuhan
cairan untuk rehidrasi inisial :
1,030 – 1,025 x 40 x 4 ml = 800 ml
0,001
( Margon – Walten 1999 )

E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang meliputi :
1. Pemeriksaan Tinja
 Makroskopis dan mikroskopis.
 pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest,
bila diduga terdapat intoleransi gula.

10
 Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
2. Pemeriksaan Darah
 pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit (Natrium, Kalium, Kalsium
dan Fosfor) dalam serum untuk menentukan keseimbangan asama basa.
 Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
3. Doudenal Intubation
Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif,
terutama dilakukan pada penderita diare kronik.

F. Komplikasi
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemik, Terjadi pada dehidrasi berat akibat kehilangan
cairan yang besar, maka jantung akan bekerja lebih cepat.
3. Kejang dan malnutrisi energi protein Dapat terjadi karena serum natrium
> 165 m.mol kehilangan air sama dengan kehilangan natrium, biasa
terjadi setelah inteke cairan hypertonik selama diare.
4. Bakterimia
5. Malnutrisi
6. Hipoglikemia, Kalium rendah < 3,5 keletihan otot, kembung. Ileus
paralitik terjadi karena kurangnya total kalium tubuh (deplesi kalium)
7. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.

G. Penatalaksanaan
1. Medis
a. Pemberian cairan
1) Cairan per oral.
Klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa
cairan yang berisikan oralit, NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut
diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60
Meq/l dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin
yang diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan
dirumah sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut.

11
2) Cairan parenteral.
Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat
badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai
dengan umur dan berat badannya.
Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan
pasien, tetapi semuanya itu tergantung tersedianya cairan setempat. Pada
umumnya cairan RL (Ringer Laktat) diberikan tergantung berat/ringan dehidrasi,
yang diperhitungkan dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat
badannya.
a) Dehidrasi ringan
1 jam pertama 50-100 ml/kg BB/ oral kemudian 125 ml/ kg / hari
b) Dehidrasi sedang
1 jam pertama 50-100ml / kg BB / oral kemudian 125 ml / kg BB / hari
c) Dehidrasi berat
1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit (inperset 1 ml :
20 tetes), 16 jam berikutnya 105 ml/ kg BB oralit per oral.

b. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan


tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu
diperhatikan :
1) Memberikan asi.
2) Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin,
mineral dan makanan yang bersih.

c. Obat-obatan.
1) Obat anti sekresi.
2) Obat anti spasmolitik.
3) Obat antibiotik.

2. Keperawatan
Penyakit diare walaupun semua tidak menular (misal diare karena faktor
malabsorbsi), tetapi perlu perawatan di kamar yang terpisah dengan perlengkapan

12
cuci tangan untuk mecegah infeksi (selalu tersedia disinfektan dan air bersih) serta
tempat pakaian kotor sendiri. Masalah pasien diare yang perlu dipertahankan
adalah resiko terjadi gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko terjadi
komplikasi, gangguan rasa aman dan nyaman. Kurangnya pengetahuan orang tua
tentang penyakit.

13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA
GASTROENTERITIS DEHIDRASI

A. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian Primer
a. Airway
Klien dengan gastroenteritis biasanya didapatkan kondisi dengan karakteristik
adanya mual dan muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi, alergi atau
keracunan zat makanan. Emergency treatment :
1) Pastikan kepatenan jalan napas
2) Kaji adanya penyumbatan jalan napas seperti air ludah, muntahan, dan
secret.
3) Pasien dimiringkan ke kanan untuk mencegah aspirasi ludah atau
muntahan.
4) Lidah dijaga agar tidak menghalangi jalan nafas atau tergigit.
5) Siapkan alat bantu untuk menolong jalan napas jika perlu
6) Jika terjadi perburukan jalan napas segera hubungi ahli anestesi dan
bawa ke ICU
b. Breathing
Pada klien GED dapat ditemkan abnormalitas metabolik atau ketidak
seimbangan asam basa yang dapat menimbulkan gangguan pernapasan.
Emergency treatment:
1) Kaji respiratory rate
2) Kaji saturasi oksigen
3) Berikan oksigen jika ada hypoksia untuk mempertahankan saturasi >
92%
4) Auskultasi dada
5) Lakukan pemeriksaan rontgent

14
c. Circulation
Pada klien GED ditemukan penurunan kadar kalium darah di bawah 3,0 mEq /
liter (SI : 3 mmol / L) sehingga menyebabkan disritmia jantung (talukardio atrium
dan ventrikel, febrilasi ventrikel dan kontraksi ventrikel prematur). Emergency
treatment:
1) Kaji denyut jantung
2) Monitor tekanan darah
3) Kaji lama pengisian kapiller
4) Pasang infuse, berikan ciaran jika pasien dehidrasi
5) Periksakan dara lengkap, urin dan elektrolit
6) Catat temperature
7) Lakukan kultur jika pyreksia
8) Lakukan monitoring ketat
9) Jika ada mual dan muntah, berikan antiemetik IV.

d. Disability
Pada klien GED terjadi penurunan tingkat kesadaran karena dehidrasi dengan
gejala seperti gelisah, kulit yang lembab, lengket dan dingin dan berkeringat tidak
muncul sampai total volume darah yang hilang sebesar 10-20% sehingga dapat
menyebapkan terjadinya syok hipovolemik. Emergency treatment :
1) Pantau tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, curah jantung, refleks korneal,
batuk dan muntah, tonus otot dan pergerakan motorik.
2) Perhatikan perubahan pasien sebagai respon terhadap stimulus.
3) Tinggikan bagian kepala sampai 45 derajat, bergantung pada kondisi
pasien.

e. Exposure
Klien GED biasanya mengalami dehidrasi akibatnya dapat terjadi peningkatan
suhu tubuh karena proses infeksi sekunder. Emergency treatment:
1) Kaji riwayat sedetil mungkin
2) Kaji makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelumnya
3) Kaji tentang waktu sampai adanya gejala

15
4) Kaji apakah ada anggota keluarga atau teman yang terkena
5) Apakah sebelumnya baru mengadakan perjalanan?
6) Lakukan pemeriksaan abdomen
7) Lakukan pemeriksaan roentgen abdominal
8) Ambil samper feses untuk pemeriksan mikroskopi, kultur dan sensitivitas
9) Berikan anti diare seperi codein atau loperamide sampai hasil kultur
diketahui
10) Jangan dulu berikan antibiotic sampai dengan hasil kultur diketahui
11) Laporkan jika mengalami keracunanan makanan

2. Pengkajian Sekunder
a. Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama
kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan
kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu
menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur
2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena
infeksi usus asimptomatik dan kuman enteric menyebar terutama klien tidak
menyadari adanya infeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari
pola makan dan perawatannya .
b. Keluhan Utama
BAB lebih dari 3 x
c. Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja.
Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare
akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid
jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi
makanan, ISPA, ISK, OMA campak.

16
e. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa,
porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu.
kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan
makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci
tangan,
f. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
g. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan,
lingkungan tempat tinggal.
h. Pemeriksaan Fisik
1) Pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan
mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar,
2) Keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.
3) Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak
umur 1 tahun lebih
4) Mata : cekung, kering, sangat cekung
5) Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic
meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum
normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit
atau kelihatan bisa minum
6) Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena
asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan)
7) Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi
menurun pada diare sedang .
8) Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu
meningkat > 375 0 c, akral hangat, akral dingin (waspada syok),
capillary refill time memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah perianal.
9) Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/
24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.

17
10) Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa mengalami
stress yang berupa perpisahan, kehilangan waktu bermain, terhadap
tindakan invasive respon yang ditunjukan adalah protes, putus asa, dan
kemudian menerima.
i. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium :
 feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
 Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi, hipokalemi
 AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2
meningkat, HCO3 menurun )
 Faal ginjal : UC meningkat (GGA)
2) Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni
j. Terapi
Rehidrasi
a) Jenis cairan
Cara rehidrasi oral :
 Formula lengkap (NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti orali,
pedyalit setiap kali diare.
 Formula sederhana ( NaCl dan sukrosa)
Cara parenteral
 Cairan I : RL dan NS
 Cairan II : D5 ¼ salin,nabic. KCL
D5 : RL = 4 : 1 + KCL
D5 + 6 cc NaCl 15 % + Nabic (7 mEq/lt) + KCL
 HSD (half strengh darrow) D ½ 2,5 NS cairan khusus pada diare usia > 3
bulan.
b) Jalan pemberian
 Oral (dehidrasi sedang, anak mau minum, kesadaran baik)
 Intra gastric ( bila anak tak mau minum,makan, kesadran menurun)
 Jumlah Cairan ; tergantung pada :
 Defisit ( derajat dehidrasi)
 Kehilangan sesaat (concurrent less)

18
 Rumatan (maintenance).
 Jadwal / kecepatan cairan
 Pada anak usia 1- 5 tahun dengan pemberian 3 gelas bila berat badanya
kurang lebih 13 kg : maka pemberianya adalah :
BB (kg) x 50 cc
BB (kg) x 10 – 20 = 130 – 260 cc setiap diare = 1 gls.
Terapi standar pada anak dengan diare sedang : + 50 cc/kg/3 jam atau 5
tetes/kg/mnt

3. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh b/d
output cairan yang berlebihan.
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan muntah.
c. gangguan integritas kulit b/d iritasi, frekuensi BAB yang berlebihan

19
4. Perencanaan

1. Defisit Keseimbangan cairan Manajemen cairan


volume
Setelah dilakukan asuhan
cairan dan 1. Awasi tanda vital, CVP. 1. Memberikan pedoman untuk
elektrolit keperawatan …x 24 jam Perhatikan pengisian kapiler penggantian cairan dan mengkaji
kurang dari dan kekuatan nadi perifer respon kardiovaskuler.
diharapkan Kontrol nyeri
kebutuhan
tubuh b/d mencapai skala (5) dengan 2. Pantau tanda dan gejala 2. Penurunan sirkulasi volume cairan
output cairan kekurangan cairan dan menyebapkan kekeringan mukosa dan
kriteria hasil :
yang elektrolit pemekat urine. Deteksi dini
berlebihan 1. Tidak terganggu memungkinkan terapi pergantian
denyut perifer cairan segera untuk memperbaiki
2. Tidak terganggu defisit.
Keseimbangan
intake dan output 3. Pantau intake dan output 3. Dehidrasi dapat meningkatkan laju
dalam 24 jam filtrasi glomerulus membuat keluaran
3. Tidak terganggu tak aadekuat untuk membersihkan sisa
Kelembapan metabolisme.
membrane mukosa
4. Tidak terganggu 4. Pertahankan pencatatan 4. penggantian massif/cepat dengan tipe
Hematocrit kumulatif jumlah cairan berbeda dan fluktuasi kecepatan
5. Tidak terganggu pemakaian cairan pemberian memerlukan tabulasi ketat
Turgor kulit untuk mencegah ketidkseimbangan
dan kelebihan cairan

20
5. Timbang berat badan tiap 5. Mendeteksi kehilangan cairan ,
hari penurunan 1 kg BB sama dengan
kehilangan cairan 1 lt

6. Anjurkan keluarga untuk 6. Mengganti cairan dan elektrolit yang


memberi minum banyak hilang secara oral
pada kien, 2-3 lt/hr

7. Cairan parenteral ( IV line ) 7. Mengganti cairan dan elektrolit secara


sesuai dengan umur adekuat dan cepat.

8. Selidiki mental perubahan 8. Penyimpangan pada tingkat kesadaran


dapat mengindikasikan
ketidakadekuatan volume
sirkulasi/penurunan perfusi serebral

9. Kolaborasi : 9. Koreksi keseimbang cairan dan


- Pemeriksaan laboratorium serum elektrolit, BUN untuk mengetahui faal
elektrolit (Na, K,Ca, BUN) ginjal (kompensasi).

10. 10. .

21
22

Вам также может понравиться

  • 4.4 Erni Buston
    4.4 Erni Buston
    Документ10 страниц
    4.4 Erni Buston
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Cover Hazard Kelompok 2
    Cover Hazard Kelompok 2
    Документ4 страницы
    Cover Hazard Kelompok 2
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • NOVA LP RPK PKK Revisiiiii
    NOVA LP RPK PKK Revisiiiii
    Документ47 страниц
    NOVA LP RPK PKK Revisiiiii
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Format Pengkajian
    Format Pengkajian
    Документ18 страниц
    Format Pengkajian
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Kelompok Gadar Tugas
    Kelompok Gadar Tugas
    Документ2 страницы
    Kelompok Gadar Tugas
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Cover Mely
    Cover Mely
    Документ2 страницы
    Cover Mely
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • LBP KEL 6 FIX PERSENTASIiii-1
    LBP KEL 6 FIX PERSENTASIiii-1
    Документ61 страница
    LBP KEL 6 FIX PERSENTASIiii-1
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Kelompok Gadar Tugas
    Kelompok Gadar Tugas
    Документ2 страницы
    Kelompok Gadar Tugas
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Cover Penelitian Mem Septi Lagi
    Cover Penelitian Mem Septi Lagi
    Документ7 страниц
    Cover Penelitian Mem Septi Lagi
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Lampiran Pengkajian
    Lampiran Pengkajian
    Документ5 страниц
    Lampiran Pengkajian
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan Batuk Efektif
    Satuan Acara Penyuluhan Batuk Efektif
    Документ4 страницы
    Satuan Acara Penyuluhan Batuk Efektif
    dery
    Оценок пока нет
  • Cover-Daftar Isi
    Cover-Daftar Isi
    Документ9 страниц
    Cover-Daftar Isi
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Konsep Kep Kritis
    Konsep Kep Kritis
    Документ27 страниц
    Konsep Kep Kritis
    Nathasa NR
    Оценок пока нет
  • Infark Miokard Akut (Ima) Ruth
    Infark Miokard Akut (Ima) Ruth
    Документ14 страниц
    Infark Miokard Akut (Ima) Ruth
    Nova Hijj
    Оценок пока нет
  • 20 Soal OPREC Dari Alyxia
    20 Soal OPREC Dari Alyxia
    Документ9 страниц
    20 Soal OPREC Dari Alyxia
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Bab 4 5 Kti Hipoglikemia
    Bab 4 5 Kti Hipoglikemia
    Документ30 страниц
    Bab 4 5 Kti Hipoglikemia
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Baruu PENGKAJIAN KELUARGA (2) Fix
    Baruu PENGKAJIAN KELUARGA (2) Fix
    Документ78 страниц
    Baruu PENGKAJIAN KELUARGA (2) Fix
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • BPH Fix
    BPH Fix
    Документ32 страницы
    BPH Fix
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • 051 - Se Kaderisasi
    051 - Se Kaderisasi
    Документ2 страницы
    051 - Se Kaderisasi
    Muhammad Rafli
    Оценок пока нет
  • Ards KGD Kelompok 5
    Ards KGD Kelompok 5
    Документ24 страницы
    Ards KGD Kelompok 5
    Wisty Agustina
    Оценок пока нет
  • Format Peserta TO UKDiKI 2019 (Lamp.1-3) (2) Baruuu
    Format Peserta TO UKDiKI 2019 (Lamp.1-3) (2) Baruuu
    Документ9 страниц
    Format Peserta TO UKDiKI 2019 (Lamp.1-3) (2) Baruuu
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Elda PPT Kwu
    Elda PPT Kwu
    Документ10 страниц
    Elda PPT Kwu
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Nama2 KSR
    Nama2 KSR
    Документ8 страниц
    Nama2 KSR
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Nama2 KSR
    Nama2 KSR
    Документ8 страниц
    Nama2 KSR
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Daftar Ukm
    Daftar Ukm
    Документ1 страница
    Daftar Ukm
    Fepi Tri Insani
    Оценок пока нет
  • Faktor Risiko Kanker Servix-1
    Faktor Risiko Kanker Servix-1
    Документ6 страниц
    Faktor Risiko Kanker Servix-1
    Nova Hijj
    Оценок пока нет
  • TABULASI DATA DUSUN 1 KS Fixxxxxx
    TABULASI DATA DUSUN 1 KS Fixxxxxx
    Документ179 страниц
    TABULASI DATA DUSUN 1 KS Fixxxxxx
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Insulin
    Insulin
    Документ19 страниц
    Insulin
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Tabulasi Data-Word
    Tabulasi Data-Word
    Документ10 страниц
    Tabulasi Data-Word
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет
  • Askep Gadar Ged
    Askep Gadar Ged
    Документ22 страницы
    Askep Gadar Ged
    nova hijjah suryani
    Оценок пока нет