Bagaimana cara untuk menumbuhkan rasa persatuan dalam keragaman, kebudayaan dan
multikulturalisme ditengah kemajemukan khususnya lingkungan kampus?
Menumbuhkan rasa persatuan dalam keberagaman, kebudayaan dan multikulturalisme
ditengah kemajemukan tentu erat kaitannya dengan semboyan negara Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika sendiri memiliki makna berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap merupakan satu kesatuan. Berkaca dari semboyan tersebut, sudah sepantasnya kita sebagai bangsa Indonesia untuk mengamalkannya, mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Sejalan dengan maksud dan tujuan dari Bhineka Tunggal Ika, tentunya untuk menumbuhkan rasa persatuan dalam keragaman, kebudayaan dan multikulturalisme harus sedini mungkin. Salah satu tempat untuk memupuk hal itu yaitu di lingkungan kampus. Langkah awal untuk menumbuhkan rasa persatuan yaitu dengan cara menghargai satu sama lain. Meskipun memiliki kepercayaan yang berbeda dengan menganut agama yang berbeda, bahwasanya kita mempercayai Tuhan itu hanya satu. Berpedoman dengan memiliki Tuhan hanya satu dapat menguatkan kepercayaan dalam keberagamaan sehingga dapat membentuk persatuan. Seperti di ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan, budaya/kultur dan lain-lain yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Mengingat kampus Politeknik Negri Bali ini merupakan salah satu PTN favorit nasional sehingga sudah sangat mungkin akan dari berbagai penjuru nasional menginginkan kampus ini. Sejalan dengan hal itu, tentunya kita sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Bali tentu akan bertemu dengan orang-orang baru dengan adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan, budaya/kultur yang berbeda dengan budaya lokal bali. Hal ini tentunya sangat membutuhkan penerapan Bhineka Tunggal Ika. Salah satu upaya peningkatan rasa persatuan dalam kebudayaan dan multikulturalisme yaitu dengan menghargai satu sama lain. Mengerti akan keberadaan adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan, budaya/kultur yang beragam dari berbagai penjuru Nusantara. Adat istiadat tentunya terdapat sedikit perbedaan mengingat kita di Indonesia tidak terdapat satu pulau melainkan beribu-ribu pulau sehingga tempat ataupun lokasi dari mahasiswa itu berasal memperngarui kebiasaan karena terikat akan adat istiadat mereka sendiri. Dilihat dari segi Bahasa juga tentunya tiap daerah memiliki Bahasa daerahnya masing- masing seperti halnya Bahasa daerah Bali. Dengan kata lain, untuk menyatukan persepsi dalam berkomunikasi kita dapat menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dalam berkomunikasi. Terlebih lagi kita dapat menggunakan Bahasa Internasional sejalan dengan perkembangan zaman serta persiapan dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Selain itu dari segi kebudayaan dan kulturalisme, sebagai mahasiswa Politeknik Negri Bali menerapkan budaya sopan santun, kekeluargaan dan gotong royong. Sehingga dengan diterapkan hal ini dapat mengurangi batas satu sama lain, mesikipun terdapat budaya atau kultur yang berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Terakhir dari segi jenis kelamin. Anggapan kuat bagi laki- laki dan lemah bagi perempuan, merupakan hal yang tidak benar. Masing-masing mempunyai peran dan tanggungjawab yang saling membutuhkan dan melengkapi. Berdasarkan upaya-upaya persatuan dalam keragaman, kebudayaan dan multikulturalisme ditengah kemajemukan lingkungan kampus tidak menghalangi untuk berkembang serta memajukan persatuan kampus Politeknik Negri Bali dan Indonesia.