Вы находитесь на странице: 1из 17

DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI

GUNA PEMIARAAN (KULTUR) BAKTERI

1. PIARAAN CAMPURAN, PIARAAN MURNI

Supaya kita mendapatkan satu spesies saja dalam satu piaraan, maka perlulah

diadakan suatu piaraan murni (Pure Culture). Piaraan murni dapat diperoleh dari piaraan

campuran (mixed culture) dengan cara sebagai berikut.

Kalau kita pertama kali mengadakan piaraan, biasanya yang kita peroleh itu suatu

piaraan campuran. Misal, kita ambil bahan (sampel) dari udara, dari tanah, dari kotoran;

kalau bahan itu kita sebarkan pada medium steril, akan tumbuhlah beraneka koloni yang

masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khas. Jika kita mengambil bahan dari salah satu

koloni tersebut, kemudian bahan itu kita tanam pada medium baru yang steril,maka bahan itu

akan tumbuh menjadi koloni yang murni, asalkan pekerjaan pemindahan itu dilakukan

dengan cermat menurut teknik aseptik, yaitu menggunakan alat-alat yang steril dan aturan

laboratarium tertentu.

Tiap-tiap laboratorium perlu menyimpan beberapa jenis piaraan murni. Negara-

negara yang sudah maju mesti mempunyai koleksi pelbagai piaraan murni.negara-negara

yang sudah maju mesti mempunyai koleksi pelbagai piaraan murni.

Cara lain untuk menyimpan piaraan murni ialah dengan jalan liofilisasi yang

prosedurnya. Bakteri ditanam didalam air susu yang tidak mengandung lemak atau didalam

serum yang steril.

2. DASAR MAKANAN (MEDIUM atau SUBSTRAT)

Dasar makanan yang paling baik bagi pemiaraan bakteri ialah medium yang mengandung

zat-zat organik seperti rebusan daging,sayur-sayuran,sisa-sisa makanan atau ramuan-ramuan

yang dibuat oleh manusia.


Medium buatan manusia dapat berupa

A. Medium cair

Medium cair yang biasa dipakai ialah kaldu

B. Medium kental (Padat)

Medium Padat yang biasa dipakai menggunakan Kentang yang sudah dipotong-

potong serupa silinder untuk medium

C. Medium Yang diperkaya

Medium yang diperkaya yang biasa digunakan yaitu makanan yang biasa dihinggapi

bakteri yang menguntungkan bagi manusia yang biasanya makanan tersebut

mengandung Fibrinogen. Fibrinogen adalah zat yang menyebabkan darah menjadi

kental.

D. Medium Yang Kering

Medium yang kering yang biasa digunakan yang kita ambil dilaboratarium sekarang

ini banyak dipermudah dengan telah adanya bermacam-macam medium yang tersedia

dalam bentuk serbuk kering.

E. Medium yang sintetik

Medium yang sintetik yang biasa digunakan berupa ramuan-ramuan zat anorganik

yang tertentu yang mengandung Zat karbon dan nitrogen.Medium sintetik umumnya

dibuat secara eksprimental. Medium ini tidak menimbulkan zat-zat penolak apabila

masuk ketubuh hewan atau manusia.

3. STERILISASI MEDIUM dan ALAT-ALAT

Kita semua dapat memaklumi, andaikata medium dan alat-alat yang kita pergunakan

dalam inokulasi itu tidak steril. Maka Langkah-langkah pertama yang harus kita ambil

sebelum kita mengadakan inokulasi ialah mengusahakan sterilnya mediumk serta alat-alat

perlengkapannya.
Beberapa Cara Untuk Mensterilkan Medium

a. Dalam abad 18 orang mensterilkan medium cukup dengan mendidihkan medium

tersebut selama beberapa jam.Cara demikian ini dilakukan oleh Spallazani (1729-

1799) untuk membuktikan tidak mungkinabiogenesis.

b. Tyndallisasi yaitu metode ini berupa mendidihkan medium dengan uap untuk

beberapa menit saja. sehabis didiamkan sehari spora-spora sempat tumbuh menjadi

bakteri.

c. Dengan autoklaf yaitu alat serupa tangki minyak yang dapat diisi dengan uap.

Medium yang akan disterilkan ditempatkan didalam autoklaf ini selama 15 sampai

20 menit.

d. Dengan penyaringan (filtrasi). Medium disaring dengan disaringan porselin atau

dengan tanah diatom. Dengan jalan ini, maka zat-zat organik tidak akan mengalami

penguraian sama sekali. Penyaringan dapat dilakukan juga dengan saringan yang

dibuat asbes.

Pensterilan Gelas-gelas

Gelas, botol, pipa, pipet yang sudah bersih tidak disterilkan didalam autoklaf,karena

barang-barang tersebut akan tetap basah sehabis sterilisasi. Alat-alat dari gelas dimasukkan

kedalam oven kering selama 2-3 jam pada temparatur 1600-1700C. Pensterilan alat-alat dapat

pula dilakukan dengan gas etilen oksida.

4. PENANAMAN BAKTERI (INOKULASI)

Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama kemedium yang lama

kemedium yang baru minta banyak ketelitian. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua

alat-alat yang ada sangkut paut dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu benar-benar

steril. Ada cara untuk penanaman bakteri :


A. Menyiapkan Ruangan

Ruang tempat inokulasi itu kecil,bersih,dan bebas angin.

B. Pemindahan Dengan Kawat Inokulasi

Ujung kawat inokulasi sebaiknya dari platina atau dari nikrom,ujung itu boleh

lurus juga berupa kolongan yang berdiameter 1-3 mm.

C. Memindahkan Dengan Pipet

Cara ini dilakukan pada penyelidikan air minum atau pada penyelidikan susu.

Untuk itu diambillah 1 Ml contoh untuk diencerkan dengan 99 ml air murni yang

steril.

5. CARA MENYENDIRIKAN PIARAAN MURNI

Dalam keadaan sebenarnya (dialam bebas) boleh dikata tidak ada bakteri yang hidup

tersendiri terlepas dari spesies lainnya.Kerap kali bakteri patogen kedapatan bersama-sama

bakteri saproba. Yang terakhir ini boleh disebut penyerbu yang membonceng. Untuk

menentukan siapa pembonceng dan siapa membonceng. Untuk menyendirikan suatu spesies

ada dikenal beberapa cara yaitu:

A. Dengan Pengenceran

Cara ini pertama kali oleh Lister dalam tahun 1865. Ia berhasil memiarai murni

Streptococcus lactis yang diisolasikannya dari susu yang sudah masam.

B. Dengan Penuangan

Robert Koch (1843-1905) mempunyai metode yang lain,yaitu dengan mengambil

sedikit sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan,dan sampel ini kemudian

di sebarkan di dalam suatu medium dari kaldu dan gelatin encer.dngan demikian

di perolehnyalah suatu piaraan adukan.setelah medium itu mengental,maka selam

beberapa jam kemudian nampaklah koloni-koloni yang masing-masing di anggap

murni.dengan mengulang pekerjaan seperti di atas ini,maka akhirnya akan

diperoleh piaraan murni yang lebih terjamin.

C. Dengan Penggesekan
Metode ini sekarang banyak di gunakan,karna tidak begitu memakan

waktu,dengan cara ini maka bakteri anaerob tidak dapat tumbuh.

D. Dengan Mengucilkan Satu Sel (Singgle Cell Isolation)

Alangkah baiknya,jika kita mempunyai alat yang dapat memungut satu bakteri

dari sekian banyak,dengan tiada ikut sertanya bakteri lain.alat semacam itu

ada,meskipun cara mengunakannya tidak gampang.Alat itu berupa mikropipet

yang di tempatkan pada tangan-tangan mikromanipulator.dengan mikropipet

dibuat beberapa tetesan bergantung pada suatu kaca penutup.

E. Dengan Inokulasi Hewan

Inokulasi dapat dilakukan di dalam kulit (intracutaneous),dapat di bawah kulit

(subcutaneous), dapat di dalam otot (intramuscular), dapat di dalam rongga tubuh

atau lain-lain tempat lagi.


SIFAT-SIFAT KOLONI

1. SIFAT-SIFAT KOLONI DAN MACAM MEDIUM

Yang disebut sifat-sifat suatu koloni ialah sifat-sifat yang ada sangkut-pautnya

dengan bentuk,susunan, permukaan,pengkilatan dan sebagainya. pengamatan sifat-sifat ini

dapat dilakukan dengan pandangan biasa tanpa menggunakan mikcroskop; pengamatan ini

disebut pengamatan makroskopi . supaya sifat-sifat tersebut tampak jelas, bakteri perlu

ditumbuhkan pada medium padat.

A. SIFAT-SIFAT UMUM KOLONI

Sifat-sifat umum yang perlu diperhatikan pada koloni yang tumbuh di permukaan

medium adalah:

a. Besar-kecilnya koloni. Ada koloni yang hanya serupa suatu titik, ada pula

melebar sampai menutup permukaan medium.

b. Bentuk. Ada koloni yang bulat, ada yang memanjang. Ada yang tepinya rata, ada

yang tepinya tidak rata.

c. Kenaikan permukaan. Ada koloni yang rata saja dengan permukaan medium,

ada pula yang timbul, yaitu menjulang tebal di atas permukaan medium.

d. Halus kasarnya permukaan. Ada koloni yang permukaannya halus saja, ada

yang permukaannya kasar, tidak rata.

e. Wajah permukaan. Ada koloni yang permukaannya mengkilat, ada yang

permukaannya suram.

f. Warna. Kebanyakan koloni bakteri itu berwarna keputihan atau kekuning-

kuningan, akan tetapi ada juga koloni yang kemerah-merahan, coklat, jingga, biru,

hijau, ungu.

g. Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lendir, ada yang lunak seperti

mantega, ada yang keras dan kering.


B. SIFAT KHUSUS SUATU KOLONI DALAM MEDIUM PADAT.

Di sini dibicarakan sifat-sifat koloni yang tumbuh pada agar-agar lempengan, pada

agar-agar miring dan pada tusukan gelatin.

a. Sifat-sifat murni pada agar-agar lempengan mengenai bentuk, permukaan dan

tepi. Bentuk koloni dilukiskan sebagai titik-titik, bulat, berbenang, tak teratur,

serupa akar, serupa kumparan. Permukaan koloni dapat datar, timbul mendatar,

timbul melengkung, timbul mencembung, timbul membukit, timbul berkawah.

Tetapi koloni yang utuh ada yang berombak, ada yang berbelah-belah, ada yang

bergerigi, ada yang berbenang benang dan ada yang keriting.

b. Sifat-sifat koloni pada agar-agar miring. Sifat-sifat ini berkisar pada bentuk dan

tepi koloni, dan sifat-sifat itu dinyatakan dengan kata-kata seperti : serupa pedang,

serupa duri, serupa tasbih, serupa titik-titik, serupa batang, serupa akar.

c. Sifat koloni tusukan dalam gelatin. Ada bakteri yang dapat mengencarkan gelatin,

adajuga bakteri yang tidak mampu mengencerkan gelatin. Karena itu, maka

bentuk bentuk-bentuk koloni juga berbeda-beda. Jika dilihat dari samping, maka

bentuk-bentuk koloni yang tidak mengencerkan gelatin, dapat serupa pedang,

serupa tasbih, bertonjol-tonjol, berjonjot, serupa batang. Jika bakteri mampu

mengencerkan gelatin, maka bentuk koloninya dapat serupa kawah, serupa

mangkuk, serupa corong, serupa pundi-pundi, berlapis.

Perhatikan gambar berikut:


C. SIFAT-SIFAT KOLONI PADA MEDIUM CAIR

Medium cair itu pada dasarnya dapat diperoleh dengan tidak mencampurkan agar-

agar atau gelatin kepadanya. Di dalam medium cair, bakteri akan ketahuan sikapnya terhadap

udara. Demikian pula sifat-sifat koloninya akan kelihatan berbeda-beda. Permukaan medium

dapat memperlihatkan adanya serabut, cincin, langit-langit, atau selaput.

Perhatikan gambar berikut:


PEMBIAKAN DAN PERTUMBUHAN BAKTERI

1. PEMBIAKAN ATAU REPRODUKSI

Pada umumnya bakteri hanya mengenal satu macam pembiakan saja,yaitu pembiakan

secara aseksual atau vegetatif.

Pembelahan diri dapat dibagi atas 3 fase yaitu:

a. Fase pertama,dimana sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus

pada arah memanjang.

b. Sekat tersebut diikuti oleh suatu dinding melintang.

c. Fase Terakhi yaitu terpisahnya kedua sel. Ada bakteri yang segera berpisah yaitu

yang satu terlepas sama sekali daripada yang lain,setelah dinding melintang

menyekat secara sempurna.

2. ARAH PEMBELAHAN

Pada golongan basil dan golongan spiril, pembelahan itu satu jurusan saja. Dinding

yang membagi dua baktei-bakteri itu tegak lurus pada poros dari ujung ke ujung. Basil-basil

baru yang tetap bergandengan setelah pembelahan, merupakan streptobasil.

Jika pembelahan belangsung menurut satu jurusan, akan tetapi kokus hanya

bergandengan dua-dua saja,terjadilah suatu bentuk yang kita sebut diplokokus.

Jika pembelahan terjadi menurut satu jurusan ,kemudian diikuti dengan pembelahan

kelain jurusan yang tegak lurus pada arah pembelahan yang pertama, terjadilah suatu tetrad

atau tetrakokus.

Jika pembelahan kokus belangsung berganti-ganti ketiga jurusan yang tegak lurus

satu sama lain, terjadilah kelompok serupa kubus,kelompok semacam ini disebut sarsina.

Jika pembelahan tidak teratur arahnya, sehingga terjadi kelompok serupa untaian

buah anggur,maka kelompok ini disebut stafilokokus.


3. PERTUMBUHAN SEL

Jika faktor-faktor luar menguntungkan,maka setelah terjadi pembelahan,sel-sel baru

membesar sampai masing-masing menjadi sebesar sel induk. Hal ini dimungkinkan karena

gampangnya peresapan zat makanan yang tersedia didalam medium.

Kokus membelah diri menjadi dua setengah bola,kemudian keduanya tumbuh menjadi

dua bola yang masing-masing sebesar induk kokus . ad basil yang setelah membelah

diri,menjadi dua bagian yang masing-masing menyerupai kokus.

Didalam kolono yang tua, pembesaran basil itu tidak seimbang dengan kecepatan

pembelahannya,artinya banyak basil sebelum mencapai panjang yang sebenarnya telah mulai

membelah lagi. Dengan demikian panjang basil dapat berbeda-beda,sedang diametenya tetap

sama saja.

4. GRAFIK PERTUMBUHAN KOLONI

Dari suatu percobaan dengan Escherichia coli dapat diketahui, bahwa bakteri ini tiap

20 menit mengadakan divisio, jika faktor-faktor luar seperti medium, kebasahan, pH,

temperatur itu tetap baik. Kita dapat menghitung, betapa besar jumlah satu E.coli setelah

dibiarkan berbiak selama 24 jam yaitu 272:272=22x270 atau lebih dari 4x1021.

Untunglah tidak semua bakteri itu lestari. Kenyataan menunjukkan, bahwa sampai

sekarang dunia kita belum penuh E.coli,

Sebab-sebab kematian mereka antara lain:

a. Mungkin sekali zat makanan yang diperlukannya itu menjadi berkurang

sekali,sehinnga terjadi paceklik bagi mereka.

b. Mungkin juga hasil eksresi bakteri itu sendiri menjadi bertimbun-timbun,sehingga

mengganggu pembiakan dan pertumbuhan.


Jika kita selidiki kecepatan biak suatu bakteri yaitu tampaklah adanya suatu pola

pertumbuhan koloni yang sama diantara berbagai spesies. Pola itu dapat diketemukan

sebagai berikut:

 Pada fase pertama yaitu 1 sampai 2 jam setelah pemindahan,bakteri belum

mengadakan pembiakan;fase ini disebut fase adaptasi.

 Fase kedua disusul dengan fase pembiakan cepat(fase logaritma) pada fase ini

pembiakan bakteri berlangsung paling cepat.

 Fase ketiga yaitu fase pembiakan diperlambat karena keadaan medium

memburuk,entah karena perubahan pH,entah karena bertimbun-timbunya zat kotoran

maka dalam fase ini tampak sekali menyusutnya jumlah sel-sel yang segar.

 Kemudian datanglah fase diman jumlah bakteri yang berbiak sama dengan jumlah

bakteri yang mati.

 fase yang terakhir dimana fase ini jumlah bakteri yang mati makin banyak dan makin

melebihi jumlah bakteri yang membelah diri.

5. VARIASI, MODIFIKASI

Variasi ialah perbedaan-perbedaan kecil yang terdapat diantar individu-individu dari

suatu spesies yang sama. Misal didalam satu rumpun(klone) pohon pisang terdapat

perbedaan antar pohon yang satu dengan pohon yang lain.

Diantara sel-sel dari suatu spesies bakteri terdapat juga variasi misalnya sel yang satu

ada yang lebih panjang sedikit daripada sel yang lain. Perbedaan itu tidak hanya mengenai

bentuk morfologinya saja melainkan juga dapat mengenai kemampuan fisiologinya.

Faktor-faktor luar seperti keadaan medium,temperatur, pH, radiasi dan lainnya lagi

mempunyai pengaruh besar terhadap variasi bakteri secara individual maupun bakteri

sebagai kelompok koloni.


6. PERUBAHAN YANG MENETAP (MUTASI)

Mutasi adalah hewan dan tumbuhan yang mengalami perubahan genotipe. Mutasi

dapat disebabkan karena perubahan menetap didalam protoplasma,akan tetapi hal ini belum

memndapat bukti-bukti yang meyakinkan.

Mutasi dapat terjadi karena satu atau beberapa gen mengalami perubahan yang

menetap. Sebab perubahan itu belum diketahui benar,akan tetapi telah diketahui dengan pasti

tentang adanya zat-zat dan faktor-faktor luar yang dapat menimbulkan mutasi. Faktor-faktor

penyebab mutasi ini disebut secara umum mutagen. Contoh mutagen ialah sinar ulta-

ungu,sinat –x,gas mustard. Mutagen dapat menyebabkan matinya bakteri atau timbulnya

suatu mutan.

Macam mutasi dapat dibagi atas tiga golongan

A. MUTASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN BENTUK KOLONI

Secara empiris diketahui bahwa bentuk koloni itu mempunyai hubungan erat

dengan kemampuan bakteri untuk menimbulkan penyakit dan pula dengan kemampuannya

untuk menambah kekebalan.perubahan-perubahan sifat koloni yang dapat di alami oleh

bakteri yang di tumbuhkan pada medium padat berupa kehalusan,kekasaran,berlendir atau

tidak,tidak kasar dan tidak halus,besar atau kecil,lemah atau tidak.sifat-sifat tersebut ditandai

dengan huruf besar sebagai singkatan dari bahasa asing yang lengkapnya seperti di bawah

ini.

a. S (smooth) melukiskan koloni yang halus dan bundar.

b. R (rough) untuk koloni yang kasar dan tidak teratur.

c. M (mocoid) untuk koloni yang berlendir. lendir ini terdiri atas kapsula yang di

miliki spesies bakteri tertentu.

d. I (intermadiate) yaitu sifat antara S dan R.

e. G (gonidial) yaitu kecil-kecil serupa titik-titik.


f. L(PPLO = pleuropneumonia – like - organism),yaitu serupa organisme yang

menyebabkan penyakit pleuro-pneumonia.bakteri ini lunak dan mudah rusak

kalau di buat preparat.koloninya sangat pleomorfik.

Bentuk koloni dari suatu spesies itu dapat berubah dari M ke S atau ke

R;perubahan itu tidak di sebabkan oleh faktor-faktor luar,akan tetapi oleh

perubahan tingkat gen.

B. MUTASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN

FERMANTASI ATAU DENGAN SYARAT-SYARAT PERTUMBUHAN

Perubahan pada gen dapat menyebabkan hilangnya kemampuan suatu bakteri

untuk mengadakan fermentasi.perubahan gen dapat juga mengakibatkan bakteri beroleh

kemampuan unyuk mrngadakan fermentasi. Pada Escherchia coli terdapat beberapa varietas

yangb berbeda-beda dalam kemampuannya untuk mengadakan fermentasi. Misal,varietas I

dapat mencernakan zat makanan A+ B+ C- D-, sedang parietas II mencernakan zat makanan

A- B- C+ D+. jika kedua varietas ini dipiara bercampur, maka akan kita peroleh generasi baru

yang mampu mencernakan semua zat makanan A- B- C+ D+.

7. BAGAIMANA MEMELIHARA PIARAAN SIMPANAN

Piaraan murni yang disimpan bertahun-tahun itu mudah sekali mengalami mutasi.

Jika terjadi demikian maka piaraan murni yang kemudian itu bukan lagi piaraan murni yang

semula.

Untuk menghindarkan atau paling sedikit mengurangi jadinya mutasi dalam piaraan

simpanan,perlu:

a. Pada waktu tertentu piaraan dipindahkan kemedium baru. Pemindahan ini

sebaiknya dilakukan pada waktu koloni mencapai fase logaritma.

b. Piaraan disimpan di dalam tempat yang bersuhu rendah, dan terhindar dari

radiasi
c. Bakteri diliofilisasikan yaitu dimasukkan dalam ampul berisi susu kering

bercampur dengan CO2 kemudian disimpan dalam tempat yang dingin.

Perlulah kiranya kita maklumi bahwa bakteri-bakteri yang sekarang ada itu adalah

muatan-muatan dari bakteri-bakteri yang telah mengatasi pelbagai faktor luar sepanjang

masa.

.
MAKALAH

DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI

OLEH :

NAMA : KASMAWATI

NPM :

STKIP PRIMA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah diberikan
rahmat serta karuniah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya yang berjudul makalah “Dasar-Dasar Mikrobiologi”. Makalah ini
berisikan tentang Guna Pemiaraan (Kultur) Bakteri, Sifat-Sifat Koloni, Pembiakan dan
Pertumbuhan

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam menyusun dalam makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhahi usaha kita.

Bonepute, Mei 2015

Penulis

Вам также может понравиться