Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sehingga peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang baik dengan biaya yang terjangkau
oleh masyarakat harus di upayakan.
1
1. PROFIL PUSKESMAS
1. PROFIL PUSKESMAS
a. Gambaran umum
Nama puskesmas : PUSKESMAS RAWAT INAP MERLUNG
Alamat :JL.BHAKTI HUSADA KELURAHAN MERLUNG KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT
Produk :Segala macam pelayanan jasa di bidang kesehatan dengan kegiatan
pokok meliputi promotif,prenfentif,kuratif dan rehabilitatif melalui UKM dan UKP.
2. KONDISI WILAYAH
a.Geografis
Luas wilayah kerja puskesmas rawat inap merlung adalah 311,65 Km
Sebelah utara :Berbatasan dengan kecamatan tungkal ulu wilayah kerja
puskesmas pelabuhan dagang
Sebelah selatan :Berbatasan dengan kecamatan muara papalik wilayah kerja
puskesmas rantau badak
Sebelah timur :Berbatasa dengan kecamatan tebing tinggi wilayah kerja
puskesmas purwodadi
Sebelah barat :Berbatasan dengan kecamatan renah mendaluh wilayah kerja
puskesmas lubuk kambing
b) Data Demografi
Jumlah Penduduk Merlung Sejumlah : Jiwa (Dalam Angka Januari s/d Desember 2017)
Jumlah KK : KK
Laki-laki : Jiwa
Perempuan : Jiwa
Tabel 1 Jarak antara Desa/Kelurahan di Kecamatan Merlung dengan Ibukota Kabupaten (Kuala
Tungkal), 2017
Desa/KelurahanVillages/Subdistricis Jarak/Distance
2
Melalui Melalui
Darat Air
Penyabungan 9. 9 19. -
a. Gambaran Khusus
Puskesmas Rawat Inap Merlung yang merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat terletak di kelurahan Merlung, tepatnya JL Bhakti Husada
Kabutapen Tanjung Jabung Barat.
a) Puskesmas rawat inap merlung memiliki fasilitas fisik berupa bangunan permanen
b) Loket pendaftaran
d) Poli KIA (Kesehatan ibu dan anak) dan poli KB (Keluarga berencana)
e) Poli gigi
f) Poli gizi
g) Laboratorium
h) Apotik
i) Poli MTBS
3
j) IGD
m) Ruang keuangan
n) Ruang bersalin
o) Aula pertemuan
p) Ruang perawatan
4
4.Data pegawai dan pangkat terakhir
Tabel 4 data pegawai dan pangkat terakhir puskesmas rawat inap merlung
No Nama Nip Pangkat/golongan Pendidikan Jabatan
VISI : ’’Menjadi kan Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas prima
menuju masyarakat Merlung sehat’’
1.3. MOTTO :
MERLUNG SEHAT
Melayani Dengan Sungguh dan Sepenuh Hati
1.4. BUDAYA ORGANISASI
1.4.1.Budaya kerja
6
1.4.2.Tata nilai
M=Melayani
E=Empati
R=Ramah
L=Legowo
U=Unggul
N=Normatif
G=Gotongroyong
3. Kebijakan mutu
2.KEBIJAKAN MUTU
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, mudah, cepat dan
optimal
3.PROSES PELAYANAN
1. Upaya kesehatan perorangan:
a. Pelayanan Poli Umum,dan lansia
b. Pelayanan Poli gigi,
c. Pelayanan Poli Kesehatan Ibu Anak serta Imunisasi,,
d. Pelayanan Poli MTBS
e. Pelayanan konsultasi ( gizi, sanitasi, KBM)
f. Pelayanan Rawat inap.
g. IGD
h. Pemeriksaan penunjang ( laboratorium, Farmasi,)
2. Upaya kesehatan masyarakat
a. Upaya KIA
b. Upaya Promosi Kesehatan ( uks, ukgs, perkesmas )
c. Upaya gizi
d. Upaya P2P
e. Upaya kesehatan lingkungan
B. RUANG LINGKUP
1. Jenis Layanan di Dalam Gedung Puskesmas:
7
a. Loket
b. Poli Umum
c. Poli Gigi
d. Poli KIA/KB
e. Poli Usia Lanjut
f. Laboratorium
g. Unit Gawat Darurat (UGD)
h. Ambulance
C. TUJUAN
Pedoman mutu inidisusunsebagaiacuanbagiPuskesmasdalammembangun system
manajemenmutu yang baik di Puskesmas Rawat Inap Merlung baik untuk
penyelenggaraan Unit Pelayanan Perorangan (UKP) maupun Unit Pelayanan Masyarakat
(UKM)
D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran,Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tenaga Kesehatan.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional.
7. Peraturan Mentri dan PAN dan RB Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan .
8
8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
Jaminan Kesehatan Nasional.
9. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik.
10. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
11. Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2015 tentang Komisi Akreditasi FKTP.
9
BAB II
A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Rawat inap Merlung menetapkan, mendokumentasikan,
mengimplementasikan, dan memelihara sistem manajeman mutu dan terus menerus
memperbaiki keefektifannya sebagai alat untuk menjamin bahwa proses yang berkaitan dengan
kesehatan dapat memenuhi persyaratan akreditasi sesuai dengan permenkes nomor 75 tahun
2014 dan harapan masyarakat.
Seluruh penyelenggaraan kegiatan Puskesmas Rawat Inap Merlung dilakukan secara
sistematis dan efektif melalui prosedur yang menetapkan proses dan urutan proses yang
diperlukan untuk sistem manajemen mutu, dikendalikan, dimonitor, dianalisa dan dilakukan
tindakan yang diperlukan, sesuai prinsip PDCA/PDSA (Plan Do Check/Study Action)
Puskesmas Rawat Inap Merlung memastikan tersedianya sumber daya dan informasi
yang diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu, termasuk sumber daya untuk
mendukung pencapaian sasaran-sasaran mutu yang ingin dicapai dan juga senantiasa
memantau, mengukur, menanalisa kinerja proses dan mengimplementasikan tindakan yang
diperlukan untuk dikembangkan dalam mencapai peningkatan mutu pelayanan yang
berkesinambungan.
Puskesmas menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan
memperbaiki secara berkesinambungan sistem manajemen mutu Puskesmas,
1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu dan aplikasinya,
2) Menetapkan urutan dan interaksi antara proses tersebut didalam proses pelayanan
3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik operasi
maupun pengendalian proses-proses berjalan efektif.
4) Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung
operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya.
5) Memantau, mengukur dan menganalisa proses-proses dan hasilnya.
6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang
direncanakan serta perbaikan berkesinambungan
7) Menerapkan seluruh persyaratan sistem manajemen mutu Puskesmas
Dokumen terkait
Seluruh dokemen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi akreditasi
Puskesmas.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
1. Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajeman mutu yang disusun meliputi:
a. Dokumen level 1 : Kebijakan
b. Dokumen level 2 : Pedoman
c. Dokumen level 3 : Standar Operasional
d. Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan akibat pelaksanaan kebijakan,
pedoman dan prosedur.
2. Dokumen meliputi :
a. Dokumen eksternal yang merupakan regulai-regulasi atau kebijakan-kebijakan yang
terkait, maupun input atau masukan dari masyarakat yang berupa harapan-harapan
terhadap produk atau output penyelenggaraan Puskesmas.
b. Dokumen internal, berupa dokumen perencanaan, surat putusan pimpinan, pedoman
kerja, kerangka acuan, SPO, instruksi kerja, rekaman, dokumen hasil audit dan upaya
perbaikan.
10
c. Semua dokumen ini harus terkendali
3. Cara pengendalian:
a. Kode klasifikasi surat keputusan (SK)
1) Kesehatan :
2) Kepegawaian :
3) Keuangan :
b. Pengkodean dokumen
1) Administrisi manajeman dengan kode :
a) Bab 1
b) Bab II
c) Bab III
Contoh :
SPO :
Keterangan :
SK :
Keterangan :
2) Upaya kode : B
a) Bab IV
b) Bab V
c) Bab VI
d) Apabila dari upaya Puskesmas dengan ditambahkan nama upayanya.
e) Untuk urutan penomoran dokumen Upaya, dimulai dari Upaya Promkes
dilanjutkan Upaya kesling, Upaya KIA, Upaya Gizi dan Upaya P2P
Contoh :
SPO Upaya KIA :
SK Upaya Gizi :
3) Pelayanan klinis kode
a) Bab VII
b) Bab VIII
c) Bab IX
Contoh
SPO :
SK :
4) Standar operasional Prosedur disingkat SPO
5) Daftar tilik disingkat DT
6) Surat kepututusan disingkat SK
C. Penyimpanan dokemen / arsip
1) Dokumen rekam medik klinik / medik inaktif wajib disimpan sekurang-kurangnya lima tahun,
terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat, setelah batas waktu sebagaimanan dimaksud
diatas dilampaui, rekam klinis dapat dimusnahkan, kewcuali persetujuan tindakan dan
persetujuan lain harus disimpan jangka waktu 10 tahun, terhitung dari tanggal dibuatnya.
2) Rekam medis pasien dimasukan kedalam family folder dan disimpan kedalam rak
penyimpanan di loket pendaftaran. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di
Puskesmas harus dipelihara dan disimpan minimal tiga tahun.
3) Dokumen akreditasi dibuat rangkap 2, yang asli disimpan di sekretaiat akreditasi dibawah
kendali administrasi manajemen, yang fotocopy dengan cap terkendali didistribusikan di
unit-unit yang memerlukan.
11
4) Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di masing-masing kelompok pelayanan,
sedangkan di administrasi dan manajemen (admen) menyimpan master dokumen semua
kelompok pelayanan dan upaya.
D. Sistem penomoran surat masuk / keluar
Surat masuk dan keluar sesuai dengan daftar relatif index klasifikasi kearsipan pemerintah
daerah propinsi Jambi.
Dokumen terkait
a. Kepala Puskesmas
4)Memastikan persyaratan seluruh pelanggan dan peraturan terkait dengan pelayanan telah dipahami
oleh pihak terkait
Memastikan kebijakan dan sasaran mutu kinerja puskesmas dipahami oleh karyawan.
Mensosialisasikan kebijakan mutu dan sasaran mutu kinerja kedada karyawan terkait,baik lintas program
maupun lintas sektoral.
d.Kebijakan
Dokumen terkait
a. Pimpinan dan karyawan khususnya koordinator dan penanggung jawab upaya terkait dengan
pelanggan berkewajiban memiliki pengetahuan yang baik tentang pelanggan puskesmas rawat
inap merlung.
b. Sekretariat puskesmas rawat inap merlung untuk memungkinkan karyawan memahami profil
setiap pelanggan.
c. Pimpinan dan karyawan khususnya koordinator dan penanggung jawab upaya terkait senantiasa
menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan memastikan seluruh kebutuhan pelanggan
terpenuhi.
Dokumen terkait
2. Kebijakan mutu
Kebijakan mutu puskesmas Rawat inap merlung kabupaten tanjung jabung barat adalah seluruh
jajaran puskesmas rawat inap merlung kabupaten tanjung jabung barat berkomitmen untuk
menjalankan sistem manajemen mutu secara berkesinambungan kepada masyarakat merlung yang
maksimal sesuai peraturan dan perundangan dan mencapai standar pelayanan minimal dibidang
kesehatan dalam upaya meningkatkan perundangan yang berlaku.
13
Kebikakan mutu digunakan sebagai kerangka kerja dalam menetapkan dan meninjau sasaran
mutu puskesmas rawat inap merlung yang dikomunikasikan dan diterapkan oleh semua unit kerja dan
ditinjau kesesuaian pencapaian secara berkala.kebijakan mutu puskesmas rawat inap merlung
dilaksanakan dengan:
a) Menjalankan tugas berfokus pada pelanggan seta menjaga hubungan kerja yang baik mitra lintas
program dan lintas sektoral.
b) Menerapkan kepemimpinan yang efektif dan dalam pengambilan keputusan berdasarkan fakta
c) Menjalankan tugas dengan mengedepankan pendekatan proses dan melibatkan personil
d) Menerapkan sitem manajemen mutu dalam menjalkan tugas menuju peningkatan secara
berkesinambungan
Dokumen terkait
‘3. Perencaanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja Mutu
Ruang lingkup
14
2) Melaksanakan rencana manajemen mutu sesuai denag batas waktu yang
direncanakan
3) Memantau pelaksanaan rencana manajemen mutu di unit kerjanya
5. Kebijakan
a. Kepala puskesmas menetapkan,melaksakan dan memelihara rencana manajemen mutu
untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan kebijakan puskesmas.
b. Rencana manajemen mutu yang ada disetiap unit kerja meliputi:
1) Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada setiap
fungsi yang berhubungan dalam puskesmas.
2) Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
c. Kepala puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen jika ada perubahan pada
aktivitas pelayanan,terjadi ketidaksesuaian,pelayanan baru,atau adanya aktivitas
pengembangan pelayanan puskesmas.
Dokumen terkait
Rencana strategi
Rencana usulan kegiatan
Rencana pelaksanan kegiatan
Tabel 6 Rencana Peningkatan Mutu Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM ) 2017-2018
Tabel 7 Rencana Peningkatan Sasaran Mutu Pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP) DAN Adminitrasi
Manajemen Tahun 2017-2018
6. Tanggung jawab,Kewenangan
Tugas,tanggung jawab dan kewenangan karyawan/pimpinan diatur dengan jelas dan
terdokumentasi,khususnya karyawan yang melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan
mutu dan kepuasan pelanggan.
b. Uraian tugas,tanggung jawab dan wewenang dibuat oleh pejabat struktural secara
hirarki
c. Dokumen uraian tugas dipegang oleh karyawan yang bersangkutan dan salinan
disimpan oleh sub bagian kepegawaian
e. Uraian tugas dibuat berdasarkan nama posisi yang ada dalam struktur organisasi pada
masing-masing seksi
15
f. Penggunaan nama posisi/job title dikoordinasikan olehkepala puskesmas dan bagian
kepegawaian
Ruang Lingkup
a.Kepala puskesmas
1) Mengesahkan sturktur organisasi, mengangkat ketua tim mutu dan menyediakan sumber
daya yang diperlukan.
2) Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan kepelaksana terkait
didalam puskesmas,
3) Memeriksa dan meninjau struktur organisasi,tanggung jawab dan kewenangan
4) Menetapkan sistem manajemen mutu puskesmas.
5) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis untuk pelaksanaan
sitem kinerja setiap proses yang ada didalam proses bisnis puskesmas mencapai tujuan
organisasi,
6) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan dan informasi
yang di butuhkan untuk mendukung semua proses.
Kebijakan
a. Kepala puskesmas menetapkan peranan, tanggung jawab dan wewenang dari sumber daya
untukmelaksanakan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang efektif.
b. Kepala puskesmas menyediakan sumber daya untuk penerapan dan Sistem Manajemen Mutu
puskesmas.
c. Kepala puskesmas menunjuk dan menetapkan Ketua Tim Mutu Puskesmas yang memiliki
tanggung jawab dan wewenang :
1) Memastikan proses yang diperlikan untuk Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
ditetepkan, diterapkan dan dipelihara.
2) Melaporkan kepada Kepala Puskesmas tentang efektifitas penerapan Sistem Manajemen
Mutu Perusahaan dan perbaikan yang diperlukannya.
3) Memastikan persyaratan pelanggan dipahami Puskesmas
4) Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas.
d. Kepala Puskesmas menetapkan dan memastikan proses komunikasi sesuia dengan yang
ditetapkan dalam Puskesmas dan dijalankan untuk mengefektifkan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas,sesuai matriks internal komunikasi yang di tetapkan.
16
Dokumen Terkait
Wakil manajemen ditunjuk oleh kepala puskesmas untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di
puskesmas.
Dokumen Terkait
8.Komunikasi Internal
Komunikasi antar pimpinan dengan karyawan merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan diatur dengan baik dan
menekankan hal-hal sbb:
a. Kepala Puskesmas Rawat Inap Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengupayakan agar
komunikasi dengan bawahannya dipastikan berjalan dengan lancar.
b. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai sistem
manajemen mutu.
c. Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan yang diinginkan dicapai
d. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi.
e. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.
f. Komunikasi internal membangunkesadaran mutu demi kepuasaan pelanggan
17
g. Komunikasi internal dilakukan dengan cara : minilokakarya yang dilaksanakan setiap
bulan,pertemuan,diskusi,email,sms,memo,telpon,laporan,pengumuman di dinding dan media
lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.
Dokumen Terkait
9.Tinjauan Manajemen
a. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka pengendalian
suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu.
b. Input tinjauan manajemen
1) Wakil manajemen melaksanakan rapat tinjauan manajemen minimal 6 bulan sekali
2) Tinjauan manajemen dipastikan terdokumentasi atau dinotulenkan
3) Agenda tinjauan manajemen ditentukan jauh hari sebelum evaluasi dilaksanakan
4) Agenda tinjauan manajemen mencakup antara lain sbb:
Hasil audit internal
Umpan balik / keluhan pelanggan
Kinerja proses /hasil pelayanan
Pembahasan kebijakan dan sasaran mutu
Hasil tindakan perbaikan dan pencegahan
Tindak lanjut dari hasil tinjauan sebelumnya
Rencana perubahan/perbaikan Sistem Manajemen Mutu
c. Review out put
1) Hasil tinjauan manajemen dibagikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
2) Hasil tinjauan manajemen memuat keputusan-keputusan / kesimpulan mengenai
tindakan-tindakan yang perlu diambil.
3) Tata cara melaksanakan tinjauan manajemen diuraikan dalam prosedur tinjauan
manajemen.
Dokumen Terkait
18
6) Poli KIA/KB
7) Poli Gizi
8) Poli MTBS
9) Persalinan dan nifas
c. Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Penunjang
1) Apotik
2) Laboratorium
d. Kegiatan jejaring pelayanan Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
2) Bidan Desa /PKD
3) Jajaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
a. Ruang Lingkup
Pedoman ini menerangkan penyediaan sumber daya manusia, proses rekrutmen, proses
kredensial (kompetensi pekerjaan), pelatihan dan peningkatan kompetensi yang kompeten
dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas.
b. Penyediaan sumber daya manusia
1) Pengajuan usulan kebutuhan pegawai ke Dinas Kesehatan Kabupaten berdasarkan pola
ketenagaan.
2) Proses rekrutmen dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah
3) Proses kredensial untuk jenis kompetensi yang di butuhkan oleh Puskesmas di lakukan
oleh Dinas Kesehatan kemudian diverifikasi administrasinya oleh Kepala Tata Usaha
Puskesmas.
4) Proses Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi
a) Pengajuan Pengusulan jenis pelatihan yang di butuhkan oleh puskesmas
b) Mengirimkan peserta sesuai dengan kriteria yang di sebut dalam undangan dari
pihak terkait
3. Infrastruktur
a. Belanja Modal
1) Merencanakan kebutuhan puskesmas baik fisik maupun alkes.
2) Mengusulkan RUK ke Dinas Kesehatan
3) Menyusun RPK
4) Proses Pengadaan.
5) Evaluasi Pengadaan
b. Pemeliharaan
1) Pembuatan daftar jenis pemeliharaan selama 1 tahun
2) Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai jadwal
3) Monitoring fungsi alat medis dan non medis
4) Kalibrasi alat
5) Tindak Lanjut hasil monitoring
c. Lingkungan Kerja
1) Ventilasi
Ventilasi alami di semua ruangan tidak kurang dari 15% terhadap luas lantai ruangan
2) Pencahayaan
Terdistribusikan rata dalam ruangansesuai lampiran standar permenkes 75/2014
3) Sistem Sanitasi
Sistem Sanitasi terdiri sistem air bersih, sistem pembuangan air kotor dan / air limbah,
kotoran dan sampah sertapenyaluran air hujan sesuai lampiran permenkes 75/2014
19
4) Sistem Kelistrikan
Sistem kelistikan di rancang tidak membahayakan, mudah dioperasikan dan tidak
menganggu lingkungan
5) Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan lingkup dan keluar puskesmas untuk
mendukung layanan
6) Sistem Gas
Gas medis yang digunakan adalah O2, direncanakan dan diletakan dengan
mempertimbangkan keselamatan pengguna
7) Sistem Proteksi Kebakaran
Puskesmas menyadiakan Apar (alat pemadam kebakaran)
Tabel 8 Penilaian Kinerja Upaya Masyarakat Puskesmas Rawat Inap Merlung tahun 2018
b. Penyelenggaraan UKM
Penyelenggaraan semua kegiatan UKM sudah terinci mulai dari kegiatan, tujuan, sasaran,
target, rincian kegiatan, jadwal pelaksanaan, penanggung jawab dan sumber dana (Lampiran 1)
Dokumen Terkait
Dokumen Terkait
Prosedur Penanganan Produk tidak sesuai dan Tindakan Koreksi
Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan
3. Analisa Data
Puskesmas Rawat Inap Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjamin bahwa semua data
yang dikumpulkan, dievaluasi dan dianalisa untuk mengukur keefektifan dan keefisienan
penerapan sistem manajemen mutu dan kemungkinan pelaksanaan peningkatan
berkesinambungan. Analisa data mencakup aspek kesesuaian terhadap persyratan produk dan
21
proses, kecenderungan operasional kegiatan termasuk tindakan pencegahan dan kinerja
pemasok serta peraturan perundangan yang relevan dengan sasaran mutu. Analisa Data meliputi
:
a. Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola dengan baik
b. Data dianalisis dengan menggunakan metode atau cara yang sesuai, misalkan
menggunakan metode statistik.
c. Analisis data dilakukan oleh sekretariat, semua bidang, semua seksi dan sub bagian,
kegunaannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses dan melihat
kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan perbaiakan.
d. Prosedur analisis data ditentukan oleh MR dan menjadi acuan bagi semua fungsi lainnya.
e. Hasil analisis data harus menarah pada pengidentifikasian ketidaksesuaian,
ketidakefektifan dan ketidakefisienan serta tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan.
f. Data dianalisis antara lain untuk memantau :
1) Kepuasan pelanggan
2) Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan
3) Karakteristik dan kecenderungan proses serta pelayanan
4) Kinerja pemasok
5) Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Dokumen Terkait
Prosedur Audit Internal
Prosedur Tinjauan Manajemen
Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai dan Tindakan Koreksi
Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan
4. Peningkatan Berkelanjutan
Puskesmas Rawat Inap Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat senantiasa meningkatkan
efektifitas dan efeisen sistem manajemen mutu melalui pengembangan kebijakan dan sasaran
mutu, pemanfaatan hasil audit dan analisa data serta hasil tindakan koreksi, pencegahan dan
tinjauan manajemen. Puskesmas Rawat Inap Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan dihilangkan untuk mencegah
terjadinya kembali ketidaksesuaian. Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Tanjung Jabung B arat
menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang mungkin timbul dihilangkan sehingga tidak
terjadi kembali kecenderungan ketidaksesuaian. Tindakan pencegahan yang diambil bergantung
dari dampak yangdi timbulkan oleh kecenderungan ketidaksesuaian.
Dokumen Terkait:
Prosedur Audit Internal
Prosedur Tinjauan Manajemen
6. Pelayanan Klinis
a. Pelayanan Klinis yang berorientas pasien
b. Penunjang pelayanan klinis
c. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
1) Penilaian indikator kinerja klinis
2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien
4) Analis dan tindak lanjut
5) Penerapan manajemen risiko
d. Penyelenggaraan Upaya Keselamatan Masyarakat dan Pelayanan Klinis
1) Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja.
b) Penyelenggaran UKM
c) Sasaran Kinerja MDG’s
2) Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasaan pelanggan
b) Audit Internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4) Analisis Data
5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan korektif
7) Tindakan preventif
e. Pelayanan Klinis
1) Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien
2) Penunjang pelayanan klinis
3) Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien
4) Penilaian indikator kinerja klinis
5) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
6) Pelaporan insiden keselamatan pasien
7) Analisis dan tindak lanjut
8) Penerapan manajemen resiko
23
NO INDIKATOR KINERJA
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
1 Meningkatnya Pengetahuan Masyarakat tentang 60%
PHBS
2 Meningkatnya Desa ber PHBS dan Pengetahuan 50%
Masyarakat tentang PHBS
3 Meningkatkan Pengetahuan Petugas promkes 100%
dalam pendataan dan pelaporan
4 Peningkatan pengetahuan kader dan Pengelola 65%
posketren
5 Meningkatnya pengetahuan Masyarakat tentang 50%
desa /kelurahan siaga aktif dan Meningkatnya
strata desa siaga/kelurahan siaga aktif
6 Terlaksananya lomba PHBS Tingkat Puskesmas 0
7 Terlaksananya Kampanye Gerakan Hidup Bersih 100%
dan Sehat dan tersedianya WC
8 Terlaksananya Kegiatan Promkes dan pembinan 70%
poskestren di wilayah kerja puskesmas
PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN KELUARGA
1 Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan ( PN ) 100%
2 Persentase persalinan di Faislitas Pelayanan 79%
Kesehatan ( PF )
3 Persentase puskesmas yang melaksanakan kelas 84%
ibu hamil
4 Persentase puskesmas yang melakukan orientasi 88%
program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi ( P4K )
5 Persentasi ibu hamil yang mendapatkan pelayanan 84%
antenatal pertama ( K1 )
6 Persentasi ibu hamil yang mendapatkan pelayanan 100%
antenatal minimal 4 kali ( K4 )
7 Persentasi ibu nifas yang mendapat pelayanan nifas 94%
3 kali ( KF3 )
8 Persentasi penanganan komplikasi obstetri ( PK 82%
Obstetri )
9 Persentase kunjungan neonatal pertama ( KN1 ) 81%
10 Persentase kunjungan neonatal lengkap ( KN 100%
Lengkap )
11 Persentasi penanganan komplikasi 78%
12 Persentase cakupan kunjungan bayi 80%
13 Persentase caupan pelayanan anak balita 70 %
14 Persentase puskesmas yang melakukan penjaringan 100%
kesehatan untuk peserta didik kelas 1
15 Persentase puskesmas yang melaksanakan 100%
penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 7
dan 10
16 Persentase puskesmas yang menyelenggarakan 75%
24
kegiatan kesehatan remaja
17 Persentase puskesmas yang menyelenggarakan 35%
pelayanan kesehatan santun lanjut usia
18 Persentase puskesmas dengan posyandu/ posbindu 30%
lansia aktif di setiap desa
19 Persentase lansia yang mendapatkan pelayanan 35%
kesehatan
26
IV. TINJAUAN MANAJEMEN:
A. UMUM.
Pedoman ini mencakup pelaksanaan Tinjauan Manajemen dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu sesuai standart akreditasi Puskesmas.
Tanggung Jawab,
1. Kepala Puskesmas.
1). Memimpin Rapat Tinjauan Manajemen.
2).Memutuskan hal-hal yang dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen.
2. Ketua Tim Mutu Puskesmas.
1). Mene2tapkan,menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan Manajemen.
2).Melaksanakan dan mendokumentasikan pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen.
3. Koordinator Pelayanan Klinis,Administrasi Manajemen /Ka.TU dan
Koordinator Upaya Puskesmas serta seluruh pelaksana,menindak lanjutihasil
keputusan Rapat Tinjauan Manajemen.
4. Kebijakan.
Kepala Puskesmasmenetapkan dan melaksanakan Tinjauan Manajemen
Sekurang-kurangnya 6 ( enam ) bulan sekali dalam bentuk Rapat Tinjauan
Manajemen dengan cara;
Menetapkan ,menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan Manajemen Untuk
Memastikan kesesuaian,kecukupan dan efektivitas penerapan SistemManajemen
Mutu.
5. Dokumen Terkait.
SPO Tinjauan manajemen dan kinerja.
C. LUARAN TINJAUAN.
Keluaran Tinjauan Manajemen meliputi:
27
1. Perbaikan dari efektivitas Sistem Manajemen Mutu.
2. Pebaikan Produk yang terkait dengan persyaratan pelanggan
3. Sumber daya yang dibutuhkan.
4. Memastikan hasil-hasil dari Rapat Tinjauan Manajemen didokumentasikan.
29
B. Pengelolaan sumber daya manusia
Pedoman ini menerangkan pemastian tentang sumber daya manusia yang kompeten dalam
menerapkan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas,
1. Penyediaan sumber daya manusia
a. Pengajuan usulan kebutuhan pegawai ke Dinas Kesehatan Kabupaten
berdasarkan pola ketenagaan
b. Proses rekrutmen dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah
c. Proses kredensial untuk jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh puskemas
dilakukan oleh dinas kesehatan kemudian diverivikasi administrasinya oleh
kepala Tata Usaha puskesmas
d. Proses pelatihan dan peningkatan kompetensi
Pengajuan pengusulan jenis pelatihan yang dibutuhkan oleh
puskesmas
Mengirimkan peserta sesuai kriteria yang disebutkan dalam undangan
dari pihak terkait
C. INFRASTRUKTUR
Pedoman ini menjelaskan prasarana yang berpengaruh dalam System Manajemen
Mutu Puskesmas Wewenang dan tanggung jawab;
1. Kepala Puskesmas
Menetapkan dan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dan
mempengaruhi Kepuasan Pelayanan Puskesmas
2. Koordinator Pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/Ka. TU dan
Koordinator Upaya Puskesmas
a. Memastikan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk mendukung
Pelayanan Puskesmas
b. Memastikan sarana dan prasarana yang digunakan di unit kerja sesuai
Petunjuk kerja/ SPO yang telah ditetapkan
3. SKebijakan
a. Puskesmas menetapkan, menyediakan, memelihara prasarana yang
diperlukan untuk mencapai kesesuaian pelayanan
b. Prasarana tersebut meliputi gedung, tempat kerja, peralatan utilitas,
peralatan kesehatan, peralatan-peralatan pembantu pelayanan pasien
dilingkungan Puskesmas
4. Dokumen Terkait
a. SPO Pemeliharaan Lingkungan Kerja
b. SPO Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
D. LINGKUNGAN KERJA.
30
Pedoman ini menjelaskan lingkungan kerja yang berpengaruh dalam Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas.
Wewenang dan tanggung jawab;
1. Kepala Puskesmas
Menetapkan dan menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan dan
mempengaruhi Kepuasan Pelayanan Puskesmas
2. Koodinator Pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/Ka. TU dan
Koordinator Upaya Puskesmas
a) Memastikan pemeliharaan lingkungan kerja dilaksanakan untuk
mendukung pelayanan puskesmas
b) Memelihara lingkungan kerja untuk mencapai kesesuaina pelayanan
c) Menjaga kebersihan, kerapian dan kenyamanan lingkungan kerja di
unit kerja.
3. Kebijakan
a) Puskesmas menetapkan, menyediakan lingkungan kerja yang
diperlukan untuk mencapai kesesuaian pelayanan
b) Puskesmas mengindentifikasi dan mengatur unsur-unsur lingkungan
kerja untuk mencapai kesesuaian pelayanan dengan cara menjaga
kebersihan lingkungan kerja dan menjaga kondisi ruang kerja.
4. Dokumen Terkait
a) SOP Pemeliharaan Lingkungan Kerja
b) SOP Pemeliharaan Sarana dan Prasaran
35
Audit internal dilakukan secara berkala setiap 6 bulan oleh Tim Audit
Internal dikoordinasikan oleh Tim Mutu dan dilaporkan dalam rapat
Tinjauan Manajemen
3. Pemantauan dan Pengukuran Proses Kinerja
Dilakukan Pemantauan dan Pengukuran Proses dan Kinerja pemberi
Layanan Klinis secara berkala dievaluasi dan direncanakan tindak
lanjut perbaikan
4. Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
Dilakukan Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan sesuai
indikator yang ditetapkan secara berkala setiap 3 bulan oleh Tim
Mutu, dievaluasi dan direncanakan tindak lanjut perbaikan.
c) Pengendalian jika ada hasil yang tidak memuaskan
Dilakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut terhadap hasil yang tidak sesuai
target indikator kinerja klinis dan evaluasi terhadap tindak lanjut yang sudah
dilakukan.
d) Analisis dan tindak lanjut
Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien diukur, dikumpulkan,
dievaluasi berkala dan dilakukan tindak lanjut.
e) Penerapan Manajemen Resiko
Manajemen resiko diterapkan disetiap unit layanan dan dilakukan evaluasi
serta tindak lanjut
f) Peningkatan Berkelanjutan
Program peningkatan mutu kinerja klinis dilakukan berkesinambungan
melalui evaluasi oleh Tim mutu.
g) Tindakan Korektif
Disusun prosedur tindakan korektif sebagai upaya perbaikan terhadap
capaian hasil kegiatan yang tidak sesuai
h) Tindakan Preventif
Disusun prosedur tindakan preventif untuk mencagah adanya kegiatan yang
menghambat terlaksanya kegiatan dan pencapaian hasil optimal
36
PENUTUP
Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pasien. , Dimensi
mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan maupun penyelenggara
pelayanan kesehatan, .
Kepuasan pasien merupakan salah satu indiktor kualitas pelayanan. dan banyaknya kunjungan
pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan .
Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan. Namun
ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu dan
kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan.
Permasalahan yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan, yang berawal
dari kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan pelayanan yang tidak
bisa menyesuaikan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu,
managemen resiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Pedoman ini menyampaikan hasil kajian tentang ketenagaan, sarana dan pengendalian
mutu pelayanan puskesmas. Agar Puskesmas dapat menjala nkan fungsinya secara
optimal perlu dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan
maupun sumber daya yang digunakan.
Demikian Pedoman Manajemen mutu ini dibuat dan disahkan oleh Kepala
Puskesmas Rawat Inap Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk
dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka
menjalankan sistem manajemen mutu serta tugas dan tanggung jawab masing -
masing sesuia dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.
Kepala Puskesmas Rawat Inap Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dan seluruh karyawan mendukung sepenuhnya pelaksanaan sistem manajemen
mutu ini sebagai komitmen yang tidak dapat ditawar -tawar.
37