Вы находитесь на странице: 1из 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur terucap hanya pada Allah SWT yang Maha Esa atas Ridhanya,
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas mengenai
Pengembangan Formularium Rumah sakit dan Panitia Farmasi dan Terapi (PFT)

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi


Muhammad SAW, kepada keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umat yang
senantiasa taat dalam menjalankan syariatnya.

Kami mengucapkan terima kasih yang tiada tara kepada seluruh pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung
maupun tidak.

Bila dalam penyampaian makalah ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan
bagi pembaca, dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf yang setulusnya.

Kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami harapkan untuk
perbaikan makalah ini kedepan. Semoga taufik, hidayah dan rahmat senantiasa
menyertai kita semua menuju terciptanya keridhaan Allah SWT.

Makassar, 07 September 2018

Kelompok 6

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................................1

DAFTAR ISI
...............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latarbelakang...............................................................................................3
B. Rumusan
masalah..............................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Formulararium………………………………………….6


B. Keuntungan Sistem Formularium……………………………..……..8
C. Pengadaan Suatu SistemFormularium………………………………....10
D. Isi dan Organisasi Formularium …………………………………….....25
E. Format dan Penampilan Formularium …………………………………38
F. Definisi Panitia Farmasi dan Terapi……………………………………...48
G. PerananPanitiaFarmasi dan Terapi………………………………………65
H. Kebijakan Panitia Farmasi dan Terapi…………………………………73

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..............................................................................................75
B. Saran ..............................................................................................75

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang

Formularium sangat umum dalam banyak sistem kesehatan modern,


khususnya di rumah sakit. Formularium dipandang sebagai harta yang berharga
sebagai peresepan nasional dan praktek pengobatan modern. Ada beberapa alasan
mengapa seseorang berkeinginan mengembangkan suatu formularium untuk
institusi atau Negara tertentu, namun untuk memahami bagaimana formularium
dapat meembantu, penting untuk memahami apa yang membuat peresepan yang
baik dan faktor yang mempengaruhi praktek klinis. Di antara hal-hal tersebut,
yang paling penting yaitu bahwa orang berusaha mencapai efektivitas maksimum
obat yang diresepkan.

Efektivitas berarti bahwa penyakit yang diberi perlakuan dihilangkan atau


dimodifikasi sedemikian rupa sehingga kehidupan pasien diperbaiki. Ini
merupakan ukuran kehidupan nyata yang mungkin tidak sama dengan khasiat
dalam percobaan klinis yang kondisi obat digunakan mungkin berbeda dari
praktek biasa. Tidak ada pengobatan yang sempurna dan dalam sebagian besar
memperoleh manfaat bagi seorang yang tidak akan diperoleh tanpa pengobatan.
Sebagai contoh kita mungkin mengobati infeksi dengan antibiotic untuk 10 pasien
dalam rangka untuk memperoleh manfaat bagi 2 orang di antaranya ( Aslan,
2003).

Fungsi pemantauan farmasi dan terapi tersebut dapat dilakukan oleh suatu
komite. Akan tetapi, disebabkan kerumitan dan kepekaan kebijkan dari tugas itu,
pelaksanaan fungsi tersebut selalu diberikan kepada suatu komite dari staf medik,
yang disebut panitia farmasi dan terapi (PFT).

Pembentukan suatu PFT yang efektif akan memberi kemudahan dalam


pengadaan sistem formularium yang membawa perhatian staf medik pada obat
yang terbaik dan membantu mereka dalam menyeleksi obat terapi yang tepat bagi
pengobatan penderita tertentu. Panitia ini difungsikan ruma sakit untuk mencapai
terapi obat yang rasional.

Pengalaman menunjukkan diperlukan garis komunikasi dan hubungan


organisasi yang formal antara staf medis dan IFRS. Oleh karena itu,
pembentukkan PFT diperlukan agar hubungan antara IFRS dan semua profesional
kesehatan di rumah sakit dapat terpelihara dengan baik (Siregar, 2004).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi sistem formulararium ?
2. Apa saja keuntungan sistem formularium ?
3. Bagaimana cara pengadaan suatu sistem formularium ?
4. Bagaimana isi dan organisasi formularium?
5. Bagaimana format dan penampilan formularium?
6. Apa definisi panitia farmasi dan terapi ?
7. Apa saja peranan panitia farmasi dan terapi ?
8. Apa saja kebijakan panitia farmasi dan terapi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi sistem formulararium
2. Untuk mengetahui keuntungan sistem formularium
3. Untuk mengetahui cara pengadaan suatu sistem formularium
4. Untukmengetahuiisidanorganisasiformularium
5. Untuk mengetahui format dan penampilan formularium
6. Untuk mengetahui definisi panitia farmasi dan terapi
7. Untuk mengetahui peranan panitia farmasi dan terapi
8. Untuk mengetahui kebijakan panitia farmasi dan terapi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Formulararium

Formularium adalah hanya sebagian dari sistem.Formularium sangat umum


dalam banyak sistem kesehatan modern, khususnya di rumah sakit. Formularium
dipandang sebagai harta yang berharga sebagai peresepan nasional dan praktek
pengobatan modern. Ada beberapa alasan mengapa seseorang berkeinginan
mengembangkan suatu formularium untuk institusi atau Negara tertentu, yaitu :

1. Penyempurnaan pengobatan
2. Penurunan risiko
3. Penurunan biaya
4. Penyempurnaan suplai

Hal yang paling penting dalam hal ini yaitu untuk menyempurnakan
pengobatan pasien dengan menghilangkan obat yang kurang baik dan mengganti
dengan obat yang lebih baik melalui sistem kesehatan. Formularium harus juga
mengurangi risiko pengobatan tidak hanya dengan meniadakan obat yang kurang
baik atau berbahaya tetapi juga dengan meyakinkan bahwa penulis resep,
farmasis, dan perawat terbiasa dengan jumlah macam obat yang lebih kecil dan
mengetahui bagaimana menggunakannya dengan baik. Dua alasan ini seharusnya
menjadi alasan utama untuk setiap formularium dan harus didukung oleh semua
yang terlibat.Penurunan biaya mungkin juga merupakan manfaat formularium,
khususnya jika obat generik digunakan dari pada patennya yang ekivalen dan obat
sederhana digunakan daripada campuran yang kompleks. Biaya mungkin juga
turun dengan pengguanaan obat yang lebih lama beredar, obat yang terbukti baik
daripada yang lebih baru, yang dipasarkan dengan gencar tetapi bukan menjadi
alasan utama bagi sebuah formularium karena hal ini tidak dikritisi sebagai
penempatan dan sebelum perawatan pasien.Penurunan biaya harus dilihat sebagai
tambahan manfaat dan bukan alasan utama sebuah formularium. Jika sebuah
formularium digunakan suplai obat-obatan juga harus disempurnakan karena
rumah sakit akan membutuhkan persediaan yang lebih sedikit dan akan dapat
mengontrol pembelian dan distribusi obat lebih efektif.

Sistem formularium termasuk formularium adalah suatu sistem bagi anggota


sifat medik yang mencakup pengusulan obat untuk dimasukkan ke dan / atau
dihapus dari formularium; program evaluasi penggunaan obat (EPO) ; pelaporan
ROM; pengadaan program monografi acuan dan program pendidikan “in-service”
berkaitan dengan obat. Sistem formularium adalah suatu metode yang digunakan
staf medik dari suatu rumah sakit yang bekerja melalui PFT, mengevaaluasi,
menilai, daan memilih dari berbagai zat aktif obat dan produk obat yang tersedia,
yang dianggap paling berguna dalam perawatan penderita. Hanya obat yang
dipilih demikian yang secara rutin tersedia di IFRS.Jadi, sistem formularium
adalah sarana penting dalam memastikan mutu penggunaan obat dan pengendalian
harganya. Sistem formularium menetapkan pengadaan, penulisan, dispensing, dan
pemberian suatu obat dengan nama dagang obat dengan nama generik apabila
obat itu tersedia dalam dua nama tersebut.

Hasil utama dari pelaksanaan sistem formularium adalah formularium rumah


sakit. Formularium adalah dokumen berisi kumpulan produk obat yang dipilih
PFT disertai informasi tambahan penting tentang penggunaan obat tersebut, serta
kebijakan dan prosedur berkaitan obat yang relevan untuk rumah sakit tersebut,
yang terus menerus direvisi agar selalu akomodatif bagi kepentingan penderita
dan staf profesional pelayanan kesehatan, berdasarkan data konsumtif dan data
morbiditas serta pertimbangan klinik staf medik rumah sakit itu. Karena
formiularium itu merupakan sarana bagi staf medik.IFRS dan perawat
menggunakan sistem tersebut adalah penting bahwa formularium harus lengkap,
ringkas, dan mudah digunakan.Salah satu karakteristik penting dari dari suatu
sistem formularium ialah bahwa sistem itu mencerminkan pertimbangan klinik
mutakhir dari staf medik rumah sakit tempat sistem itu diteraokan.Sistem tersebut
haru lentur dan dinamis.

B. Keuntungan Sistem Formularium

Penerapan sistem formularium rumah sakit memberi kegunaan penting bagi


rumah sakit.Suatu sistem formularium yang dikelola dengan baik mempunyai tiga
kegunaan yang memberikan tiga keuntungan atau manfaat untuk rumah
sakit.Kegunaan pertama dan utama dari sistem formularium adalah untuk
membantu meyakinkan mutu dan ketetapan penggunaan obat dalam rumah
sakit.Kegunaan kedua adalah sebagai bahan edukasi bagi staf tentang terapi obat
yang tepat.Kegunaan ketiga adalah memberi rasio manfaat-biaya yang tertinggi,
bukan hanya sekedar pengurangan harga.

Keuntungan yang pertama ialah karena para dokter san staf profesional
lainyya dengan keahlian bidang pokok utama untuk tiap kategori obat dapat
mengetahui obat yang secara rutin tersedia bagi perawatan penderita.Misalnya
seorang dokter spesialis penyakit dalam yang ingin menggunakan suatu obat mata
antiinfeksi, memilih di antara formulasi yang oleh dokter spesialis penyakit mata
paling dipercaya. Dalam hal ini, sistem formularium menyediakan suatu pencarian
keterangan tidak resmi tentang obat pilihan.Obat formularium pada umunya
adalah yang paling tepat, tetapi itu tidak dapat menjamin bahwa obat digunakan
untuk indikasi yang tepat pada dosis optimal atau untuk lama penggunaan yang
tepat.Oleh karena itu, suatu program EPO adalah suatu komponen dari suatu
sistem formularium yang dikelola dengan baik.

Keuntungan kedua adalah bahan edukasi tentang obat.Ribuan formulasi obat


tersedia secara komersial.Tidak ada seorang profesional dapat mengetahui itu
semua dengan cukup baik untuk semua penggunaan secara rasional.Formularium
harus memuat sejumlaah pilihan terapi obat yang wajar, yang jenisnya dibatasi
secukupnya agar anggota staf dapat mengetahui dengan mengingat obat
formularium yang mereka gunakan secara rutin. Anggota staf dapat merasa
nyaman dengan kenyataan bahwa penderita mereka tidak akan ditolak
menggunakan obat baru yang penting, jika mereka mengetahui bahwa obat
tersebut akan dipertimbangkan untuk masuk formularium pada waktu yang tepat.
Untuk mempertahankan keuntungan ini, apabila obat baru dipertimbangkan untuk
masuk formularium, obat yang mirip termasuk obat yang sebelumnya sudah
masuk formularium harus dikaji ulang dan dihapus jika perlu.Tidak jarang, satu
obat baru dapat mengganti dua atau lebih obat yang lebih lama. Keuntungan
pendidikan yang berguna dapat dihasilkan, apabila pengkajian golongan obat yang
dilakukan bersama dengan staf rumah sakit melalui buletin informasi obat yang
disponsori oleh PFT.

C. Pengadaan Suatu Sistem Formularium

Sebuah formularium harus diawali dengan definisi cakupan yang jelas yang
padanya mendapat persetujuan yang luas. Hal ini akan mendorong penulis resep
yang ragu terhadap formularium untuk yakin terhadap sistem dan akan membantu
pengenalan bagian yang lebih kontroversial atau sulit. Sangatlah penting untuk
memperoleh keberhasilan awal.
Semua bagian formularium harus ditulis oleh pihak berwenang yang dihormati
pada bidangnya dan harus mendapat penyesuaian dengan pedoman nasional atau
internasional yang terkait.Juga harus mencerminkan pilihan dan kondisi setempat
dan dengan demikian ditawarkan untuk konsultasi diantara pengguna sebelum
diterapkan.Dalam sebagain sistem kesehatan, penulis resep tidak dapat dipaksa
untuk berpegang teguh terhadap formularium dan oleh karena itu harus
diyakinkan untuk menyetujuinya. Pertemuan resmi dan diskusi pribadi antara
sejawat keduanya penting dalam proses meyakinkan.

Formularium yang besar dapat gagal karena pengguna tidak menyukai cara
penyajiannya dan dengan demikian tidak menggunakannya. Formularium harus
juga sering dan mudah diperbarui dan oleh karena itu buku bendel yang mahal
tidak sesuai; catatan atau basis data computer lebih mudah untuk diubah secara
cepat dan murah. Penulis resep akan cepat kehilangan keyakinan dalam sistem
yang tidak mutakhir.

Factor kunci dalam penerapan formularium yang berhasil, yaitu :


1. Melibatkan pemakai dalam pendesainan
2. Memperoleh kewenangan, dukungan kepercayaan
3. Diterapkan dalam tahapan yang dapat dikelola atau pada bidang tertentu
4. Yakin dapat dilaksanakan dan praktis
5. Direvisi seringkali untuk menjaga tetap mutakhir
6. Publikasi,motivasi,seringkali diingatkan. Umpan balik atas manfaat.

Langkah pertama dalam pengadaan suatu sistem formalurium yang berhasil


adalah memastikan bahwa kewajiban, kewenangan, tugas, fungsi, hak dan
tanggung jawab PFT tercantum dalam anggaran dasar / anggaran rumah tangga
atau dalam dokumen peraturan rumah sakit.

D. Isi Dan Organisasi Formularium

Keputusan tentang isi suatu formularium rumah sakit adalah menjadi


tanggung jawab yang menerbitkannya.Tidak ada persyaratan isi suatu
formularium yang ditetapkan. Oleh karena itu, PFT harus dituntun dan
dipengaruhi oleh peranan yang diramalkan atau yang diharapkan, yang akan
diambil formularium. Jika formularium berfungsi hanya mengndalikan obat yang
boleh digunakan di rumah sakit oleh staf medic, yang diperlukan hanya
suatudaftar obat dan informasi tambahan yang oleh PFTdianggap
perlu.Sebaliknya, juga difungsikan sebagai alat informative yang berguna dalam
praktik klinik sehari-hari, isinya harus diperluas guna memenuhi sasaran tersebut.

Sesuai dengan tujuan tersebut, formularium harus terdiri atas tiga bagian
pokok, yaitu:

1. Informasi Tentang Kebijakan dan Prosedur Rumah Sakit Mengenai Obat


Materi yang dimasukkan dalam bgian ini bervariasi dari rumah sakit ke
rumah sakit lain. Pada umumnya, hal-hal berikut dapat dimasukkan seperti:
a. Kebijakan dan prosedur formularium, termasuk hal seperti pembahsan
pada penggunaan pbat (jika ada) dan prosedur untuk memohon suaut obat
ditambahkan ke dan atau dikeluarkan dari dalam formularium.
b. Karegori obat sesuai formularium: obat formularium, obat
nonformularium, obat dalam percobaan dan obat investasi.
c. Uraian singkat tentang PFT, termasuk keanggotaan, tugas, fungsi,
tanggung jawab dan wewenang.
d. Uraian singkat tentang system formularium, antara lain definisi, lingkup,
tujuan pelaksanaan, dan penanggung jawab system formularium di rumah
sakit.
e. Peraturan rumah sakitt yang menguasai penulisan resep, dispending, dan
komsumsi/pemberiaan obat.
f. Prosedur operasional IFARS seperti jam pelayanan, kebijakan pelayanan
resep penderita rawat jalan, system penangihan, penanganan permohonan
informasi obat, pelayann terspesialisasi dari IFARS seperti pelayanan
farmasi klinik.
g. Informasi tentang penggunaan formularium, termasuk cara obat
formularium diatur, informasi yang tekandung dalam tiap obat
formularium. Acuan dari sumber informasi rinci tentang formularium obat
harus dimasukkan.
h. Cara penggunaan formularium
i. Penjelasan tentang monografi obat formularium
j. Contoh formulir seperti penambahan atau penghapusan obat kea tau dari
formularium
k. Formulir order nutrisi penetralan lengkap
l. Formulir order oabat
m. Judul materi edukasi perderita
n. Program IFARS, misalnya informasi obat, pelayanan mutu, pelayanan
farmasi klinik
o. Peraturan pelayanan penderita rawat jalan dan penderita rawat tinggal
p. Pedoman untuk nutrisi penetralan lengkap

2. Monografi Obat Formularium Rumah Sakit

Panduan informasi atau monografi obat yang mengandung ringkasan


informasi obat, tetapi cukup informatifbagi professional kesehatan di rumah
sakit. Jadi, bukan merupakan suatu suatu monografi lengkap bahkan merupakan
suatu acuran praktis yang mengandung informasi terpilih yang relevan bagi
dokter penulis resep/order, perawat dan pelaku pelayanan kesehatan lain. Pada
umunya, informasi itu mencakup nama generik, indikasi penggunaan, jadal
pemberian, kontraindikasi, efek samping, dan informasi penting yang harus
diberikan pada penderita. Formularium rumah sakit dipusatkan pada obat, yang
didasarkan pada monografi obat individu atau golongan terapi. Formularium
dapat atau tidak mengandung pernyataan evaluasi atau perbandingan berbagai
obat. Bagian ini merupakan jantung dan formularium.

3. lnformasi Khusus

Secara khas, bagian ini mengandung informasi yang tidak segera tersedia dari
sumber lain. Contoh jenis materi yang terdapat dalam bagian informasi khusus
antara lain:

1. Daftar singkatan yang telah disetujui rumah sakit


2. Aturan untuk menghitung dosis pediatrik
3. Table kandungan natrium dalam antasida
4. Daftar produk obat bebas gula
5. Daftar isi kotak obat keadaan darurat
6. Pedoman menghitung dosis bagi penderita dengan gangguan fungsi ginjal
7. Table interaksi obat
8. Antidotum keracunan
9. Daftar produk nutrisi
10. Table dosis setara dari obat yang mirip (misalnya, kortikosteroid)
11. Formula baku nutrisi parenteral
12. Pengambilan sampel farmakokinetik dan informasi pemantauan
13. Dosis, konsentrasi, dan pengenceran baku dari obat keadaan darurat yang
umum
14. Pembawa dan pengencer baku untuk injeksi pediatrik
15. Kandungan elektrolit dari sediaan parenteral volume besar
16. Obat nonformularium
17. Perhitungan miliekivalen
18. Nomogram untuk penetapan luas permukaan tubuh, tinggi, dan bobot
anak-anak dan dewasa
19. Daftar sediaan insulin
20. Pedoman untuk pemantauan konsentrasi serum
21. Bersihkan kreatinin yang dihitung (creatinine clearance calculated)
22. Nilai laboratorium normal
23. Pedoman untuk penulisan order kemoterapi
24. Pedoman penulisan order obat
25. Dan sebagainya, tergantungan pada kebutuhan rumah sakit

E. Format dan Penampilan formularium

Format formularium sangat penting karena akan menentukan kepraktisan


penggunaan sehari-hari dan juga biaya penerbit. Ada baiknya sebelum memulai
pekerjaan dalam pengembangan format formularium, dianjurkan agar apoteker
mengumpulkan formularium dari berbagai rumah sakit. Pengalaman telah
membuktikan bahwa suatu formularium yang ukurannya cukup kecil, yang
memungkinkannya dibawa dalam saku baju praktik professional pelayanan
kesehatan dapat menyenangkan, terutama staf medic dan itu meningkatkan
penggunaan obat formularium.

Penampilan dan struktur suatu formularium yang dicetak mempunyai


pengaruh penting pada penggunaannya. Walaupun pekerjaan seni dari bahan yang
rumit dan mahal tidak diperlukan, formularium harus secara visual
menyenangkan, mudah dibaca, dan professional dalam penampilan. Tata bahasa
yang sesuai, ejaan, dan tanda baca yang benar dan terorganisir, kerapihan sangat
perlu ditetapkan dalam formularium rumah sakit.

Tidak ada format tunggal atau pengaturan yang harus diikuti oleh semua
formularium. Suatu formularium rumah sakit pada umumnya mempunyai
komposisi seperti tersebut dibawah ini:
1. Sampul luar dengan judul formularium; nama rumah sakit, tahun berlaku,
dan nomor edisi
2. Daftar isi
3. Kata pengantar
4. Cara menggunakan formularium
5. Informasi tentang kebijakan dan prosedur rumah sakit tentang obat (lihat
teks)
6. Produk obat yang disetujui PFT digunakan dirumah sakit
a. Sediaan obat yang ditambah dan dihapus sejak edisi terdahulu
b. Daftar acuan silang nama generik-dagang
a. Indeks produk obat berdasarkan penggolongan farmakologi/terapi dagang.
Obat nama dagang diuraikan, cukup diberikan catatan: “lihat ... (nama
genetic)”
7. Lampiran
Berisi informasi kusus (lihat teks)

Teknik Meningkatkan Penampilan Dan Kemudahan Menggunakan Formularium


1. Menggunakan warna kertas berbeda untuk tiap bagian/seksi formularium
2. Menggunakan indeks pinggir
3. Membuat formularium seukuran saku baju praktik
4. Mencetak tebal nama generik judul tiap produk obat
5. Dan lain-lain

F. Definisi Panitia Farmasi dan Terapi

Komite medik adalah wadah nonstruktural yang keanggotaannya dipilih


dari Ketua Staf Medis Fungsional (SMF) atau yang mewakili SMF yang ada di
rumah sakit. Komite medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
pimpinan rumah sakit (Permenkes No 244/MENKES/PER/III/2008).

Panitia Farmasi Terapi (PFT) adalah sekelompok penasihat dari


staf medik dan bertindak sebagai garis komunikasi organisasi antara staf medik
dan instalasi farmasi rumah sakit. Pembentukan suatu PFT yang efektif akan
memberikan kemudahan dalam pengadaan sistem formularium yang membawa
perhatian staf medik pada obat yang terbaik dan membantu mereka dalam
menyeleksi obat terapi yang tepat bagi pengobatan pasien tertentu. Panitia ini
difungsikan rumah sakit untuk mencapai terapi obat yang rasional (Siregar dan
Amalia, 2004).
Ketua PFT dipilih dari dokter yang diusulkan oleh komite
medik dan disetujui pimpinan rumah sakit. Ketua adalah seorang anggota staf
medik yang memahami benar dan pendukung kemajuan Instalasi Farmasi
Rumah Sakit (IFRS) dan mempunyai pengetahuan mendalam tentang terapi
obat. Sekretaris panitia adalah kepala IFRS atau apoteker senior lain yang
ditunjuk oleh kepala IFRS. Susunan anggota PFT harus mencakup dari tiap
SMF yang ada di rumah sakit (Siregar dan Amalia, 2004).

G. Peranan Panitia Farmasi Dan Terapi

Di suatu rumah sakit diperlukan suatu fungsi pemantaun farmasi dan terapi
yang mencakup;

1. Pengembangan kebijakan dan produser mengenai seleksi, distribusi,


penanganan, penggunaan, dan pemberian/konsumsi obat dan bahan uji
diagonistik.
2. Pengembangan dan pemeliharaan formularium obat
3. Evaluasi dan, apabila tidak ada mekanisme demikian persetujuan protokol,
berkaitan dengan penggunaan obat investigasi atau obat percobaan
4. Penetapan dan pengkajian semua reaksi obat yang merugikan
Panitia farmasi dan terapi memberi rekomendasi atau membantu
memformulasi program yang didesain untuk memenuhi kebutuhan staf
profesional (dokter, perawat, apoteker, dan praktisi pelayanan kesehatan lainnya)
untuk melengkapi pengetahuan mutakhir tentang obat dan penggunaan obat.
Panitia farmasi dan terapi ini meningkatkan penggunaan obat secara rasional
melalui pengembangan kebijakan dan produser yang relevan untuk seleksi obat,
pengadaan, penggunaan, dan melalui edukasi tentang obat bagi penderita dan
staf profesional.Apoteker lebih terperangkap dalam membuat keputusan rutin
tentang jenis, kuantitas obat yang dibeli, serta sumbernya, daripada
memfokuskan pada perencanaan jangka panjang, kebijakan dan program untuk
peningkatan keamanan dan manfaat-biaya penggunaan obat.Oleh karena itu
pula, di dalam rumah sakit beroperasi apotek swasta atau apotek milik rumah
sakit yang diswastakan sehingga obat yang beredar dan digunakan di rumah
sakit tidak di bawah pengawasan dan kendali IFRS dan PFT.Keadaan ini
menyebabkan tidak berfungsinya IFRS dan PFT sebagaimana seharusnya dan
dapat merugikan penderita karena harga yang tidak terkendali, ketidakamanan,
dan ketidakrasionalan penggunaan dan mutu obat yang terjamin.

H. Kebijakan Panitia Farmasi Dan Terapi

Untuk mencegah salah pengertian diantara anggota panitia dan selanjutnya


seluruh staf medic, adalah penting bahwa panitia menetapkan berbagai kebijakan
untuk pengendalian penggunaan obat di rumah sakit.Kebijakan tersebut harus
luas dan harus dikaji secara berkala guna memastikan kemutakhirannya.
Beberapa kebijakan itu antara lain :

1. Pengusulan Obat Baru


Pengusulan PERMOHONAN UNTUK
suatu obat baru EVALUASI
untuk STATUSrumah
formularium FORMULARIUM
sakit harus diajukan
dengan menngunakan RUMAH
Formulir Permohonan untuk
SAKIT:…………………. Evaluasi Status
Formularium.Formulir iniPANITIA
dapat FARMASI
diperolehDAN
dariTERAPI
IFRS.Formulir yang telah diisi
dapat diajukan oleh setiap anggota staf medic. Panitia akan mengevaluasi
Permohonan untuk:………….masuk……..…..penghapusan
permohonan dan member tahu pengusul tentang keputusan diterima atau ditolak.
1. Nama Generic:
Pengusul mempunyai
2. Nama Dagang: peluang naik banding terhadap keputusan panitia.
3. Bentuk sediaan dan kekuatan yang diinginkan:
4. Produk yang dapat dibandingkan( dengan produk yang ada dalam
formularium)
5. Maksud penggunaan terapi
6. Alas an mengapa obat ini dimasukkan pada (atau dihapus dari) Formularium
Rumah Sakit ( misal :apa keuntungan /kerugian obat yang diusulkan terhadap
obat formularium yang mirip)
7. Apakah obat lain yang terdaftar pada butir diatas harus diganti dengan obat
baru yang direkomendasikan ini ?
…………..Ya………..Tidak
Mengapa…………………..
8. Referensi (acuan pustaka)
Dokter pengusul: ………………………….
SMF/Bagian: ……………………Tanggal: ……………..
Tanda Tangan: …………………………….

Tindakan yang diambil PFT (Tanggal): …………………


Instruksi :
i. Formulir ini harus diketik dan diisi lengkap. Setiap formulir yang tidak
lengkap diisi, akan dikembalikan kepada dokter pengusul
ii. Dokter pengusul atau perwakilan yang ditunjuk menghadiri pertemuan
PFT untuk menyediakan informasi lanjut kepada PFT
iii. Satu salinan formulir ini akan dirim kepada ketua SMF untuk infoemasi
saja
iv. Harap kembalikan formulir ini ke: Sentra Informasi Obat
Gambar 1.3 contoh formulir permohonan evaluasi status obat formularium

2. Kategori Obat

Obat yang dievaluasi dan disetujui oleh PFT akan ditempatkan pada salah satu
kategori berikut.
a. Obat Formularium
Adalah obat yang telah tersedia secara komersial, yang direkomendasikan PFT
sebagai obat yang baik untuk perawatan penderita dengan penggunaan yang
telah ditetapkan dengan baikSetelah diterima sebagai suatu obat formularium
maka obat itu dapat ditulis oleh semua anggota staf medic rumah sakit.
b. Obat yang Disetujui dengan Syarat Periode Percobaan
Adalah obat yang telah tersedia secara komersial yang akan dievaluasi PFT
selama periode 6 atau 12 bulan sebelum pertimbangan akhir. Selama periode
ini, obat tersebut dapat ditulis oleh semua anggota staf medic.
c.Obat Formularium yang Dikhususkan
Adalah obat yang telah tersedia secara komersial yang direkomendasikan untuk
penggunaan dalam perawatan penderita yang dikhususkan.Obat dapat
ditempatkan dalam kategori ini oleh pengusul atau oleh PFT dan dapat ditulis
oleh dokter yang diberi wewenang.
d. Obat Investigasi
Adalah obat yang tidak tersedia secara komersial tetapi telah disetujui oleh
lembaga (pemerintah) yang berwenang untuk penggunaan khusus oleh peneliti
utama. Penyelidikan obat ini di rumah sakit harus disetujui oleh komite etis
dan PFT. Protokol dari studi investigasi ini harus diserahkan pada IFRS dan
obat tersebut disimpan dan di-dispensing oleh IFRS, jika diinginkan oleh
peneliti utama.

3. Obat yang Tidak Memenuhi Kategori

Obat yang tidak memenuhi keempat kategori itu harus dianggap sebagai obat
nonformularium dan tidak akan disediakan oleh IFRS. Obat nonformularium
dapat ditulis dalam jumlah terbatas untuk kasus khusus hanya oleh anggota staf
medic senior.Obat nonformularium diminta dengan menggunakan Formulir
Permohonan Obat Nonformularium.IFRS akan menyediakan dan men-dispesing
suatu obat nonformularium dalam persediaan terbatas untuk kasus tertentu.

4. Blanko Resep
Tanda tangan pada blanko resep atau order obat tidak diperkenankan (dilarang).

5. Kewenangan Dispensing

IFRS adalah satu-satunya bagian/unit di rumah sakit yang diberi wewenang men-
dispensing obat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
kebijakan serta prosedur rumah sakit. Sesuai dengan system formularium yang
telah disetujui oleh staf medic, semua obat yang di-dispensing berbasis nama
generic untuk meniadakan duplikasi persediaan dan untuk penghematan biaya.
Dokter dapat menetapkan suatu obat nama dagang tertentu apabila dianggap
perlu. Akan tetapi kewenangan untuk memilih merek / nama obat didelegasikan
kepada IFRS, sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan PFT dan
dengan melakukan suatu proses penawaran yang wajar dan pantas.

6. Perwakilan Perusahaan Farmasi (PPF)

PFT bertanggung jawab untuk mengadakan ketentuan dan peraturan yang


menguasai kegiatan perwakilan perusahaan farmasi dalam rumah sakit.Ketentuan
dan peraturan ini tersedia untuk didistribusikanoleh IFRS.

7. Obat yang Ditarik

Penarikan obat dari peredaran dapat berasal dari manufaktur pemerintah / Badan
POM atau IFRS dan penarikan dapat bersifat umum atau khusus pada satu atau
lebih nomor lot.Setelah pemberitahuan penarikan diterima, obat dipindahkan dan
diganti, dan informasi ini disampaikan kepada staf medic yang berkaitan. Semua
obat yang ditarik, jika ada dalam persediaan akan dikarantina di IFRS, sampai
petunjuk untuk pengembalian dan/atau solusi akhir ditetapkan.

8. Order Obat untuk Penderita Rawat Tinggal

a.Order rutin

Order obat dokter yang ditulis pada lembaran order obat adalah suatu resep yang
sah. Lembaran order obat yang dapat dibaca dikirim ke IFRS dan harus memuat
informasi sebagai berikut:
1. Informasi nama dan alamat PRT
2. Nama unit perawatan
3. Nama dan kekuatan obat
4. Petunjuk penggunaan
5. Rute pemberian
6. Tanda tangan dokter penulis
7. Tanggal dan waktu order ditulis

Order yang ditulis mahasiswa kedokteran harus ikut ditandatangani oleh


anggota staf medic. Kuantitas obat yang didispensing tidak perlu ditetapkan,
karena apoteker akan menetapkan sesuai dengan ketentuan dari PFT, sesuai
dengan ekoni tertinggi yang dapat dijangkau penderita, efesiensi dalam
penanganan dan penyimpanan oleh perawat dan staf IFRS.
Gambar 1.4 Contoh Formulir Permohonan obat nonformularium

PERMOHONAN OBAT NON FORMULARIUM

Nama Penderita :………….. Kamar / Ruang : No ………

1. Nama Obat :Generik ………


Nama Dagang …….
2. Bentuk sediaan dan kekuatan …..
3. Jadwal Pemberian :……….
4. Jumlah dosis yang diperlukan :…….
5. Alasan menggunakan obat ini, ketidaksetujuan terhadap obat yang
sudah ada di formularium rumah sakit.

6. Persetujuan diperoleh dari: …………………………………………

Nama dokter jaga atau residen kepala

………………………………….Tanggal : …………… Telepon : ………

Tanda tangan dokter pemohon

…………………………………………..Tanggal : ……………………

Tanda tangan apoteker

Untuk kegunaan IFRS saja Harga: ………………..


Tanggal obat diminta :………..
Tanggal penerimaan diharapkan :………………….
Tanggal penerimaan :………………….
Kebutuhan Darurat :…………………..

b. Order obat intravena


Order untuk obat intravena wajib ditulis dengan cara sama dengan order obat
rutin, mencakup informasi tanbahan sebagai berikut :

1. Kualitas yang tepat obat yang akan ditambah (dimasukkan)


2. Volume yang tepat dan larutan infuse
3. Petunjuk khusus untuk pemberian seperti tetesan intravena ,intravena
bolus (intravena cepat)
4. Waktu tertentu menggantung laruta infuse dan kecepatan tetesan
5. Petunjuk khusus untuk meneruskan atau penghentian obat intravena

c. Nutrisi Parenteral Lengkap ( NPL )


Bertujuan untuk menyajikan nutrisi yang terdiri atas asam amino esensial,
karbohidrat, dan elektrolit bagi penderita yang tidak mampu mengunyah,
mencerna atau mengabsorbsi makanan yang diberikan melalui mulut. Karena
larutan baku hiperalimentasi harus selalu dibuat segar,IFRS harus bertanggung
jawab menyediakan larutan tersebut .
1. Campuran NPL hanya boleh ditulis oleh dokter tetap,bersama-sama ahli
diet/gizi melalui konsultasi
2. Order tertulis harus dikirim ke IFRS untuk diverifikasi termasuk larutan
dasar dan semua bahan tambahan (additives)
3. Mengikuti order semula,order yang berikut harus dipastikan tiap pagi dan
direkam pada kartu penderita tertentu
4. Persediaan 24 jam diorder dokter tiap pagi
5. Hanya elektrolit dan vitamin yang boleh ditambahkan pada larutan
hiperalimentasi itu

d. Obat yang Dibawa Penderita


Obat yang dibawa ke rumah sakit oleh penderita rawat tinggal tidak boleh
dibiarkan pada penderita. Obat tersebut harus ditunjukkan kepada dokter
,kemudian dibawa kembali kerumah oleh keluarga yang bertanggung jawab atau
sahabatnya. Jika tidak mungkin demikian, wadah oabat tersebut diberi etiket
dengan nama penderita dan disimpan di lemari obat dengan seizing dokter,dikirim
ke rumah bersama penderita ketika dipulangkan dari rumah sakit.
e. Perubahan Rute Pemberian
Order obat yang baru ,wajib ditulis oleh dokter jika dikehendaki perubahan dalam
rute pemberian atau dosis.

Вам также может понравиться