Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
1. Afrid Cahyo Dewanto (16504241023)
2. Muhammad Ridwan Sulthoni (16504241027)
3. Prasetyo Budi Sasongko (16504241031)
4. Nanang Setiawan (16504241035)
5. Dhimas Setiaji (16504241039)
Dosen pengampu :
V. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membongkar rack and pinion power steering sesuai prosedur
3. Memeriksa dan mengukur setiap komponen –komponen rack and pinion power
steering
4. Mempelajari kerja system fluidanya
5. Berdiskusi mengenai kondisi komponen yang telah diperiksa dan diamati
6. Melakukan proses pemasangan rack and pinion power steering
7. Berdiskusi engtang usah pengembangan inovasi
8. Mengembalikan alat dan bahan
Salah satu tipe dari steering gear yang telah kami sebutkan diatas, akan saya share komponen-
komponennya, yaitu model rack and pinion. Pada jeni ini gerakan putar pinion diubah langsung
oleh rack menjadi gerakan mendatar. Model rack and pinion mempunyai konstruksi sederhana,
sudut belok yang tajam dan ringan, tetapi goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah
diteruskan ke roda depan.
1. Oil Seal
2. Pinion Bearing Adjusting Screw
3. Upper Bearing
4. Pinion Shaft
5. Lower Bearing
6. Bushing
7. Rack Housing
8. Rack
9. Claw Washer
10. Tie Rod
11. Clip
12. Lock nut
13. Rack Guide
14. Rack Giude Spring Cap
15. Rack boot
16. Clam
17. Rack and
VII. Lampiran
a. Gambar Kerja
Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan menggerakkan rack
dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke lengan nakel pada roda-roda depan
sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda
berputar pada arah yang sama.
gambar Sistem kemudi jenis rack dan pinion
Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk mengendalikan roda-roda
depan.
Pinion yang dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui poros intermediate, berkaitan
denngan rack.
Keuntungan :
- Konstruksi ringan dan sederhana
- Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung
- Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan
Kerugian :
- Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil atau
sedang
- Lebih cepat aus
- Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan
c. Cara kerja control steering
Saat posisi steer lurus rotary valve berada pada posisi netral. Bila rotary valve berada pada posisi netral,
rotary valve menutup right pressure chamber dan left pressure chamber. Sehingga fluida mengalir melalui
rotary valve ke saluran pembebas ( relief port )dan kembali ke pompa. saat posisi ini tidak terbentuk tekanan
dan arena tekanan kedua sisi sama, dan piston tidak bergerak.
Saat poros utama kemudi (steeringmain shaft) diputar ke salah satu arah, akan meenyebabkan control valve
ikut bergerak membuka salah satu pressure chamber sesuai arah steering mainshaft. terjadi perubahan
volume aliran fluida dan menyebabkan terbentuknya tekanan. Pada power cylinder terdapat perbedaan
tekanan di kedua sisi cylinder menyebabkan piston bergerak ke sisi yang bertekanan rendah sehingga fluida
yang berada dalam ruangan tersebut akan dikembalikan ke pompa melalui rotary valve.
Berdasar hasil pengamatan dan pemeriksaan kelompok kami . Konsdisi yang bias disimpilkan
dari pengamatan sebagai berikut:
1. Pinion = Baik
2. Rack = Baik
3. Tie-Rod = Baik
4. Rack boot = Baik
5. Rumah pinion = Baik
6. Rotary Valve = Baik
IX. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Dari data hasil praktik yang kami dapat , memnunjukkan sebagian besar komponen yang
ada pada rack and pinion power steering dalam kondisi yang baik . Namun ada beberapa
komponen yang hilang pada objek praktik seperti saluran pipa oli ke power cylinder , seal
rotary valve dan tension bar bagian atas.
b. Saran
Diharapkan adanya penambahan komponen yang hilang dan kelengkapan buku standar
justifikasi untuk memudahkan mahasiswa untuk melaksanakan praktikum
Sumber :
Autoexpose.org
Teknik-otomotif.com