Вы находитесь на странице: 1из 40

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : Dinda Ayu Annisa Tempat Praktik : Ruang 28
NIM : 180070300111004 Tgl. Praktik : 3 September 2018

A. Identitas Klien
Nama : Ny.D ................................. No. RM : 1140xxxx
Usia : 60 tahun Tgl. Masuk : 2 September pukul 06.30
Jenis kelamin : Perempuan ...................... Tgl. Pengkajian : 3 September pukul 13.30
Alamat : Ds. Tambaksari ............... Sumber informasi : Pasien dan anak asien
No. telepon :-......................................... Nama klg. dekat yg bisa dihubungi: Tn. Y
Status pernikahan : Kawin
Agama : Islam ................................ Status : Anak
Suku : Jawa ................................ Alamat : Ds. Tambaksari
Pendidikan : SMP ................................. No. telepon : ........................................
Pekerjaan : Tidak Bekerja ................... Pendidikan : S1
Lama berkerja : -........................................ Pekerjaan : Swasta
B. Status kesehatan Saat Ini
1. Keluhan utama saat pengkajian : Sesak, nyeri perut dan saat ingin kencing
2. Keluhan utama MRS : Sesak, perut membesar, mual(+), muntah(-), perdarahan pervagina (+)
3. Lama keluhan : ±3 minggu
4. Kualitas keluhan: :Pasien merasa badannya lemas, sesak
5. Faktor pencetus :Pasien mengatakan sesak dan nyerinya akibat benjolan keras
diperutnya.
6. Faktor pemberat :Nyeri bertambah bila dipakai duduk ..........................................................
7. Upaya yg. telah dilakukan:pasien berobat ke rumah sakit dengan biaya umum
8. Diagnosa medis :
a. CA Ovari Stadium IV
b. Anemia Hipokrom Micrositer ......................................
c. Ascites
d. Hipoalbumiremia
e. Anemia Renal

C. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Pasien mengatakan bahwa sakit perut yang dialaminya mulai dari Agustus 2018, namun belum
melakukan pemeriksaan kedokter sama sekali. Pasien mengatakan ada perdarahan dari vaginanya
sejak 2 minggu yang lalu. Gejala yang dirasakan pasien saat masuk rumah sakit yaitu merasa
sesak,nyeri pada perutnya, dan mual. Saat dilakukan pemeriksaan darah ternyata albuminnya rendah
2,07 g/dL. Anak pasien mengatakan bahwa rencananya melakukan kemoterapi. Namun masih
terhalang pembiayaan karena tidak memiliki bpjs. Anak pasien mengatakan ibunya lemas sejak 1
minggu yang lalu, nafsu makannya berkurang. Biasanya makan banyak, namun sekarang porsi
makannya berkurang, kemana-mana kadang dipapah karena lemas, sebelumnya masih bisa jalan
sendiri tanpa bantuan orang lain. Pasien kesulitan untuk duduk atau berdiri karena sesak, pasien
merasa enakan setelah posisi setengah duduk.

D. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : tidak pernah mengalami kecelakaan
b. Operasi (jenis & waktu) : tidak pernah operasi
c. Penyakit:
 Kronis : CA Ovari St. IV
 Akut : Anemia hipokrom mikrositer .................................................................
d. Terakhir masuki RS: 1 September 2018 untuk pemeriksaan usg biopsy di RSI Aisyiyah
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Tipe Reaksi Tindakan
Tidak ada ................................... Tidak ada ............................. Tidak ada ................................
3. Imunisasi:
( v) BCG (v) Hepatitis (v) DPT
( v) Polio (v) Campak
4. Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Merokok tidak merokok ............
Kopi jarang ........................ seminggu sekali ....... sejak 10 tahun yang lalu
Alkohol tidak mengkonsumsi alkohol ................................ .......................................
5. Obat-obatan yg digunakan:
Jenis Lamanya Dosis
Tidak ada ...................................
............................................................ .............................................
E. Riwayat Keluarga
Pasien mengaku keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti jantung, ginjal,
hipertensi, diabetes mellitus. Hanya bapak dari pasien yang menderita hipertensi
GENOGRAM
H
T
Keterangan:
= laki-laki
60 th = perempuan
= garis keturunan
= garis pernikahan
X = meninggal
------ = tinggal serumah
= pasien
39th 25th 18th

F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
 Kebersihan bersih ............................................. bersih
 Bahaya kecelakaan tidak ada bahaya ........................... tidak ada .......................................
 Polusi polusi normal, tidak berbahaya ...... polusi kendaraan bermotor
 Ventilasi ventilasi baik .................................. baik ...............................................
 Pencahayaan pencahayaan bagus ...................... baik

G. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
 Makan/minum 0................................................. 2
 Mandi 0................................................. 2
 Berpakaian/berdandan 0................................................. 2
 Toileting 0................................................. 2
 Mobilitas di tempat tidur 0................................................. 2
 Berpindah 0................................................. 2
 Berjalan 0................................................. 2
 Naik tangga 0................................................. 2
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain, 4 =
tidak mampu
H. Pola Nutrisi Metabolik
Rumah Rumah Sakit
 Jenis diit/makanan makan biasa (TKTP) ............ Diet Renal 1700kal
 Frekuensi/pola 3x sehari............................... sarapan sedikit
 Porsi yg dihabiskan habis ................................... setengah porsi
 Komposisi menu nasi, sayur, lauk ................... nasi, sayur, lauk
 Pantangan tidak ada .............................. buah
 Napsu makan baik ..................................... kurang
 Fluktuasi BB 6 bln. terakhir sebelum sakit BB 71kg ......... setelah sakit 65kg
 Jenis minuman air mineral ............................ air mineral
 Frekuensi/pola minum sering .................................. sering
 Gelas yg dihabiskan 8 gelas perhari...................... tidak ada batasan
 Sukar menelan (padat/cair) tidak ada............................... tidak ada
 Pemakaian gigi palsu (area) tidak ada............................... tidak ada
 Riw. masalah penyembuhan luka tidak ada............................... tidak ada
I. Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit
 BAB:
- Frekuensi/pola 1x sehari .................................... belum BAB
- Konsistensi lembek ...................................... belum BAB
- Warna & bau kuning, warna dan bau khas fases belum BAB
- Kesulitan tidak ada .................................... tidak ada
- Upaya mengatasi tidak ada..................................... tidak ada
 BAK:
- Frekuensi/pola 3x sehari .................................... kadang-kadang karena sakit
- Konsistensi cair ............................................. cair
- Warna & bau kuning, warna dan bau khas urin kuning kemerahan, bau khas
urin
- Kesulitan tidak ada .................................... ada rasa nyeri saat ingin pipis
- Upaya mengatasi tidak ada..................................... terpasang kateter
J. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
 Tidur siang:Lamanya 2 jam .................................... belum tidur
- Jam …s/d… jam 12.00 – 14.00 ................ belum tidur
- Kenyamanan stlh. tidur nyaman ................................ rebahan namun kurang nyaman
 Tidur malam: Lamanya 8 jam .................................... 5 jam
- Jam …s/d… 21.00 – 05.00 ....................... 23.00 – 04.00
- Kenyamanan stlh. tidur nyaman ................................ kurang nyaman .........................
- Kebiasaan sblm. tidur tidak ada .............................. tidak ada ...................................
- Kesulitan tidak ada .............................. tidak ada ...................................
- Upaya mengatasi tidak ada .............................. tidak ada ...................................
K. Pola Kebersihan Diri
Rumah Rumah Sakit
 Mandi:Frekuensi 2-3 x sehari ............................. seka .......................................
- Penggunaan sabun iya .......................................... iya ...........................................
 Keramas: Frekuensi 3x seminggu ............................ belum keramas ........................
- Penggunaan shampoo iya .......................................... ...............................................
 Gososok gigi: Frekuensi 2x sehari ................................. gosok gigi ................................
- Penggunaan odol iya .......................................... ...............................................
 Ganti baju:Frekuensi 2-3 kali sehari .......................... belum ......................................
 Memotong kuku: Frekuensi 2 minggu sekali ....................... belum ......................................
 Kesulitan tidak ada ................................. tidak ada .................................
 Upaya yg dilakukan tidak ada ................................. tidak ada .................................

L. Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan: ( v) sendiri (v ) dibantu orang lain, sebutkan,anak
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri, dll):
biaya pengobatan menggunakan biaya tunai (umum) karena belum punya BPJS kesehatan
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah:berdoa, cerita kepada anak
4. Harapan setelah menjalani perawatan:ingin penyakitnya sembuh, tidak lemas dan bisa berkumpul
dengan keluarga lagi
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: aktivitas terganggu
M. Konsep Diri
1. Gambaran diri: klien merupakan seorang yang ibu yang sedang menderita sakit serius
2. Ideal diri:klien memahami bahwa sedang sakit dan ingin pulih dengan berobat
3. Harga diri:klien ikhlas menerima penyakitnya
4. Peran: sebagai kepala rumah tangga, ibu dari 6 anaknya, nenek dari 5 cucunya.
5. Identitas diri: klien adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak bisa beraktifitas karena sakit
N. Pola Peran & Hubungan
1. Peran dalam keluarga: sebagai seorang ibu dari anak dan nenek dari cucunya
2. Sistem pendukung:suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak ada/lain-lain, sebutkan:anak
3. Kesulitan dalam keluarga: ( ) Hub. dengan orang tua ( ) Hub.dengan pasangan
( ) Hub. dengan sanak saudara ( ) Hub.dengan anak
(v ) Lain-lain sebutkan, tidak ada
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS:tidak ada.
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: tidak ada
O. Pola Komunikasi
1. Bicara: ( v ) Normal ( )Bahasa utama: indonesia
( ) Tidak jelas ( ) Bahasa daerah: jawa
( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang perhatian:baik
( ) Mampu mengerti pembicaraan orang lain( ) Afek: sesuai
2. Tempat tinggal: (v) Sendiri
( ) Kos/asrama
( ) Bersama orang lain, yaitu: ................................................................................
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut:adat jawa
b. Pantangan & agama yg dianut:tidak ada
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( V ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2 juta
() Rp. 500.000 – 1 juta ( ) > 2 juta
P. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (v) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
( v) perhatian (v ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti, menemani saat kontrol

Q. Pola Nilai & Kepercayaan


1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, Ya
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi): sholat 5 waktu
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: belum sholat
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: ingin segera sembuh dan
beraktivitas.
R. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: Lemah, terbaring ditempat tidur dengan kondisi semiflower 30, terpasang O2
nasal canule 4 lpm
 Kesadaran: GCS 4-5-6 compos mentis
 Tanda-tanda vital: - Tekanan darah : 130/100 mmHg - Suhu : 36.5 o
C
- Nadi : 93 x/menit - RR : 20 x/menit
-SaO2: 96%
 Tinggi badan: 158 cm Berat Badan: 65kg
 IMT = 65 : (1,58)2 kg/m2
= 65: 2, 49
= 26,1 (berat badan berlebih)

 ≤ 18,5 = Berat badan kurang


 18,5 – 24,9 = Berat badan normal
 24,9 – 29,9 = Berat badan berlebih
 ≥ 30 = obesitas

2. Kepala & Leher


a. Kepala:
Kepala simetris, persebaran rambut normal, bergelombang, tidak terdapat benjolan
b. Mata:
Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, isokor, simetris antara mata kanan dan kiri,
tidak ada perdarahan di mata
c. Hidung:
Simetris, tidak ada perdarahan, terpasang oksigen O2 nasal canule 4 lpm
d. Mulut & tenggorokan:
Mulut pucat, simetris tenggorokannya, gigi rapi, mukosa bibir kering, suara nafas lemah saat
menjawab pertanyaan
e. Telinga:
Simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen, bersih, tidak ada massa.
f. Leher:
Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa. Tidak ada pembesaran JVP

3. Thorak & Dada:


 Jantung
- Inspeksi: normal, dada simetris, tidak tampak pembesaran jantung
- Palpasi: ictus cordis teraba di ics 5 mid clavicula, tidak bergeser. N: 93x/menit
- Perkusi: terdengar redup
- Auskultasi: S1S2 tunggal, murmur(-),gallop (-), interval normal, teratur
 Paru
- Inspeksi: napas normal, tidak ada retraksi intercostae, tidak ada otot bantuan napas, tidak
batuk. RR: 20x/menit
- Palpasi:taktil fremitus simetris, tidak ada nyeri tekan pada area sekitar dada
- Perkusi: terdengar sonor.
- Auskultasi: tidak ada suara nafas tambahan
4. Payudara & Ketiak
Simetris, tidak ada massa, terdapat rambut diketiak, tidak ada massa.
5. Punggung & Tulang Belakang
Tidak ada nyeri tekan, simetris, bentuk normal tidak ada kelainan bentuk tulang (kifosis, lordosis,
skoliosis)
6. Abdomen
 Inspeksi: Kulit normal bersih, terlihat distensi abdomen dan ascites
 Palpasi: Ada nyeri tekan pada perut kuadran kanan dan pembesaran, teraba massa
 Perkusi: Suara timpani di abdomen kiri, terdengar redup di abdomen sebelah kanan
 Auskultasi: bising usus 15x/menit
7. Genetalia & Anus
 Inspeksi: dalam batas normal, terpasang kateter dengan output urin bercampur darah 200 cc
 Palpasi: dalam batas normal

8. Ekstermitas
 Atas: terpasang ivfd ns na cl 0,9% di di tangan kiri pasien, kekuatan otot 5, tidak terdapat nyeri
tekan,akral hangat
- -
- -

 Bawah: warna coklat, kekuatan otot 4, tidak terdapat nyeri tekan positif, tidak ada luka, simetris,
akral hangat
9. Sistem Neorologi
GCS E4V5M6 Bagus, merespon, tidak ada gerakan patologis, bergerak jika diberi rangsangan.
10. Kulit & Kuku
 Kulit: berrwarna kulit langsat, turgor kulit elastis,kenyal
 Kuku: kuku putih, sedikit panjang, CRT 2 detik

S. Hasil Pemeriksaan Penunjang


TERLAMPIR
T. Terapi
Terapi
Dosis Kegunaan
Bedrest Head of bed
Untuk mengurangi sesak
elevation 30º (Semi Fowler
pasien ,mempertahankan
Position)
kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi
pernapasan pasien
O2
4lpm (nasal canule) Untuk mengurangi sesak
pasien
Diet TKTP
3xsehari Diet untuk memenuhi
kebutuhan Energi & Protein
yang meningkatkan untuk
mencegah & mengurangi
kerusakan jaringan tubuh
IVFD NS
NaCl 0,9% Untuk mempertahankan
kebutuhan cairan tubuh
Antrain
Untuk mengurangi nyeri dan
demam
Omeprazole
1x40 mg Untuk mengurangi sekresi
asam lambung
Cefotaxim Antibiotik yang digunakan
2x1
untuk mengobati berbagai
macam infeksi bakteri
misalnya infeksi pernafasan
bagian bawah, infeksi
saluran kemih, meningitis,
dan gonore. Obat ini
termasuk dalam kelas
antibiotik bernama
cephalosporin.

Metronidazol
3x1 Antibiotik untuk mengobati
berbagai infeksi akibat
bakteri dengan
menghentikan pertumbuhan
bakteri
Ranitidin
2x1 Untuk mengobati dan
mencegah berbagai
penyakit perut dan
kerongkongan yang
disebabkan oleh terlalu
banyak asam lambung
Alinamin
2x1 Suplemen makanan yang
diformulasikan khusus untuk
memenuhi kebutuhan
vitamin B1 dan B2
Metocloperamid
1x30mg Untuk mengurangi rasa
mual
Spinorolactone
25mg Untuk mengobati tekanan
darah tinggi. Obat ini
bekerja dengan cara
menghambat penyerapan
garam (natrium)
Paracetamol
3x1 Untuk mengatasi demam
U. Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya
Pasien merasa tidak tahu bagaimana sakitnya bisa muncul seperti ini, pasien berusaha sembuh
dengan melakukan berobat kerumah sakit Aisyiyah
V. Kesimpulan
Pasien di diagnose medis CA Ovari st. IV, dengan kondisi ascites, anemia hipokromik mikrositer dan
hipoalbumin. Diagnosa keperawatan utama pasien adalah Nyeri Akut, Ketidakefektifan Pola Nafas
dan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
W. Perencanaan Pulang
 Tujuan pulang: ke rumah di Ds. Tambaksari Tajinan
 Transportasi pulang: mobil
 Dukungan keluarga: dukungan dari anak
 Antisipasi bantuan biaya setelah pulang: biaya pengobatan menggunakan dana pribadi dan
berencana akan membuat bpjs
 Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang: perawatan diri: menjaga asupan nutrisi, minum
obat yang diresepkan, kontrol ke poli kandungan
 Pengobatan:
Omeprazole, Cefotaxime, Spinorolactone, Ranitidine
 Rawat jalan ke: poli kandungan
 Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah: menjaga kesehatan, menjaga asupan cairan,
meningkatkan nutrisi dengan diet TKTP,semangat untuk sembuh
 Keterangan lain:
Rekomendasi kontrol setiap minggu ke poli kandungan untuk memonitor perkembangan penyakit
dan rencana kemoterapi

HASIL PEMERIKSAAN LABORATURIUM


2 September 2018
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Hematologi
Hemoglobin 8,8 g/dL 13,4-17,7
3
Eritrosit (RBC) 2,48 10 /µL 4,0-5,5
3
Leukosit (WBC) 8,94 10 /µL 4,3-10,3
Hematokrit 21,00% 40-47
3
Trombosit (PLT) 211 10 /µL 142-424
MCV 84,70 fL 80-93
MCH 24,8 µg 27-31
MCHC 33,30 g/dL 32-36
RDW 16,50 % 11,5-14,5
PDW 10,3 fL 9-13
MPV 10,5 fL 7,2-11,1
P-LCR 26,7 % 15,0-25,0
PCT 0,22 % 0,150-0,400
3
NRBC Absolute 0,22 10 /µL
NRBC Percent 0,0%
Faal Hati
Albumin 2,07 g/dL 3,5-5,5
Metabolisme karbohidrat
Glukosa darah sewaktu 99 mg/dL <200
Elektrolit Serum
Natrium (Na) 138 mmol/L 136-145
Kalium (K) 3,40 mmol/L 3,5-5,0
Klorida (Cl) 106 mmol/L 98-106
Analisa Gas Darah
pH 7,32 7,35-7,45
pCO2 29,1 mmHg 35-45
pO2 52,6 mmHg 80-100
Bikarbonat (HCO3) 15,2 mmol.L 21-28
Kelebihan Basa (BE) -11,1 mmol/L (-3) – (+3)
Saturasi O2 83,5% >95%
Hb 7,3g/dL
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi
1 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan
dengan ketidakseimbangan asam basa,
edema paru, asidosis metabolik
2 Resiko ketidakseimbangan elektrolit
berhubungan dengan kerusakan regulasi
elektrolit
3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d faktor biologis yang
ditandai dengan lemas, nafsu makan
berkurang, BB turun.
4 Hambatan mobilitas fisik b/d gangguan
metabolisme yang ditandai dengan
lemas, perlu bantuan orang lain untuk
melakukan ADL
5 Nyeri akut b/d agen cedera biologis
ditandai dengan melaporkan nyeri,
ekpresi wajah
6 Kelelahan berhubungan dengan anemia
7 Risiko infeksi b.d penurunan daya tahan
tubuh primer, tindakan invasive
8 Resiko syok hipovolemik berhubungan
dengan perdarahan sekunder kanker
ovarium
9. Resiko perdarahan
10. Gangguan Perfusi Jaringan

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. DS : Pasien mengatakan: Pendesakan massa tumor Nyeri Akut
- Nyeri pada bagian perut, 
Penekanan saraf2 ovarium
terutama sebelah kanan
oleh sel2 kanker
- Semalam tidak bisa tidur 
karena menahan nyeri Menstimulasi mediator nyeri
pada perutnya. 
Nyeri Akut
- Semalam tidak bisa tidur
dan tidak nafsu makan
karena menahan nyeri dan
perut terasa mbeseseg
P : Nyeri timbul tiba-
tiba dan waktu tak tentu
Q : Nyeri terasa seperti
diremas-remas, terasa
panas
R : Perut
S : Skala nyeri 4 (1-10)
T : Terus menerus
DO :
- KU : Tampak lemah.
Kesadaran CM
- Pasien tampak meringis
menahan nyeri
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah :
130/100 mmHg
Nadi : 93 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
- Pemeriksaan abdomen :
Bentuk asimetris, terlihat
distensi abdomen dan
ascites, terdapat nyeri
tekan pada perut kuadran
kanan, terdengar redup di
abdomen sebelah kanan
- Hasil pemeriksaan
Radiologi USG Biopsi
Tuntunan : massa nodular
dengan penebalan
peritoneum di para
umbilical kanan bawah

USG: Terdapat massa pada


adnexa ukuran 9,6x9,5x9,3
cm
1. DS: Pendesakan massa tumor Ketidakefektifan Pola
-Pasien mengeluh sesak dan cairan ascites Nafas
nafas hilang timbul, semakin ↓
sesak bila dipakai duduk Terasa penuh pada perut
DO: dan merasa tertekan
-Keadaan umum: lemah ↓
terpasang O2 nasal canule 4 Sesak
lpm ↓
-Kesadaran: GCS 4-5-6 Ketidakefektifan pola nafas
compos mentis
Posisi klien bedrest
elevation 30”
TTV:
-Tekanan darah : 180/100
mm - Nadi : 93 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Mukosa kering
-Akral hangat
-Tidak ada batuk dan sekret
-Rh , Wh
- -
- -
- -

2 DS: Anemia hipokromik Ketidakseimbangan


- Pasien mengatakan lemas, mikrositer nutrisi kurang dari
mual terus, nafsu makan ↓ kebutuhan tubuh
menurun, badan sakit Produksi Hb menurun,
semua, pusing sindrome hipoalbumiremia
- Anak pasien mengatakan ↓
ibunya lemas sejak 2 Gangguan keseimbangan
minggu yang lalu, nafsu asam basa
makannya berkurang. ↓
DO: Produksi asam lambung
Mual (+) Muntah (-) meningkat
•Tinggi badan: 158 cm ....................... ↓
Mual, ingin muntah, Nafsu
Berat Badan sebelum sakit
makan menurun, ingin
71kg; BB di RS :65kg muntah, lemas, albumin
•IMT = 65 : (1,58)2 kg/m2 turun, BB turun, mukosa
bibir kering
= 65: 2, 49

= 26,1 (berat badan Ketidakseimbangan nutrisi
berlebih) kurang dari kebutuhan tubuh
Hemoglobin 8,8 (13,4-17,7)
Albumin 2,08 (3,5-5,5)
Mulut pucat, mukosa bibir
kering
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

(Berdasarkan prioritas)

Ruang : 28
Nama Pasien : Ny. D
Diagnosa : CA Ovari St. IV

No. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA


Dx MUNCUL TERATASI TANGAN
1 3 September Nyeri Akut
2018
2 3 September Ketidakefektifan Pola Nafas
2018
3 3 September Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari
2018 Kebutuhan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama klien :Ny. D Tgl Pengkajian :3/9/18
No. Reg : 1140xx Diagnosa Medis :Ca Ovari

N Tgl Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil Intervensi Rasional


o Keperawatan
1 3- Nyeri Akut Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Intervensi : 1. Mengidentifikasi
NIC : Pain management
5/9/20 3x24 jam nyeri yang dirasakan pasien berkurang kondisi dan dasar
1. Minta pasien untuk
18 Kriteria Hasil: menilai nyeri dengan intervensi
NOC : Pain Level skala 0-10 selanjutnya
2. Melakukan
N Indikator 1 2 3 4 5 2. Mengidentifikasi
o pengkajian nyeri
secara komprehensif kondisi dan dasar
1 Melaporka >5x 4x 3x 1– Tida
n nyeri 2x k meliputi lokasi, intervensi
mela karakteristik, awitan
selanjutnya
pork dan durasi, frekuensi,
an kualitas, intensitas 3. Posisi yang
nyeri atau keparahan nyeri nyaman dapat
2 Ekspresi Ska ska skal skal tidak
dan faktor presipitasi. menurunkan rasa
nyeri pada la la a 2- a1 ada
wajah 7- 4-6 3 nyeri 3. Kolaborasi dalam
nyeri.
10 pemberian analgesic
(Paracetamol P.O 4. Nafas dalam
3x500 mg) meningkatkan
4. Kolaborasi dalam
suplai oksigen
pemberian obat
antihipertensi agar dan merilekskan
3 Kelemahan Per Per Dap Mam Mam tidak sakit kepala ketegangan otot
/kekuatan ger ger at pu pu (P.O Spinorolactone
5. Memberikan
otot aka ak berg men sepe 25 mg)
n an erak gang nuhn 5. Ajarkan penggunaan informasi kepada
han ha leng kat ya teknik nonfarmakologi pasien tentang
ya ny an dan deng relaksaksai nafas nyeri yang
jari- a baw jika an dalam
jari len ah diber taha dialaminya,
6. Monitor TTV secara
saja ga nam i nan
berkala mengurangi
n un perla yang
ba tidak wan di 7. Kaji ansietas
wa bisa an berik kelemahan/kekuatan
6. Analgetik
h men mam an otot yaitu dengan 5
saj ahan pu skala memblok pusat
a grafit men Penilaian Skala rasa nyeri
asi ahan Kekuatan Otot
1/2 Skala 1 : Pergerakan
4 Durasi >1 ±3 ±15 ±5 Tida hanya jari-jari saja
episode jam 0 meni meni k Skala 2 : Pergerakan
nyeri (ter me t t ada hanya lengan bawah
us nit nyeri saja
me Skala 3 : Dapat
ner bergerak lengan
us) bawah namun tidak
5 TD Sistolik >16 15 141- 131- 100- bisa menahan
(100-130 0 1- 150 140 grafitasi
130
mmHg) 16 Skala 4 : Mampu
0 mengangkat dan jika
6 TD >12 11 101- 91- 60- diberi perlawanan
Diastolik 0 1- 110 100 mampu menahan ½
90
(60-90 12 Skala 5 : Mampu
mmHg) 0 sepenuhnya dengan
7 Nadi x/mnt >15 >1 >11 >10 60- tahanan yang di
0 30 0 0 99 berikan

8 RR x/mnt >30 >2 >26 >24 16-
8 22

2 3- Ketidakefektifa Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama NIC:
5/9/20 n Pola Nafas 1x24 jam klien menunjukan ventilasi adekuat dalam Airway Management
18 pernafasan Vital Sign Monitoring
NOC: Respiratory Status:Ventilation - Monitor respirasi dan
Indikator 1 2 3 4 5 status O2
Ekspansi - Monitor tanda-tanda
dada distress pernafasan
maksimal - Catat adanya pergerakan
RR 12- dinding dada,
20x/menit penggunaan otot bantu
Inspirasi:E √ pernafasan dan adanya
kspirasi = retraksi otot
1:2 supraklavikular dan
Tidak ada intrakostal
pengguna - Posisikan pasien
an otot semifowler 30” untuk
bantu memaksimalkan ventilasi
pernafasa - Memberikan O2 dengan
n nasal canule 4 lpm

3 3- Ketidakseimb Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Nutritional Monitoring


5/9/20 angan Nutrisi 1x24 jam nutrisi pasien dapat membaik Weight Gain Assistance
18 Kurang Dari Kriteria hasil : sesuai skala NOC - Kaji makanan yang
Kebutuhan NOC: Nutritional status disukai
Tubuh Indikator 1 2 3 4 5 - Memonitor tipe dan
Asupan jumlah aktifitas yang
gizi biasa dilakukan
Makanan - Memonitor mual dan
yang muntah
masuk - Kolaborasi dengan ahli
Minuman gizi untuk
yang menentukan kalori
masuk/ dan nutrisi yang
hidrasi dibutuhkan
Energy √ - Monitor jumlah nutrisi
Rasio dan kandungan kalori
berat - Berikan informasi
badan tentang kebutuhan
menurun nutrisi
Keterangan: - Kaji dan kontrol berat
1= sangat menyimpang dari rentang normal badan
2= banyak menyimpang dari rentang normal - Monitor kadar albumin,
3= cukup menyimpang dari rentang normal protein, Hb, Ht
4= sedikit menyimpang dari rentang normal - Memberikan saran
5= tidak menyimpang dari rentang normal untuk menjaga
asupan makanan
dalam porsi sedikit
tapi sering
- Anjurkan kepada
keluarga untuk
memberikan asupan
yang manis dan
hangat (Wedang gula,
madu, susu)
- Kolaborasi pemberian
obat
Inj Omeprazole 1x30
mg
Inj Metocloperamid
1x30mg
IMPLEMENTASI

Namaklien : Ny.D Tanggal pengkajian: 3 September 2018


Diagnosa medis : Ca Ovari

No. Dx. Evaluasi Hasil


Tgl Jam Implementasi
Kep
S : klien mengatakan masih terasa nyeri, skala nyeri 4,
timbul saat terbatuk, saat tidur sudah tidak merasa nyeri
O:
NOC: Pain Level
1. Kaji ulang lokasi, karakteristik, durasi,
Indikator Awal Target Akhir
frekuensi dan skala nyeri. Melaporkan nyeri 3 5 5
2. Monitor tanda-tanda vital (TD, N, RR) Ekspresi nyeri pada 2 5 5
wajah
10.00 3. Atur posisi senyaman mungkin Kelemahan/kekuatan 2 4 4
11.20 4. Ajarkan teknik manajemen nyeri otot
3/9/2018 1 Durasi episode nyeri 3 4 4
12.00 nonfarmakologi : nafas dalam TD Sistolik (100-130 4 5 5
13.00 5. Jelaskan penyebab nyeri yang dialami mmHg)
TD Diastolik (60-90 4 5 5
pasien mmHg)
6. Kolaborasi pemberian analgetik Nadi x/mnt 3 5 5
RR x/mnt 5 5 5

TTV:
TD : 130/100 mmHg
N : 100 x/mnt
S: 37 ‘C
RR : 18 x/mnt
- Klien terlihat mampu untuk miring kanan miring
kiri,
- Kekuatan otot
4 4
4 4
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
S : klien mengatakan masih terasa nyeri, skala nyeri 4,
timbul saat perut agak menekuk untuk mencoba duduk,
saat tidur sudah tidak merasa nyeri
1. Kaji ulang lokasi, karakteristik, durasi,
O:
07.45 frekuensi dan skala nyeri. NOC: Pain Level
08.30 2. Monitor tanda-tanda vital (TD, N, RR)
Indikator Awal Target Akhir
09.15 3. Atur posisi senyaman mungkin Melaporkan nyeri 3 5 5
4. Ajarkan teknik manajemen nyeri Ekspresi nyeri pada 2 5 5
4/9/2018 10.00 wajah
11.00 nonfarmakologi : nafas dalam Kelemahan/kekuatan 2 4 4
5. Jelaskan penyebab nyeri yang dialami otot
12.30 Durasi episode nyeri 3 4 4
13.30 pasien TD Sistolik (100-130 4 5 5
6. Kolaborasi pemberian analgetik mmHg)
TD Diastolik (60-90 4 5 5
mmHg)
Nadi x/mnt 3 5 5
RR x/mnt 5 5 5
TTV:
TD : 130/80 mmHg
N : 100 x/mnt
S: 37,1 ‘C
RR : 21 x/mnt
- Klien terlihat mampu untuk miring kanan miring
kiri,
- Kekuatan otot
4 4
4 4
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
S : Klien mengatakan masih terasa nyeri, nyeri bertambah
disat ingin berkemih, skala nyeri 5,
1. Kaji ulang lokasi, karakteristik, durasi,
O:
07.30 frekuensi dan skala nyeri.
NOC: Pain Level
08.45 2. Monitor tanda-tanda vital (TD, N, RR)
Indikator Awal Target Akhir
09.15 3. Atur posisi senyaman mungkin
Melaporkan nyeri 3 5 4
5/9/2018 10.00 4. Ajarkan teknik manajemen nyeri Ekspresi nyeri pada 2 5 4
nonfarmakologi : nafas dalam wajah
11.20 Kelemahan/kekuatan 2 4 4
12.00 5. Jelaskan penyebab nyeri yang dialami otot
pasien Durasi episode nyeri 3 4 4
13.00 TD Sistolik (100-130 4 5 4
6. Kolaborasi pemberian analgetik mmHg)
TD Diastolik (60-90 4 5 4
mmHg)
Nadi x/mnt 3 5 5
RR x/mnt 5 5 5

TTV:
TD : 140/80 mmHg
N : 90 x/mnt
S: 36 ‘C
RR : 20 x/mnt
- Klien terlihat mampu untuk miring kanan miring
kiri,
- Kekuatan otot
4 4
4 4
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor respirasi dan status O2 S: Pasien mengatakan sesak nafasnya, sehingga agak
kesulitan istirahat
2. Monitor tanda-tanda distress pernafasan
O:
3. Catat adanya pergerakan dinding dada, NOC: Respiratory status :Ventilation

10.00 penggunaan otot bantu pernafasan dan Indikator Awal Target Akhir
adanya retraksi otot supraklavikular dan Ekspansi dada 4 5 5
11.20
3/9/2018 2 intrakostal maksimal
12.00
4. Posisikan pasien semifowler 30” untuk RR 12-20x/menit 4 5 5
13.00
memaksimalkan ventilasi Inspirasi:Ekspirasi 4 5 4

5. Memberikan O2 Nasal canule 4 lpm = 1:2


Tidak ada 4 5 4
penggunaan otot
bantu pernafasan
RR: 20x menit; Sa)2:98% Pasien terlihat lemah
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
S: Pasien mengatakan nafasnya sudah lumayan lebih enak
O: RR: 20x menit; Sa)2:99% Pasien terlihat tenang

1. Monitor respirasi dan status O2


NOC: Respiratory status :Ventilation
2. Monitor tanda-tanda distress
Indikator Awal Target Akhir
07.45 pernafasan Ekspansi dada 4 5 5
08.30 3. Catat adanya pergerakan dinding dada, maksimal
09.15 penggunaan otot bantu pernafasan dan RR 12-20x/menit 4 5 5
4/9/2018 10.00 adanya retraksi otot supraklavikular Inspirasi:Ekspirasi 4 5 4
11.00 dan intrakostal = 1:2
12.30 4. Posisikan pasien semifowler 30” untuk Tidak ada 4 5 4
13.30 memaksimalkan ventilasi penggunaan otot
5. Memberikan O2 nasal canuel 4 lpm bantu pernafasan

A : masalah teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi
07.30 6. Monitor respirasi dan status O2 S: Pasien mengatakan nafasnya sudah lumayan lebih enak
O: RR: 21x menit; Sa)2:98% Pasien terlihat tenang
08.45 7. Monitor tanda-tanda distress
5/9/2018
09.15 pernafasan
NOC: Respiratory status :Ventilation
10.00 8. Catat adanya pergerakan dinding dada,
Indikator Awal Target Akhir
11.20 penggunaan otot bantu pernafasan dan Ekspansi dada 4 5 5
12.00 adanya retraksi otot supraklavikular maksimal
13.00 dan intrakostal RR 12-20x/menit 4 5 5
9. Posisikan pasien semifowler 30” untuk Inspirasi:Ekspirasi 4 5 4
memaksimalkan ventilasi = 1:2
10. Memberikan O2 nasal canuel 4 lpm Tidak ada 4 5 4
penggunaan otot
bantu pernafasan

A : masalah teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi
1. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan S: Pasien mengatakan akan makan sedikit tp sering
O: BB asalnya 71 kg menjadi 65kg. Makan sedikit namun
kalori
sering BB: 64kg (saat ini)
2. Memonitor adanya penurunan berat Tinggi badan: 158 cm
Diet TKTP 1700 kkal
badan
3. Memonitor tipe dan jumlah aktifitas yang NOC: Nutritional status
10.00
biasa dilakukan Indikator Awal Target Akhir
11.20 Makanan 3 5 3
3/9/2018 3 4. Berikan informasi tentang kebutuhan
12.00 yang
nutrisi
13.00 masuk
5. Memonitor kadar albumin, total protein,
Hb dan kadar ht Minuman 3 5 3

6. Memonitor makanan kesukaan dan yang

makanan yang dimakan selama MRS masuk/

7. Kaji dan kontrol berat badan hidrasi


Energy 4 3 4
Rasio 4 5 4
BB
IMT 4 4 4

A : masalah teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi
S: Pasien mengatakan mual
1. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan O: Pasien terlihat lemas, akral hangat, konjungtiva anemis
kalori dan mukosa bibir pasien pucat.Makan hanya habis sedikit
Usia: 60 Th. Tinggi badan: 158 cm; Berat Badan: 65kg
2. Memonitor adanya penurunan berat Diet TKTP 1700 kkal
badan
3. Memonitor tipe dan jumlah aktifitas yang NOC: Nutritional status
07.45
biasa dilakukan Indikator Awal Target Akhir
08.30 Makanan 3 5 3
4. Berikan informasi tentang kebutuhan
09.15 yang
nutrisi
4/9/2018 3 10.00 masuk
5. Memonitor kadar albumin, total protein,
11.00 Minuman 3 5 3
Hb dan kadar ht
12.30 yang
6. Memonitor makanan kesukaan dan
13.30 masuk/
makanan yang dimakan selama MRS
hidrasi
7. Kaji dan kontrol berat badan
Energy 4 3 4
8. Kolaborasi pemberian anti emetic
Metocloperamid 1x30mg BB 4 5 4
IMT 4 4 4
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
S: Pasien mengatakan lemas
O: Pasien terlihat lemas, akral hangat, konjungtiva anemis
1. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan dan mukosa bibir pasien pucat.
Usia: 60 Th. Tinggi badan: 158 cm; Berat Badan: 65kg
kalori
2. Memonitor adanya penurunan berat NOC: Nutritional status
badan Indikator Awal Target Akhir
07.30
3. Memonitor tipe dan jumlah aktifitas yang Makanan 3 5 3
08.45
biasa dilakukan yang
09.15
4. Berikan informasi tentang kebutuhan masuk
5/9/2018 3 10.00
nutrisi Minuman 3 5 3
11.20
5. Memonitor kadar albumin, total protein, yang
12.00
Hb dan kadar ht masuk/
13.00
6. Memonitor makanan kesukaan dan hidrasi
makanan yang dimakan selama MRS Energy 4 3 4
7. Kaji dan kontrol berat badan BB 4 5 4
IMT 4 4 4
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN
Nama klien : Ny.D
No Reg :1140xxx

No Tgl S O A P I E R
.
dx
1. 3/9/20 Klien TTV: Nyeri Akut Tujuan: Setelah dilakukan 1. Kaji ulang lokasi, S : klien mengatakan Lanjutkan
18
menga TD:130/100 tindakan keperawatan karakteristik, masih terasa nyeri, skala intervensi
takan mmmHg selama 3x24 jam nyeri yang durasi, frekuensi nyeri 4, timbul saat
masih N : 100 dirasakan pasien berkurang dan skala nyeri. terbatuk, saat tidur
terasa x/mnt Kriteria Hasil: 2. Monitor tanda- sudah tidak merasa nyeri
nyeri, S: 37 ‘C NOC : Pain Level tanda vital (TD, O :
skala RR : 18 o Melaporkan nyeri N, RR) NOC: Pain Level
nyeri x/mnt o Ekspresi nyeri pada 3. Atur posisi Indikator Awal Target Akhir
Melapor 3 5 5
4, - Klien wajah senyaman
kan
timbul terlihat o Kelemahan/kekuatan mungkin nyeri
saat otot 4. Ajarkan teknik Ekspresi 2 5 5
mampu
nyeri
terbatu untuk o Durasi episode nyeri manajemen nyeri pada
k, saat o TD Sistolik (100-130 nonfarmakologi : wajah
miring
Kelema 2 4 4
tidur kanan mmHg) nafas dalam han/kek
sudah miring kiri, o TD Diastolik (60-90 5. Jelaskan uatan
otot
tidak - Skala nyeri mmHg) penyebab nyeri Durasi 3 4 4
meras 4 o Nadi x/mnt yang dialami episode
nyeri
a nyeri -
Kekuatan otot o RR x/mnt pasien TD 4 5 5
4 4 Sistolik
 K
4 4 (100-
130 o
mmHg) l
TD a 4 5 5
Diastolik
b
(60-90
mmHg)o
Nadi r 3 5 5
x/mnt
RR a 5 5 5
x/mnts

i
TTV:
TD :
p
130/1
e
00
m
mmH
b
g
e
N : 100 x/mnt
r
S: 37 ‘C
i
RR : 18 x/mnt
a
- Klien terlihat
n
mampu untuk
miring kanan
a
miring kiri,
n
- Kekuatan otot
a 4 4
l 4 4
A : gmasalah teratasi
sebagian
e
P : lanjutkan intervensi
t
k
1. 4/9/18 klien
menga
takan
masih
terasa
nyeri,
skala
nyeri
4,
timbul
saat
perut
agak
menek
uk
untuk
menco
ba
duduk,
saat
tidur
sudah
tidak
meras
a nyeri
1. 5/9/18 Klien
menga
takan
masih
terasa
nyeri,
nyeri
bertam
bah
disat
ingin
berke
mih,
skala
nyeri 5
2. 3/9/20 Klien RR: 22x Ketidakefekt Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor S Lanjutkan
18 menit;
menga ifan Pola keperawatan selama 1x24 respirasi dan O: intervensi
SaO2:98%
takan Pasien masih Nafas jam klien menunjukan status O2 NOC: Respiratory
terlihat gelisah
sesak ventilasi adekuat dalam 2. Monitor tanda- status :Ventilation
pernafasan tanda distress Indikator Awal Target Akhir
NOC: Respiratory pernafasan Ekspansi dada 4 5 5

Status:Ventilation 3. Catat adanya maksimal

Indikator 1 2 3 4 5 pergerakan RR 12-20x/menit 4 5 5

Ekspansi dinding dada, Inspirasi:Ekspirasi 4 5 4

dada penggunaan = 1:2

maksimal otot bantu Tidak ada 4 5 4

pernafasan dan penggunaan otot

adanya retraksi
RR 12- otot bantu pernafasan
20x/menit supraklavikular A : masalah teratasi
sebagian
Inspirasi:E √ dan intrakostal
P :Lanjutkan Intervensi
kspirasi = 4. Posisikan
1:2 pasien
Tidak ada semifowler 30”
pengguna untuk
an otot memaksimalkan
bantu ventilasi
pernafasa 5. Memberikan O2
n Nasal canule 4
lpm

2. 4/9/18 Klien RR: 19x Ketidakefekt Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor S Lanjutkan
menit;
menga ifan Pola keperawatan selama 1x24 respirasi dan O: intervensi
SaO2:98%
takan Pasien masih Nafas jam klien menunjukan status O2 NOC: Respiratory
terlihat gelisah
sesak ventilasi adekuat dalam 2. Monitor tanda- status :Ventilation
lagi pernafasan tanda distress Indikator Awal Target Akhir
NOC: Respiratory pernafasan Ekspansi dada 4 5 5

Status:Ventilation 3. Catat adanya maksimal

Indikator 1 2 3 4 5 pergerakan RR 12-20x/menit 4 5 5

Ekspansi dinding dada, Inspirasi:Ekspirasi 4 5 4

dada penggunaan = 1:2

maksimal otot bantu Tidak ada 4 5 4

RR 12- pernafasan penggunaan otot

20x/menit dan adanya bantu pernafasan

Inspirasi:E √ retraksi otot A : masalah teratasi


sebagian
kspirasi = supraklavikula P :Lanjutkan Intervensi
1:2 r dan
Tidak ada intrakostal
pengguna 4. Posisikan
an otot pasien
bantu semifowler 30”
pernafasa untuk
n memaksimalk
an ventilasi
5. Memberikan
O2 Nasal
canule 4 lpm

2 5/9/18 Klien RR: 22x Ketidakefekt Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor respirasi S Lanjutkan
menit;
menga ifan Pola keperawatan selama 1x24 dan status O2 O: intervensi
SaO2:98%
takan Pasien masih Nafas jam klien menunjukan 2. Monitor tanda- NOC: Respiratory
terlihat gelisah
masih ventilasi adekuat dalam tanda distress status :Ventilation
sesak pernafasan pernafasan Indikator Awal Target Akhir
NOC: Respiratory 3. Catat adanya Ekspansi dada 4 5 5

Status:Ventilation pergerakan maksimal

Indikator 1 2 3 4 5 dinding dada, RR 12-20x/menit 4 5 5

Ekspansi penggunaan otot Inspirasi:Ekspirasi 4 5 4

dada bantu pernafasan = 1:2

maksimal dan adanya Tidak ada 4 5 4

RR 12- retraksi otot penggunaan otot

20x/menit supraklavikular bantu pernafasan

Inspirasi:E √ dan intrakostal A : masalah teratasi


sebagian
kspirasi = 4. Posisikan pasien P :Lanjutkan Intervensi
1:2 semifowler 30”
Tidak ada untuk
pengguna memaksimalkan
an otot ventilasi
bantu 5. Memberikan O2
pernafasa Nasal canule 4
n lpm

3. 3/9/20 Klien BB asalnya 71 Ketidakseim Tujuan : Setelah dilakukan 1. Monitor jumlah S: Pasien mengatakan Lanjutkan
18 menga kg menjadi bangan akan makan sedikit tp intervensi
tindakan keperawatan nutrisi dan
takan 65kg. Makan nutrisi sering
agak sedikit namun kurang dari selama 1x24 jam nutrisi kandungan O: BB asalnya 71 kg
lapar sering kebutuhan menjadi 65kg. Makan
pasien dapat membaik kalori
Tinggi badan: sedikit namun sering
158 cm Kriteria hasil : sesuai skala 2. Memonitor Tinggi badan: 158 cm
BB saat ini: NOC: Nutritional status
NOC adanya
64KG
Indikator Awal Target Akhir
NOC: Nutritional status penurunan Makana 3 5 3
Indikator 1 2 3 4 5 berat badan n yang
Asupan 3. Memonitor tipe
masuk
gizi dan jumlah
Minuma 3 5 3
Makanan aktifitas yang
n yang
yang biasa dilakukan
masuk/
masuk 4. Berikan
hidrasi
Minuman informasi
Energy 4 3 4
yang tentang
Rasio 4 5 4
masuk/ kebutuhan
BB
hidrasi nutrisi
IMT 4 4 4
Energy √ 5. Memonitor
Rasio kadar albumin, A : masalah teratasi
sebagian
berat total protein, Hb
P : lanjutkan intervensi
badan dan kadar ht
menurun 6. Memonitor
Keterangan: makanan
1= sangat menyimpang dari kesukaan dan
rentang normal makanan yang
2= banyak menyimpang dimakan
dari rentang normal selama MRS
3= cukup menyimpang dari 7. Kaji dan kontrol
rentang normal berat badan
4= sedikit menyimpang dari
rentang normal

5= tidak menyimpang dari


rentang normal

3. 4/9/18 Klien BB asalnya 71 Ketidakseim Tujuan : Setelah dilakukan 8. Monitor jumlah S: Pasien mengatakan Lanjutkan
menga kg menjadi bangan akan makan sedikit tp intervensi
tindakan keperawatan nutrisi dan
takan 65kg. Makan nutrisi sering
akan sedikit namun kurang dari selama 1x24 jam nutrisi kandungan O: BB asalnya 71 kg
makan sering kebutuhan menjadi 65kg. Makan
pasien dapat membaik kalori
sedikit Tinggi badan: sedikit namun sering
tapi 158 cm Kriteria hasil : sesuai skala 9. Memonitor Tinggi badan: 158 cm
sering BB saat ini: BB saat ini 64kg
NOC adanya
64KG NOC: Nutritional status
NOC: Nutritional status penurunan
Indikator Awal Target Akhir
Indikator 1 2 3 4 5 berat badan Makana 3 5 3
Asupan 10. Memonitor tipe n yang
gizi dan jumlah masuk
Makanan aktifitas yang Minuma 3 5 3
yang biasa dilakukan n yang
masuk 11. Berikan masuk/
Minuman informasi hidrasi
yang tentang Energy 4 3 4
masuk/ kebutuhan Rasio 4 5 4
hidrasi nutrisi BB
Energy √ 12. Memonitor IMT 4 4 4
Rasio kadar albumin,
total protein, Hb A : masalah teratasi
berat
sebagian
badan dan kadar ht P : lanjutkan intervensi
menurun 13. Memonitor
Keterangan: makanan
1= sangat menyimpang dari kesukaan dan
rentang normal makanan yang
2= banyak menyimpang dimakan
dari rentang normal selama MRS
3= cukup menyimpang dari 14. Kaji dan kontrol
rentang normal berat badan
4= sedikit menyimpang dari
rentang normal

5= tidak menyimpang dari


rentang normal
3. 5/9/18 - BB asalnya 71 Ketidakseim Tujuan : Setelah dilakukan 15. Monitor jumlah S: Pasien mengatakan
kg menjadi bangan akan makan sedikit tp
tindakan keperawatan nutrisi dan
65kg. Makan nutrisi sering
sedikit namun kurang dari selama 1x24 jam nutrisi kandungan O: BB asalnya 71 kg
sering kebutuhan menjadi 65kg. Makan
pasien dapat membaik kalori
Tinggi badan: sedikit namun sering
158 cm Kriteria hasil : sesuai skala 16. Memonitor Tinggi badan: 158 cm
BB saat ini: BB saat ini 64kg
NOC adanya
64KG NOC: Nutritional status
NOC: Nutritional status penurunan Indikator Awal Target Akhir
Indikator 1 2 3 4 5 berat badan Makana 3 5 3
Asupan 17. Memonitor tipe n yang
gizi dan jumlah masuk
Makanan aktifitas yang Minuma 3 5 3
yang biasa dilakukan n yang
masuk 18. Berikan masuk/
Minuman informasi hidrasi
yang tentang Energy 4 3 4
masuk/ kebutuhan Rasio 4 5 4
hidrasi nutrisi BB
Energy √ 19. Memonitor IMT 4 4 4
Rasio kadar albumin,
total protein, Hb A : masalah teratasi
berat
sebagian
badan dan kadar ht P : lanjutkan intervensi
menurun 20. Memonitor
Keterangan: makanan
1= sangat menyimpang dari kesukaan dan
rentang normal makanan yang
2= banyak menyimpang dimakan
dari rentang normal selama MRS
3= cukup menyimpang dari 21. Kaji dan kontrol
rentang normal berat badan
4= sedikit menyimpang dari
rentang normal

5= tidak menyimpang dari


rentang normal

Вам также может понравиться