Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
NAMA KELOMPOK:
1. Danidia Fitri Astuti
2. Dara Fairuz Kaulika
3.Khaira Ummah
4.Sakinah Rahmahwati
KELAS: IX.14
1. Mubah, artinya boleh. Hukum asal jual beli adalah mubah (boleh), artinya setiap orang islam
boleh mencari nafkahnya dengan cara jual beli dan juga boleh tidak melakukannya (mencari
nafkah dengan cara lain yang halal). Jual beli hukumnya mubah dengan catatan syarat dan
rukunnya terpenuhi . Apabila syarat dan rukunnya tidak terpenuhi, maka hukumnya menjadi
haram.
2. Wajib, artinya harus dikerjakan, yaitu harus mencari nafkah dengan cara jual beli. Hukum ini
berlaku untuk orang yang mempertahankan hidupnya dengan cara berdagang atau jual beli.
3. Haram, artinya tidak boleh dikerjakan, karena jika dikerjakan akan mendapat dosa. Hukum
ini berlaku apabila jual beli yang dilakukan tidak memenuhi rukun dan syarat jual beli seperti
berikut"
a. Jual beli padi yang masih muda dan diambil ketika sudah waktunya panen (sistem ijon).
b. Jual beli dimana barang yang diterima tidak sama dengan ketika di akad (perjanjian).
c. Jual beli dengan dua harga.
d. Jual beli barang yanh diharamkan oleh agama.
4. Sunah, artinya jual beli yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan ditinggalkan tidak apa-
apa. Jua beli ini diniati untuk membantu orang lain, contohnya sebagai berikut:
a. Orang kaya yang menjual barang di koperasi sekolah dengan tujuan untuk membantu dan
memenuhi kebutuhan siswa di sekolah. Andai orang tersebut tidak berjualan di koperasi, dia
tetap memiliki penghasilan yang besar.
5. Makruh, artinya jual beli yang apabila dikerjakan tidak mendapat pahala dan sebaliknya,
apabila ditinggalkan mendapat pahala, contohnya jual beli barang yang hukumnya makruh untuk
dikonsumsi, seperti jual beli rokok.
Syarat dan rukun jual beli
a. Syarat jual beli
Jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunya, maka hukumnya tidak sah dan haram.
Berikut adalah bentuk-bentuk jual beli.
b. Jual beli terlarang dan tidak sah (kurang syarat dan rukunnya), yaitu sebagai berikut;
1. Menjual air mani (sperma) hewan jantan karena tidak diketahui kadarnya dan tidak
diterimakan.
2. Menjual sesuatu yang belum ditangan, artinya barang yang dijual itu masih berada di
tangan penjual pertama dan belum diterima oleh pembelinya.
3. Menjual dengan sistem ijon(jual beliyang belum jelas barangnya)/
4. Jual beli anak hewan ternak yang masih dalam kandungan dan belum jelas hidup atau
mati.
5. Jual beli benda najis, minuman keras, dan bangkai.\
c. Jual Beli Yang Sah Tapi Terlarang:
Membeli barang yang sudah dibeli orang lain yang masih dalam masa khiyar. Apa itu
khiyar? Khiyar artinya "boleh memilih antara dua, yaitu meneruskan akad jual beli atau
mengurungkan (menarik kembali, tidak jadi jual beli)".
Dari Abu Hurairah, "Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, "Janganlah di
antara kamu menjual sesuatu yang sudah dibeli oleh orang lain." (Sepakat ahli hadits).
Membeli barang dengan harga yang lebih mahal dari harga pasar sedangkan dia tidak
ingin pada barang itu, hanya semata-mata supaya orang lain tidak dapat membeli barang itu.
Dalam hadits bahwa jual beli hal yang demikian itu dilarang.