Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan, maka di bawah ini akan
dijelaskan deskripsi hasil penelitian yang meliputi statistik deskriptif, uji asumsi
klasik beserta analisis regresinya.
4.2.1. Statistik Deskriptif
Dari hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.1 di atas, didapatkan
informasi sebagai berikut:
Variabel dependen yaitu kinerja perusahaan yang diukur menggunakan
ROE (Return On Equity),memiliki nilai minimum sebesar -0,2990 yang dimiliki
oleh PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia (KBRI) pada tahun 2015 dan nilai
maksimum sebesar 0,3965 yang dimiliki oleh PT Delta Djakarta Tbk (DLTA)
pada tahun 2013. Rata-rata kinerja perusahaan yang dimiliki seluruh perusahaan
sampel sebesar 0,097834 dengan standar deviasi sebesar 0,1144899. Hal ini
menunjukkan tingkat sebaran data kinerja perusahaan mempunyai tingkat variasi
sebesar 117,02%. Karena tingkat variasi >100%, maka dapat disimpulkan bahwa
data bersifat heterogen, yang berarti menunjukkan bahwa data memiliki
kecenderungan relatif berbeda antar perusahaan.
Variabel independen, yaitu akuntansi lingkungan yang diukur
menggunakan rumus ENVCOST, hasilnya memiliki nilai minimum sebesar
0,0001 yang dimiliki oleh PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia (KBRI) pada
tahun 2013 dan nilai maksimum sebesar 0,0480 yang dimiliki oleh PT Goodyear
Indonesia Tbk (GDYR) pada tahun 2013. Rata-rata akuntansi lingkungan yang
dimiliki seluruh perusahaan sampel sebesar 0,007572 dengan standar deviasi
sebesar 0,0093479. Hal ini menunjukkan tingkat sebaran data akuntansi
lingkungan mempunyai tingkat variasi sebesar 123,45%. Karena tingkat variasi
>100%, maka dapat disimpulkan bahwa data bersifat heterogen, yang artinya data
memiliki kecenderungan relatif berbeda antar perusahaan.
Variabel moderasi, yaitu kinerja lingkungan yang diukur menggunakan
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup (PROPER), memiliki nilai minimum sebesar 2 yang dimiliki oleh beberapa
perusahaan diantaranya adalah PT Unggul Indah Cahaya (UNIC) pada tahun 2013
dan 2014. Sedangkan nilai maksimum sebesar 4 dimiliki oleh PT Toba Pulp
Lestari Tbk (INRU) pada tahun 2013. Rata-rata kinerja lingkungan yang dimiliki
seluruh perusahaan sampel sebesar 2,88 dengan standar deviasi sebesar 0,365. Hal
ini menunjukkan tingkat sebaran data kinerja lingkungan mempunyai tingkat
variasi sebesar 12,67%. Karena tingkat variasi <100%, maka dapat disimpulkan
bahwa data bersifat homogen, yang artinya tiap perusahaan memiliki peringkat
yang relatif sama.
Penelitian ini menggunakan model analisis jalur (path analysis) yang akan
diselesaikan dengan menggunakan uji regresi bertahap. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen yaitu akuntansi lingkungan terhadap
variabel dependen yaitu kinerja perusahaan dan terhadap variabel moderator yaitu
kinerja lingkungan. Untuk mendapatkan model yang baik dan hasil yang terbebas
dari bias, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik.
4.3.1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas. Uji
asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan software SPSS for Windows
release 20.0.
a. Konstanta (α)
Nilai konstanta (α) sebesar -0,002. Hal ini menunjukkan jika seluruh variabel
bebas yang digunakan tidak mengalami perubahan (konstan), maka kinerja
perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 0,002 kali yang disebabkan
oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian.
Dalam uji koefisien determinasi (R2) dalam regresi linier sederhana sesuai
dengan tabel 4.6 didapatkan hasil sebesar 0,100 atau 10%. Dengan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel dependen dalam penelitian ini yaitu
kinerja perusahaan (ROE) mampu dijelaskan oleh variabel akuntansi
lingkungan sebesar 10%, sedangkan sisanya 90% dipengaruhi dan dijelaskan
oleh variabel-variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
d. Uji t
Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini maka dilakukan uji t. Jika tingkat
signifikansi uji t <α, maka dapat disimpulkan bahwa H1 tidak ditolak dan
terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel
dependen. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.6, diketahui nilai t untuk
variabel akuntansi lingkungan yang diukur menggunakan ENVA terhadap
ROCE sebesar 2,764 dengan nilai signifikansi 0,008. Nilai 0,008 <α, sehingga
dapat disimpulkan bahwa akuntansi lingkungan berpengaruh positif signifikan
terhadap ROCE pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada
tahun 2013-2015.
antara variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan koefisien yang bertanda
e. Konstanta (α)
Nilai konstanta (α) sebesar -0,032. Hal ini menunjukkan jika seluruh variabel
Koefisien regresi β untuk variabel ENVA sebesar 9,396. Hal ini menunjukkan
jika ENVA mengalami kenaikan sebesar satu kali, maka kinerja perusahaan
dengan tabel 4.6 didapatkan hasil sebesar 0,100 atau 10%. Dengan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel dependen dalam penelitian ini yaitu
h. Uji t
Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini maka dilakukan uji t. Jika tingkat
signifikansi uji t <α, maka dapat disimpulkan bahwa H2 tidak ditolak dan
dependen. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.6, diketahui nilai t untuk
NPM sebesar 1,801 dengan nilai signifikansi 0,078. Nilai 0,078 <α, sehingga
tahun 2013-2015.
perusahaan (DPS). Untuk menentukan persamaan regresi dapat dilihat pada tabel
antara variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan koefisien yang bertanda
i. Konstanta (α)
Nilai konstanta (α) sebesar -158,096. Hal ini menunjukkan jika seluruh
menunjukkan jika ENVA mengalami kenaikan sebesar satu kali, maka kinerja
dengan tabel 4.6 didapatkan hasil sebesar 0,100 atau 10%. Dengan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel dependen dalam penelitian ini yaitu
l. Uji t
Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini maka dilakukan uji t. Jika tingkat
signifikansi uji t <α, maka dapat disimpulkan bahwa H2 tidak ditolak dan
dependen. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.6, diketahui nilai t untuk
sebesar 5,949 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai 0,000 <α, sehingga dapat
terhadap DPS pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun
2013-2015.
perusahaan (EPS). Untuk menentukan persamaan regresi dapat dilihat pada tabel
Unstandardized Standardized
Model t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -175,441 80,904 -2,169 0,035
ENVA 74469,465 13033,255 0,625 5,714 0,000
Koefisien Berganda 0,337
(R)
Koefisien 0,100
Determinasi (R2)
Sumber: Data diolah, 2016.
antara variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan koefisien yang bertanda
m. Konstanta (α)
Nilai konstanta (α) sebesar -175,441. Hal ini menunjukkan jika seluruh
menunjukkan jika ENVA mengalami kenaikan sebesar satu kali, maka kinerja
dengan tabel 4.6 didapatkan hasil sebesar 0,100 atau 10%. Dengan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel dependen dalam penelitian ini yaitu
p. Uji t
Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini maka dilakukan uji t. Jika tingkat
signifikansi uji t <α, maka dapat disimpulkan bahwa H4 tidak ditolak dan
dependen. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.6, diketahui nilai t untuk
sebesar 5,714 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai 0,000 <α, sehingga dapat
terhadap EPS pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun
2013-2015.
Pada pembahasan ini diuraikan tentang hasil analisis yang telah dikemukakan
ini ditunjukkan dari nilai signifikasi hitung ROCE (0,005) lebih kecil dari taraf
melakukan pengambilan keputusan. Dimana program ini akan dinilai positif oleh
ROCE. Perusahaan dengan kinerja yang baik adalah perusahaan yang mampu
lingkungan merupakan salah satu bentuk norma yang ada dalam masyarakat dan
harus diserap dengan baik oleh perusahaan, sehingga dalam aktivitas
meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan akibat adanya pos
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Raymond
ditunjukkan dari nilai signifikasi hitung ROCE (0,005) lebih kecil dari taraf
konsumen akan berbanding lurus dengan peningkatan laba bersih perusahaan. Hal
ini dikarenakan adanya sebuah anggapan bahwa produk yang dihasilkan dari
mereka bersedia untuk membeli produk perusahaan bahkan dengan harga yang
divisi, namun ini dapat diatasi dengan pegelolaan biaya yang baik agar dapat
yang dapat menghasilkan pengakuan dan dukungan dari masyarakat. Jika sebuah
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Earnhart
dan Lizal (2010) yang menemukan bukti empiris bahwa kinerja lingkungan
maka akan menimbulkan suatu persepsi positif dari masyarakat akan produk yang
dihasilkan perusahaan.
ditunjukkan dari nilai signifikasi hitung DPS (0,005) lebih kecil dari taraf
perusahaan akan mendapat apresiasi yang tinggi dari stakeholder sehingga hal
konsumen akan berbanding lurus dengan peningkatan laba bersih perusahaan. Hal
ini dikarenakan adanya sebuah anggapan bahwa produk yang dihasilkan dari
mereka bersedia untuk membeli produk perusahaan bahkan dengan harga yang
divisi, namun ini dapat diatasi dengan pegelolaan biaya yang baik agar dapat
yang dapat menghasilkan pengakuan dan dukungan dari masyarakat. Jika sebuah
dan Lizal (2010) yang menemukan bukti empiris bahwa kinerja lingkungan
maka akan menimbulkan suatu persepsi positif dari masyarakat akan produk yang
dihasilkan perusahaan.
ditunjukkan dari nilai signifikasi hitung EPS (0,005) lebih kecil dari taraf
perusahaan akan mendapat apresiasi yang tinggi dari stakeholder sehingga hal
ini dikarenakan adanya sebuah anggapan bahwa produk yang dihasilkan dari
mereka bersedia untuk membeli produk perusahaan bahkan dengan harga yang
divisi, namun ini dapat diatasi dengan pegelolaan biaya yang baik agar dapat
yang dapat menghasilkan pengakuan dan dukungan dari masyarakat. Jika sebuah
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Earnhart
dan Lizal (2010) yang menemukan bukti empiris bahwa kinerja lingkungan
maka akan menimbulkan suatu persepsi positif dari masyarakat akan produk yang
dihasilkan perusahaan.